Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Kadar Debu Kayu, Kebiasaan Merokok, Masa Kerja Dan Volume Ekspirasi Paksa Pada Tenaga Kerja Industri Mebel CV Bandengan Wood Desa Kalijambe Sragen Wijayanti, Reni
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Nasional LPPM 2014, 20 Desember 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi terpapar debu kayu dalam jangka waktu yang panjang akan mempengaruhi fungsi paru-paru dan dapat menyebabkan obstruksi paru. Oleh karena itu, pekerja dalam industri mebel memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan obstruksi paru. Kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan iritasi dan sekresi lendir bronkus yang berlebihan, yang meningkatkan risiko obstruksi paru. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan antara penguasaan, kebiasaan merokok, dan volume ekspirasi paksa pada pekerja yang terpapar debu kayu di industri Furniture Kalijambe, Sragen. Penelitian analitik ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Sampel dikumpulkan dari pekerja laki-laki dalam menyelesaikan departemen, sekitar 68 pekerja. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pemeriksaan, dan pengukuran volume ekspirasi paksa. Data kemudian dianalisis secara statistik dengan univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok dapat menurunkan% FEV1 (r = -0.422, p <0,01). Tenure juga menurunkan% FEV1 (r = 0.407, p <0,01). Ada hubungan antara kebiasaan merokok, kepemilikan dan kondisi paru obstruktif (F = 4.309, p <0,05), ini menunjukkan bahwa semakin banyak rokok yang dihisap oleh pekerja, risiko lebih tinggi pekerja dihadapi untuk paru obstruksi% penurunan FEV1).Kata kunci: kebiasaan merokok, kepemilikan, obstruksi paru, kayu expossure debu
PENGARUH INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PEKERJA YANG TERPAPAR BISING INDUSTRI DI SURAKARTA Sumardiyono, Sumardiyono; Ada, Yeremia Rante; Wijayanti, Reni; Rinawati, Seviana
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi menjadi masalah global, diperkirakan lebih dari satu dari tiga orang dewasa usia 25 tahun ke atas atau sekitar satu miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi. Penyakit itu mengakibatkan hampir 9,4 juta kematian akibat serangan jantung dan stroke setiap tahun. Salah satu faktor internal penyebab hipertensi adalah kegemukan, sedangkan faktor eksternal adalah paparan bising industri pada tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah karyawan perusahaan tekstil di Surakarta. Pemilihan sampel menggunakan purposive quota sampling. Sampel berjumlah 170 orang untuk pekerja yang terpapar bising melebihi NAB dan 110 orang untuk pekerja yang terpapar bising kurang dari NAB. Uji statistik menggunakan Chi Square Test. Hasil uji menunjukkan: 1) pada pekerja yang terpapar bising melebihi NAB, pekerja gemuk/obesitas berisiko mengalami hipertensi 6 kali dibanding normal/kurus (p=0,000; OR=6,104; 95%CI: 3,078-12,102); 2) pada pekerja yang terpapar bising di bawah NAB, pekerja gemuk/obesitas berisiko mengalami hipertensi 2 kali dibanding normal/kurus (p=0,027; OR=2,364; 95%CI: 1,094-5,106). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebisingan yang melebihi NAB dapat menyebabkan risiko hipertensi yang lebih besar. Kata kunci : Bising, IMT, Tekanan Darah
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penentuan Kontrol di Puskesmas Gambirsari Surakarta Hazard Identification, Risk Assesment and Determining Control in Gambirsari Public Health Center Surakarta Wijayanti, Reni; - Universitas Sebelas Maret Surakarta, Amalia Salim W2
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 4, No 2 (2017): IJMS 2017
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.486 KB)

Abstract

Abstract: Public Health Center as a health service facility must prioritize the improvement of service quality to the community without neglecting Health and Safety effort for all workers, patients, and Public Health Center visitors. Potential hazards in Public Health Center include infectious diseases, accidents, radiation of hazardous chemicals, psychosocial disorders and ergonomics. The presence of potential hazards requires efforts to control and minimize and if possible negate them. Health and Safety in Public Health Center need to be managed properly through Hazard Identification risk management, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC). The research method used descriptive observational. Source of data used in the form of primary data. The data were collected by direct observation along with photo of observation result and interview with Public Health Center officer. Discussion with literature review related to the problems studied. The results of this study indicated the activities of health workers and patients are arranged according to the patients service flow. Potential hazards in Gambirsari Public Health Center are: 1) Utilization of garbage not yet optimal, 2) Location of APAR less easy to reach, 3) Cable less well organized, 4) Cleaning fan not cleaned, 5) Poly Roof hole, 6) Which has been damaged, 7) Bathroom slippery and poorly maintained, 8) Use of excessive electrical current. All the results of the hazard risk assessment found are medium.Keywords: Hazard Identification, Risk Assesment, Determining Control, Public Health Center  Abstrak: Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat tanpa mengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi seluruh pekerja, pasien, dan pengunjung Puskesmas. Potensi bahaya di Puskesmas antara lain penyakit-penyakit infeksi, kecelakaan, radiasi bahan-bahan kimia yang berbahaya, gangguan psikososial dan ergonomi. Adanya potensi bahaya diperlukan upaya untuk mengendalikan dan meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya. K3 di lingkungan puskesmas perlu dikelola dengan baik melalui manajemen risiko Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control (HIRADC). Metode penelitian menggunakan observasional deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa data primer. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung disertai foto hasil observasi dan wawancara dengan petugas Puskesmas. Pembahasan dengan kajian literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas kegiatan petugas kesehatan dan pasien sudah tertata sesuai alur pelayanan pasien. Potensi bahaya di Puskesmas Gambirsari antara lain: 1) Pemanfaatan tempat sampah belum optimal, 2) Letak APAR kurang mudah dijangkau, 3) Kabel kurang tertata rapi, 4) Kipas angin belum terawat kebersihannya, 5) Atap Poli terdapat lubang, 6) Alas kursi yang sudah rusak, 7) Kamar mandi licin dan kurang terawat, 8) Penggunaan arus listrik berlebihan. Semua hasil penilaian risiko bahaya yang ditemukan adalah medium.Kata kunci: Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Kontrol, Puskesmas 
The Correlation between Hearing Loss and the Quality of Life of Workers Exposed to the Noise in the Textile Industry Sumardiyono, Sumardiyono; Wijayanti, Reni; Hartono, Hartono; Probandari, Ari
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v15i1.18124

Abstract

Noise is a stressor for hearing loss among workers. Unfortunately, hearing loss also affect worker’s quality of life. This study aimed to investigate the correlation between hearing loss and quality of life among workers in textile industry. The study design was a cross-sectional survey.  The study population were 200 workers exposed to the noisy textile industry. The data were analyzed using Spearman's rank correlation coefficient. The findings showed a significant relationship between hearing loss and the quality of life of the workers (rs=-0.698; p=0.000). The dimensions of quality of life associated with hearing loss were the Physical Functioning (rs=-0.493; p=0.000), Role-Physical (rs=-0.501; p=0.000), Bodily Pain (rs=-0.516; p=0.000), General Health (rs=-0.497; p=0.000), Vitality (rs=-0.527; p=0.000), Social Functioning (rs=-0.521; p=0.000), Role-Emotional (rs=-0.521; p=0.000), and Mental Health (rs=-0.517; p=0.000). This study concludes that hearing loss decreases the quality of life among workers exposed to the noise of the textile industry.
DAMPAK POSISI DUDUK PEMBATIK TULIS TERHADAP RISIKO KESEHATAN DAN PENGENDALIANNYA Sumardiyono, Sumardiyono; Wijayanti, Reni
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.855 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2899

Abstract

Pekerja pembatik tulis dengan posisi kerja duduk yang tidak ergonomis karena menggunakan ?dingklik? sebagai tempat duduk dapat menyebabkan risiko kesehatan kerja berupa gangguan muskuloskeletal. ?Dingklik? merupakan tempat duduk yang relatif pendek, kecil dan tanpa sandaran. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk menilai risiko bahaya kesehatan kerja pada posisi duduk pembatik tulis dan mendesain kursi kerja pembatik yang ergonomis dalam rangka menurunkan gangguan muskuloskeletal pembatik tulis. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah observasi langsung pada pembatik ketika melakukan pekerjaannya, pengukuran antropometri sesuai dimensi tubuh yang diperlukan untuk mendesain kursi pembatik, mendesain kursi pembatik ergonomis, dan uji coba kursi hasil rancangan. Uji coba dilakukan dengan menilai postur kerja menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan penilaian keluhan gangguan muskuloskeletal menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang dilakukan terhadap 20 orang pembatik. Hasil pengabdian adalah kursi pembatik hasil rancangan dapat menurunkan grand skor RULA dari 5 (level risiko 3) menjadi 3 (level risiko 2), dan berdasarkan skor NBM, dapat menurunkan tingkat gangguan muskuloskeletal dari Tingkat Gangguan Sedang menjadi Tingkat Gangguan Rendah. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah penggunaan kursi ergonomis dapat menurunkan gangguan muskuloskeletal pembatik tulis.
PENGARUH PAPARAN ZAT PEWARNA BATIK TERHADAP KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA BATIK DI SURAKARTA Wijayanti, Reni; Sumardiyono, Sumardiyono
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.019 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4317

Abstract

Dermatitis kontak iritan (DKI) dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras dan jenis kelamin. Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak terutama yang berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja), namun dikatakan angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyaknya penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat, atau bahkan tidak mengeluh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh paparan zat pewarna batik terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja batik di Surakarta. Penelitian menggunakan jenis observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pekerja batik di industri batik “Mahkota” dan “Merak Manis” di Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel 40 orang dengan kriteria masa kerja mimimal 1 tahun dan umur minimal 20 tahun. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 4 Mei 2018. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dermatitis kontak iritan dan checklist. Variabel umur, masa kerja, dan pemakaian alat pelindung tangan digunakan kuesioner lembar isian data. Analisis data menggunakan Chi Square Test dengan perhitungan menggunakan software SPSS versi 23, pada taraf signifikansi 5%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan pada pekerja batik adalah paparan zat pewarna (p=0,007), pemakaian alat pelindung diri (p=0,024), masa kerja (p=0,044), umur (X2=0,048), dan jenis kelamin (p=0,112). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan paparan zat pewarna batik terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja batik di Surakarta secara signifikan (X 2 = 7,376; p = 0,007; OR = 6,78; CI95%: 1,59 – 28,86).
Assessment of Sensitivity and Validity Hydrodynamic Model in Cisadane Using Delft3d Flow Model Pasma, Gumilang Ramadhan; Suharyanto, Hamzah Haru Radityo; Khoirunnisa, Hanah; Wijayanti, Reni; Gumbira, Gugum; Rachman, Reno Arief
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 29, No 1 (2024): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.29.1.133-146

Abstract

The National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) program was prioritized as a disaster reduction technology within the annual target of BRIN in 2022. It is a part of the North Java Coastal Integrated Development Program project. A coastal reservoir development plan at the Cisadane River estuary is one of the outcomes. In this case, hydrodynamic modelling is needed to acquire hydrodynamic properties under the existing condition of Cisadane downstream, and it applied the Delft3D-FLOW model. The bathymetric data used in this simulation was obtained from the assimilation of national bathymetric data with a grid spacing of 180 m and field survey data with a horizontal resolution of 10 m and transect spacing of 200 m seaward of the Cisadane estuary. It has interpolated in a regular structured grid with 100 m and 50 m grid spacing. In addition, other data used are three hourly wind data downloaded from the European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) and the daily discharge of the Cisadane River in 2021. Astronomical water level data generated from TPXO 7.2 and TPXO 8 were used in the boundary conditions. These data are simulated using the two and three-dimensional flow model Delft3D-FLOW during November 1 – 15, 2021, using four manning coefficients (n) values, which are 0.03; 0.035; 0.04; and 0.045. The validation formulation used Normalization Root Mean Square Error (NRMSE), resulting in 5.3 - 9.6% for all the manning values and domains. The highest correlation coefficient of current velocity (u-v components) is acquired in the 10 km2 domain with 0.797 for the L3 (bottom layer).
Hubungan Dukungan Sosial dan Beban Kerja Mental dengan Burnout Syndrome Pekerja PT Trans Marga Jateng Ardiningrum, Nur Annisa; Atmojo, Tutug Bolet; Wijayanti, Reni
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkm.v12i1.39816

Abstract

Burnout syndrome is a condition of physical, mental and emotional exhaustion due to stress that results from long-term involvement in emotionally demanding situations. In Indonesia, 83% of health workers experience moderate and severe burnout syndrome. Factors that cause burnout syndrome that have a strong and consistent relationship are social support and workload. This study aims to determine the relationship between social support and mental workload with burnout syndrome. This research is an analytical observational study, with a cross sectional design. Respondents were taken from PT Trans Marga Jateng toll road operational workers, with 85 respondents from a total of 230 workers using a purposive sampling technique. This study uses a validated questionnaire to measure burnout syndrome, social support, and mental workload of workers. The data analysis technique used are somers'd correlation test and ordinal logistic regression test. The results showed that the majority of respondents experienced moderate category of burnout syndrome, good category of social support, and moderate category of mental workload. The results of the somers'd correlation test showed that there was a significant relationship between burnout syndrome and social support (p = 0.001) with the negative correlation direction and weak correlation strength (r = -0.354), and there was a significant relationship between burnout syndrome and mental workload (p = 0.000) with a positive correlation and moderate correlation strength (r = 0.506). The results of the ordinal logistic regression test show that the mental workload variable has a stronger influence on burnout syndrome than the social support variable.
Percampuran Vertikal Turbulen di Perairan Halmahera pada Bulan Oktober 2017 Prasetyo, Wahyudi; Zheng, Wang; Purwandana, Adi; Wicaksono, Ashari; Kusmanto, Edi; Surinati, Dewi; Priyono, Bayu; Triwibowo, Hariyanto; Utari, Putri Adia; Wijayanti, Reni; Agustiadi, Teguh; Sahabuddin, Munawar
POSITRON Vol 14, No 2 (2024): Vol. 14 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v14i2.79035

Abstract

Perairan Halmahera merupakan pintu masuk utama jalur timur Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang membawa massa air Samudera Pasifik Selatan ke perairan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguantifikasi nilai laju disipasi energi kinetik turbulen dan difusivitas   eddy vertikal berdasarkan data suhu dan salinitas yang diakuisisi dengan peralatan CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Variabilitas spasial percampuran vertikal massa air di Perairan Halmahera pada bulan Oktober 2017 disajikan berdasarkan data hasil Ekspedisi Widya Nusantara 2017 dengan armada Kapal Riset Baruna Jaya VIII. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Thorpe Teroptimasi, yang didasarkan pada identifikasi ketidakstabilan profil densitas di kolom air dari CTD. Analisis turbulensi dilakukan dengan menguantifikasi nilai laju disipasi energi kinetik turbulen dan nilai difusivitas eddy vertikal. Dua zona percampuran dengan tingkat turbulen yang kuat ditemukan di Selat Halmahera bagian utara dan di Selat Halmahera bagian selatan hingga Selat Obi. Diperoleh, nilai laju disipasi energi kinetik turbulen pada lapisan termoklin yang membawa massa air Subtropis Pasifik Selatan (SPSW) memiliki orde maksimum 10-7 W/kg di Selat Halmahera bagian utara, 10-8 W/Kg di perairan internal Laut Halmahera dan di Selat Halmahera bagian selatan hingga Selat Obi; dan nilai difusivitas eddy vertikal memiliki orde 10-3   m2/s di Selat Halmahera bagian utara, 10-4 m2/s di perairan internal Laut Halmahera dan di Selat Halmahera bagian selatan hingga Selat Obi.
Keterkaitan Indeks Massa Tubuh dan Kelelahan Kerja dengan Stres Kerja pada Pekerja Lapangan PT X Wijayanti, Reni; Wardani, Tyas Lilia; Widjanarti, Maria Paskanita
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 24 No 2 (2024): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v24i2.927

Abstract

The increasing workload and productivity demands in the industrial sector have significantly impacted the physical and mental health of workers, particularly field workers who face considerable challenges daily. These field workers, who frequently encounter various physical and mental challenges, are at a higher risk of experiencing health issues, including job-related stress. This study aims to explore the relationship between Body Mass Index (BMI) and work fatigue with the level of job stress among field workers at PT X. The research design employed is an analytical observational study with a Cross-Sectional approach. A total of 151 field workers at PT X were selected as the sample using a total sampling technique. The research utilized the Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire to assess work fatigue, the workplace stress place questionnaire to measure job stress levels, and height and weight data to calculate the respondents' Body Mass Index (BMI). Data analysis was conducted using Spearman's rank correlation test. The results indicate a moderately strong positive correlation between BMI and job stress, with a Spearman correlation coefficient of 0.487 (p < 0.001). Furthermore, a strong positive correlation was also found between work fatigue and job stress, with a correlation coefficient of 0.529 (p < 0.001). These findings suggest that increases in BMI and work fatigue are associated with higher levels of job stress.
Co-Authors - Universitas Sebelas Maret Surakarta, Amalia Salim W2 Ada', Yeremia Rante Ada’, Yeremia Rante Adi Purwandana Agathara, Reidiatama Aviano Agustiadi, Teguh Ardiningrum, Nur Annisa Ari Probandari Ashari Wicaksono ‘Ada, Yeremia Rante Bayu Priyono, Bayu Chahyadhi, Bachtiar Chahyadi , Bachtiar Desma, Salsabilla Aldalia Edi Kusmanto Faradisha, Jihan Fauzi, Rachmawati Rrihantina Fitriani, Laksmi Gumbira, Gugum Gustav, Jordan Syah Hanah Khoirunnisa, Hanah Harahap, Anggi Syahadat Harjono, Afrian Eskartya Hartono Hartono Iwan Kurniawan Kinasih , Eka Ayu Putri Lusi Ismayenti, Lusi Maharani, Oktavia Kartika Nisa, Farhana Syahrotun Nugroho, Adhika Bergi Paskanita W, Maria Paskanita Widjanarti, Maria Pasma, Gumilang Ramadhan Pradesa, Hafid Aditya Prihantina Fauzi, Rachmawati Prihantina, Rachmawati Purba, Caesar Octoviandy Puspitasari, Yunita Dwi Qadrijat, Isna Qadrijati, Isna Rachman, Reno Arief Rachmawati Prihantina Fauzi, Rachmawati Prihantina Rante Ada', Yeremia Rejeki, Putri Wulandari Atur Riansyah, Rici Sagita, Ika Sahabuddin, Munawar Santoso, Muh Dicky Tegar Sari, Rizqi Kartika Sari, Rizqy Kartika Seviana Rinawati, Seviana Sugiarto, Marcelino Luki Gunawan Suharyanto, Hamzah Haru Radityo Suhendar, Dani Sumardiyono Sumardiyono Sumardiyono Suratna, Farhana Syahrotun Nisa Suratna, Farhana Syarotun Nisa Surinati, Dewi Syahrotun Nisa Suratna, Farhana Triwibowo, Hariyanto Tutug Bolet Atmojo, Tutug Bolet Utari, Putri Adia Utomo, Bekti Vitri Widyaningsih Wahyudi Prasetyo Warda Yussy Rha Wardani, Tyas Lilia Wibawa, Lathifa Diyang Widjanarti, Maria Paskanita Widyadi M, Syahla Alida Yeremia Rante Ada Zheng, Wang