Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH NAUNGAN TERHADAP PERUBAHAN ARSITEKTUR TAJUK BERBAGAI JENIS FAMILI MARANTA Naranakubar, Dessy Aulivia One; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.795 KB) | DOI: 10.21776/662

Abstract

Ctenanthe, Maranta dan Calathea merupakan kelompok ground cover yang digunakan pada taman median jalan. Tanaman tersebut merupakan tanaman naungan, apabila terkena sinar matahari yang berlebih maka akan mempengaruhi penampilan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui empat taraf naungan yang optimum dan mengetahui perubahan arsitektur daun (sudut daun, sudut tangkai daun, dan warna daun) terhadap tanaman hias daun Ctenanthe, Calathea, Maranta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai April 2016 di Jalan Puncak Joyoagung, Kec. Lowokwaru, Kel. Merjosari, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Tersarang yang terdiri dari faktor pertama (Naungan) dan faktor kedua (Jenis Maranta). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan naungan pada jenis Ctenanthe, Calathea dan Maranta dapat memberikan peningkatan panjang tangkai, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, luas daun, berat kering total tanaman, berat basah tanaman, luas daun spesifik, apabila ditanam pada lingkungan dengan naungan 75%, Naungan 50% dan naungan 25%. Penurunan naungan pada jenis Ctenanthe, Calathea, dan Maranta memiliki arsitektur tajuk yang baik pada sudut daun Ctenanthe (110°-120°), Calathea (100°-130°), Maranta (90°-110°) dan sudut tangkai daun <45°-70° dibandingkan dengan cahaya penuh.
STUDI TOLERANSI DUA TIPE TANAMAN PETUNIA (Petunia × hybrida) TERHADAP NAUNGAN Prasundari, Intan Ratri; Widaryanto, Eko; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.468 KB) | DOI: 10.21776/681

Abstract

Petunia (Petunia × hybrida) sebagai tanaman hias berbunga umum digunakan tanaman pot dan hamparan. Memiliki berbagai macam varian warna, pola, bentuk dan ukuran menjadi nilai tambah. Aplikasi dilapang, tidak semua tanaman hias memperoleh intensitas cahaya matahari yang seragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan dua tipe tanaman petunia grandiflora dan multiflora pada fase vegetative dan pembungaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan Maret - Juni 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan petak tersarang dua faktor. Faktor pertama adalah naungan dengan empat taraf yakni 0% (N0), 25% (N25), 50% (N50), 75% (N75). Tidak terdapat interaksi antara tipe petunia dan level naungan di seluruh parameter pengamatan. Peningkatan level naungan berpengaruh pada seluruh parameter pengamatan. Fase vegetatif dibanding tanpa naungan, pemberian naungan menyebabkan pemanjangan hingga 37%, penambahan luas daun hingga 93%, peningkatan indeks klorofil hingga 75%,  penurunan jumlah daun hingga 29%. Fase generatif dibanding kontrol, naungan menyebabkan perlambatan bunga hingga 13 hari, penambahan diameter hingga 5%, penurunan jumlah bunga hingga 73%. Berdasarkan parameter jumlah bunga, petunia merespon positif pada naungan 25% dengan nilai intensitas cahaya matahari sebesar 84.000 lux dibanding tanpa naungan. Tipe tanaman berpengaruh nyata seluruh parameter kecuali jumlah daun dan saat inisiasi bunga pertama. Berdasarkan jumlah bunga, tipe multiflora memiliki jumlah bunga lebih banyak dibanding tipe grandiflora.
PENGARUH WAKTU PINCHING DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) VARIETAS SUNGOLD Yuniza, Yuniza; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.415 KB) | DOI: 10.21776/696

Abstract

Upaya yang dilakukan kepada masyarakat untuk mengenalkan bunga matahari (Helianthus annuus L.) varietas kerdil yang lebih cocok di tanaman pada pot adalah dengan dilakukan pinching dan pupuk NPK. Pinching dilakukan dengan membuang pucuk terminal, hal ini dilakukan untuk menghentikan dominasi tunas apikal merangsang tumbuhnya tunas-tunas lateral dari ketiak daun yang kemudian dipelihara lebih lanjut hingga membentuk kuncup bunga (Wuryaningsih, Budiarto dan Suhardi, 2008). Unsur hara N, P dan K merupakan hara esensial bagi tanaman dan sekaligus menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu pinching dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bunga matahari. Penelitian dilaksanakan di Jl.Puncak Joyo Agung, Kecamatan Lowokwaru, Malang pada bulan Maret sampai Juli 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pinching dan dosis pupuk NPK berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga matahari.
PENGARUH DOSIS PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) DAN PEMANGKASAN BUNGA PADA PERTUMBUHAN DAN JUMLAH TANDAN BUNGA SALVIA (Salvia splendens) Hendiriau S, M.; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.281 KB) | DOI: 10.21776/700

Abstract

Salvia (Salvia splendens) di Indonesiabanyak digunakan sebagai hiasan lanskap taman. Perawatan yang kurang intensif dapat menurunkan penampilan bunga salvia, dikarenakan tandan bunga salvia yang telah mengering tidak dapat gugur. Pemangkasan tandan bunga tua dapat menjadi alternatif untuk menjaga performa dan meningkatkan jumlah tandan bunga salvia. Penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dapat menjadi alternatif stimulator pertumbuhan tanaman yang merangsang pertumbuhan tanaman. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2016. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kelurahan Merjosari, kotaMalang.Penelitian menggunakan percobaan faktorial yang disusun secara Rancangan Acak Kelompok dengan dosis PGPR sebagai faktor pertama dan pemangkasan bunga sebagai faktor kedua. Data dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian dosis PGPR 45 dan 60 ml tan-1dapat meningkat berat kering total lebih tinggi 19% dan 22%, sedangkan jumlah tandan bunga meningkat sebesar 58% dan 76%dibanding dengan tanpa PGPR. Pemangkasan meningkatkan jumlah tandan bunga tan-1 sebesar 33% dibanding tanpa pemangkasan.
ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN DAN ESTETIKA RUANG TERBUKA HIJAU ALUN-ALUN KABUPATEN SITUBONDO Husaimah, Faizil Hurro; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.476 KB) | DOI: 10.21776/717

Abstract

Alun-Alun Kabupaten Situbondo memiliki peran penting bagi masyarakat sekitar. Selain sebagai paru-paru kota, alun-alun memiliki banyak fungsi, diantaranya fungsi ekonomi, estetika, sosial, dan budaya. Tujuan penelitian untuk menganalisis tingkat kenyamanan dan estetika ruang terbuka hijau Alun-Alun Kabupaten Situbondo. Hipotesis penelitian ini adalah Alun-Alun Kabupaten Situbondo belum memenuhi kriteria tingkat kenyamanan (19.9 ≤ THI ≥ 27) dan nilai estetika rendah. Penelitian dilaksanakan bulan Februari – April 2015 di Alun-Alun Kabupaten Situbondo. Kabupaten Situbondo terletak di ujung timur Pulau Jawa bagian utara dengan posisi antara 7o35’ – 7o44’ Lintang Selatan dan 113o30’ – 114o42’ Bujur Timur. Kabupaten yang memiliki ketinggian antara 0 mdpl ini memiliki suhu rata-rata + 340C dan kelembaban + 47%. Tingkat kenyamanan dianalisis menggunakan metode THI (Thermal Humidity Index), metode SBE (Scenic Beauty Estimation) untuk menganalisis estetika alun-alun secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai THI alun-alun + 26.5 (nyaman). Waktu nyaman menurut metode THI ialah jam 06.00 – 09.02 WIB dan jam 16.32 – 18.00 WIB sama dengan hasil kuisioner responden. Sedangkan jam 09.03 – 16.31 WIB termasuk tidak nyaman. Sisi selatan alun-alun tidak nyaman. Sedangkan sisi sebelah utara, timur, barat, dan tengah alun-alun termasuk nyaman karena ternaungi oleh pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan tingkat kerapatan 95% dan pohon glodokan tiang (Polyalthia longifolia). Alun-Alun Kabupaten Situbondo memiliki nilai SBE kategori keindahan sedang (-31.86). Area yang memiliki nilai SBE tertinggi terletak di sisi tengah alun-alun (0.21). Sedangkan nilai SBE terendah berada di sisi barat laut alun-alun (-88.97). Lanskap dengan nilai SBE tinggi didukung dengan prinsip desain yang lengkap serta memiliki kesan yang rapi dan bersih.
APLIKASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) DAN FREKUENSI PEMANGKASAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN JUMLAH BUNGA TAPAK DARA (Catharanthus roseus (L.) G. Don) Safira, Ajla; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.079 KB) | DOI: 10.21776/732

Abstract

Tapak dara (Cathranthus roseus) ialah tanaman hias jenis semak yang memiliki warna bunga cerah dan menarik, termasuk dalam famili Apocynaceae dan berasal dari benua Amerika. Saat ini, hasil dari budidaya tapak dara pot masih belum memenuhi kriteria layak jual berdasarkan preferensi konsumen yaitu bunga telah mekar (jumlah banyak), kuncup bunga banyak, dan tanaman kompak. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan jumlah bunga tapak dara ialah aplikasi plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan frekuensi pemangkasan pucuk.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi PGPR 108cfu/ml dan frekuensi pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan jumlah bunga tapak dara. Penelitian dilaksanakan di screenhouse yang berlokasi di Kelurahan Merjosari, Kota Malang, berlangsung pada bulan Maret sampai Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan yang diulang 4 kali. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tapak dara dengan pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 2 kali meningkatkan pertumbuhan tanaman tapak dara dibandingkan tanpa pemberian PGPR 10 ml/L air dan tanpa pemangkasan pucuk(kontrol). Pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 3 kali meningkatkan jumlah cabang dibandingkan perlakuan kontrol. Pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 2 kali meningkatkan 9 kali jumlah bunga per tanaman dan pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 3 kali hanya meningkatkan 5 kali jumlah bunga per tanaman lebih tinggi dari kontrol.
RESPON PEMBUNGAAN TANAMAN BLUE DAZE (Evolvulus glomeratus) TERHADAP NAUNGAN DAN TIGA DOSIS PUPUK NPK Prayogo, Bangun; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.499 KB) | DOI: 10.21776/764

Abstract

Untuk meningkatkan jumlah bunga tanaman blue daze dapat dilakukan dengan aplikasi pupuk secara langsung yaitu dengan menggunakan pupuk NPK. Toleransi naungan yang mempengaruhi tampilan tanaman blue daze perlu dilakukan pengujian agar diperoleh lokasi penanaman dan pemberian pupuk NPK yang dapat menghasilkan penampilan tanaman taman dengan jumlah bunga optimal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh naungan dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman blue daze. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Desa Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang (112037’01.1’’- 112061’69.7’’ BT dan 7058’56.5’’-7098’23’6” LS) pada bulan Mei sampai Juli 2015. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan tersarang dengan 3 kali ulangan. Naungan digunakan sebagai perlakuan pada petak utama yang terdiri dari 4 level yaitu N0 = 0%, N1 = 25%, N2 = 50%, N3 = 75%, pemupukan NPK (g/tanaman) digunakan sebagai anak petak yang terdiri dari 3 level yaitu P0 = 0 g/tanaman, P1 = 2 g/tanaman, P2 = 4 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan naungan dan pemberian dosis pupuk NPK. Perlakuan naungan memberikan pengaruh nyata pada komponen vegetatif dan generatif. Sedangkan pemberian dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata pada semua pengamatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi naungan maka semakin rendah nilai bobot kering tanaman (61%). Peningkatan naungan terhadap luas daun sebesar 7%, yang mengakibatkan penurunan jumlah bunga sebesar 57%.
PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA DALAM PLANTER BAG PADA TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DENGAN KONSEP ROOF GARDEN Imaniah, Suci; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/812

Abstract

Roof garden merupakan taman yang dibuat di atap bangunan. Jenis tanamanroof garden ini adalah tahan terhadap hembusan angin serta relatif tidak memerlukan banyak air.Ubi jalar merupakan salah satu komoditas bahan pangan penting di Indonesia. Sistem penanaman ubi jalar dapat dilakukan secara langsung tanpa wadah maupun menggunakan wadah. Penanaman pada wadah perlu diperhatikan penerapan drainase yang baik agar tanaman dapat tumbuh secara optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam yang tepat terhadap pertumbuhan danhasil tanaman ubi jalar dalamplanter bagpada konsep roof garden. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2016 di Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang.  Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan media tanam (tanah 100%, tanah+cocopeat 1:1, tanah+arang sekam 1:1, tanah+kompos 1:1, tanah+pupuk kandang 1:1,tanah+moss 1:1) dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisa ragam, jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan komposisi media berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dankomponen hasil saat umur 105 hst. Pertumbuhan vegetatif tanaman ubi jalar paling baik terdapat pada perlakuan komposisi media tanah + kompos, tanah + pupuk kandang dan tanah + moss. Komponen hasil tanaman ubi jalar yang paling baik terdapat pada media tanah + kompos, tanah + arang sekam dan tanah + pupuk kandang memiliki bobot segar umbi ± 136,88 g/tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan media tanah yaitu 113,69 g/tanaman. Media tanah + kompos dan tanah + pupuk kandang 34% lebih ringan dari media tanah.
PENGARUH KONSENTRASI DAMINOZIDE DAN WAKTU DISBUDDING PADA PERTUMBUHAN KRISAN POT (Chrysanthemum sp.) Ni’mah, Ani Nurin; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/826

Abstract

Permintaan Krisan pot jenis standar (Chrysanthemum sp.) paling banyak diminati oleh konsumen. Kualitas Krisan pot ditentukan oleh tinggi tanaman dan diameter bunga. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas Krisan pot adalah aplikasi Daminozide dan pembuangan bakal bunga (Disbudding). Namun, aplikasi daminozide dengan konsentrasi dan waktu disbudding yang tidak tepat banyak menghasilkan tanaman yang belum memenuhi standar kualitas. Diperlukan pengetahuan tentang tingkat konsentrasi daminozide dan waktu disbudding yang tepat pada pertumbuhan Krisan Pot. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi konsentrasi Daminozide dan waktu disbudding pada pertumbuhan Krisan pot. Penelitian dilaksanakan di Condido Agro Kecamatan Tutur Nongkojajar Pasuruan. Ketinggian lokasi 900 mdpl, dengan suhu rata-rata harian 24oC. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari  sampai April 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan faktor pertama konsentrasi daminozide dan faktor kedua waktu disbudding. Bibit krisan yang digunakan adalah bibit varietas Time Jewel. Parameter pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan jumlah cabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi daminozide dan waktu disbudding tidak menunjukkan adanya interaksi pada pertumbuhan vegetatif. Daminozide dengan konsentrasi 4000 ppm memiliki tinggi tanaman yang ideal 24.33cm yang berbeda nyata dengan kontrol. Tanaman yang dilakukan disbudding 7 dan 14 hari setelah inisiasi memiliki luas daun terbesar dengan jumlah daun terkecil yang berbeda nyata dengan kontrol. Konsentrasi daminozide dan waktu disbudding tidak berpengaruh nyata pada parameter jumlah cabang.
RESPON TANAMAN CABAI HIAS (Capsicum spp.) TERHADAP FREKUENSI PEMANGKASAN DAN JENIS WADAH MEDIA TANAM PADA BUDIDAYA DI ATAP BANGUNAN (ROOF TOP) Tjitra, Karinna VandaLiana; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/843

Abstract

Budidaya di roof top membutuhkan tanaman yang tahan angin dan suhu serta mendapatkan material yang ringan pada kontruksi bangunan serta diperlukan pertumbuhan tanaman yang rendah dan pot yang ringan. Dalam penelitian ini digunakan tanaman cabai hias yang ada di polybag dengan pemangkasan lebih dari 1 kali dan pada beberapa macam pot. Tujuan penelitian ini ialah Mempelajari dan mendapatkan respon terbaik pada tanaman cabai hias terhadap frekuensi pemangkasan dan jenis wadah media tanam pada budidaya penanaman di atap bangunan (roof top). Penelitian dilaksanakan mulai  Juni hingga Oktober 2016 di Kecamatan Genting, Kelurahan Lowokwaru, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pemangkasan dan jenis wadah terdapat pengaruh yang nyata pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot buah dan bobot kering kecuali waktu pertama munculnya bunga dan buah. Respon terbaik tanaman cabai hias ialah pada perlakuan pemangkasan 2 kali pada wadah polybag, memiliki luas daun 39%, jumlah cabang 50% dan jumlah buah sebesar 29% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemangkasan pada wadah pot liat.  Bobot basah pada polybag dengan menggunakan media tanam kompos dan tanah memiliki bobot lebih ringan (74,68%) dibandingkan dengan pot liat.
Co-Authors A.N. Ni’mah Achmad Fauzan Aditya Ramadhani Prabowo Agnestika, Intan Kartika Agnestika, Intan Kartika Agus Suryanto Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Ainy, Syifaul Ainy, Syifaul Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Aldiani, Zelby Meutia Aldiani, Zelby Meutia Alfikri, Ahmad Labib Alfikri, Ahmad Labib Amanda, Florica Amellia Firdaus Zahra Andi Kurniawan Andik Kurniawan Andy Andy Anna Satyana Karyawati Arfiati, Nurliza Prita Ariani Ariani Arif Budi Prasetya Ariffin, Arifin Armannaena, Tria Arrizqi, Zulfa Ridho Arrizqi, Zulfa Ridho Asih, Lizara Budi Asih, Lizara Budi Ayuningtyas, Fridia Arintya Ayuningtyas, Fridia Arintya Azzahra, Shabrina Laila Azzam, M. Abdullah Bagus Fatkul Hamsyah Bambang Guritno Bayu Permata Putra Budiyono, Debora Cicik Udayana Damaiyant, Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, D.R.R. Daraini, Miskah Daraini, Miskah Dewantri, Marshella Yashinta Dewantri, Marshella Yashinta Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi, Ayu Resy Riana Dewi, Ayu Resy Riana Eko Widaryanto Elih Nurlaelih, Euis Euis Elih Nurlalelih, Euis Elih Fahmilia Tutwuri Handayani, Fahmilia Fajarwati, Santi Kusuma Fanisia, Inge Fanisia, Inge Friska Rahma Syafitri Gusmawan, Maretha Widhya Aulyaa Hardi Yanto Wibowo Hayati, Yati Sri Hazrinah, Novia Dwi Hazrinah, Novia Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendiriau S, M. Hendiriau S, M. Husaimah, Faizil Hurro Husaimah, Faizil Hurro Imaniah, Suci Imaniah, Suci Imansyah, Setyo Ruhafin Imansyah, Setyo Ruhafin Irawan, Joni Irianti, Anggit Anis Irianti, Anggit Anis Izhar, Achmad Izhar, Achmad Jaelani, Sri Joni Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Annisa Wuri Karuniawan Puji Wicaksono Kristanti, Bita Kristianingrum, Niko Dima Kurniawan Santoso Kusuma, Essenza Fitria Kusuma, Essenza Fitria Larasati, Emira Dyah Larasati, Emira Dyah Lia Aprilia Lilik Setyobudi Lilik Zuhriyah Linda Prasetyorini Lutfiana, Velinda Dewi Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Medha Baskara Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Mudji Santoso Mudji Santoso Muhtadi, Much Misbah Nabilah, Roona Roosyidah Naranakubar, Dessy Aulivia One Naranakubar, Dessy Aulivia One Nastiti, Nuralita Ratnasari Nastiti, Nuralita Ratnasari Nawawi, Mochammad Ni’mah, Ani Nurin Ni’mah, Ani Nurin Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Fitrotun Noerhalim, Adelliawati Novita Agustiarini Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nurfathya Dwi Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Nurlaelih, Euis Ellih Nurlalelih, Euis Elih Nurul Aini Nurul Fathia, Luki Anisa Nurul Fathia, Luki Anisa Nur’Ain, Shabrina Emilia Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Poppy, Poppy Rizky Damayanti Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Pratama Wahyu Hidayat Prayogo, Bangun Prayogo, Bangun Prayogo, Muchammad Prayogo, Muchammad Priyambudi, Erwin Priyambudi, Erwin Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspita, Putri Bella Putra, Bayu Permata Putri Bella Puspita Putripertiwi, Dwija Putripertiwi, Dwija Qisthi, Dios R. Ginting, Raimundus Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmawati, Risma Dwi Raimundus R. Ginting, Raimundus Ramadhan, Roni Rasyitagani, Tifana Rasyitagani, Tifana Rizqullah, Helmi Rizqullah, Helmi Roona Roosyidah Nabilah Safira, Ajla Safira, Ajla Santoso, Kurniawan Santoso, Mudji Sari Wahyudi, Novita Inka Sari Wahyudi, Novita Inka Sari, Herdyana Lintang Setyobudi, Lilik Siahaan, Christian Daniel Siahaan, Christian Daniel Soemarno Soemarno Sri Soenarti Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sumarsono, Arachis Ratnasari Sumarsono, Arachis Ratnasari Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suriah Suriah Sutinah Made, Sutinah Syafitri, Friska Rahma Syamrusdianti, Fetrisari Syamrusdianti, Fetrisari Syamsuddin, Saidah Taihuttu, Hermina Neltje Tamar, Muhammad Titin Sumarni Tjitra, Karinna VandaLiana Tjitra, Karinna VandaLiana Toto Himawan Udayana, Cicik Uswatunnisa Uswatunnisa, Uswatunnisa Utami, Christa Dyah Vivedru, Faranissa Anggi Vivedru, Faranissa Anggi Wahyuningtyas, Betha Wahyuningtyas, Betha Wardani, Diajeng Setya Werna Nontji, Werna Wicaksana, Anang Panca Wulandari, Cahaya Wulandari, Cahaya Y. B. Suwasono Heddy Yuniza, Yuniza Yuniza, Yuniza Zahra Fitria Zahra, Amellia Firdaus Zannah, Miftachul