Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan ketahanan pangan pada komunitas Social Worker dan penyandang disabilitas. Responden penelitian ini adalah remaja pekerja sosial dan anak-anak penyandang disabilitas di Yayasan Bhakti Luhur, Kota Malang. Berdasarkan observasi awal, responden memiliki lahan yang potensial namun belum dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Jenis penelitian Adalah kualitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah Community Action Research (CAR) dengan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act). Intervensi yang dilakukan adalah dengan membangun sistem akuaponik, yaitu sistem budidaya ikan dan tanaman secara terpadu. Melalui penerapan Teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) dalam sistem akuaponik, diharapkan dapat menghasilkan produk pangan yang segar dan bergizi secara berkelanjutan. Data penelitian dikumpulkan melalui survey dan wawancara mendalam dengan responden kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memberikan respon positif terhadap penerapan sistem akuaponik. Mereka optimis bahwa dengan sistem ini, ketahanan pangan asrama dapat diwujudkan setiap tiga bulan sekali. Selain itu, responden juga berencana untuk menjual hasil budidaya ikan untuk menambah pendapatan asrama. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan model ketahanan pangan berbasis komunitas, khususnya bagi kelompok rentan seperti remaja pekerja sosial dan anak-anak penyandang disabilitas. Tanaman berdaun dapat dipanen setiap usia empat bulan dan ikan dapat dipanen setiap usia lima bulan. Jenis ikan Lele (Oreochromis niloticus) lebih kuat dibandingkan ikan Nila (Clarias scopoli) dalam projek ini karena dipengaruhi oleh pH dan suhu air. Penerapan sistem akuaponik tidak hanya meningkatkan ketersediaan pangan yang sehat, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pendapatan ekonomi.