Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM DI SD KARTIKA I-1 MEDAN Jodi Andre Siregar; Angelika Exa Septia Siagian; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 03 DESEMBER 2024
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol1iss3no10pp145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan minat belajar siswa pada materi ekosistem dalam pembelajaran IPA kelas V SD Kartika I-1 Medan. Latar belakang penelitian ini berangkat dari rendahnya minat belajar siswa yang disebabkan oleh metode pembelajaran yang monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar. Dengan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara terhadap siswa setelah proses pembelajaran menggunakan model PBL diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar yang signifikan, terlihat dari semangat siswa dalam menjawab soal-soal, menyelesaikan kuis, serta berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Siswa juga menunjukkan ketertarikan lebih tinggi terhadap pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah kontekstual. Meskipun masih terdapat kendala seperti keterbatasan waktu dalam penerapan PBL, secara umum model ini berhasil menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif, menantang, dan menyenangkan. Oleh karena itu, model PBL direkomendasikan sebagai alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran IPA.
STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MANDIRI PADA SISWA SD Annorian Tamba; Arianto Limbong; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no01pp01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemandirian belajar siswa di kelas V SDN 101835 Sibolangit serta strategi yang dapat diterapkan oleh guru dalam menumbuhkan sikap mandiri siswa. Kemandirian belajar merupakan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran secara individual tanpa tergantung pada bantuan guru, teman, atau pihak lain. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemandirian belajar siswa akibat tingginya ketergantungan terhadap gadget dan bantuan orang lain. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara sebagai metode pengumpulan data utama. Data diperoleh dari wawancara langsung kepada siswa terkait kebiasaan belajar mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian siswa sudah menunjukkan kemandirian dalam belajar dengan mengatur waktu belajar secara mandiri dan membaca buku tanpa disuruh. Namun, masih terdapat siswa yang belum menunjukkan sikap mandiri, seperti enggan membaca buku dan hanya belajar pada waktu tertentu. Guru memiliki peran penting dalam membentuk kemandirian siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual, pemberian modul pembelajaran yang menarik, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan minat siswa. Selain itu, dukungan dari keluarga, khususnya orang tua, sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap mandiri dalam belajar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan kemandirian belajar siswa perlu melibatkan kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua agar siswa dapat berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab, percaya diri, dan memiliki kemampuan belajar sepanjang hayat.
ANALISIS PENERAPAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS V DI SD 101788 MARINDAL 1 Jessica Mariana Manullang; Rachel Sri Kasih Hutabalian; Esra Royana Lumbantobing; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no02pp08

Abstract

Karakter disiplin merupakan aspek penting dalam membentuk kepribadian siswa sejak dini. Di SD 101788 Marindal 1, disiplin ditanamkan melalui tata tertib sekolah seperti kehadiran tepat waktu, berpakaian rapi, menghormati guru, serta larangan membawa benda berbahaya. Penghargaan dan sanksi diterapkan seimbang untuk menumbuhkan motivasi dan kepatuhan siswa. Budaya sekolah juga mendukung melalui pembiasaan sikap religius, jujur, cinta lingkungan, dan gemar membaca. Keberhasilan program ini melibatkan peran aktif kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Strategi implementasi dilakukan lewat kegiatan literasi, pramuka, rutinitas harian, dan keterlibatan siswa menjaga kebersihan. Sarana yang memadai turut menunjang internalisasi nilai-nilai disiplin. Pendidikan karakter tidak cukup berbasis hukuman, tetapi harus melalui pembiasaan positif yang konsisten dan terencana. Ketika disiplin menjadi bagian budaya pribadi, siswa akan lebih bertanggung jawab, mampu mengatur waktu, serta menghargai hak dan kewajiban. Kepala sekolah menetapkan kebijakan, guru mengintegrasikan nilai-nilai dalam pembelajaran, dan orang tua memperkuat dari rumah. Dengan kerja sama semua pihak, karakter disiplin dapat tumbuh berkelanjutan dan membentuk perilaku positif siswa sejak dini.
ANALISIS PERSEPSI GURU MILENIAL TERHADAP KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH Maria sarlince Futauni; Dicky Pasaribu; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no03pp15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan kreativitas guru serta efektivitas proses belajar mengajar di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang lebih luas bagi guru untuk berinovasi, menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, serta menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar. Kurikulum ini mendorong transformasi signifikan dalam metode, strategi, dan tujuan pembelajaran yang lebih kontekstual dan fleksibel. Selain itu, pemahaman dan pelatihan yang memadai bagi guru menjadi faktor penting agar implementasi kurikulum berjalan optimal dan berkelanjutan. Kurikulum Merdeka juga memperkuat integrasi nilai-nilai lokal, pengembangan soft skills, serta kolaborasi antara guru, siswa, dan masyarakat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kurikulum ini berkontribusi dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif dan berkualitas. Keberhasilan pelaksanaan sangat bergantung pada kesiapan guru, ketersediaan sumber belajar, serta dukungan dari seluruh komponen pendidikan. Dengan pendekatan yang humanistik dan berbasis kebutuhan peserta didik, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
ANALISIS PENYEBAB KURANGNYA KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL SISWA PADA LINGKUNGAN SDN 096779 JANGGIR LETO Evi Beneditta Br Meliala; Olivia Angelina Panjaitan; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no04pp23

Abstract

Karakter adalah sifat yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dengan orang lain. Karakter kepedulian sosial merupakan tindakan yang menunjukkan upaya untuk memberikan bantuan baik secara moril maupun materil. Pada saat ini, banyak anak SD yang kurang memiliki rasa kepedulian sosial khususnya di lingkungan sekolah, misalnya menertawakan teman yang terjatuh, bersikap acuh jika ada teman atau guru yang memerlukan bantuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kurangnya karakter kepedulian sosial siswa pada lingkungan SDN 096779 Janggir Leto. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Sumber data pada penelitian ini yaitu informan dan hasil observasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru. Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada proses pembelajaran di lingkungan sekitar sekolah. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, melaksanakan rutinitas menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Kedua, ketika guru menemukan siswa yang kurang peduli dengan lingkungan guru dapat langsung menegur. Ketiga, guru menunjukkan karakter kepedulian sosial yang baik agar siswa mencontohnya
PENGARUH METODE SIMULASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SD NEGERI O67244 Juwita Gulo; Duwicha Br Ginting; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no05pp31

Abstract

Perlu kita ketahui bahwa salah satu masalah yang dihadapi siswa sekarang ini yaitu motivasi belajar yang semakin minim. Hal ini dapat terjadi karena strategi dan metode yang digunakan oleh guru sangat monoton dan kurang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum merdeka seorang guru diharapkan untuk lebih kreatif dalam kegiatan pembelajaran, terutama dalam membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Metode simulasi adalah suatu cara yang bisa digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Didalam metode simulasi ini siswa akan berperan aktif dalam pembelajaran dan memicu semangat siswa untuk belajar, Adapun kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa dalam metode simulasi ini yaitu siswa dapat bermain peran dalam suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan nyata, sesuai dengan pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru. Metode simulasi ini membantu siswa dalam mengingat materi pembelajaran dengan mudah, dan gaya belajar tidak membosankan bagi siswa, meningkatkan keaktifan siswa, memori siswa semakin kuat, rasa percaya diri, kemampuan berbicara siswa, siswa semakin kreatif, dan mampu mengadakan kerjasama dalam kelompok serta menerima materi pembelajaran dari guru dengan baik.
ANALISIS PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN GURU UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI ANAK Elvrida Yasinta Simamora; Apriliresia Br Sinaga; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no06pp38

Abstract

Literasi merupakan fondasi penting dalam perkembangan intelektual dan emosional anak yang perlu ditanamkan sejak usia dini. Peran keluarga, khususnya orang tua, sangat dominan karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Orang tua dapat menanamkan kebiasaan literasi melalui kegiatan sederhana seperti membacakan cerita atau menyediakan bahan bacaan bergambar yang sesuai usia dan minat anak. Aktivitas ini tidak hanya memperkenalkan anak pada dunia bacaan, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara anak dan orang tua. Namun demikian, peran guru di sekolah juga tak kalah penting. Guru memiliki tanggung jawab untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pengarah dalam aktivitas literasi anak. Dengan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, guru dapat membantu menumbuhkan minat baca serta kemampuan berpikir kritis siswaLiterasi tidak terbatas pada kemampuan membaca dan menulis semata, tetapi mencakup pemahaman, interpretasi, dan aplikasi informasi dalam berbagai konteks kehidupan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang sinergis antara lingkungan keluarga dan sekolah dalam membentuk budaya literasi sejak dini. Peningkatan kemampuan literasi yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan akan memberikan dampak jangka panjang dalam membangun generasi yang literat, kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, terutama di era digital yang penuh dengan arus informasi. Kajian ini menegaskan bahwa keberhasilan pengembangan literasi anak sangat dipengaruhi oleh keterlibatan aktif dua unsur utama, yakni orang tua dan guru, dalam lingkungan keseharian anak.
PENGARUH ICE BREAKING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 3 DI SD N 25 TUK-TUK SIADONG Nela Suriani Siregar; Elisabet Jojor Rumahorbo; Masriani Sinaga; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no07pp45

Abstract

Pendidikan merupakan unsur penting dalam pengembangan potensi individu, di mana motivasi belajar menjadi faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran. Hasil observasi di kelas III SD Negeri 25 Tuktuk Siadong menunjukkan bahwa rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh metode pembelajaran yang monoton dan kurang interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penerapan ice breaking sebagai strategi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Ice breaking dipahami sebagai kegiatan pemecah kebekuan yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, mengurangi kejenuhan, serta mendorong partisipasi aktif siswa. Hasil kajian menunjukkan bahwa ice breaking dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, rasa percaya diri, dan kerja sama siswa jika diterapkan secara tepat dan variatif, seperti melalui permainan, lagu, tepuk tangan, tebak-tebakan, dan yel-yel. Secara psikologis, ice breaking membantu mengurangi kecemasan dan membangun kedekatan emosional di dalam kelas, sementara secara pedagogis, strategi ini dapat membuka ruang interaksi dan memperkuat pemahaman materi. Dengan demikian, penerapan ice breaking secara sistematis dan kontekstual dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah dasar.
PENGARUH MINAT BACA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 096114 SORBADOLOK Awani Haloho; Risna Wati Br Sitepu; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no08pp52

Abstract

Permasalahan minat baca bangsa ini adalah masalah Bersama. Dilihat dari kondisi saat ini minat baca di Indonesia sungguh memprihatinkan bila dibandingkan dengan negara lainnya. Untuk menumbuhkam minat baca dalam waktu singkat sangat sulit, maka diperlukan konsntrasi dalam menumbuhkan minat baca yan tertuju pada anak usia dini. Menumbuhkan kesadaran dalam pentingnya minat baca anak diperlukan Kerjasama antar anggota keluarga sebagai agen sosialisasi. Ibu sebagai figure terdekat dengan anak, sangat berpotensi untuk meningkatkan minat baca anak. Selain itu peran keluarga juga dibutuhkan untuk meningkatkan minat baca anak. Fakta-fakta bahwa kegiatan membaca juga kegiatan utama dalam pendidikan.Masalah dalam penelitian yaitu rendahnya minat baca siswa yang berdampak pada prestasi belajar siswa. Materi bacaan perlu dibuat menarik, penuh warna, dan gambar yang dapat mengembangkan imajinasi. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa peran guru juga mempengaruhi minat baca siswa dalam menerapkan program literasi dan bahan bacaan yang menarik sehingga meningkatnya prestasi belajar siswa meningkat.
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD NEGERI 067244 Mesika Jawak; Aryen Anatasia; Meikardo Samuel Prayuda
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 04 FEBRUARI 2025
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol2iss1no09pp60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa di Sekolah Dasar. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran yang masih didominasi metode ceramah dan berpusat pada guru. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan teknik observasi dan wawancara terhadap guru kelas sebagai narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif, siswa cenderung pasif, kurang fokus, dan minim interaksi dengan guru maupun teman. Namun, setelah model ini diterapkan, keaktifan siswa meningkat secara signifikan. Siswa lebih terlibat dalam diskusi kelompok, berani mengungkapkan pendapat, serta menunjukkan peningkatan kemampuan dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Model pembelajaran kooperatif juga mendorong tumbuhnya keterampilan sosial, rasa tanggung jawab, dan pemahaman konseptual yang lebih mendalam. Dengan demikian, model ini terbukti efektif sebagai strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar di tingkat sekolah dasar.
Co-Authors Agnes Romayani Simarmata Almanda, Fiber Yun Amelia Puspita Sari Sitorus Anastasya Apriliaty Simamora Andrian Valentino Siregar Angel Sura Bina Br Barus Angelika Exa Septia Siagian Anggun Sastra Anna Stasya Prima Sari Annorian Tamba Apriliresia Br Sinaga Aquilla Diani Br Barus Arianto Limbong Arnita Silaen Aryen Anatasia Asmaa Nader Sharhan Awani Haloho Bernita Simanjuntak Betty Agatha Sihombing Bogor Lumbanraja Chindy Sitanggang Clarisa Yoan Darinda Sofia Tanjung Dedi Dores Marpaung Deviana Elwis Simarmata Dicky Pasaribu Dila Afrilia Dinesh Elango Dolli Rotua Sinaga Duwicha Br Ginting Dyan Wulan Sari Hs Elisa Br Ginting Elisabet Jojor Rumahorbo Elisabeth Purba Eltasia Hutapea Elvrida Yasinta Simamora Ernita Simatupang Esra Royana Lumbantobing Ester Tarigan Evi Beneditta Br Meliala Evi Romauli Sinaga Florentina Ambarawati, Nova Gaol, Rumiris Lumban Gema Nugraha Hutabarat, Renato Gilberdh Saragih Ginting, Fiber Yun A Ginting, Fiber Yun Almanda Ginting, Novfiana Br Giovani Br Lubis Giska Delilla Br Sembiring Gultom, Candra Ronitua Hanna Florida Panjaitan Hendra Suprapto Purba Hernawati Situmorang Hutabarat, Renato Gema Nugraha Ica Nikkita Br Sitepu Irfan Silaban Jessica Mariana Manullang Jhan Otha Ginting Jodi Andre Siregar Juliana Juliana Juliana Juliana Junita Stevania Situmeang Juwita Gulo Karisma Erikson Tarigan Kresentia Kamilia Situmorang Liana Liana, Friscilla Sembiring Linda Sianturi Lumbangaol, Reni Rosianna Margaret Stevani Margaretha Ayu Lumban Gaol Maria sarlince Futauni Marpaung, Evilina Martina Siahaan Masli Tamba Masriani Sinaga Maya Sari Sembiring, Heka Mesika Jawak Monica Clara P. Panjaitan Monika Surabina Sinulingga Naomi P. Simanjuntak Natalia Ginting Natalia Purba Natalina Purba Nela Suriani Siregar Nisi Angelica H Matondang Nova Florentina Ambarwati Olivia Angelina Panjaitan Pangaribuan, Jontra Jusat Paulina Kezia Rajagukguk Perbinanda Br Barus Rachel Sri Kasih Hutabalian Rahel Luve Sitanggang Rapidanda Manihuruk Regina Sipayung Ria Rasani Tumangger Rica Lisdawati Risna Wati Br Sitepu Romauli Aldesi Butar-butar Rosianna Lumbangaol, Reni Rosma Sani Fitria br Sinukaban Sembiring, Heka Maya Sari Sembiring, Ribka Kariani Septeti Angges Br Sinuraya Septilicia Purba siahaan, junita Silalahi, Theresia Shintanauli Margaretha Silvia Anggreni Br Surbakti Simamora, Binaria Juliana Simamora, Sarimauli Sri Deni Sababalat Stevani Amanda Sidabutar Sumarlin Mangandar Marianus Togatorop, Widitya Ningsih Upik Kurniaty Br Lase Vera Wati Br Tarigan Wahdah, Wahdah Wanda Goretti Simarmata Wulan Sari HS, Dyan Yesa Anaria Tambunan Yona Nureka Br Karo Sekali