Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Media Perakaran dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) terhadap Pertumbuhan Stek Daun Tanaman Sukulen Echeveria agavoides ‘Aquamarine’ Fanisia, Inge; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1224

Abstract

Echeveria agavoides merupakan tanaman hias yang bersifat sukulen. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek daun dan membutuhkan media perakaran yang memiliki aerasi tinggi dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya interaksi antara media perakaran dengan konsentrasi ZPT Rootone-F dan mendapatkan kombinasi perlakuan yang paling baik.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2018 di Laboratorium Ekologi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan RAK faktorial yang terdiri dari perlakuan pertama konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Rootone-F 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm dan 150 ppm. Perlakuan kedua media perakaran perlite, pasir, dan arang sekam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terjadi interaksi pada persentase tumbuh, diameter tajuk, bobot segar, dan bobot kering.
Pengaruh Fase Gelap dan Pemberian Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana) Nastiti, Nuralita Ratnasari; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1228

Abstract

Tanaman Kalanchoe merupakan tanaman ornamental sukulen yang memiliki jenis dan warna bunga yang beragam sehingga memiliki daya tarik yang tinggi. Kalanchoe banyak dibudidayakan dalam pot untuk itu proporsi tinggi tanaman dengan tinggi pot perlu diperhatikan untuk meningkatkan nilai estetikanya. Produsen tanaman hias menggunakan paclobutrazol untuk menghambat tinggi tanaman, sedangkan pembungaan tanaman Kalanchoe ditingkat-kan dengan penambahan fase gelap untuk memanipulasi fotoperiodisitas, mengingat tanaman kalanchoe merupakan tanaman shortday.  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengaruh lama fase gelap dan konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan Kalanchoe blossfeldiana. Penelitian dilaksanakan di glasshouse PT. Condido Agro Nongkojajar, Pasuruan pada bulan September 2018 sampai Januari 2019. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan petak terbagi dimana lama fase gelap sebagai petak utama dan konsentrasi paclobutrazol sebagai anak petak. Petak utama terdiri dari 3 taraf yaitu L0 (12 jam), L1 (14 jam) dan L2 (16 jam), dan pada anak petak P0 (0 ppm), P1 (30 ppm), P2 (50 ppm). Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali dan diuji lanjut menggunakan BNT 5%. Interaksi perlakuan lama fase gelap dan konsenrasi paclobutrazol terdapat pada panjang tandan, saat muncul bunga pertama, jumlah bunga mekar dan persentase bunga mekar pertanaman. Lama fase gelap 14 jam hingga 16 jam dengan pemberian paclobutrazol konsentrasi 30 ppm hingga 50 ppm dapat menghambat pertumbuhan tandan bunga dan mempercepat saat muncul bunga. Jumlah dan persentase bunga mekar optimal pada perlakuan lama fase gelap 14 jam dengan paclobutrazol 30 ppm, sedangkan pada lama fase gelap 16 jam penambahan konsentrasi paclobutrazol semakin menurunkan jumlah dan persentase bunga mekar.
Pengaruh Umur Bibit pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae) Sistem Ratun Secara Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) Ainy, Syifaul; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1233

Abstract

Kailan (Brassica oleracea) termasuk kedalam hortikultura jenis kubis-kubisan yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta prospek pengembangan dan pemasaran yang sangat menjanjikan di Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya kailan secara hidroponik adalah seringkali kurang memperhatikan umur bibit, sehingga terjadi keterlambatan pemindahan bibit ke modul tanam. Oleh karena itu, agar dalam budidaya tanaman dapat dicapai hasil produksi yang tinggi, maka perlu diketahui umur bibit yang tepat. Penelitian dilaksanakan September hingga Desember 2018 di Kebun Sayur Surabaya, Jambangan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Ketinggian tempat antara 3 - 6 mdpl. Temperatur rata-rata antara 22.60 - 34.10°C, kelembaban antara 42% - 97% dan curah hujan rata-rata antara 120 - 190 mm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlakuan umur bibit berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun serta berpengaruh nyata terhadap bobot segar total tanaman, bobot segar konsumsi tanaman, bobot kering total tanaman, uji kualitas kekerasan batang, kadar air serta indeks panen. Umur bibit yang tepat untuk budidaya kailan secara NFT dengan sistem panen ratun adalah umur bibit 10 hari, menghasilkan total bobot segar konsumsi maksimal dibanding dengan perlakuan umur bibit lainnya, meningkat 511.85% dibanding umur bibit paling tua 35 hari. Peningkatan umur bibit akan menurunkan total bobot segar konsumsi tanaman serta menurunkan kualitas hasil (penurunan kadar air tanaman dan peningkatan kekerasan batang).
Pengaruh Macam Struktur Lapisan Filter dan Lapisan Drainase Roof Garden terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.) Irianti, Anggit Anis; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 10 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1240

Abstract

Kubis bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga kubis-kubisan (Cruciferae). Sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan perkotaan dengan semakin menurunnya lahan pertanian maka mulai dikembangkan cara bercocok tanam dengan memanfaatkan atap bangunan yang kosong atau disebut roof garden terdiri dari lapisan media tanam, lapisan filter dan lapisan drainase. Beberapa kendala budidaya tanaman di roof garden ialah bobot struktur lapisan filter dan lapisan drainase yang berat, mahal dan kurang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh macam lapisan filter dan lapisan drainase roof garden yang murah, ringan dan ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2018 di lantai 7 Gedung Sentral, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dengan ketinggian 475 m dpl pada roof garden dan 445 m dpl pada dasar bangunan. Penelitian menggunakan RAK yang terdiri dari perlakuan lapisan filter layer geotextile 1.88 mm, layer geotextile 2.05 mm dan sabut kelapa. Perlakuan lapisan drainase menggunakan  pecahan batu bata, batu kerikil dan pasir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan lapisan filter layer geotextile 2.05 dan pecahan batu bata memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun dan diameter curd.
Pengaruh Root Growth Rootone-F dan Panjang Stek terhadap Efisiensi Penggunaan Bahan Stek Tanaman Firespike (Odontonema strictum) Ayuningtyas, Fridia Arintya; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1269

Abstract

Tanaman Firespike memiliki potensi untuk diperkenalkan secara komersil karena memiliki banyak manfaat seperti sebagai pembatas fisik taman, pengatur iklim mikro, habitat kehidupan satwa dan nilai estetika tinggi. Tanaman Firespike termasuk tanaman berkayu, pada umumnya tanaman berkayu memiliki kemampuan berakar yang rendah. Keberhasilan stek dipengaruhi oleh panjang stek yang digunakan, panjang stek menentukan jumlah karbohidrat dan nutrisi yang terkandung dalam stek. Tidak hanya ukuran stek batang namun Zat Pengatur Tumbuh penting untuk merangsang pertumbuhan akar stek. Oleh sebab itu, dilakukan percobaan untuk mencari kombinasi yang tepat antara pemberian konsentrasi Rootone-F dengan panjang stek terhadap efisiensi penggunaan bahan stek tanaman Firespike. Tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan interaksi konsentrasi Rootone-F dan panjang bahan stek sehingga penggunan stek tanaman Firespike dapat lebih efisien. Penelitian ini dilaksanakan di Jln. Patimura no. 82 Kota Batu pada bulan April hingga Mei 2019. Lokasi penelitian pada ketinggian ± 494 mdpl. Dengan kisaran suhu rata-rata harian 20-28℃. Penelitian menggunakan Ran-cangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 3 kali ulangan. Faktor utama panjang stek batang (15, 20 dan 25 cm) dan faktor kedua adalah konsentrasi Rootone-F (0, 500, 1000 dan 1500 ppm). Variabel pengamatan yaitu adalah waktu muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah ruas batang cabang, panjang tunas, panjang akar, jumlah akar, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan persentase keberhasilan stek. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Kombinasi perlakuan panjang stek 20 cm dengan Rootone-F 500 ppm merupakan hasil terbaik dalam pertumbuhan bibit Firespike dengan cara perbanyakan stek batang.
Pengaruh Jumlah Potongan dan Konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purine) Terhadap Pertumbuhan Stek Mikro Mahkota Nanas (Ananas comusus L.Merr) Rahmatika, Ikfina Luthfi; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1271

Abstract

Nanas ialah salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dalam keluarga Bromeliaceae. Ketersediaan bibit nanas merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produksi nanas. Salah satu alternatif untuk menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dan seragam ialah perbanyakan vegetatif dengan stek mikro mahkota buah nanas. Pada mahkota nanas terdapat tunas aksilar yang dapat berpotensi menghasilkan tunas, namun tunas aksilar tersebut bersifat dorman. BAP (Benzyl Amino Purin) merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat memutus masa dormansi dan dapat memacu pembentukan tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah potongan dan konsentrasi BAP ideal yang dapat memacu pembentukan tunas dan meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman nanas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2019, di Rooftop Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Lowokwaru, Malang. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama ialah jumlah potongan yang terdiri dari 3 taraf yaitu 8 potongan, 12 potongan dan 16 potongan. Faktor kedua ialah konsentrasi BAP yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 ppm, 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, dan 800 ppm. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali dan di uji lanjut menggunakan BNJ 5%. Parameter komponen pertumbuhan meliputi persentase tumbuh tunas, persentase keberhasilan bibit, umur muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar utama, panjang akar utama, dan bobot segar total tanaman. Kombinasi perlakuan jumlah potongan 12 dengan konsentrasi BAP 400 ppm merupakan hasil terbaik dalam pertumbuhan bibit nanas dengan stek mikro mahkota buah nanas.
Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Paclobutrazol pada Penampilan Tanaman Gerbera (Gerbera jamesonii) Pot Asih, Lizara Budi; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1317

Abstract

Tanaman gerbera (Gerbera jamesonii) banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki warna bunga yang cukup beragam. Penampilan tanaman gerbera pot dianggap kurang ideal karena tangkai bunga yang terlalu panjang, yaitu mencapai 65 cm. Salah satu cara untuk memperoleh tanaman gerbera yang ideal dengan mengaplikasikan paclobutrazol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi dan waktu aplikasi paclobutrazol yang tepat agar dapat menghasilkan tanaman gerbera pot yang ideal dengan panjang tangkai bunga 1-1.5 kali tinggi pot tanpa mengurangi kualitas tanaman gerbera. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Juli 2019 di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan pada ketinggian 900 m dpl dengan suhu harian rata-rata 24°C. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali. Kombinasi perlakuan terdiri dari konsentrasi paclobutrazol (10, 15 dan 20 ppm) dan waktu aplikasi (8, 10 dan 12 mst) serta tanpa paclobutrazol sebagai kontrol. Variabel yang diamati meliputi pertambahan panjang tanaman, pertambahan jumlah daun, indeks klorofil, Specific Leaf Area (SLA), luas daun, lebar tajuk, diameter bunga, diameter tangkai bunga, panjang tangkai bunga, perbandingan tinggi tanaman dan tinggi pot serta perbandingan lebar tajuk dan diameter pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara konsentrasi dan waktu aplikasi paclobutrazol dapat menurunkan panjang tangkai bunga, meningkatkan indeks klorofil daun, meningkatkan ketebalan daun, menurunkan luas daun, menurunkan lebar tajuk tanaman, menghasilkan tanaman gerbera pot yang proporsional. Konsentrasi paclobutrazol 15 ppm yang diaplikasikan saat 8 mst dan 10 mst dapat menghasilkan bunga gerbera dengan panjang tangkai ideal, tanpa mengurangi kualitas tanaman gerbera pot.
PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU APLIKASI PACLOBUTRAZOL PADA PENAMPILAN TANAMAN GERBERA (GERBERA JAMESONII) POT Asih, Lizara Budi; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v8i2.1344

Abstract

Tanaman gerbera (Gerbera jamesonii) banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki warna bunga yang cukup beragam. Penampilan tanaman gerbera pot dianggap kurang ideal karena tangkai bunga yang terlalu panjang, yaitu mencapai 65 cm. Salah satu cara untuk memperoleh tanaman gerbera yang ideal dengan mengaplikasikan paclobutrazol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi dan waktu aplikasi paclobutrazol yang tepat agar dapat menghasilkan tanaman gerbera pot yang ideal dengan panjang tangkai bunga 1-1.5 kali tinggi pot tanpa mengurangi kualitas tanaman gerbera. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Juli 2019 di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan pada ketinggian 900 m dpl dengan suhu harian rata-rata 24°C. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali. Kombinasi perlakuan terdiri dari konsentrasi paclobutrazol (10, 15 dan 20 ppm) dan waktu aplikasi (8, 10 dan 12 mst) serta tanpa paclobutrazol sebagai kontrol. Variabel yang diamati meliputi pertambahan panjang tanaman, pertambahan jumlah daun, indeks klorofil, Specific Leaf Area (SLA), luas daun, lebar tajuk, diameter bunga, diameter tangkai bunga, panjang tangkai bunga, perbandingan tinggi tanaman dan tinggi pot serta perbandingan lebar tajuk dan diameter pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara konsentrasi dan waktu aplikasi paclobutrazol dapat menurunkan panjang tangkai bunga, meningkatkan indeks klorofil daun, meningkatkan ketebalan daun, menurunkan luas daun, menurunkan lebar tajuk tanaman, menghasilkan tanaman gerbera pot yang proporsional. Konsentrasi paclobutrazol 15 ppm yang diaplikasikan saat 8 mst dan 10 mst dapat menghasilkan bunga gerbera dengan panjang tangkai ideal, tanpa mengurangi kualitas tanaman gerbera pot.
KAJIAN ETNOBOTANI MASYARAKAT DESA BERDASARKAN KEBUTUHAN HIDUP Syafitri, Friska Rahma; Sitawati, Sitawati; Setyobudi, Lilik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.632 KB) | DOI: 10.21776/93

Abstract

Etnobotani merupakan kaitan antara manusia dan tumbuhan. Etnobotani menggambarkan dan menjelaskan kaitan antara budaya dan kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai memberikan manfaat untuk manusia. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang ada pada Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, mengidentifikasi pemanfaatan tanaman bagi warga Desa Jenggolo, menganalisis hubungan antara pemanfaatan tumbuhan dengan kebutuhan hidup masyarakat.. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juli 2013. Penelitian ini bersifat eksplorasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68 % pekarangan di Desa Jenggolo memiliki pola pekarangan modern, Terdapat 155 jenis tanaman, yang didominasi fungsi kesehatan/ functional food sebesar 40.65%, estetika 38.71%, peneduh 12.90%, pangan 5.16% dan spiritual 2.58%. Petani lebih dominan untuk menanam tanaman kesehatan/functional food sebanyak 37.72%, sedangkan pengusaha kecil dan menengah, seniman, tukang batu dan kayu dan wiraswasta dominan tanaman hias yaitu 50.61%, 48.89%, 45.36% , 42%. Peningkatan luas halaman tidak di ikuti dengan peningkatan jumlah jenis tanaman (R2 = 0.31, y = 0.06x + 9.42). Tingkat ketergantungan masyarakat dengan tanaman yang dapat dikonsumsi dari pekarangan rumah. Ketergantungan petani terhadaptanaman di pekarangan 35%, sedangkan wiraswasta 2%. Kata kunci: Etnobotani, Profesi, Pekarangan, Fungsi Tanaman
EVALUASI KEINDAHAN DAN KENYAMANAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) ALUN-ALUN KOTA BATU Zahra, Amellia Firdaus; Sitawati, Sitawati; Suryanto, Agus
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.255 KB) | DOI: 10.21776/140

Abstract

Alun-alun Batu merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau umum di pusat kota Batu. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat keindahan dan kenyamanan di Alun-alun Batu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 yang bertempat di Alun-alun Kota Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu Scenic Beauty Estimation (SBE) untuk evaluasi keindahan dan Model RayMan untuk evaluasi kenyamanan. Sebagai perbandingan Model RayMan, digunakan juga metode Thermal Humidity Index (THI) untuk evaluasi kenyamanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-alun Batu merupakan ruang terbuka hijau dengan perbandingan perkerasan dan vegetasi adalah 60:30. Model RayMan menunjukkan bahwa alun-alun ini mengalami kondisi yang tidak nyaman pada siang hari (pukul 06.00 sampai 15.00), memasuki kondisi nyaman pada jam 15.30 dan kembali pada kondisi tidak nyaman pada jam 18.00. Alun-alun Batu memiliki estetika tinggi (nilai SBE tinggi yaitu 102,6), tetapi memiliki waktu tidak nyaman selama 9 jam, lebih lama daripada waktu nyaman yang hanya 3 jam. Kata kunci: Alun-alun Batu, Scenic Beauty Estimation, Model RayMan, keindahan, kenyamanan
Co-Authors A.N. Ni’mah Achmad Fauzan Aditya Ramadhani Prabowo Agnestika, Intan Kartika Agnestika, Intan Kartika Agus Suryanto Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Ainy, Syifaul Ainy, Syifaul Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Aldiani, Zelby Meutia Aldiani, Zelby Meutia Alfikri, Ahmad Labib Alfikri, Ahmad Labib Amanda, Florica Amellia Firdaus Zahra Andi Kurniawan Andik Kurniawan Andy Andy Anna Satyana Karyawati Arfiati, Nurliza Prita Ariani Ariani Arif Budi Prasetya Ariffin, Arifin Armannaena, Tria Arrizqi, Zulfa Ridho Arrizqi, Zulfa Ridho Asih, Lizara Budi Asih, Lizara Budi Ayuningtyas, Fridia Arintya Ayuningtyas, Fridia Arintya Azzahra, Shabrina Laila Azzam, M. Abdullah Bagus Fatkul Hamsyah Bambang Guritno Bayu Permata Putra Budiyono, Debora Cicik Udayana Damaiyant, Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, D.R.R. Daraini, Miskah Daraini, Miskah Dewantri, Marshella Yashinta Dewantri, Marshella Yashinta Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi, Ayu Resy Riana Dewi, Ayu Resy Riana Eko Widaryanto Elih Nurlaelih, Euis Euis Elih Nurlalelih, Euis Elih Fahmilia Tutwuri Handayani, Fahmilia Fajarwati, Santi Kusuma Fanisia, Inge Fanisia, Inge Friska Rahma Syafitri Gusmawan, Maretha Widhya Aulyaa Hardi Yanto Wibowo Hayati, Yati Sri Hazrinah, Novia Dwi Hazrinah, Novia Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendiriau S, M. Hendiriau S, M. Husaimah, Faizil Hurro Husaimah, Faizil Hurro Imaniah, Suci Imaniah, Suci Imansyah, Setyo Ruhafin Imansyah, Setyo Ruhafin Irawan, Joni Irianti, Anggit Anis Irianti, Anggit Anis Izhar, Achmad Izhar, Achmad Jaelani, Sri Joni Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Annisa Wuri Karuniawan Puji Wicaksono Kristanti, Bita Kristianingrum, Niko Dima Kurniawan Santoso Kusuma, Essenza Fitria Kusuma, Essenza Fitria Larasati, Emira Dyah Larasati, Emira Dyah Lia Aprilia Lilik Setyobudi Lilik Zuhriyah Linda Prasetyorini Lutfiana, Velinda Dewi Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Medha Baskara Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Mudji Santoso Mudji Santoso Muhtadi, Much Misbah Nabilah, Roona Roosyidah Naranakubar, Dessy Aulivia One Naranakubar, Dessy Aulivia One Nastiti, Nuralita Ratnasari Nastiti, Nuralita Ratnasari Nawawi, Mochammad Ni’mah, Ani Nurin Ni’mah, Ani Nurin Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Fitrotun Noerhalim, Adelliawati Novita Agustiarini Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nurfathya Dwi Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Nurlaelih, Euis Ellih Nurlalelih, Euis Elih Nurul Aini Nurul Fathia, Luki Anisa Nurul Fathia, Luki Anisa Nur’Ain, Shabrina Emilia Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Poppy, Poppy Rizky Damayanti Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Pratama Wahyu Hidayat Prayogo, Bangun Prayogo, Bangun Prayogo, Muchammad Prayogo, Muchammad Priyambudi, Erwin Priyambudi, Erwin Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspita, Putri Bella Putra, Bayu Permata Putri Bella Puspita Putripertiwi, Dwija Putripertiwi, Dwija Qisthi, Dios R. Ginting, Raimundus Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmawati, Risma Dwi Raimundus R. Ginting, Raimundus Ramadhan, Roni Rasyitagani, Tifana Rasyitagani, Tifana Rizqullah, Helmi Rizqullah, Helmi Roona Roosyidah Nabilah Safira, Ajla Safira, Ajla Santoso, Kurniawan Santoso, Mudji Sari Wahyudi, Novita Inka Sari Wahyudi, Novita Inka Sari, Herdyana Lintang Setyobudi, Lilik Siahaan, Christian Daniel Siahaan, Christian Daniel Soemarno Soemarno Sri Soenarti Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sumarsono, Arachis Ratnasari Sumarsono, Arachis Ratnasari Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suriah Suriah Sutinah Made, Sutinah Syafitri, Friska Rahma Syamrusdianti, Fetrisari Syamrusdianti, Fetrisari Syamsuddin, Saidah Taihuttu, Hermina Neltje Tamar, Muhammad Titin Sumarni Tjitra, Karinna VandaLiana Tjitra, Karinna VandaLiana Toto Himawan Udayana, Cicik Uswatunnisa Uswatunnisa, Uswatunnisa Utami, Christa Dyah Vivedru, Faranissa Anggi Vivedru, Faranissa Anggi Wahyuningtyas, Betha Wahyuningtyas, Betha Wardani, Diajeng Setya Werna Nontji, Werna Wicaksana, Anang Panca Wulandari, Cahaya Wulandari, Cahaya Y. B. Suwasono Heddy Yuniza, Yuniza Yuniza, Yuniza Zahra Fitria Zahra, Amellia Firdaus Zannah, Miftachul