Claim Missing Document
Check
Articles

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penguatan Peran Multi-Stakeholders Forum (Masalah dan Strategi Solutif Peningkatan Mutu SD – SMP Satu Atap di Daerah Terpencil) Juharyanto Juharyanto; Sultoni Sultoni; Imron Arifin; Ahmad Nurabadi
Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Volume 28 Nomor 1 Mei 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.584 KB) | DOI: 10.17977/um009v28i12019p001

Abstract

The study aims to describe the problem and find effective leadership strategies that can be done by principals in Elementary School - Junior High School One Roof (SATAP) in remote areas. Qualitative research with a multi-site approach. The data was obtained through the principal, the head of the LPIKIPI representative (Training Institute and Indonesian Educational Innovation Consultant), and tested the credibility and validity in triangulation through the Forum Group Discussion (FGD) and expert testing. The results obtained include: 1) the problems faced by one-roof principals in remote areas are closely related to aspects of cultural, social, economic, demographic, and geographic aspects, as well as historically; 2) effective school leadership solution strategies emphasizing spiritual, personal, and social aspects.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan dan menemukan strategi kepemimpinan efektif yang dapat dilakukan kepala sekolah pada SD – SMP Satu Atap (SATAP) di daerah terpencil. Penelitian kualitatif dengan pendekatan multi-situs. Data diperoleh melalui kepala sekolah, ketua perwakilan LPIKIPI (Lembaga Pelatihan dan Konsultan Inovasi Pendidikan Indonesia), dan diuji kredibilitas dan validitasnya secara triangulasi melalui Forum Grup Discussion (FGD) dan uji ahli. Hasil yang diperoleh antara lain: 1) permasalahan yang dihadapi kepala sekolah satu atap daerah terpencil sangat terkait dengan aspek-aspek aspek budaya, sosial, ekonomi, demografi, dan geografi, serta historis; 2) strategi solutif kepemimpinan efektif sekolah menekankan pada aspek spiritual, personal, dan sosial.
THE EFFECT OF INSTRUCTIONAL, TRANSFORMATIONAL AND SPIRITUAL LEADERSHIP ON ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS’ PERFORMANCE AND STUDENTS’ ACHIEVEMENTS Ahmad Nurabadi; Jusuf Irianto; Ibrahim Bafadal; Juharyanto Juharyanto; Imam Gunawan; Maulana Amirul Adha
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 40, No 1 (2021): Cakrawala Pendidikan (February 2021)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v40i1.35641

Abstract

Persistence for achievement reflected from the willingness and determination of principal to implement quality leadership will facilitate the improvement of teachers’ performance, and the two will be the determinant factors for the students’ ultimate achievement. This study aims at analyzing empirical data on the effect of instructional, transformational and spiritual leadership as independent variables, with school quality as the dependent variable. In addition, the intervening variable is teachers’ performance. This study employed the quantitative approach in which samples of 181 teachers were re taken using the proportional random sampling technique. All data were then analysed using the SEM technique with the AMOS 24 application. The findings show that: (1) there is a direct effect of instructional leadership on teachers’ performance, transformational leadership on teachers’ performance, spiritual leadership on teachers’ performance, instructional leadership on students’ achievement, transformational leadership on students’ achievement, spiritual leadership on students’ achievement, and teachers’ performance on students’ achievement. In addition, (2) there is an indirect effect of instructional leadership on students’ achievement through teachers’ performance, transformational leadership on students’ achievement through teachers’ performance and spiritual leadership on students’ achievement through teachers’ performance.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA DAN LINGKUNAN SEKOLAH Ahmad Nurabadi
JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan) Vol 3, No 2 (2019): Vol. 3 No. 2 Maret 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.512 KB) | DOI: 10.17977/um025v3i22019p092

Abstract

Abstract: This study aims to describe: 1) values of culture-based character education and school environment; 2) implementation of values of culture-based character education and school environment; 3) evaluation of cultural and school-based character education; and 4) supporting and inhibiting factors for cultural and school-based character education. This study uses a qualitative approach with a type of case study research. The results of the study show that: (1) Cultural values consist of discipline and cleanliness by forming Discipline Scrubbing Students (SPD); (2) the programme of seeding students’ character values is carried out with daily habits, planning character values has been designed since the formulation of school activities and plans at the beginning of the year, organizing is implemented on the program and the person in charge of each activity, (3) evaluation Activities are carried out in two activities, namely the evaluation of the activities and results of activities, reported to the principal in a verbal and written manner. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) nilai-nilai pendidikan karakter berbasis budaya dan lingkungan sekolah; 2) implementasi nilai-nilai pendidikan karakter berbasis budaya dan lingkungan sekolah; 3) evaluasi pendidikan karakter berbasis budaya dan lingkungan sekolah; dan 4) faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter berbasis budaya dan lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai-nilai budaya terdiri dari kedisiplinan dan kebersihan dengan membentuk Siswa Pengerak Disiplin (SPD); (2) program penyemaian nilai-nilai karakter siswa dilakukan dengan pembiasaan sehari-hari, perencanaan nilai-nilai karakter telah dirancang sejak perumusan kegiatan dan rencana sekolah di awal tahun, pengorganisasian diimplementasikan atas program dan penanggung jawab masing-masing kegiatan, (3) evaluasi kegiatan dilakukan dalam dua kegiatan yaitu evaluasi proses kegiatan dan hasil kegiatan, dilaporkan kepada kepala sekolah secara lisan dan tertulis.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASIONAL GURU TETAP YAYASAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH Ika Yuliana; Maisyaroh Maisyaroh; Ahmad Nurabadi
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 No 1 Maret 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.026 KB) | DOI: 10.17977/um027v1i12018p70

Abstract

Abstract: Analysis of Motivational Factors of Teachers in Private Islamic Elementary School Malang. This study is intended for describing the contribution of each motivational factor which drive GTY and GTY’s intrinsic and extrinsic motivation levels. This is a quantitative study which specifically deploys descriptive and explanatory framework. The results of the study indicates that (1) intrinsic motivation: responsibility factor, belief factor, and demands factor are all categorized into high level. (2) extrinsic motivation: social interaction factor, compensation factor, and credit-given factor are categorized into average level, and that occupational environment factor is categorized into high level.Keywords: factors analysis, motivation, teachers. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontribusi masing-masing faktor-faktor motivasional yang mendorong GTY dan Tingkat motivasi intrinsik dan ekstrinsik GTY. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif dan eksploratori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi intrinsik: faktor tangggung jawab dalam kategori tinggi, faktor keyakinan dalam kategori tinggi dan faktor kebutuhan-kebutuhan dalam kategori tinggi. (2) motivasi ekstrinsik: faktor interaksi sosial dalam kategori sedang,  faktor kompensasi dalam kategori sedang, faktor lingkungan kerja dalam kategori tinggi dan faktor penghargaan dalam kategori sedang.Kata kunci: analisis faktor, motivasi, Guru Tetap Yayasan.
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH Silvya Eka Andiarini; imron Arifin; Ahmad Nurabadi
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 1, No 2 (2018): Volume 1 No 2 Juni 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.063 KB) | DOI: 10.17977/um027v1i22018p238

Abstract

Abstract: The purposes of this research to describe: (1) planning, (2) implementation, (3) role of school citizen, and (4) inhibiting and supporting factors in Character Education Improvement program through habituation activities in improving school quality. This research uses qualitative approach, with case study research design at SMPN 1 Wlingi Blitar. Data collection techniques interview, observation and documentation. The analysis techniques are reduction, display and conclusion. The results of this study (1) planning starts from SKL to socialization, (2) implementation through habituation activities implemented in 2 bases, class and school, (3) the role of school citizens such as supervisors, builders and implementers of PPK activities. (4) supporting and inhibiting factors are to learners, teachers, facilities and the involvement of the school committee and parents.Keywords: character education, habituation activities, implementation Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) peran warga sekolah, (4) faktor pendukung (5) faktor penghambat dan (6) solusi dalam program Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan pembiasaan dalam peningkatan mutu sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus di SMPN 1 Wlingi Blitar. Teknik pengumpulan datanya wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisisnya reduksi, display dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini (1) perencanaan dimulai dari SKL sampai sosialiasasi, (2) pelaksanaan diterapkan dalam dua basis: kelas dan sekolah, (3) peran warga sekolah sebagai pengawas, pembina dan pelaksana. (4) faktor pendukung dan penghambat ialah pada peserta didik, guru, fasilitas serta keterlibatan pihak komite sekolah dan orangtua.Kata Kunci: implementasi, kegiatan pembiasaan, pendidikan karakter 
DEBAT MORAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN INTEGRITAS KEPALA SEKOLAH ibrahim bafadal; Juharyanto Juharyanto; Ahmad Nurabadi; Imam Gunawan
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 3, No 3 (2020): Volume 3 No 3 September 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um027v3i32020p272

Abstract

Abstrak: Integritas adalah tingkat kejujuran dan kualitas moral yang dimiliki seseorang yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Integritas adalah kepribadian seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh, baik dalam perkataan maupun perbuatan, sesuai dengan nilai dan kode etik. Upaya penegakan dedikasi dan integritas kepala sekolah dan guru penting dilakukan untuk mempersiapkan generasi Indonesia menghadapi jamannya dengan terus mengupdate kompetensinya untuk memberikan layanan pendidikan terbaik. Debat moral digunakan sebagai pendekatan dalam meningkatkan integritas kepala sekolah. Berbagai hal terkait pendidikan dapat dijadikan topik dalam debat moral kepala sekolah. Semua topik tersebut harus tetap berada dalam koridor kebangsaan Indonesia. Nilai-nilai kebangsaan merupakan hal utama untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah melalui kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan pada negara kepada pelajar. Kata kunci : integritas, prinsip, debat moral Abstrak: Integritas merupakan tingkat kejujuran dan kualitas moral yang dimiliki seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Integritas merupakan kepribadian seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh, baik dalam perkataan maupun perbuatan, sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik. Upaya meneguhkan dedikasi dan integritas kepala sekolah dan guru menjadi hal penting untuk menyiapkan generasi Indonesia masuk ke zamannya dengan tetap memperbaharui kompetensi untuk memberikan layanan pendidikan terbaik. Debat moral digunakan sebagai pendekatan dalam meningkatkan intregitas kepala sekolah. Berbagai hal yang terkait dengan pendidikan dapat dijadikan topik dalam debat moral kepala sekolah. Semua topik tersebut harus tetap berada dalam koridor kebangsaan Indonesia. Nilai-nilai kebangsaan menjadi hal utama untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah melalui kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan nilai cinta tanah air kepada siswa. Kata kunci : integritas, kepala sekolah, debat moral
KEPEMIMPINAN PERUBAHAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Anna Ma'ratuz Zahro; Ahmad Yusuf Sobri; Ahmad Nurabadi
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 No 3 September 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.784 KB) | DOI: 10.17977/um027v1i32018p3358

Abstract

Abstract: The purpose of this research to know about (1) the role of headmaster as a leadership of change, (2) the principal's strategy as a leadership of change, (3) innovation principal as a leadership of change, (4) factors supporting of change, and (5) inhibiting factors of change. This research uses a qualitative approach with case study design. Presearch location at SMA Nasional Malang. Data collection techniques with interviews, observation, and documentation. The results of this research (1) the role of headmaster as a leadership of change, the first role as visionary, responsible, locomotive, motivator, and partner work, (2) the strategy used by the principal is by improving the management of students and the management of teaching and education personnel, fostering a school culture, supervising learning, and preparing outputs thoroughly, (3) innovations made by the principal of gopek management and athlete classes, (4) the factors that support the change come from the internal school such as the principal's leadership, the support of the foundation and the means of infrastructure, from the external needs of the community for education and competition between schools, and (5) the inhibiting factors of change come from the difficult teacher's mindset, teacher competence, and poor school image in society. Keywords: changes leadership, education quality improvment Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peran kepala sekolah sebagai pemimpin perubahan, (2) strategi kepala sekolah sebagai pemimpin perubahan, (3) inovasi kepala sekolah sebagai pemimpin perubahan, (4) faktor pendukung perubahan, dan (5) faktor penghambat perubahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini di SMA Nasional Malang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam, observasi lapangan serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini (1) peran kepala sekolah sebagai pemimpin perubahan yaitu pertama berperan sebagai pemimpin yang visioner, penanggung jawab, lokomotif, motivator, dan patner kerja, (2) strategi yang digunakan kepala sekolah yaitu dengan memperbaiki manajemen peserta didik dan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan, menumbuhkan budaya sekolah, melakukan supervisi pembelajaran, dan mempersiapkan output secara matang, (3) inovasi yang dibuat oleh kepala sekolah yaitu program manajemen gopek dan kelas atlet, (4) faktor pendukung perubahan berasal dari internal sekolah seperti kepemimpinan kepala sekolah, dukungan yayasan dan sarana prasarana, dari eksternal yaitu kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan persaingan antar sekolah, (5) faktor penghambat perubahan berasal dari mindset guru sulit diubah, kompetensi guru, dan image sekolah kurang baik di masyarakat. Kata kunci: kepemimpinan perubahan, mutu pendidikan
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA Taufik Aziz Jatmiko; Ahmad Supriyanto; Ahmad Nurabadi
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 3, No 1 (2020): Volume 3 No 1 Maret 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.963 KB) | DOI: 10.17977/um027v3i12020p11

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi ekstrakurikuler pramuka, mendeskripsikan tingkat kedisiplinan siswa di SMK Negeri Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif-korelasional. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket atau angket yang disebarkan kepada siswa sebanyak 364 siswa yang terbagi dalam 12 Sekolah Menengah Kejuruan di Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi ekstrakurikuler pramuka mendapatkan hasil, dan hasil tingkat kedisiplinan siswa memperoleh hasil sedang. Ada hubungan antara partisipasi ekstrakurikuler pramuka dengan tingkat kedisiplinan siswa di SMK Negeri Kota Malang.Kata kunci : ekstrakurikuler pramuka, dan tingkat kedisiplinan siswa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan keikutsertaan ekstrakurikuler pramuka, mendiskripsikan tingkat kedisiplinan siswa di SMK Negeri se-Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian kuantitaif deskriptif-korelasional. Pengambilan data penelitian menggunakan angket atau kuesioner yang dikirim kepada siswa sebanyak 364 siswa, yang sudah dibagi kedalam 12 SMK Negeri di Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keikutsertaan ekstrakurikuler pramuka mendapatkan hasil sedang, dan tingkat kedisiplinan siswa mendapatkan hasil sedang. Ada hubungan antara keikutsertaan ekstrakurikuler pramuka dengan tingkat kedisiplinan siswa di SMK Negeri se-Kota Malang. Hubungan yang dihasilkan dari variabel keikutsertaan ekstrakurikuler pramuka dengan tingkat kedisiplinan siswa berkategori sedang.Kata Kunci: ekstrakurikuler pramuka, dan tingkat kedisiplinan siswa
SISTEM PENGASUHAN DALAM KURIKULUM KHUSUS SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER DI SMA BERBASIS KETARUNAAN Nisa Rahma Danti; Djum Djum Noor Benty; Ahmad Nurabadi
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 2, No 4 (2019): Volume 2 No 4 Desember 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.844 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i42019p232

Abstract

Abstract: The purpose of this research was to provide information about parenting systems in high school based on comprehension. This research uses a qualitative approach with case studies. Data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation. The process of data analysis using the data analysis process model Miles and Huberman. The results of this study: (1) the care system has three programs developed, namely, study night, self-habituation in the dormitory, physical fitness; (2) character formation stage through parenting consists of three stages, namely, the stage of formation, development and stabilization that is adjusted based on the level; (3) the main characters formed in the care system include, the character of discipline, love for the homeland and nation, tanggon, tough, trengginas, independent, superior, religious; (4) obstacles are found regarding the imbalance of numbers between caregivers and students, and permits that are still not effective; (5) completed by cooperating with each other and coordinating between caregivers and boarding management.Keywords: parenting system, character building, cadets school.  Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai sistem pengasuhan di SMA berbasis ketarunaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisis data dengan menggunakan proses analisis data model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini: (1) sistem pengasuhan mempunyai tiga program yang dikembangkan yaitu, study night, pembiasaan diri di asrama, kesamaptaan jasmani; (2) tahap pembentukan karakter melalui pengasuhan tertiri dari tiga tahap yaitu, tahap pembentukan, pengembangan dan pemantapan yang disesuaikan berdasarkan jenjangnya; (3) karakter utama yang dibentuk dalam sistem pengasuhan antara lain yaitu, karakter kedisiplinan, cinta tanah air dan bangsa, tanggon, tangguh, trengginas, mandiri, unggul, religius; (4) ditemukan hambatan mengenai belum seimbangnya jumlah antara pengasuh dengan peserta didik, serta perizinan yang masih belum efektif; (5) diselesaikan dengan saling bekerjasama dan berkoordinasi antara pengasuh dengan pihak manajemen asrama.Kata kunci: sistem pengasuhan, pembentukan karakter, sekolah berbasis ketarunaan. 
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH Niqma Chelia Paramudityas; Ibrahim Bafadal; Ahmad Nurabadi
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 2, No 3 (2019): Volume 2 No 3 September 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.711 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i32019p114

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to find: (1) the principal’s leadership style at vocational high school in city of Malang; (2) organizational culture at vocational high school in city of Malang; (3) level of performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang; (4) relationship between the principal’s leadership style the most dominant with organizational culture the most dominant at vocational high school in city of Malang; (5) relationship between the principal’s leadership style the most dominant with performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang; (6) relationship between organizational culture the most dominant with performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang; and (7) relationship between the principal’s leadership style the most dominant and organizational culture the most dominant with performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang. This research used a correlation quantitave approach. The population in this research were 300 school administration staff. The sampling technique used proportional random sampling and simple random sampling get 171 respondents. Data analysis used descriptive techniques, correlation Product Moment Pearson techniques, and multiple correlation techniques. The results of this research indicated: (1) the principal’s leadership style at vocational high school in city of Malang is participation leadership style in high level; (2) organizational culture at vocational high school in city of Malang is people’s orientation in condusive level; (3) level of performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang in very high level; (4) there is no relationship between the principal’s leadership style the most dominant with organizational culture the most dominant at vocational high school in city of Malang; (5) there is a relationship between the principal’s leadership style the most dominant with performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang; (6) there is a relationship between organizational culture the most dominant with performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang; and (7) there is relationship between the principal’s leadership style the most dominant and organizational culture the most dominant with performance of the school administration staff at vocational high school in city of Malang.Keywords: the principal’s leadership style, organizational culture, performance of the school administration staff Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang; (2) budaya organisasi di SMK Negeri se-Kota Malang; (3) tingkat kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang; (4) hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling dominan dengan budaya organisasi yang paling dominan di SMK Negeri se-Kota Malang; (5) hubungan antara gaya kepemimpinana kepala sekolah yang paling dominan dengan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang; (6) hubungan antara budaya organisasi yang paling dominan dengan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang; dan (7) hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling dominan dan budaya organisasi yang paling dominan dengan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 300 Tenaga Administrasi Sekolah. Teknik sampling menggunakan proportional random sampling dan simple random sampling sebanyak 171 responden. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, teknik korelasi Product Moment Pearson, dan teknik korelasi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling dominan di SMK Negeri se-Kota Malang adalah gaya kepemimpinan partisipasi yang tergolong tinggi; (2) budaya organisasi yang paling dominan di SMK Negeri se-Kota Malang adalah orientasi orang yang tergolong kondusif; (3) tingkat kinerja tenaga administrasi sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang tergolong sangat tinggi; (4) tidak terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling dominan dan budaya organisasi yang paling dominan di SMK Negeri se-Kota Malang; (5) terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling dominan dan kinerja tenaga administrasi sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang; (6) terdapat hubungan antara budaya organisasi yang paling dominan dan kinerja tenaga administrasi sekolah di SMK Negeri se-Kota Malang; dan (7) terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling dominan dan budaya organisasi yang paling dominan dengan kinerja tenaga administrasi sekolah  di SMK Negeri se-Kota Malang.Kata Kunci: gaya kepemimpinan kepala sekolah, budaya organisasi, kinerja tenaga administrasi sekolah
Co-Authors Adiyat, Sultana Dimas Agus Timan Agustina Sari, Ayuni Linda Ahmad Furqon Akhbar Ahmad Supriyanto Akbar Diazahputra, Muhammad Amrustian Amrustian Anisa Maulinda Anna Ma'ratuz Zahro Antun Mardiyanta Arianti, Novia Putri Armeta Sefira, Elok Arrahmah, Olivia Vieca Arumia Fairuz Husna Asep Sunandar Athalla Nauval Bhayangkara Bambang Setyadin Burhanuddin Burhanuddin Cahyani, Okik Dwi Candra Mey Shinta Chasanah, Usfatul Chidayatiningsih, Rina Dedi Prestiadi Desi Eri Kusumaningrum Dewi, Meilani Alfiansyah Dinar Ika Safitri Djum Djum Noor Benty Endra Ubaidillah Fendy Suhariadi Firda Fitrotul Unsa Hidayanti, Erielia Rohmatul Hung, Min-Ling Ibrahim Bafadal Ika Yuliana Imam Gunawan, Imam Imron Arifin Indra Lesmana Irianto, Jusuf Juharyanto Juharyanto Kristanto, Prayoga Dwi Linda Afriani Luthfia Amanda Sari Maisyaroh Masytho, Asri Mauilana, Fuad Maulana Amirul Adha Min-Ling Hung Muh. Arafik Mushlikh, Baidhowi Muslikh, Baidhowi Mustabsyiroh, Nurul Mustiningsih Mutmainnah Mutmainnah Nasution, Annio Indah Lestari Niqma Chelia Paramudityas Nisa Rahma Danti Noer Rizki Lailatul Azmi Nova Nur Khasanah Nurul Ulfatin Oktody, Wahyu Pramono Pramono Pramono Putri, Septiani Cahyaning Raden Bambang Sumarsono Rahayu, Isnaini Umi Rizaldis, Muhammad Jerit Aldo Sa'diyah, Ikrinatus Saifullah, Mochammad Sari, Ayuni Linda Agustina Shehada, Mohammed A H Shinta, Candra Mey Sigiyuwanta, Recsatasha Silvya Eka Andiarini Sri Citra Diah Nandani Subkhan, Muhammad Sultoni Sultoni Sunarni Sunarni Taufik Aziz Jatmiko Teguh Triwiyanto Tria Ina Utari Wildan Zulkarnain, Wildan Yanuar, Muhammad Yusuf Sobri, Ahmad