Claim Missing Document
Check
Articles

Determination of Total Flavonoid of Ethanol Extract of Pegagan Leaves (Centella asiatica (L.) Urb) Using Maceration and Soxhletation Methods Wahyudi, Muhammad; Manik, Umi Chairani; Ridwanto, Ridwanto; Daulay, Anny Sartika; Rahmadani, Rahmadani
Indonesian Journal of Science and Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Science and Pharmacy
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/ijsp.v2i1.63

Abstract

A study was conducted to determine the total flavonoid content of ethanol extract of pegagan leaves (Centella asiatica (L.) Urb) using maceration and soxhletation methods. The study began with the preparation of pegagan leaf simplicia and its characterization, preparation of ethanol extract by maceration and soxhletation, phytochemical screening and determination of total flavonoid content of ethanol extract of pegagan leaves using visible spectrophotometry method. The results of phytochemical screening of ethanol extract of pegagan leaves indicated the presence of alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, steroid/triterpenoid and glycoside compounds. The results of determining the total flavonoid content in ethanol solvent extract by maceration were 31.6416±0.1534 mgQE/g and ethanol solvent extract by soxhletation were 20.832±0.0514 mgQE/g. Extraction of pegagan leaves by maceration method was more effective than soxhletation method.
Pembuatan Sediaan Roll On Penghilang Bau Badan Dari Kulit Jeruk Purut Di Kalangan Mahasiswa Universitas Harapan Medan Gabena Indrayani Dalimunthe; Anny Sartika Daulay; Zulmai Rani; Robiatun Rambe
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v4i1.797

Abstract

Bau badan merupakan keluhan umum yang sering diungkapkan oleh masyarakat di daerah tropis, seperti Indonesia, dan seringkali menjadi gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Orang dapat kehilangan kepercayaan diri jika mereka memiliki bau tubuh yang tidak sedap. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan deodoran, tetapi deodoran biasanya mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk mengatasi masalah ini, kita bias membuat deodoran yang terbuat dari bahan-bahan alami. Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Komunikasi di Universitas Harapan Medan. Kegiatan ini melibatkan pelatihan pembuatan deodoran menggunakan bahan alami, khususnya daun jeruk purut. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam, mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam wirausaha melalui pembuatan deodoran ala home industri. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan cara membuat deodoran stik secara sederhana, terutama untuk mahasiswa jurusan bahasa dan komunikasi yang mungkin belum familiar dengan formulasi bahan alami. Penambahan komponen-komponen alami ini dapat meningkatkan efektivitas deodoran sambil meminimalkan risiko iritasi kulit. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mendorong penggunaan sumber daya lokal dan mendukung praktik berkelanjutan dalam pengembangan produk perawatan pribadi.
UTILIZATION OF NATURAL MATERIALS AS UNIVERSAL NATURAL FOOD COLORS RED YELLOW GREEN IN THE COMMUNITY OF SIDOMULYO VILLAGE, BIRU-BIRU DISTRICT Anny Sartika Daulay; Ridwanto Ridwanto; Alistraja Dison Silalahi; Sri Wahyuni; Gabena Indrayani Dalimunthe
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v5i2.1012

Abstract

Food coloring is an additional ingredient used to produce food products so they are more attractive to consume. Synthetic food coloring comes from chemicals, can contain dangerous metals and/or benzene rings which have the potential to cause various diseases in humans. Meanwhile, natural dyes are obtained from natural ingredients so they are safer to use. The aim of this community service is to provide understanding to the public about the benefits of plants in the form of fruit, leaves and fruit skins that are no longer used as natural food coloring. This community service (PkM) is carried out by socializing the use of fruit and/or fruit waste, fresh leaves which are commonly found in the community, such as dragon fruit peel as waste. Other ingredients used are turmeric rhizomes and bay leaves, suji leaves and pandan leaves. Socialization of making food coloring materials is carried out using electronic media such as videos. Meanwhile, the explanation of the material is carried out using the presentation and discussion method. Based on the results of the implementation of this PkM, the people of Sidomulyo Village, Biru-Biru District, were very enthusiastic and eager to take part in this activity. The people of Sidomulyo Village can understand and comprehend the dangers of using synthetic dyes and understand the benefits of using natural dyes in food produced in the household. Then in the future, the results of this community service can be applied to products that can be marketed commercially to increase family income.
PENETAPAN KADAR β-KAROTEN PADA BUAH RIMBANG (Solanum torvum Sw.) SEGAR DAN HASIL PEREBUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Tuzzahra, Safira; Daulay, Anny Sartika; Ridwanto; Dikki Miswanda
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/farmasainkes.v4i2.3317

Abstract

Rimbang (Solanum torvum Sw.) potensi tumbuh subur pada iklim sub tropis dan tropis tersebar seluruh wilayah Indonesia. Tanaman rimbang ini juga biasa dikonsumsi oleh sebagian masyarakat dalam masakan kuliner seperti botok, tumis, balado, aneka sambal seperti sambal teri, sambal tomat, dan lainya. Buah dari tanaman rimbang ini dapat dikonsumsi mentah. Rimbang telah dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan merupakan sumber sayuran sehari-hari. Rimbang telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat terutama karena digunakan sebagai obat mata. Didalam tubuh, β-karoten diubah menjadi vitamin A yang keduanya dapat bertindak sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas. Dimana senyawa antioksidan ini mampu menetralisir zat – zat radikal bebas didalam tubuh yang merupakan sumber pemicu berbagai penyakit terutama penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker. Vitamin A sangat mudah teroksidasi oleh udara dan rusak jika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Akan tetapi studi mengenai proses pemasakan terhadap kandungan vitamin A masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar β – Karoten yang terkandung dalam ekstrak buah rimbang segar dan hasil perebusan. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan sampel, pemeriksaan analisis kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis dan penetapan kadar β – Karoten pada buah rimbang segar dan hasil berbagai pengolahan menggunakan metode spektrofotometri visible. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah rimbang segar dan hasil berbagai pengolahan mengandung senyawa β – Karoten. Penentuan kadar β – Karoten dengan menentukan panjang gelombang maksimum β – Karoten dan perhitungan kadar β – Karoten menggunakan spektrofotometri visible. Hasil penentuan kadar β – Karoten ekstrak buah rimbang segar 1,3690 ± 0,0052 mg/g, dengan pengolahan rebus 1,0917 ± 0,0036 mg/g maka yang paling besar menghasilkan kadar β – Karoten terdapat pada ekstrak buah rimbang (Solanum torvum Sw.) yang segar.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR Saccharomyces cerevisiae DARI AIR NIRA AREN DAERAH TANJUNG MORAWA nasution, Alfina Tri Utami; Daulay, Anny Sartika; Ridwanto
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/farmasainkes.v4i2.3318

Abstract

Air nira merupakan cairan manis yang mengucur dari tandan aren, masyarakat dapat mengkonsumsi air nira dalam jangka waktu yang relatif singkat dikarenakan adanya jamur Saccharomyces cerevisia yang dikenal dapat memfermentasi glukosa menjadi etanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi jamur Saccharomyces cerevisiae yang terdapat pada nira aren. Metode yang dipakai adalah eskperimental dengan tahapan: isolasi dan identifikasi jamur Saccharomyces cerevisie. Isolasi jamur dari nira aren dengan medium potato dextrose agar (PDA). Identifikasi dilakukan dengan pengamatan morfologi dengan mikroskop pada perbesaran 100×. Dari hasil penelitian diperoleh isolat murni jamur Saccharomyces cerevisiae yang secara morfologi memiliki kesamaan dengan genus Saccharomyces. Secara mikroskopik didapat kan hasil hasil yang sesuai bentuk sel bulat telur, tipe reproduksi vegetatif secara clusters of cells.
PENETAPAN KADAR GARAM PADA IKAN TERI MEDAN DENGAN VARIASI METODE DAN SUHU PERENDAMAN Nasution, Nur Sahadah; Daulay, Anny Sartika; Dalimunthe, Gabena Indrayani; Nasution, Haris Munandar
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/farmasainkes.v4i2.4148

Abstract

Pendahuluan: Ikan teri Medan adalah jenis teri berwarna putih berukuran kecil yang sangat populer di Indonesia, dan dibuat dengan cara penggaraman dan pengeringan, yang menghasilkan produk teri kering. Garam dalam ikan teri Medan dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen. Tujuan: Tujuan penelitian adalah menentukan kadar garam ikan teri Medan harga termahal dan termurah berdasarkan suhu perendaman serta perbandingan metode penetapan kandungan garam NaCl. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Argentometri yaitu metode Kohman dan metode Volhard. Titrasi metode Kohman ditandai terbentuknya endapan merah bata, titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata AgCrO4. Sedangkan metode Volhard merupakan titrasi tidak langsung dengan indikator FeCl3 dan terbentuk warna salmon (merah). Suhu perendaman air panas adalah 90-92 ºC dan air dingin pada T= 29 ºC. Hasil: Hasil kadar garam pada ikan teri Medan harga termahal metode Kohman pada perendaman air panas (T= 90-920C) dan air dingin (T=290C) masing-masing adalah 0,9472<µ<0,1073 mg/g dan 1,01099<µ<1,2892 mg/g, pada ikan teri termurah 0,0798<µ<0,1026 mg/g dan 0,4925<µ<0,6235 mg/g. Dengan metode Volhard pada ikan teri termahal maing-masing adalah 5,0043<µ<5,0658 mg/g dan 5,0281<µ<5,0319 mg/g pada ikan teri termurah 5,05267 <x<5,06071mg/g dan 5,0465<µ<5,0630 mg/g. Kata kunci: kadar garam NaCl, metode Kohman, metode Volhard
ANALISIS KADAR VITAMIN C HASIL PERASAN BUAH NANAS DAN KERIPIK NANAS DARI BEBERAPA DAERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Mardhatillah, Wulan; Pulungan, Ainil Fithri; Ridwanto; Daulay, Anny Sartika
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/farmasainkes.v4i2.4166

Abstract

Buah nanas merupakan salah satu buah yang digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu kandungan yang terdapat pada buah nanas adalah vitamin C. Vitamin C dapat berperan sebagai antioksidan dan efektif dalam menanggulangi radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Akan tetapi, kandungan vitamin C dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan tempat tumbuh dan proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder, kadar vitamin C pada buah nanas dan keripik nanas. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan sampel, skrining fitokimia, pemeriksaan analisis kualitatif, penentuan kadar vitamin C. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kadar vitamin C sari nanas A sebesar 25.85000 ± 0.28250, sari nanas B sebesar 33.7500 ± 0.28250, sari nanas C sebesar 21.52500 ± 0.10076, sari nanas D sebesar 21.45000 ± 0.08899, keripik nanas A sebesar 15.11666 ± 0.11785, keripik nanas B sebesar 20.08333 ± 0.12382, keripik nanas C sebesar 12.0000 ± 0 dan keripik nanas D sebesar 11.93333 ± 0.12382.
KARAKTERISTIK DAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN ENDEMIK KAYU RARU (Cotylelobium lanceolatum Craib) Daulay, Anny Sartika; Ridwanto; Ihsan Fadhilah; Nasution, Haris Munandar
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/farmasainkes.v4i2.4236

Abstract

Tanaman raru (Cotylelobium lanceolatum Craib) berasal dari familia Dipterocarpaceae. Kulit kayu raru diyakini oleh masyarakat daerah Sumatera Utara sebagai bahan yang memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat sebagai antidiabetes yang dapat menurunkan kadar gula didalam darah. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan karakteristik dan kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol dan methanol kulit kayu Raru (Cotylelobium lanceolatum Craib) sebagai langkah awal dalam penentuan senyawa kimia bahan alam yang berkhasiat obat anti diabetes. Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi makroskopik. Kemudian dilakukan ekstraksi pada sampel simplisia dengan metode maserasi. Variasi pelarut yang digunakan adalah etanol 96%, 70%, 50% dan metanol 95%, 70%, dan 50%. Karakterisasi terhadap organoleptis dilakukan pada kulit kayu raru segar dan simplisia. Pengujian metabolit sekunder dilakukan pada hasil ekstrak etanol dan metanol. Karakteristik organoleptis kulit kayu raru (Cotylelobium lanceolatum Craib) segar adalah : Bentuk Kulit silinder, tekstur keras dan tebal berkisar 3 mm; Berwana Coklat kehitaman; berbau khas kayu pada umumnya; Rasa: sangat pahit. Sedangkan simplisia kulit kayu raru yaitu berbentuk serbuk halus; Berwarna coklat kemerahan; berbau khas; Rasa sangat pahit. Hasil Skrining Fitokimia Simplisia dan ekstrak kulit kayu raru dilakukan untuk menentukan metabolit sekunder. Pada Serbuk simplisia dengan pelarut metanol dan Ekstrak metanol keduanya mempunyai kandungan metabolit sekunder yang sama yaitu: (+) Alkaloid, (+) Flavonoid, (+) Saponin, (+) Tanin, (+) Steroid/triterpenoid dan (-) glikosida. Sedangkan Ekstrak Etanol kulit kayu raru yaitu (-) Alkaloid, (+) Flavonoid, (+) Saponin, (+) Tanin, (+) Steroid/triterpenoid dan (-) glikosida. Ekstrak kulit kayu raru dengan pelarut methanol mengandung metabolit sekunder yang lengkap termasuk alkaloid tetapi tanpa glikosida.
PENENTUAN NILAI SPF (Sun Protection Factor) SEDIAAN LOTION EKSTRAK ETANOL KULIT ALPUKAT (Persea americana Mill.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV Sri Murni; Rafita Yuniarti; Minda Sari Lubis; Anny Sartika Daulay
Jurnal Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Februari
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tabir surya merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari, sehingga mencegah terjadinya gangguan kulit karena terpapar sinar matahari. Tujuan untuk mengetahui mutu simplisia, metabolit sekunder, ekstrak etanol kulit alpukat, karektristis sedian lotion serta aktifitas tabir suraya ekstrak kulit alpukat dan lotion ekstrak etanol kuliat alpukat melalu pemantaun mutu nilai SPF. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode eksperimental. Pada ekstrak etanol kulit alpukat dan lotion ekstrak etanol ditentukan nilai SPF dengan spektrofotometri UV. Yang diukur pada panjang gelombang 290-390nm dengan interval 5 nm evaluasi mutu fisik dilakukan terhadap uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia kulit alpukat memiliki kadar air 4,7%kadar sari larut dalam air 25,5% kadar sari larut dalam etanol 22,6 % kadar abu total 3,55%, kadar abu tidak larut asam 0,5 % secara keseluruhan memenuhi standar MMI, dengan kandungan senyawa kimia berupa golongan flavonoid, saponin, dan triterpenoid. Uji SPF sediaan lotion ekstrak etanol kulit alpukat dibuat pada konsentrasi 0,3%; 0,36%; 0,48% dengan hasil berturut-turut 9,974; 9,934; 18,8. Organoleptis sediaan lotion secara keseluruhan memiliki bentuk kental dengan warna kecoklatan serta aroma mawar, pH homogen 6, viskositas lotion 1000ppm: 7740Cp; 3000ppm: 2310Cp; 4000ppm: 5890Cp; 5000ppm: 8770 daya sebar lotion dari konsentrasi 3000ppm: 4cm; 4000ppm: 6cm; 5000ppm: 7cm, daya lekat lotion dari konsentrasi 3000ppm: 4,12 dtk; 4000pm: 4,39 dtk; 5000ppm: 4,48 dtk.
Uji Intensitas Warna Kuning pada Campuran Sari Kunyit-Daun Salam dan Temulawak Daun Salam Sebangai Pewarna Pangan Putri Intan Sari; Anny Sartika Daulay; Ridwanto Ridwanto; Haris Munandar Nasution
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2024): May : OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v2i3.363

Abstract

Some food industries still use synthetic dyes. Synthetic dyes, if consumed, can harm your health. Turmeric can be used as a natural food coloring. This natural coloring is applied to sweet jelly. This natural coloring agent must be used in fresh juice. To extend the use time of the natural dyes turmeric-bay leaves, ginger-bay leaves, this research was carried out in a variety of storage conditions without using preservatives. The aim of the research was to determine the results of the content of secondary metabolite compounds in turmeric-laurel extract, curcuma-laurel extract, turmeric extract and curcuma extract, in making solid preparations using preservatives, namely citric acid, maltodextin and sucrose. This research uses experimental methods with Sari method is done on a mixture of turmeric-bay leaves and ginger-bay leaves using a water solvent using the distillation method. Determination of variations in storage conditions was carried out for 7 days and the effect of storage temperature. Color stability and intensity measurements were carried out using visible spectrophotometry and characterization methods. The results of this research were obtained. The absorbance intensity test on turmeric-bay leaves was carried out at a wavelength of 425.14 nm with a result of 0.442 (day 1), ginger-bay leaves had an absorbance of 0.490 ( day 1). In the color stability test, there was a change in color from day 3 at drying cupboard temperature, at refrigerator temperature and at room temperature, the color remained stable.
Co-Authors Akbar, Windi Hari Ali Djamhuri Alistraja Dison Silalahi Alviana, Liya Anugrah, Bayu Asep Trizaldi Asparyzha, Rhyzha Azri, Atika Cici Andriani Daeng Elysa Putri Mambang Dalimunnthe, Gabena Indrayani Dalimunthe, Gabena Indriyani Dikki Miswanda Dina Agustia Parlin Dina Suciati Saragih Eva Fransiska Fadillah, Nike Fathur Rahman Fatur Rahman fatur Rahman, fatur Fithri Pulungan, Ainil Gabena Indrayani Dalimunthe Hafizha, Putri Harahap, Siti Salimah Haris Munandar Nasution Hasanah, Qori Hasrul Abdi Hasibuan Hindri Syahputri Ihsan Fadhilah Leni Handayani Lubis, Minda Sari M. Naufal Rifqi M. Pandapotan Nasution Makhfirah Manik, Umi Chairani Mardhatillah, Wulan Maya Syafira Mayang Sari Ritonga Merani Phaustina Lumban Gaol Miranza, Nona Muhammad Amin Nasution Muhammad Hizbullah Muhammad Wahyudi Munthe, Ariska Nabilla, Alfira nasution, Alfina Tri Utami Nasution, Nur Sahadah Nia Novranda Pertiwi Nst, Haris Munandar Nur Hanifah Nur'ain Harahap Nurhayati Nurhayati Nurul Salsa Abya Ritonga Pasaribu, Mesi Wilia Afrima Pasaribu, Mesi Willia Afrima Putri Intan Sari Putri Theresia Harianja Rafita Yuniarti Rahmadani Rahmadani Rahmasari, Siti Rahmi Ayusasmita Gultom Retno Sekarini Rezky , Deswita Ina Ricky Andi Syahputra Ridwanto Ridwanto Ridwanto Rika Yuliana, Rika Risma Fauziah Pasaribu Rizki, Rahmad Robiatun Rambe Rosaldi, Hikmah Sagita Marina Simatupang Sandika, M Teguh Sasnita, Merida Sekarini, Retno Siagian , Anggi Yani Sinaga, Novita Yulianti Sri Murni Sri Wahyuni Supiyani, Supiyani Syahfitri , Adelya Syahputra, Ricky Andi Syalsabila Putri Tuzzahra, Safira Yayuk Putri Rahayu Yayuk Putri Rahayu Yuniarti , Rafita Yuniarti, Rafita Zulmai Rani