Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian Perilaku Seksual pada Remaja selama Pandemi Covid-19 Ayu Khoirotul Umaroh; Cindy Prastika; H Herawati; Sri Chalada; Hadi Pratomo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia remaja 15-16 tahun sangat rawan melakukan perilaku seksual berisiko, karena remaja berada pada tahap perkembangan emosional yang belum matang. Dampak dari pandemi COVID-19 sangat dirasakan pada seluruh kelompok lapisan masyarakat termasuk remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti ilmiah tentang gambaran perilaku seksual remaja selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan tinjauan literatur dengan metode PRISMA. Database yang digunakan dalam penelitian ini yakni Ebsco, Pubmed, Proquest, dan Wiley Online. Kata kunci yang digunakan yakni Covid-19 OR SARCoV AND dating OR relationship OR partner OR relation AND sexual behavior OR sexual life OR sex behavior AND Teenager OR adolescent OR teen OR youth OR young adult OR teenage OR juvenile. Peneliti menentukan 7 artikel terpilih dari database. Sebanyak 6 artikel merupakan studi kuantitatif dan 1 artikel studi ekologi. Keenam artikel menggunakan online survei dalam proses pengumpulan data. Perilaku seksual yang diidentifikasi dari artikel yang didapatkan adalah percakapan seksual, online dating, sexting, virtual sex, masturbasi, penggunaan kondom, mengakses pornografi, konflik hubungan, dan hubungan seksual.
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DALAM PEMBERIAN MAKAN DAN KASUS KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA X KABUPATEN SUKOHARJO Rahma Novita Berliana; Ayu Khoirotul Umaroh
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17094

Abstract

Kejadian Stunting dapat dipengaruhi oleh aspek perilaku, paling utama pada pola asuh dalam proses pemberian makan yang kurang baik untuk bayi maupun balita. Angka stunting di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2019 sebesar 8,37%, di tahun 2020 memiliki prevalensi sebesar 10,1%, dan pada tahun 2021 memiliki prevalensi sebesar 14,2% termasuk kategori tinggi dibandingkan dari tahun 2019 dan 2020. Dampak buruk dari Stunting salah satunya adalah angka kesakitan meningkat, biaya berobat, persentase kematian, melambatnya kerja kognitif, motorik anak tersebut, pendek, kemampuan belajar turun serta produktivitas anak berkurang atau menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dalam pemberian makan dan kasus kejadian  stunting pada balita  di Desa X  Kabupaten Sukoharjo. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2023. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita yang tinggal di Desa X Kabupaten Sukoharjo. Besar sampel minimal dengan menggunakan rumus Lemeshow adalah 19 untuk kelompok kasus. Perbandingan kasus:kontrol adalah 1:1. Pengambilan sampel kasus menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian terdapat perbedaan proporsi pada kelompok stunting 42,1% dan pada kelompok tidak stunting 26,3% yang orang tuanya mempunyai pola asuh pemberian makan kurang baik. Uji statistik menunjukan tidak didapatkan hubungan antara pola asuh pemberian makan ibu dengan kejadian stunting pada balita hasil nilai (P-value 0,081 > 0,05) di wilayah Desa X Kabupaten Sukoharjo.
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI TERHADAP RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 0-59 BULAN Shafira Nuril Hidaya; Ayu Khoirotul Umaroh
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17260

Abstract

Indonesia  masih  memiliki  masalah  gizi. Stunting menjadi salah satu perhatian pemerintah. Dalam prevalensi underweight dan stunting, Indonesia menduduki peringkat kelima dan keempat di dunia. Penelitian ini memiliki tujuan terkait gambaran epidemiologi terhadap risiko kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan menganalisis gambaran epidemiologi dengan kejadian stunting di Desa Wirogunan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan kejadian (prevalensi) stunting pada bayi dan balita. Metode yang digunakan adalah metode analisis data primer yang diperoleh dari kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2023 dengan populasi seluruh balita di Desa X, yang terdiri atas 30 responden yakni 15 tidak stunting dan 15 stunting. Penentuan sample menggunakan Teknik purposive sampling dengan analisa data deskriptif. Pada kelompok stunting sebagian besar ibu berpendidikan <SMP (60,0%), berpengetahuan kurang baik (73,3%), tidak memberikan ASI Ekslusif (80,0%), dengan status ekonomi keluarga < Rp. 2.138.247 (53,3%). Sedangkan pada kelompok stunting sebagian besar ibu berpendidikan ?SMP (73,3%), anak tidak memiliki riwayat penyakit infeksi (66,7%). Pengasuhan anak diharapkan dapat memaksimalkan pemberian ASI Ekslusif, selalu rutin untuk memantau pertumbuhan anak dan lebih berhati hati dalam memberikan makanan dan minuman yang memicu terjadinya infeksi penyakit pada anak. Dalam hal ini pemberian asi eksklusif ibu dapat dijadikan acuan apabila terjadi stunting karena apabila asi yang diberikan oleh ibu berkurang atau sedikit maka resiko kejadian stunting akan terjadi.
DUTA PEKERTI “Edukasi Kesehatan dan Pelatihan Kerjasama Tim” untuk Kader Posyandu Desa Wirogunan Sukoharjo Ayu Khoirotul Umaroh; Tanjung Anitasari Indah K; Agus Triyono; Shafira Nuril Hidaya; Almira Almira; Daffana Ifnadia Imron; Radi Tia Sintia Dewi; Vindiani Oktaviana; Nur Agustina Widyaningrum
Jurnal SOLMA Vol. 12 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v12i3.13029

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan gizi anak di Indonesia tercatat dalam prevalensi stunting 21,6%, gizi kurang 17,1%, dan obesitas 3,5%. Posyandu menjadi upaya yang strategis dalam menanggulangi permasalahan gizi tersebut dengan memainkan peran kader posyandu secara maksimal. Studi ini bertujuan untuk melakukan pelatihan DUTA PEKERTI yang dapat meningkatkan pengetahuan kader posyandu Desa Wirogunan tentang kesehatan ibu-anak dan kerjasama antar kader posyandu. Metode: Metode yang digunakan, yaitu permainan team building dan pelatihan edukasi kesehatan. Data yang dikumpulkan berupa penilaian evaluasi peserta  dan penilaian evaluasi penyelenggara. Hasil: Pengetahuan kader kesehatan posyandu mengalami peningkatan rerata menjadi 98, nilai rerata kerjasama 82, dan nilai rerata simulasi adalah 80. Sebanyak 37% peserta menilai pelatihan ini sangat baik dan 60,6% menilai baik. Kesimpulan: Pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dan keterampilan dalam edukasi kesehatan.
Pendampingan Remaja untuk Berhenti Merokok dengan Pendekatan Transtheoretical Model (Stages of Change) di Posyandu Remaja Desa Mliwis Boyolali Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Umaroh, Ayu Khoirotul; Purworini, Dian; Soekiswati, Siti; Pristianto, Arif; Setiyaningrum, Zulia; Pertiwi, Nanda Hani Nur; Sandrana, Sabrina Cantika Putri; Rini, Novyanti Setiyo; Zahran, Muhammad Irfan; Santoso, Faturohit Rois Imron; Fitroh, Zavier Ferodova Al; Pinandhita, Pradhana Satria
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i2.4445

Abstract

The partner for community service activities was the youth posyandu in Tambakboyo Hamlet, Mliwis. Adolescent boys at Mitra Posyandu have a smoking habit. There were 25% of teenage boys who have tried to stop smoking but failed. The problems faced by posyandu partners are the difficulty of generating teenagers' intention to stop smoking, teenagers also don't know how to stop smoking, and there are still many teenagers who relapse or smoke again even though they are already at the action stage. The aim of this program was to provide smoking cessation education and health messages with the stages of change in smoking behavior in each adolescent using a transtheoretical model approach and monitoring and strengthening smoking cessation by adolescent cadres. The methods used were socializing activities to youth posyandu, providing media on how to stop smoking, providing education regarding efforts to stop smoking, training youth cadres, designing applications for monitoring efforts to stop smoking, and assisting teenagers to stop smoking. The results of this service were that there was an increase in adolescent knowledge by 0.17% after being given smoking cessation education, the formation of peer counselors consisting of adolescent cadres, the existence of health media in the form of pocket books and booklets, and the creation of the Smoke Stop Step (3S) application to monitor efforts of quit smoking. After using the application and providing health messages according to the smoking cessation stages, there were 3 teenagers who started to intend to stop smoking and 1 teenager entered the preparatory stage (preparing to stop smoking).
Contraception used among women of childbearing age during the pandemic COVID-19 Estu Werdani, Kusuma; Arifah, Izzatul; Gita, Anggi Putri Aria; Rahma, Mislaillatul Khollifah; Putri, Vella Arneta; Umaroh, Ayu Khoirotul
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 1: March 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i1.23055

Abstract

The low coverage of family planning acceptors during the COVID-19 pandemic became one concern of public health. This study aimed to analyze the factors related to family planning participation among women of childbearing age during the COVID-19 pandemic. This study used a quantitative research design with a cross-sectional approach. The sample size was about 373 respondents who were taken using quota sampling among women of childbearing age in Mojolaban, Sukoharjo, Indonesia. Data collection was carried out using an online structured questionnaire. The data analysis used logistic regression. There was a significant relationship between family planning status and husband's support (p-value <0.034), access to information (p-value <0.0001), and access to health services (p-value <0.0001). Multivariable analysis showed that health service access affected women's participation in family planning (OR 4.135, 95%CI 2.276-7.511). The probability of women participating using family planning was four times higher if they categorized them as having high/low health service access. Access to information is the most important factor that women of childbearing age want to use contraception during the COVID-19 pandemic. In addition, health workers need to continue to educate couples of childbearing ages about the side effects of each type of contraception so they feel safe in their use.
Adolescent-Parent Communication About Reproductive Health Among Junior High School Students Werdani, Kusuma Estu; Umaroh, Ayu Khoirotul; Snow, Rachel C.
Jurnal Kesehatan Prima Vol 18, No 1 (2024): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v18i1.1191

Abstract

Adolescent-parent communication about reproductive health is still considered taboo. This view prevents students from telling their parents about their health problems. This study aimed to analyze the relationship between factors related to adolescent-parent communication about reproductive health. This research method is analytically observational with a cross-sectional approach. Respondents involved were students of classes VII and VIII, totaling 117 people. The results showed no relationship between gender (p-value= 0.182, OR (95%CI)= 0.846-3.686), information access (p-value= 0.561, OR (95%CI)= 0.603-3.314), gender compatibility (p-value= 0.302, OR (95%CI)= 0.707-5.020), and parental credibility (p-value= 0.100, OR (95%CI)= 0.950-4.370) with adolescent-parent communication about reproductive health. Adolescent-parent communication about reproductive health, which is low and high, has almost the same percentage—of recommendations to parents to improve communication with adolescents regarding reproductive health further. The school also needs to add reproductive health education activities.
Analysis of Factors Related to the Stress Level of High School Students Facing the Covid-19 Endemic Era Wijayanti, Anisa Catur; Umaroh, Ayu Khoirotul; Prihandana, Sadar; Khasanah, Devi Jantika Nur; Sari, Nur Ayu Sekar Arum
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.2067

Abstract

Coronavirus Disease (COVID-19) is an infectious disease that attacks the respiratory system with its spread quite quickly and widely and the efforts made by the Indonesian government by implementing the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy. The decrease in the incidence of Covid-19 in 2022 has led to changes in learning policies in schools that can increase the risk of stress in adolescents. This study aimed to analyze the relationship between age, sex, vaccine history, academic achievement, length of study, knowledge, attitudes, behavior, and screen time with stress levels in high school students. The study population was high school students from 4 schools in Surakarta and the sample used in this study was 605 respondents and was selected based on purposive sampling techniques. Data collection techniques using questionnaires and data analysis using Chi Square test. The results showed a relationship between sex (POR 2.619 CI: 1.881-3.647), knowledge (POR 0.691 CI: 0.492-0.970), behavior (POR 1.509 CI: 1.086-2.097), and there was no relationship between age, vaccine history, academic achievement, length of study, attitude, screen time with high school students' stress levels. High school students who are female, have less knowledge and behave less well are at risk of experiencing more severe stress. So it is necessary to provide accurate information about Covid-19 to high school students so that they can understand and contribute to making good Covid-19 prevention efforts.
PEMBENTUKAN PEER EDUCATOR PENCEGAHAN STUNTING REMAJA Kusuma Estu Werdani; Ayu Khoirotul Umaroh; Sudrajah Warajaty Kisnawaty; Windi Wulandari; Mesya Ade Karuniawati; Adinda Dwi Septyasari Pratama; Novyanti Setiyo Rini; Fadillah Zuhroh Choirunnisa; Nadila Anti Nur Khoiriyah; Anggi Putri Aria Gita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.22267

Abstract

Abstrak: Remaja merupakan kelompok berisiko terhadap kejadian stunting. Remaja perempuan sebagai calon ibu yang akan melahirkan anak membutuhkan pengetahuan dan persiapan yang matang sejak dini. Akan tetapi, minimnya edukasi tentang stunting bagi remaja menjadi permasalahan yang perlu diatasi. Terdapat 12 balita di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo yang berisiko mengalami stunting dan satu balita yang masuk dalam kategori stunting berdasarkan perhitungan Z-score TB/U. Remaja di wilayah ini belum pernah dilibatkan dalam kegiatan pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang faktor risiko stunting dan upaya pencegahannya, serta memotivasi remaja untuk menjadi peer-educator. Mitra kegiatan ini adalah MTs Muhammadiyah Waru, Baki, Sukoharjo, dengan melibatkan 45 siswa. Tahapan pelaksanaan kegiatan utama ada dua, yaitu 1) pemberian penyuluhan kesehatan kepada remaja dengan media aplikasi berbasis android yang dibuat oleh tim pengusul dan 2) pendampingan peer educator untuk mengampanyekan upaya pencegahan stunting kepada remaja lainnya. Hasil pengukuran pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang stunting menunjukkan hasil yang signifikan (nilai-p= <0,0001) dengan rerata nilai meningkat dari 6,67 menjadi 8,58. Kegiatan pendampingan peer educator cukup berhasil, meskipun remaja yang mau bergabung menjadi peer educator hanya dua orang.Abstract: Teenagers are a group at risk of stunting. Adolescent girls, as prospective mothers who will give birth to children, need thorough knowledge and preparation from an early age. However, the lack of education about teenage stunting is a problem that needs to be addressed. Twelve toddlers in Waru Village, Baki District, and Sukoharjo Regency are at risk of stunting, and one toddler is included in the stunting category based on the TB/U Z-score calculation. Adolescents in this area have never been involved in stunting prevention activities. This community service activity aims to form peer educators from youth groups for other teenagers in Waru Village, Baki District, Sukoharjo Regency. There are two stages in implementing the main activities, namely 1) providing health education to teenagers using an Android-based application created by the proposing team and 2) assisting peer educators in campaigning for stunting prevention efforts for other teenagers. The results of measuring respondents' knowledge before and after being given education about stunting showed significant results (p-value = <0.0001), with the mean value increasing from 6.67 to 8.58. The peer educator mentoring activities were quite successful, although only two teenagers wanted to join as peer educators.
Literature Review of Socio-Cultural Studies on Incidence of Early Childhood Marriage Haryanti, Maharani Nurul; Kusumaningtyas, Bethari Mukti; Umaroh, Ayu Khoirotul
Griya Widya: Journal of Sexual and Reproductive Health Vol. 3 No. 2 (2024): Griya Widya: Journal of Sexual and Reproductive Health
Publisher : Nur Science Institute and Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53088/griyawidya.v3i2.1722

Abstract

Background: Early childhood marriages that occur in Indonesia are caused by the existence of norms that apply in traditional societies, which are closely related to socio-economic relations between generations. Early marriage is still a serious problem faced in Indonesia. Method: This research method is a literature review, which is a research method that summarizes various research journals from the Google Scholar, PubMed, and Scopus databases. With inclusion criteria, namely research subjects adolescents before the age of 18 years, articles using quantitative methods with a cross-sectional survey design on publications with ISSN or indexed in SINTA or SCOPUS, articles using Indonesian and English, articles accessed in full text, and are publications from the last 5 years. Result: The results of this literature review research, obtained from ten journals related to socio-cultural factors that influence the occurrence of early marriage in adolescents. Of the ten journals, there are four variables from social factors, namely: economics, knowledge, the role of parents, promiscuity, and one variable from cultural factors, namely customs or traditions. Of the several variables that most influence early marriage, namely, social factors of knowledge and cultural factors. Implication: The implications of this study are researcher can further expand the variables of social factors related to early childhood marriage, and cultural factors can be explored in more detail that explain the culture related to early marriage using quantitative and qualitative methods. Novelty: This literature review aims to determine the socio-cultural factors that influence the occurrence of early marriage in adolescents.
Co-Authors - Suramto, - Adinda Dwi Septyasari Pratama Agus Triyono Aldise Zulianing Dewi Almira Almira Ambarwati Andriani, Puput Anggi Putri Aria Gita Anisa Catur Wijayanti Annisa Sayyidatul Ulfa Anton Sujarwo, Anton Arif Pristianto Arodah, Nike Indah Aura Putri Zahira Aziz, Azzam Alifian Azkiya, Najwa Belinda Meliana Elisabet Berliana, Rahma Novita Burhannudin Ichsan Candra Kirana Mustahziyin Chalada, Sri Chayanita Sekar Wijaya Cindy Prastika cindy prastika Daffana Ifnadia Imron Dewanti, Ririn Cahya Dewi Ayu Puspitasari Dewi, Aldise Zulianing Diah Priyawati Dian Purworini Edi Susanto Estu Werdani, Kusuma F Firmansyah, F Fadillah Zuhroh Choirunnisa Faiza, Salsabila Alif Fajrin, Rahmawati Fathoni, Sidik Ferina, Frecilia Friskha Fifit Kurniawati Fitroh, Zavier Ferodova Al Frahestina Frahestina Gita, Anggi Putri Aria H Herawati H Herawati Hadi Pratomo Hadi Pratomo Hadi Pratomo Hanifah, Endah Nur Haryanti, Maharani Nurul Haryudha Hattapradit, Faron Herawati Herawati Heru Subaris Kasjono Hidayah, Lissa Nur Hidayat, Wahyu Tri Himati Syahidah Husna, Qisty Dzakiyyatu Imron, Daffana Ifnadia Inas Marwaa Dzakiya Inayati, Nurul Latifatul Izzatul Arifah Janah, Riyakhul Karjoso, Tri Krianto Khasanah, Devi Jantika Nur Khoirunnisa, Salma Kussudyarsana Kussudyarsana Kusuma Estu Werdani Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah Kusumaningtyas, Bethari Mukti Kusumaningtyas, Bethari Mukti Kusumaningtyas Kusumawati, Maharani Ayu Laili, Ramadani Nur Livia, Wardhatul Maharani Ayu Kusumawati Mesya Ade Karuniawati Muhamad Taufik Hidayat Muhammad Arkan Muhadzib Mulyono, Afieina Maulida Murtiningrum, Chrisna Nabilla, Nur Jihan Luthfia Nadila Anti Nur Khoiriyah Naibul Umam Ekosakti Noor Alis Setiyadi Novyanti Setiyo Rini Nugrahani, Yuniar Kusuma Nugroho, Purwo Setiyo Nur Agustina Widyaningrum Nurkhansa, Thifal Nurul Hidayati Oktaviana, Vindiani Paramita Boni Lestari Pertiwi, Nanda Hani Nur Pinandhita, Pradhana Satria Prameswari, Alifia prastika, cindy Pratama, Muhammad Raditya Arva Pratiwi, Fitria Sandra Prihandana, Sadar Puput Andriani Puspitasari, Anita Putri Zahira, Aura Putri, Hanan Aliya Putri, Vella Arneta Qisty Dzakiyyatu Husna Radi Tia Sintia Dewi Rahma Novita Berliana Rahma, Mislaillatul Khollifah Rahmawati Fajrin Ratna Yustisiani Rini, Novyanti Setiyo Rio Alviani Ari Setiawan Risa Laras Wati Salsabila Purnamasari Sandrana, Sabrina Cantika Putri Santoso, Faturohit Rois Imron Sari, Nur Ayu Sekar Arum Saroh Darojah Septiyanti, Rizma Setia Asyanti Setiyaningrum, Zulia Shabrina, Farah Alifa Nur Shafira Nuril Hidaya Shafira Nuril Hidaya Sheena Ramadhia Asmara Dhani Sintia Dewi, Radi Tia Siti Soekiswati Snow, Rachel C. Soleha, Azza Rhohidatus Sri Chalada Sri Chalada Sri Indra Kurnia Sudrajah Warajaty Kisnawaty Syifa, Asy Tanjung Anitasari Indah K Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum Tika Diah Kuswandari Trijaya Trijaya Trijaya Vindiani Oktaviana Wahdiyati, Yunia Windi Wulandari Wita Oktaviana Yeni Indriyani Yuli Kusumawati Yustisiani, Ratna Zahran, Muhammad Irfan Zulfa Kevaladandra