Stunting dapat menyebabkan dampak jangka pendek dan jangka panjang pada anak (morbiditas bahkan menjadi mortalitas). Stunting masih menjadi perhatian khusus untuk penanganannya di Indonesia, dampak yang ditimbulkan mempengaruhi keberlangsungan hidup dan menjadi patokan dari derajat kesehatan suatu bangsa. Prevalensi stunting Provinsi Sumatera Selatan sebesar 18,4%, masih diatas target nasional yaitu 14%. Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan dengan prevalensi kedua tertinggi kejadian stunting sebesar 24,9%. Untuk mengejar target nasional tersebut masih dibutuhkan intervensi yang berkelanjutan dengan indikator gizi spesifik dan indikator gizi sensitif. Tujuan Penelitian untuk menganalisis faktor ibu dan bayi terhadap kejadian stunting pada Balita di Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian jenis analitik observasional dengan pendekatan case control study. Tempat penelitian di Kabupaten Ogan Ilir dengan 9 desa lokus stunting. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, Balita stunting kelompok kasus dan Balita tidak stunting kelompok kontrol. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat. Terdapat hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting (p value= 0,0001, OR= 5,692, 95% CI 2,221-14,655), tidak terdapat hubungan jarak kelahiran (p value= 0,840 ), paritas (p value= 0,382), status gizi KEK (p value= 0,249), jumlah anggota keluarga (p value= 1,000), dan berat lahir bayi (p value = 0,120). Keadaan gizi ibu tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan dan risiko kematian dirinya, tetapi juga kelangsungan hidup dan perkembangan janin yang dikandungnya, lebih jauh lagi terhadap pertumbuhan sampai usia dewasa. Diharapkan dapat melaksanakan percepatan penurunan prevalensi Stunting dengan intervensi spesifik dan sensitif yang dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas secara berkesinambungan.