Claim Missing Document
Check
Articles

What Is the Role of Parents, Teachers, and Peers in Shaping Adolescent Sexual Behavior? Nurkhansa, Thifal; Husna, Qisty Dzakiyyatu; Umaroh, Ayu Khoirotul
Griya Widya: Journal of Sexual and Reproductive Health Vol. 4 No. 1 (2024): Griya Widya: Journal of Sexual and Reproductive Health
Publisher : Nur Science Institute and Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53088/griyawidya.v4i1.1724

Abstract

Background: Premarital sexual activity among adolescents is a growing public health concern in Indonesia. Adolescents often rely on parents, teachers, and peers as primary sources of reproductive health information. However, their influence on sexual behavior remains underexplored in large-scale national surveys. This study aims to analyze the relationship between reproductive health information sources and adolescent sexual behavior using data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI). Methods: A cross-sectional design was used with a quantitative approach, involving 10,643 unmarried adolescents aged 15–24 years. Data were analyzed using descriptive statistics and Chi-square tests to assess associations between information sources (parents, teachers, and peers) and adolescent sexual behavior Results: The results of this study showed that (There was a significant relationship between information sources from parents (p = 0.000), teachers (p = 0.003), and peers (p = 0.000) and adolescent sexual behavior.Implications: Strengthening communication between parents and children, optimizing the role of teachers in reproductive health education, and empowering peer groups can contribute to reducing risky sexual behaviors in adolescents.
Peningkatan Pengetahuan Pencegahan HIV/AIDS melalui Pelatihan Kader PMR di SMP Negeri 2 Boyolali Kusumaningtyas, Bethari Mukti; Umaroh, Ayu Khoirotul
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.15665

Abstract

Background: Based on the Indonesian Ministry of Health's Executive Report for the First Quarter (January-March) of 2022, there were 4,841 reported cases of HIV/AIDS infections. It is indicated that 5-10% of unmarried men aged 15-24 years have engaged in risky sexual activities, reinforcing concerns about the increasing risk of sexual behavior among adolescents. The youth members of the Red Cross (PMR) play a critical role in schools as peer educators, peer leaders, and peer supporters. Therefore, a training program was conducted to enhance the knowledge of PMR members about HIV/AIDS. Method: The training was implemented at SMPN 2 Boyolali, involving 104 participants in three stages: situational analysis, implementation, and evaluation. The training material was adapted from the training manual "Palang Merah Remaja: Bangun Generasi Muda Lebih Sehat” utilizing PowerPoint media. To evaluate the differences in participants' knowledge levels, pre-test and post-test measurements were conducted. Results: The results showed a significant increase in knowledge after the training. The median pre-test score was 60.00, while the median post-test score was 85.00, indicating a difference of 25 points. A total of 85 participants experienced knowledge improvement. Conclusion: These findings suggest that the training effectively increased participants' understanding of HIV/AIDS, thus achieving the program's objectives.
Konseling Kelompok untuk Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Remaja di Desa Banyudono Ferina, Frecilia Friskha; Umaroh, Ayu Khoirotul
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.16887

Abstract

Pendahuluan: Kekerasan seksual ialah kejahatan yang bersifat universal. Kejahatan ini terjadi di semua lapisan masyarakat di seluruh dunia, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Menurut WHO sebanyak 852 juta perempuan yang berusia 15-49 tahun menjadi korban kekerasan seksual atau fisik. Usia remaja yang terbilang masih muda dan kurangnya pengetahuan merupakan salah satu penyebab remaja menjadi korban kekerasan seksual. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku remaja mengenai pencegahan kekerasan seksual. Metode: Persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil: Skor rata rata sebelum konseling kelompok adalah 23,00 dan skor rata rata setelah diberikan konseling kelompok mengenai pencegahan kekerasan seksual adalah 27,03. Kesimpulan: Kegiatan ini bermanfaat bagi remaja, karena dapat memberikan pengaruh konseling kelompok dengan perilaku pencegahan kekerasan seksual pada remaja.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA Ayu Khoirotul Umaroh; Yuli Kusumawati; Heru Subaris Kasjono
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v10i1.165

Abstract

Kegiatan seksual yang tidak bertanggung jawab menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Berdasarkan data SDKI 2012, remaja (15-24 tahun belum menikah) yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah sebanyak 0,9% perempuan dan 8,7% laki-laki di daerah urban serta 1,0% perempuan dan 7,8% laki-laki di daerah rural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia berdasarkan data SDKI 2012. Metode penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif analitis dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 19.882. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia. Faktor internal yakni tingkat pendidikan (p=0,000), pengetahun (p=0,000), sikap (p=0,000) dan gaya hidup (p=0,017). Faktor eksternal yakni sumber informasi (p=0,000), kelengkapan informasi (p=0,005), peran (p=0,000) dan tempat tinggal (0,000). Demikian pula hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa sikap memiliki nilai OR tertinggi sebesar 2,129 (95%CI : 1,963-2,309), artinya remaja dengan sikap tidak baik memiliki risiko 2,129 kali untuk melakukan perilaku seksual pranikah daripada remaja dengan sikap baikKata Kunci: Remaja, Perilaku Seksual, Faktor Internal dan Eksternal, SDKI 2012
EDUKASI PENGELOLAAN MINYAK JELANTAH MENJADI SABUN CAIR MENGGUNAKAN METODE SAPONIFIKASI Himati Syahidah; Inas Marwaa Dzakiya; Rio Alviani Ari Setiawan; Qisty Dzakiyyatu Husna; Ayu Khoirotul Umaroh
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19375

Abstract

Abstrak: Pengelolaan minyak jelantah menjadi sabun cair pada masyarakat Desa Grogol merupakan implementasi aksi guna mengurangi limbah minyak jelantah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi salah satu fokus dalam penanganan limbah sederhana yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan empat tahapan yakni tahap persiapan (survei lokasi, penentuan prioritas, dan perizinan tempat penelitian), tahap sosialisasi (tentang PPK Ormawa dan tentang pembuatan sabun cair dari minyak jelantah), tahap pelatihan, dan tahap evaluasi. Metode pengabdian masyarakat yakni sosialisasi dan praktik secara langsung dalam membuat sabun dari minyak jelantah. Warga setempat yang mengikuti pelatihan menyatakan bahwa sabun cair hasil olahan minyak jelantah tersebut sangat bermanfaat untuk mencuci tangan. Selain itu, hasil sosialisasi yang dilakukan juga meningkatkan pengetahuan warga terhadap pengelolaan minyak jelantah dari 90% saat sosialisasi menjadi 96.6% setelah pelatihan.Abstract: Management of used cooking oil into liquid soap in the Grogol Village community is an implementation of action to reduce used cooking oil waste through village community empowerment activities. Utilizing used cooking oil is one of the focuses in handling simple waste generated from household activities. This community service is carried out in four stages, namely the preparation stage (site survey, prioritization, and licensing of research sites), the socialization stage (about PPK Ormawa and about making liquid soap from used cooking oil), the training stage, and the evaluation stage. The community service method is socialization and direct practice in making soap from used cooking oil. Residents who took part in the training stated that the liquid soap made from used cooking oil was very useful for washing hands. Apart from that, the results of the outreach also increased residents' knowledge of used cooking oil management from 90% during the outreach to 96.6% after the training.
Training Needs Assessment (TNA) Untuk Peningkatan Kompetensi Anggota PMR Madya di Boyolali 1 Frahestina Frahestina; Ayu Khoirotul Umaroh
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2025): JIK-April Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i1.1274

Abstract

Palang Merah Remaja (PMR) memiliki peranan yang penting bagi kesehatan masyarakat, salah satunya yaitu sebagai upaya promotif dan preventif. Untuk pengoptimalan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, anggota PMR perlu didukung dengan SDM yang berkualitas yaitu dengan diberikannya pelatihan. Sebelum dilakukannya pelatihan, perlu adanya Training Needs Assessment atau analisis kebutuhan pelatihan. Training Needs Assessment (TNA) merupakan langkah awal yang dapat dilakukan sebagai langkah identifikasi kebutuhan pelatihan yang dilakukan sebelum suatu pelatihan diberikan. Jumlah populasi penelitian yaitu 170 dengan minimal sampel yakni 118 dengan kuesioner yang terisi sebanyak 139. Sumber data yaitu data primer yang dikumpulkan melalui instrumen kuesioner TNA. Analisis data menggunakan analisis univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel. Hasil penelitian sebagai berikut: nilai tertinggi penguasaan 6 mata tataran kompetensi secara individual yakni 97 dan terendah yakni 10, rerata nilai mata tataran terendah adalah Donor Darah (43%) dan tertinggi adalah Sanitasi dan Kesehatan (69%). Rerata tingkat keterampilan seluruh sampel sebesar 56% yang masuk ke dalam kategori SK (Should Know) atau banyak isi materi belum dikuasai sehingga tingkat kebutuhan pelatihan yaitu dibutuhkan. Hasil analisis rekomendasi program pelatihan oleh peneliti adalah pelatihan dapat dilakukan selama 3 hari, per hari 4 jam sehingga total waktu pelatihan yang dibutuhkan yaitu selama 12 jam.
STUDI PENGETAHUAN IBU MENGENAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA JARUM KABUPATEN KLATEN Janah, Riyakhul; Umaroh, Ayu Khoirotul
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.40754

Abstract

Stunting merupakan salah satu bentuk kegagalan pertumbuhan yang mencerminkan permasalahan gizi kronis dan multidimensi pada 1000 hari pertama kehidupan sehingga berdampak pada sumber daya manusia. Kabupaten Klaten memiliki prevalensi stunting sebesar 13,71%. Salah satu faktor risiko terjadinya stunting yaitu kurangnya pengetahuan ibu dalam pencegahan stunting baik dari masa prakonsepsi, masa kehamilan dan setelah melahirkan. Penelitian ini ingin menggali lebih dalam mengenai pengetahuan ibu dalam upaya pencegahan stunting di Desa Jarum melalui studi kasus kualitatif dengan wawancara mendalam. Sampel dipilih dengan purposive sampling meliputi ibu yang sedang tidak hamil dan belum memiliki anak, ibu sedang hamil, dan ibu memiliki bayi atau balita. Triangulasi dilakukan oleh bidan desa dan kader kesehatan. Pengolahan data dengan analisis tematik. Pengetahuan ibu yang sedang tidak hamil didapatkan informasi pencegahan stunting dilakukan dengan minum TTD, dan makan yang bernutrisi. Pada informan ibu hamil didapatkan informasi pengetahuan pemenuhan nutrisi, konsumsi TTD, dan pemeriksaan ANC. Pada informan ibu bayi/balita didapatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif, pemberian MPASI, pemenuhan nutrisi, imunisasi, dan sanitasi lingkungan. Namun ada informan yang tidak mengetahui tentang pencegahan stunting. Studi ini menunjukkan bahwa para ibu memiliki beragam pengetahuan mengenai upaya pencegahan stunting, dengan pandangan mereka yang terbentuk dari program kesehatan dan pengalaman pribadi. Sebagian besar ibu sedang hamil dan setelah melahirkan memiliki pengetahuan yang cenderung cukup baik mengenai upaya pencegahan stunting. Kurangnya pengetahuan ibu sedang tidak hamil mengenai stunting dari dampak maupun upaya pencegahannya.  Penelitian ini menyoroti pentingnya sosialisasi yang massif, menyeluruh, dan periodik untuk meningkatkan pengetahuan ibu.
HUBUNGAN PENGGUNAAN INTERNET DENGAN PERILAKU SEKS BERISIKO PADA REMAJA DI DESA BANYUDONO BOYOLALI Prameswari, Alifia; Umaroh, Ayu Khoirotul
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.41322

Abstract

Perilaku remaja yang terpapar pornografi ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik, psikis, dan sosial mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan internet dengan perilaku seks berisiko pada remaja di desa Banyudono kecamatan Banyudono kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif  desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2024 di Desa Banyudono Boyolali dengan populasi 387 remaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling sehingga dari 4 RW terambil RW 1 dan RW 2. Jumlah sampel minimal sebanyak 178 remaja. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data penelitian menggunakan analisis Chi-Square. Hasil penilitian menunjukkan bahwa penggunaan internet memiliki hubungan dengan perilaku seks berisiko pada remaja di Desa Banyudono Boyolali dengan nilai p 0,002 (OR: 3,383; 95% CI: 3,244-11,964). Terdapat hubungan penggunaan internet dengan perilaku seks berisiko pada remaja di Desa Banyudono Boyolali menunjukkan bahwa kemungkinan perilaku seks berisiko pada kelompok yang terpapar internet lebih besar adalah 3,383 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpapar. Bagi remaja agar lebih bijak dalam menggunakan internet terutama untuk mengakses hal negatif dan menghindari seks pranikah. Selain itu sekolah dan dinas terkait diharapkan dapat memberikan edukasi kepada siswanya tentang penggunaan internet yang baik sebagai upaya mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja dan untuk pihak desa diharapkan dapat memberikan penyuluhan terkait penggunan internet yang baik dan mencegah adanya perilaku seksual remaja.
THE RELATIONSHIP BETWEEN PERCEIVED SERVICE QUALITY AND THE TRUST OF PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS AT THE KARTASURA HEALTH CENTER Hidayati, Nurul; Umaroh, Ayu Khoirotul
HEARTY Vol 13 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i3.19817

Abstract

One of the chronic diseases whose incidence rate continues to increase, especially in Sukoharjo Regency, which shows a high number of cases at the Kartasura Health Center is Diabetes Mellitus (DM). This disease requires optimal attention and long-term treatment, where the quality of health services plays an important role in its success. This study was conducted to analyze the relationship between service quality and the trust of patients with diabetes mellitus at the Kartasura Health Center. The method applied in this study was a quantitative approach with a cross-sectional study design, using a total sampling technique, where data were collected through questionnaires distributed to 50 diabetes mellitus prolanis patients who attended the Puskesmas in three consecutive months. The results of the analysis showed a significant positive relationship between service quality and patient trust with a moderate level of relationship strength (p-value0.044; r=0.287), indicating that the better the quality of services provided, the higher the level of patient trust in the health facility. This study confirms the importance of improving the quality of health center services to build patient trust which in turn can support patient adherence to recommended care and treatment.
The phenomenon of toxic masculinity on violence in a romantic relationship status Umaroh, Ayu Khoirotul; Dewi, Aldise Zulianing
AL MA'ARIEF : Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya Vol 7 No 1 (2025): Al Ma'arief: Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya
Publisher : Program Studi Tadris IPS Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/almaarief.v7i1.11006

Abstract

Intimate partner violence, particularly when fueled by toxic masculinity, remains a significant issue in Indonesia, where patriarchal social norms dominate societal structures. Toxic masculinity, characterized by traits such as dominance, control, and emotional repression, serves as the foundation for violence in intimate relationships, often justified as an expression of love and care. This study aims to explore the impact of toxic masculinity on relationship violence from the perspective of victims. A qualitative phenomenological approach was employed to understand the subjective experiences of five female informants, aged 20-21, who have experienced various forms of violence—verbal, emotional, psychological, and physical—within their romantic relationships. The findings indicate that toxic masculinity is expressed through behaviors such as possessiveness, jealousy, verbal abuse, physical violence, and emotional manipulation. These behaviors are often driven by power imbalances within relationships, shaped by deeply entrenched gender norms. Hegemonic masculinity, which reinforces male dominance over women, was identified as a key factor in justifying such violence. The study emphasizes the critical need for education that challenges toxic masculinity norms and promotes gender equality to reduce the prevalence of relationship violence. The findings provide valuable insights for policy development and intervention strategies, offering recommendations for addressing gender-based violence in Indonesia and promoting a more equitable society.
Co-Authors - Suramto, - Adinda Dwi Septyasari Pratama Agus Triyono Aldise Zulianing Dewi Almira Almira Ambarwati Andriani, Puput Anggi Putri Aria Gita Anisa Catur Wijayanti Annisa Sayyidatul Ulfa Anton Sujarwo, Anton Arif Pristianto Arodah, Nike Indah Aura Putri Zahira Aziz, Azzam Alifian Azkiya, Najwa Belinda Meliana Elisabet Berliana, Rahma Novita Burhannudin Ichsan Candra Kirana Mustahziyin Chalada, Sri Chayanita Sekar Wijaya Cindy Prastika cindy prastika Daffana Ifnadia Imron Dewanti, Ririn Cahya Dewi Ayu Puspitasari Dewi, Aldise Zulianing Diah Priyawati Dian Purworini Edi Susanto Estu Werdani, Kusuma F Firmansyah, F Fadillah Zuhroh Choirunnisa Faiza, Salsabila Alif Fajrin, Rahmawati Fathoni, Sidik Ferina, Frecilia Friskha Fifit Kurniawati Fitroh, Zavier Ferodova Al Frahestina Frahestina Gita, Anggi Putri Aria H Herawati H Herawati Hadi Pratomo Hadi Pratomo Hadi Pratomo Hanifah, Endah Nur Haryanti, Maharani Nurul Haryudha Hattapradit, Faron Herawati Herawati Heru Subaris Kasjono Hidayah, Lissa Nur Hidayat, Wahyu Tri Himati Syahidah Husna, Qisty Dzakiyyatu Imron, Daffana Ifnadia Inas Marwaa Dzakiya Inayati, Nurul Latifatul Izzatul Arifah Janah, Riyakhul Karjoso, Tri Krianto Khasanah, Devi Jantika Nur Khoirunnisa, Salma Kussudyarsana Kussudyarsana Kusuma Estu Werdani Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah Kusumaningtyas, Bethari Mukti Kusumaningtyas, Bethari Mukti Kusumaningtyas Kusumawati, Maharani Ayu Laili, Ramadani Nur Livia, Wardhatul Maharani Ayu Kusumawati Mesya Ade Karuniawati Muhamad Taufik Hidayat Muhammad Arkan Muhadzib Mulyono, Afieina Maulida Murtiningrum, Chrisna Nabilla, Nur Jihan Luthfia Nadila Anti Nur Khoiriyah Naibul Umam Ekosakti Noor Alis Setiyadi Novyanti Setiyo Rini Nugrahani, Yuniar Kusuma Nugroho, Purwo Setiyo Nur Agustina Widyaningrum Nurkhansa, Thifal Nurul Hidayati Oktaviana, Vindiani Paramita Boni Lestari Pertiwi, Nanda Hani Nur Pinandhita, Pradhana Satria Prameswari, Alifia prastika, cindy Pratama, Muhammad Raditya Arva Pratiwi, Fitria Sandra Prihandana, Sadar Puput Andriani Puspitasari, Anita Putri Zahira, Aura Putri, Hanan Aliya Putri, Vella Arneta Qisty Dzakiyyatu Husna Radi Tia Sintia Dewi Rahma Novita Berliana Rahma, Mislaillatul Khollifah Rahmawati Fajrin Ratna Yustisiani Rini, Novyanti Setiyo Rio Alviani Ari Setiawan Risa Laras Wati Salsabila Purnamasari Sandrana, Sabrina Cantika Putri Santoso, Faturohit Rois Imron Sari, Nur Ayu Sekar Arum Saroh Darojah Septiyanti, Rizma Setia Asyanti Setiyaningrum, Zulia Shabrina, Farah Alifa Nur Shafira Nuril Hidaya Shafira Nuril Hidaya Sheena Ramadhia Asmara Dhani Sintia Dewi, Radi Tia Siti Soekiswati Snow, Rachel C. Soleha, Azza Rhohidatus Sri Chalada Sri Chalada Sri Indra Kurnia Sudrajah Warajaty Kisnawaty Syifa, Asy Tanjung Anitasari Indah K Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum Tika Diah Kuswandari Trijaya Trijaya Trijaya Vindiani Oktaviana Wahdiyati, Yunia Windi Wulandari Wita Oktaviana Yeni Indriyani Yuli Kusumawati Yustisiani, Ratna Zahran, Muhammad Irfan Zulfa Kevaladandra