Claim Missing Document
Check
Articles

SIMULASI PANJANG GELOMBANG CAHAYA TERHADAP KUALITAS TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum morifolium) POTONG Agnestika, Intan Kartika; Nihayati, Ellis; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/493

Abstract

Seiring dengan meningkatnya permintaan krisan potong tiap tahun, diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas krisan. Penambahan cahaya dengan kualitas yang berbeda akan mempengaruhi kualitas krisan potong karena memiliki panjang gelombang tertentu yang dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai panjang gelombang cahaya terhadap kualitas krisan potong dan mengetahui panjang gelombang cahaya yang sesuai untuk meningkatkan kualitas krisan potong. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2015 di Ds. Punten, Kec. Bumiaji, Kota Batu (112̊17’10,90’’-122̊57’11’’ BT dan 7̊44’55,11’’-8̊26’35,45 LS). Penelitian menggunakan Rancangan Tersarang dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah simulasi panjang gelombang cahaya yang diaplikasikan dengan warna yang berbeda cahaya, dan faktor kedua adalah varietas krisan potong. Pemberian panjang gelombang cahaya yang berbeda pada tiga varietas krisan potong memberikan interaksi terhadap tinggi tanaman dan diameter bunga. Pemberian panjang gelombang cahaya yang berbeda pada tiga varietas krisan potong memberikan interaksi terhadap tinggi tanaman dan diameter bunga. Pemberian cahaya merah menghasilkan panjang tangkai lebih panjang (78.79 cm) dan lama kesegaran bunga lebih lama (15.50 hsp), sedangkan pemberian cahaya biru menghasilkan waktu inisiasi bunga (47,08 hst) dan waktu coloring (83,42 hst) lebih cepat. Varietas Fiji putih memiliki kesegaran bunga yang lebih lama dibandingkan varietas Fiji kuning dan Fiji pink. Varietas Fiji putih, Fiji kuning, dan Fiji pink menghasilkan kualitas bunga dengan kelas mutu AA apabila ditanam pada lingkungan yang diberi lampu dengan plastik merah dengan panjang gelombang 503.15-638.60 nm.
CARA APLIKASI BIOURIN TERHADAP PENGURANGAN PUPUK ANORGANIK PADA PERTUMBUHAN TANAMAN ANYELIR (Dianthus caryophillus L.) Alfikri, Ahmad Labib; Heddy, Y. B. Suwasono; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/502

Abstract

Anyelir merupakan tanaman hias yang sangat digemari di Indonesia. Anyelir merupakan komoditas bunga potong yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Terdapat dua tipe bunga anyelir yaitu spray dan Miniatur (Aisyah et al, 2009). Kotoran dan urin kelinci memiliki kandungan unsur N, P, K (2,72%, 1,1%, 0,5%) (Wiguna, 2010). Dari uji coba pemanfaatan pupuk cair urine kelinci untuk pemupukan tanaman mentimun hasilnya bisa meningkat 20 s/d 100% (Widodo, 2009). Tujuan penelitian mendapatkan cara aplikasi biourin dan dosis NPK terbaik yang dapat meningkatkan jumlah bunga, pengaruh biourin terhadap pertumbuhan tanaman anyelir dan pengurangan NPK pada budidaya tanaman anyelir. Hipotesis penelitian pemberian biourin dan dosis NPK terbaik dapat meningkatkan jumlah bunga. Biourin siram dapat mengurangi penggunaan NPK pada budidaya tanaman anyelir. Penelitian dilaksanakan bulan Juni 2014 sampai Oktober 2014 di Dusun Dadapan Desa Pandanrejo Bumiaji Kota Batu Provinsi Jawa Timur. Biourin siram + NPK 1 g/l menghasilkan rata-rata jumlah bunga pertanaman paling banyak dan terus mengalami peningkatan mulai dari 49, 56 dan 63 hst dibandingan dengan perlakuan lainnya. Jumlah bunga per tanaman anyelir meningkat pada pemberian biourin siram + NPK 1 g/l sebanyak 659,93% dibandingkan dengan tanpa biourin. Luas daun tanaman anyelir meningkat pada pemberian biourin semprot + NPK 1 g/l sebanyak 25,85% dan biourin siram + NPK 1 g/l sebanyak 30,04% dibandingkan dengan tanpa biourin. Penggunaan NPK 1 g/l pada semua pemberian biourin meningkatkan luas daun sehingga jumlah bunga pada tanaman meningkat dari pada penggunaan NPK 0,75 g/l, 0,5 g/l dan 0 g.
PERBANDINGAN KEMAMPUAN SERAPAN CO2 DAN PENURUNAN SUHU UDARA DARI HUTAN KOTA DAN TAMAN KOTA BALIKPAPAN Sari Wahyudi, Novita Inka; Sitawati, Sitawati; Wicaksono, Karuniawan Puji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.871 KB) | DOI: 10.21776/503

Abstract

Balikpapan adalah salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur dengan pembangunan infrastruktur kota yang cukup pesat, sehingga berdampak pada kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau sangat diperlukan pada wilayah perkotaan yaitu untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi masyarakat kota. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan Hutan Kota dan Taman untuk menyerap CO2 dan mengurangi suhu udara ambien. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2015, di  Hutan Kota dan Taman Bekapai, Balikpapan, Kalimantan Timur. Metode penelitian ini membagi tiap lokasi menjadi 3 zona yaitu 0 m, 30 m dan 80 m, yang dilaksanakan pada pukul 06:00, 09:00, 12:00, 15:00 dan 18.00 WITA. Variabel pengamatan meliputi kadar CO2, suhu udara ambien, intensitas cahaya matahari, kelembaban udara, kecepatan angin dan analisa vegetasi. Berdasarkan hasil penelitian, Taman Bekapai adalah ruang terbuka hijau (luas 55 m x 100 m) dan zona aktif yang berlokasi di jantung kota Balikpapan. Sedangkan Hutan Kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau (luas 182.63 m x 164.13 m) yang berada di pinggir Jalan Kapten Piere Tendean. Kandungan CO2 di Hutan Kota lebih rendah dibandingkan dengan Taman Bekapai yaitu sebesar 417.0 ppm, artinya Hutan Kota memiliki kemampuan serapan CO2 lebih baik dibandingkan Taman Bekapai. Selain itu, hasil pengamatan suhu udara ambien di Hutan Kota hampir sama dengan Taman Bekapai. Hal ini didukung dengan hasil uji t yaitu t hitung < t tabel (0.88 < 3.18), artinya tidak ada perbedaan nyata suhu udara ambien di Hutan Kota dan Taman Bekapai.
RESPON PEMBERIAN PUPUK NPK DAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) TERHADAP PEMBUNGAAN TANAMAN ROMBUSA MINI (Tabernaemontana corymbosa) Dewantri, Marshella Yashinta; Wicaksono, Karuniawan Puji; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/507

Abstract

Tanaman hias Rombusa mini memiliki nilai estetika tinggi sehingga banyak permintaan terhadap tanaman rombusa mini. Tanaman hias rombusa mini memiliki jangka waktu berbunga cukup lama antara 1 sampai 2 tahun serta jarang berbunga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pemberian pupuk NPK dan Monosodium Glutamat  (MSG) terhadap pembungaan tanaman hias rombusa mini. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Besuki Dusun Selorejo, Desa Surat, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri pada awal bulan Juni hingga akhir bulan Juli 2015. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama pupuk NPK dengan 3 taraf percobaan yaitu N0 : penambahan NPK 0 gram, N1 : penambahan NPK 1,5 gram dan N2 : penambahan NPK 3 gram. Faktor kedua Monosodium Glutamat (MSG) dengan 3 taraf percobaan V0 : Monosodium Glutamat (MSG) 0 ppm, V1 : Monosodium Glutamat (MSG) 3000 ppm, dan V2 : Monosodium Glutamat (MSG) 6000 ppm. Ulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan Pupuk NPK dan Monosodium Glutamat (MSG) terhadap tinggi tanaman dan jumlah kuncup bunga tanaman Rombusa mini (Tabernaemontana corymbosa). MSG 6 g per ℓ (6000 ppm) dapat digunakan sebagai pengganti NPK 1,5 g per tanaman per 2 minggu dengan peningkatan jumlah kuncup bunga sebesar 54 % dibandingkan tanpa pupuk.
PERBANYAKAN TANAMAN BAKUNG (Hymenocallis littoralis) MELALUI PEMBELAHAN UMBI DAN PERENDAMAN GA3 Wulandari, Cahaya; Herlina, Ninuk; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/519

Abstract

Tanaman bakung (Hymenocallis littoralis) memiliki karakteristik tahan kering dan memiliki bunga yang indah menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan di taman. Secara umum, tanaman bakung masih diperbanyak dengan cara pemisahan anakan yang akan menghasilkan satu tanaman dan satu bunga saja. Dengan upaya pembelahan, satu umbi bakung yang biasanya hanya menghasilkan satu bunga saja mampu menghasilkan bunga lebih banyak sesuai dengan meningkatnya jumlah anakan. Pada umbi yang dibelah dan ditambahkan zat pengatur tumbuh yang dapat memacu pertumbuhan tanaman bakung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh interaksi antara pembelahan umbi dan pemberian GA3 untuk meningkatkan jumlah anakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2015 di Desa Surat, Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan petak utama adalah pembelahan umbi dan anak petak adalah pemberian GA3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara pembelahan umbi dan perendaman GA3 terhadap panjang tanaman, jumah daun, luas daun, jumlah anakan dan bobot kering total tanaman. Pada perendaman GA3 dengan konsentrasi 0 ppm, 10 ppm dan 20 ppm pembelahan umbi 6 bagian menghasilkan jumlah anakan masing-masing 13,33 anakan, 10,00 anakan dan 16,00 anakan.
PENGARUH VERNALISASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa L.) PADA BERBAGAI KEDALAMAN TANAM Aldiani, Zelby Meutia; Wicaksono, Karuniawan Puji; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/536

Abstract

Tanaman sedap malam (Polianthes tuberosa L.) merupakan tanaman hias yang umum digunakan sebagai bunga vas dan banyak digemari di Indonesia, namun produksi bunga sedap malam masih belum mampu memenuhi permintaaan pasar. Selain produksi yang masih rendah, kualitas sedap malam juga perlu ditingkatkan. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas sedap malam dengan mengaplikasikan vernalisasi yakni perlakuan suhu rendah (bukan beku) dan menanam bahan tanam berupa umbi pada kedalaman tanam tertentu. Vernalisasi dapat merangsang hormon pembungaan sehingga mempercepat inisiasi bunga, sedangkan kedalaman tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan sedap malam. Organ tanaman yang mendapat perlakuan vernalisasi tidak boleh terkena kondisi ekstrem agar tidak mengalami devernalisasi, karena itu perlu kedalaman tanam pada kisaran tertentu agar lingkungan tumbuh mempunyai suhu yang optimal sehingga mampu mempertahankan pengaruh vernalisasi yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempercepat pembungaan tanaman sedap malam melalui aplikasi vernalisasi dan kedalaman tanam. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 di Desa Sumberurip Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan faktor pertama berupa vernalisasi dan faktor kedua berupa kedalaman tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara vernalisasi dan kedalaman tanam terhadap saat muncul tunas, inisiasi bunga, panjang tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Vernalisasi 5oC dan kedalaman tanam 10 cm mempercepat inisiasi bunga hingga 37 hst dibanding tanaman tanpa vernalisasi dan kedalaman tanam 15 cm.
PENGARUH MACAM BAHAN ORGANIK DAN PUPUK N PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Irawan, Joni; Sitawati, Sitawati; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/575

Abstract

Jagung manis ( Zea mays saccharata Sturt) ialah komoditas pertanian yang sering dibudidayakan dan banyak mengandung vitamin dan gizi yang tinggi. Rasa manis pada biji jagung manis disebabkan oleh tingginya kadar gula pada endosperm biji jagung manis yang berkisar 13-14%, sedangkan kandungan kadar gula jagung biasa hanya mencapai 2-3%. Peningkatkan produksi tanaman jagung manis dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yaitu dengan pemupukan (pupuk organik dan pupuk anorganik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi dosis terbaik dalam pemberian pupuk hijau Crotalaria juncea, pupuk kotoran ayam dan pupuk Nitrogen pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan  April 2015 sampai dengan bulan Juli 2015, di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of variance). Apabila terdapat perbedaaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk C. juncea 50% (2,1 ton ha-1) + Urea 50% (153,3 kg ha-1) menunjukkan pertumbuhan dan hasil lebih baik dengan hasil per hektar mencapai 21,95 ton ha-1.
UPAYA PEMBUNGAAN Zephyranthes candida DENGAN PERLAKUAN INTERVAL PEMBERIAN AIR DAN APLIKASI GA3 Vivedru, Faranissa Anggi; Guritno, Bambang; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.667 KB) | DOI: 10.21776/593

Abstract

Zephyranthes candida merupakan salah satu alternatif tanaman hias yang dapat digunakan di dunia pertamanan. Interval pemberian air dan aplikasi GA3 akan berpengaruh pada saat muncul bunga dan persentase tanaman berbunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pemberian air dan aplikasi GA3 yang tepat terhadap pertumbuhan dan waktu muncul bunga Zephyranthes candida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2015 hingga Agustus 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Kepuharjo, Karangploso, Malang (7°54’56.9”S. 112°36’46.9”E). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah interval waktu penyiraman dan faktor kedua ialah empat taraf konsentrasi GA3. Perlakuan interval pemberian air memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun dan jumlah umbi. Tanaman yang diberi perlakuan penyiraman setiap hari menghasilkan tanaman dengan jumlah daun dan jumlah umbi yang lebih banyak. Aplikasi GA3 memberikan pengaruh nyata terhadap panjang tanaman. Tanaman yang diaplikasikan GA3 0,56 ml/l menghasilkan panjang tanaman yang paling panjang. Interaksi perlakuan interval penyiraman dan aplikasi GA3 memberikan pengaruh nyata terhadap waktu muncul bunga dan persentase tanaman berbunga. Tanaman yang diberi perlakuan penyiraman setiap hari dengan aplikasi GA3 0,28 ml//l menghasilkan tanaman dengan waktu muncul bunga yang lebih cepat (47,05 hst) dengan persentase tanaman berbunga 63,33%. Sedangkan perlakuan penyiraman setiap hari dan aplikasi GA3 0,56 ml/l menghasilkan tanaman dengan waktu muncul bunga 51 hst dengan persentase tanama berbunga 38,33%.
EFEKTIVITAS KOMPOSISI TEKSTUR TANAMAN PADA TAMAN RUMAH DALAM MENGURANGI KEBISINGAN Putripertiwi, Dwija; Baskara, Medha; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.154 KB) | DOI: 10.21776/610

Abstract

Bertambahnya kepadatan penduduk menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah kebisingan. Kebisingan merupakan polusi suara yang tanpa kita sadari dapat menyebabkan gangguan fisik maupun psikologis jika terus berlangsung. Menteri Lingkungan Hidup No 48/MENLH/11/1996 memutuskan baku tingkat kebisingan untuk kawasan perumahan dan pemukiman adalah 55 dB. Salah satu cara menanggulangi kebisingan dengan membuat penghalang bising alami. Tanaman dalam taman yang disusun sedemikian rupa mampu mengurangi kebisingan dengan cukup efektif. Kemampuan tanaman mengurangi kebisingan dipengaruhi oleh morfologi tanaman, salah satunya adalah tekstur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi tekstur tanaman dalam taman yang paling efektif mengurangi kebisingan. Bahan dan alat yang digunakan adalah tiga model struktur taman rumah yang berbdeda dengan masing-masing model struktur taman memiliki tiga sampel taman, ‘Sound Level Meter’ Yokogawa Houkusin Tipe 3604, meteran, kamera digital, dan alat tulis. Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu Jalan Terusan Bendungan Wonogiri 7o57’37.2”LS 112o36’37.6”BT dan Jalan Narotama Kelurahan Kesatrian 7o58’38.9”LS 112o38’31.5”BT pada Mei – Juli 2015 dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan dari ketiga model taman rumah, taman model 1 memiliki kemampuan meredam bising paling baik sebesar 18.67 dB (51.42%). Taman model 1 memiliki komposisi tekstur tanaman kasar 38.17%, sedang 35.92%, dan halus 25.92%. Taman yang paling baik meredam bising terdiri dari semak rendah dengan ketinggian 30 cm – 130 cm dan memiliki tata letak tanaman menyebar di seluruh taman dengan kerapatan < 50%. Penambahan komposisi tekstur tanaman halus lebih banyak di dalam taman, dan dengan peletakan yang tepat akan mengoptimalkan kemampuan taman rumah sebagai penghalang bising alami.
EFISIENSI WAKTU PINCHING DAN FOTOPERIODISITAS PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KRISAN POT (Chrysanthemum sp.) JENIS STANDAR Kusuma, Essenza Fitria; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/645

Abstract

Krisan ialah tanaman hari pendek yang perkembangan dan inisiasi bunganya dipengaruhi oleh fotoperiodisitas. Memerlukan hari gelap ≥ 12 jam untuk mempercepat waktu pembungaan, namun kebutuhan fotoperiodisitas 12 jam sehari tidak dapat memenuhi pertumbuhan tanaman. Perlu penambahan cahaya buatan yang biasanya dilakukan setelah matahari terbenam. Pinching ialah membuang pucuk dari bibit asal untuk menghentikan dominasi tunas apikal untuk merangsang tumbuhnya tunas lateral dari ketiak daun agar ada ˃ 1 kuntum bunga dalam 1 tanaman. Pinching pada saat tanaman krisan pot berumur 5 hst dapat dipanen pada umur 3-4 bulan sehingga pada saat dijual, tanaman belum siap untuk berbunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu pinching dan fotoperiodisitas yang paling sesuai untuk tanaman krisan pot jenis standar, sehingga menghasilkan pertumbuhan dan umur panen yang tercepat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016 di jalan Masjid Banaran RT 1 RW 2, Banaran, Bumiaji Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian menggunakan rancangan petak tersarang. Faktor pertama yaitu fotoperiodisitas meliputi 12, 17 dan 22 jam. Faktor kedua yaitu waktu pinching meliputi 0, 5 dan 10 hst. Parameter pengamatan meliputi umur muncul tunas cabang pada ketiak daun, jumlah cabang, panjang cabang, jumlah daun, luas daun, umur inisiasi berbunga, umur coloring, tinggi tanaman, diameter bunga, umur panen dan lama kesegaran bunga. Hasil penelitian menunjukkan waktu pinching dan fotoperiodisitas berpengaruh terhadap pertumbuhan dan panen. Pinching 0 hst dengan fotoperiodisitas 22 jam mempercepat coloring dan panen dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pinching 0 hst dengan fotoperiodisitas 17 jam berbeda nyata dengan perlakuan kontrol pada panjang cabang, jumlah daun dan luas daun.
Co-Authors A.N. Ni’mah Achmad Fauzan Aditya Ramadhani Prabowo Agnestika, Intan Kartika Agnestika, Intan Kartika Agus Suryanto Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Ainy, Syifaul Ainy, Syifaul Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Aldiani, Zelby Meutia Aldiani, Zelby Meutia Alfikri, Ahmad Labib Alfikri, Ahmad Labib Amanda, Florica Amellia Firdaus Zahra Andi Kurniawan Andik Kurniawan Andy Andy Anna Satyana Karyawati Arfiati, Nurliza Prita Ariani Ariani Arif Budi Prasetya Ariffin, Arifin Armannaena, Tria Arrizqi, Zulfa Ridho Arrizqi, Zulfa Ridho Asih, Lizara Budi Asih, Lizara Budi Ayuningtyas, Fridia Arintya Ayuningtyas, Fridia Arintya Azzahra, Shabrina Laila Azzam, M. Abdullah Bagus Fatkul Hamsyah Bambang Guritno Bayu Permata Putra Budiyono, Debora Cicik Udayana Damaiyant, Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, D.R.R. Daraini, Miskah Daraini, Miskah Dewantri, Marshella Yashinta Dewantri, Marshella Yashinta Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi, Ayu Resy Riana Dewi, Ayu Resy Riana Eko Widaryanto Elih Nurlaelih, Euis Euis Elih Nurlalelih, Euis Elih Fahmilia Tutwuri Handayani, Fahmilia Fajarwati, Santi Kusuma Fanisia, Inge Fanisia, Inge Friska Rahma Syafitri Gusmawan, Maretha Widhya Aulyaa Hardi Yanto Wibowo Hayati, Yati Sri Hazrinah, Novia Dwi Hazrinah, Novia Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendiriau S, M. Hendiriau S, M. Husaimah, Faizil Hurro Husaimah, Faizil Hurro Imaniah, Suci Imaniah, Suci Imansyah, Setyo Ruhafin Imansyah, Setyo Ruhafin Irawan, Joni Irianti, Anggit Anis Irianti, Anggit Anis Izhar, Achmad Izhar, Achmad Jaelani, Sri Joni Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Annisa Wuri Karuniawan Puji Wicaksono Kristanti, Bita Kristianingrum, Niko Dima Kurniawan Santoso Kusuma, Essenza Fitria Kusuma, Essenza Fitria Larasati, Emira Dyah Larasati, Emira Dyah Lia Aprilia Lilik Setyobudi Lilik Zuhriyah Linda Prasetyorini Lutfiana, Velinda Dewi Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Medha Baskara Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Mudji Santoso Mudji Santoso Muhtadi, Much Misbah Nabilah, Roona Roosyidah Naranakubar, Dessy Aulivia One Naranakubar, Dessy Aulivia One Nastiti, Nuralita Ratnasari Nastiti, Nuralita Ratnasari Nawawi, Mochammad Ni’mah, Ani Nurin Ni’mah, Ani Nurin Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Fitrotun Noerhalim, Adelliawati Novita Agustiarini Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nurfathya Dwi Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Nurlaelih, Euis Ellih Nurlalelih, Euis Elih Nurul Aini Nurul Fathia, Luki Anisa Nurul Fathia, Luki Anisa Nur’Ain, Shabrina Emilia Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Poppy, Poppy Rizky Damayanti Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Pratama Wahyu Hidayat Prayogo, Bangun Prayogo, Bangun Prayogo, Muchammad Prayogo, Muchammad Priyambudi, Erwin Priyambudi, Erwin Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspita, Putri Bella Putra, Bayu Permata Putri Bella Puspita Putripertiwi, Dwija Putripertiwi, Dwija Qisthi, Dios R. Ginting, Raimundus Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmawati, Risma Dwi Raimundus R. Ginting, Raimundus Ramadhan, Roni Rasyitagani, Tifana Rasyitagani, Tifana Rizqullah, Helmi Rizqullah, Helmi Roona Roosyidah Nabilah Safira, Ajla Safira, Ajla Santoso, Kurniawan Santoso, Mudji Sari Wahyudi, Novita Inka Sari Wahyudi, Novita Inka Sari, Herdyana Lintang Setyobudi, Lilik Siahaan, Christian Daniel Siahaan, Christian Daniel Soemarno Soemarno Sri Soenarti Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sumarsono, Arachis Ratnasari Sumarsono, Arachis Ratnasari Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suriah Suriah Sutinah Made, Sutinah Syafitri, Friska Rahma Syamrusdianti, Fetrisari Syamrusdianti, Fetrisari Syamsuddin, Saidah Taihuttu, Hermina Neltje Tamar, Muhammad Titin Sumarni Tjitra, Karinna VandaLiana Tjitra, Karinna VandaLiana Toto Himawan Udayana, Cicik Uswatunnisa Uswatunnisa, Uswatunnisa Utami, Christa Dyah Vivedru, Faranissa Anggi Vivedru, Faranissa Anggi Wahyuningtyas, Betha Wahyuningtyas, Betha Wardani, Diajeng Setya Werna Nontji, Werna Wicaksana, Anang Panca Wulandari, Cahaya Wulandari, Cahaya Y. B. Suwasono Heddy Yuniza, Yuniza Yuniza, Yuniza Zahra Fitria Zahra, Amellia Firdaus Zannah, Miftachul