Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PERBANDINGAN KETRAMPILAN SOSIAL (SOCIAL SKILL) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER DAN TIME TOKEN ARRENDS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG. Ardhi Yudisthira; Darsono Darsono; Trisnaningsih Trisnaningsih
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the low social skills of students in Integrated Social Studies subjects in class VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung. This study aims to compare students' social skills using the MURDER type of cooperative learning model and Time Token Arrends by paying attention to the assignment technique in Integrated Social Studies. The results of data analysis show (1) There are differences in social skills between students whose learning uses the MURDER type cooperative learning model with the cooperative learning model Time Token Arrends type. (2) There is an interaction between the learning model and the assignment of social skills in Integrated Social Studies subjects (3) There are differences in the social skills of students taught using the MURDER type cooperative learning model better than the Time Token Arrends.Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya keterampilan sosial (social skill) siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 19  Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keterampilan sosial (social skill)) siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER dan Time Token Arrends dengan memperhatikan teknik penugasan pada mata pelajaran IPS Terpadu. Hasil analisis data menunjukkan (1) Ada perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER dengan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arrends.  (2) Ada interaksi antara model pembelajaran dengan teknik penugasan terhadap keterampilan sosial (3) Ada perbedaan ketrampilan sosial siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER lebih baik daripada Time Token Arrends. Kata kunci: keterampilan sosial (social skill), time token, MURDER, teknik penugasan.  
Pengembangan Modul Pembelajaran Geografi Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Siswa Lisda Mastina; Darsono Darsono; Een Yayah Haenilah
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research was to develop learning material, that was a geography learning module based on inquiry learning to improve the argumentation ability of students in class XI ISOS which have proper, practical and effective criteria. The research used research and development with the experiment of one group pretest-postest design, the reasearch population was students of class XI ISOS SMAN 1 Kibang, the samples were 52 students, the samples were taken by cluster sampling technique, the data were taken by argumentation test, observation and inquiry sheet, the technique of analysis was used gain score, t-test and presentation. The result of the research showed that geography learning module based on inquiry with antroposfer materials has fulfilled proper, practical and effective criteria in improve students argumentation ability by applying inquiry learning model.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar modul pembelajaran geografi berbasis inkuiri untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa kelas XI ISOS yang memiliki kriteria layak, praktis dan efektif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (research and development) dengan eksperimen menggunakan desain one group pretest-postest, populasi penelitian adalah siswa SMA kelas XI ISOS SMAN 1 Kibang, sedangkan sampel diambil sebanyak 52 siswa, pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling, data diperoleh melaui tes argumentasi, observasi, dan lembar angket, teknik analisis data menggunakan gain score, t-tes, dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran geografi berbasis inkuiri dengan materi antroposfer telah memenuhi kriteria layak, praktis dan efektif dalam meningkatkan argumentasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.Kata Kunci: modul, pembelajarn inkuiri, argumentasi
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DI KELAS VII SMP Dwinta Octiara; M. Thoha B. Sampurna Jaya; Darsono Darsono
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to produce products in the form of teaching materials on IPS lessons and know the effectiveness of the use of teaching materials IPS to improve students' social skills. The research method used is Research and Development Data analysis techniques using t test to test the effectiveness of the product. The result of the research shows 1) the assessment of teaching material experts, learning material experts, Indonesian linguists and learners of the products to be developed, after revision, the product is declared eligible to be used as well as assisting the IPS learning process. 2) The average of obeservices of social skills of students in experimental class using IPS development of higher learning materials than control class using conventional method, coefficient value t counted 6,820 and t table equal to 2,045. So that learning by using the development of teaching materials IPS effective to improve students' social skills.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar pada pelajaran IPS dan mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar IPS untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RD) Teknik analisis data menggunakan t test untuk menguji efektivitas produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penilaian ahli bahan ajar, ahli materi pembelajaran, ahli bahasa Indonesia dan peserta didik terhadap produk yang akan dikembangkan, setelah melalui revisi maka produk dinyatakan layak untuk digunakan serta membantu proses pembelajaran IPS. 2) Rata-rata obeservasi keterampilan sosial siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan pengembangan bahan ajar IPS lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional, nilai koefisienal t hitung sebesar 6,820 dan t tabel sebesar 2,045. sehingga pembelajaran dengan menggunakan pengembangan bahan ajar IPS efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa.Kata kunci: Bahan ajar IPS, Keterampilan sosial, Pengembangan.
HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK PADA MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA USIA LANJUT DI DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU Darsono Darsono; Dyah Widodo; Lasri Lasri
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.972

Abstract

Pada Lansia Wanita dimana keadaan fisiknya tidak lagi seperti saat sebelum menopause Karena saat menopause tersebut banyak menimbulkan masalah seperti kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perubahan fisik pada menopause dengan tingkat kecemasan pada wanita usia lanjut di desa landungsari kecamatan DAU. Penelitian ini menggunakan desain penelitian correlation dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah wanita usia lanjut yang berjumlah 29 orang, sampel dengan total sampling dengan berjumlah 29 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik spearman rank dengan derajat kemaknaan (0,05). Hasil penelitian paling banyak Perubahan Fisik Pada Menopause di desa landungsari kecamatan DAU dikategori banyak perubahan sebanyak 20 orang (69%), dan sebagian besar Tingkat kecemasan Pada wanita usia lanjut di desa landungsari kecamatan DAU dikategori kecemasan ringan sebanyak 19 orang (66%). Hasil analisis bivariat menunjukan pvalue = 0,00 < 0,05. Artinya ada hubungan antara Perubahan fisik pada menopause dengan tingkat kecemasan pada wanita usia lanjut di desa landungsari kecamatan DAU yang bersifat positif dengan Correlation Coefficient 0,609. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan perbandingan perubahan fisik baik bagi menopause maupun andropause dan faktor dari tingkat kecemasan lainnya. ABSTRACT In elderly woman where the state of physical no longer like when prior to menopause because when menopause was widely pose a problem as anxiety. The purpose of know between relations change physically on menopause to the level of anxiety on a woman of advanced age in village Landungsari, Dau. This research using design research correlation with the approach cross sectional. Population is a woman of advanced age which consisted of 29 people, sample with a total of sampling with were 29 people .An instrument this research using a questionnaire .Data analyzed use statistical tests the spearman rank with degrees α (0.05). The results of the study most many changes physically on menopause village Landungsari, Dau are categorized many changes about 20 people (69%), and most of the anxiety on a woman of advanced age in village Landungsari, Dau categorized as worry light as many as 19 people ( 66 % ). The results of the analysis showed pvalue bivariat 0.00 < 0.05 means there was a correlation between change physically on menopause to the level of anxiety on a woman of advanced age in village Landungsari, Dau positive with correlation coefficient 0.609. The result of this research can be used as a base in researchers next, is expected to develop research using comparison change in physical better for menopause and andropause and factors from the anxiety other Keyword : Change Of Physical; level of anxiety; woman old age.
GARAP GENDING JULA-JULI LANTARAN GAYA MALANG Iska Aditya Pamuji; darsono darsono
Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.581 KB) | DOI: 10.33153/keteg.v17i2.2387

Abstract

AbstractThe research on Gending Jula-juli Lantaran in Malang style is based on the writer’s interest in the emergence of a new gending. This gending is treated in a different way from the general interpretation of gending in East Javanese style karawitan. The presence of this gending forms the background to the two problems addressed in this research. First, the role of Malang style tembang macapat in the interpretation of gending Jula-juli; second, the interpretation of Gending Jula-juli in Malang style. This research uses a qualitative method with emphasis on an analytical descriptive and interpretative approach. The concept of garap (interpretation / treatment) is used to examine the problems related to the interpretation of gending Jula-juli in Malang style.Gending Jula-juli Lantaran is a development of the general gending Jula-juli and uses a variety of treatment not commonly found in gending Jula-juli. The gending places emphasis on the interpretation of tembang macapat (sung verse) in Malang style. The composition of this gending brings alignment or balance between the development of gending and tembang macapat. This phenomenon presents a new model of interpretation of Malang style gending and provides new knowledge about Malang style karawitan and East Javanese karawitan in general.   Keywords: Interpretation, Gending, Jula-juli Lantaran. AbstrakPenelitian tentang Gending Jula-juli Lantaran gaya Malang didasari atas ketertarikan peneliti terhadap kemunculan gending baru. Gending tersebut memiliki garap yang berbeda dari gending secara umum pada karawitan gaya Jawa Timuran. Kehadiran gending tersebut melatarbelakangi munculnya dua permasalahan. Pertama adalah mengenai peran tembang macapat gaya Malang dalam garap gending Jula-juli. Permasalahan kedua berkaitan dengan garap gending Jula-juli Lantaran gaya Malang. Gending Jula-juli Lantaran merupakan pengembangan dari gending Jula-juli secara umum serta memilki garap yang beragam dan tidak ditemukan dalam gending Jula-juli secara umum. Gending tersebut memberikan penekanan terhadap kemunculan garap yang terletak pada tembang macapat gaya Malang. Terciptanya gending tesebut membawa kesejajaran atau keseimbangan antara perkembangan gending dan tembang macapat. Fenomena ini bisa menjadi suatu model garap baru pada gending - gending gaya Malang, memberi pengetahuan baru pada karawitan gaya Malang serta karawitan Jawa Timuran pada umumnya. Kata Kunci: Garap, Gending, Jula-juli Lantaran.
Cokrodiharjo Karier Empu Karawitan Di Luar Tembok Karaton Darsono Darsono
Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol 2, No 1 (2002)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4322.697 KB) | DOI: 10.33153/keteg.v2i1.561

Abstract

Cokrodihardjo was born in Boyolali. His grandfather and father were puppeteers, and his mother was a gender player. He is among the best musicians and a respected gamelan teacher. His creative works become models for the court and other musicians. Cokrodihardjo had been a drummer of commercial theater (ketoprak tobong) for thirty-seven years (1931-1968), and more than twenty years he was the drummer of Ki Nyotocarita. He was also the drummer for dances and mask performances. Cokrodihardjo was noted for his rich vocabularies of drumming.
Keanekaragaman Semut (Hymenoptera: Formicidae) di Kawasan Cagar Alam Bantarbolang Pemalang Jawa Tengah Annisa Fadwa Rhodiyah; Darsono Darsono; Edy Riwidiharso
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 1 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.863 KB) | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.1.1764

Abstract

Cagar Alam Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah memiliki keanekaragaman yang tinggi baik itu flora maupun faunanya Salah satu indikator kestabilan ekosistem yang baik di suatu ekosistem hutan yaitu adanya keanekaragaman semut. Semut berperan penting dalam ekosistem terestrial sebagai predator, herbivor, detrivor, dan granivor. Semakin tinggi keanekaragaman semut, semakin tinggipula tingkat kesehatan hutan tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi spesies semutdi Cagar Alam Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan sampel perangkap jebak (pitfall trap) denganukuranplot1 m x 1 m sebanyak 8 plot. Pada masing-masing plotdibuat 4 subplot untuk pemasangan pitfall trap yang berisi air gula.Semut diambil dari gelas plastik yang berukuran diameter 7,5 cm dan tinggi 10,5 cm yang ditanam setengah dari tinggi gelas plastik dari permukaan tanah, dipasang setiap minggu selama satu bulan kemudian didokumentasikan dan dilakukan identifikasi. Data yang didapat dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan Indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan 982 individu yang berasal dari 1 familia yang terbagi menjadi 4 subfamilia. Adapun tingkat keanekaragaman semut dari ordo Hymenoptera dan familia Formicidae yang ada diCagar Alam Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah menunjukkan nilai indeks keragaman Shannon (H’) berkisar antara 1,394 - 1,855, indeks kemerataan Evenness (E) berkisar antara 0,448 - 0,7101, sedangkan dominasi Simpson (D) yaitu sebesar 0,6363 - 0,8125.
Keragaman dan Kelimpahan Kupu – Kupu Familia Papilionidae di Cagar Alam Bantarbolang Pemalang, Jawa Tengah Edwin Muttaqin; Imam Widhiono; Darsono Darsono
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 2 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.092 KB) | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.2.1858

Abstract

Penelitian mengenai keanekaragaman kupu-kupu famili Papilionidae di Cagar Alam Bantarbolang Pemalang, Jawa Tengah belum pernah dilakukan sebelumnya. Mengingat pentingnya familia Papilionidae di alam dan untuk mengantisipasi kerusakan habitatnya maka perlu diadakan penelitian mengenai keanekaragaman kupu-kupu familia Papilionidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan kupu-kupu famili Papilionidae di Cagar Alam Bantarbolang Pemalang, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan di Cagar Alam Bantarbolang Pemalang, Jawa Tengah dengan menggunakan metode survey. Penelitian menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Pollard Walk. Stasiun penelitian di bagi menjadi 5 stasiun berdasarkan jarak dari tepi hutan ke dalam hutan yaitu 0 m, 50 m, 100 m, 150 m, dan 200 m dari tepi hutan.. Setiap stasiun dibuat transek sebanyak 4 garis transek tetap dengan panjang 200 m dan lebar 5 m. Penangkapan kupu-kupu dilakukan menggunakan jaring serangga sepanjang garis transek. Data kekayaan spesies dan kelimpahan dihitung keragamanya menggunakan indeks Shannon-Wienner, indeks dominasi Simpson, dan indeks kemerataan (Shannon Evenness E). Penghitungan indeks keragaman menggunakan bantuan software Biodiversity Pro. Hasi penelitian menunjukan Keanekaragaman kupu-kupu famili papilionidae di kawasan cagar alam Bantarbolang pada jarak 0 – 150 m tepi hutan masuk kategori sedang karena memiliki nilai 1≤H’≤3. Keanekaragaman pada jarak 200 m tepi hutan masuk kategori rendah karena memiliki nilai ≤3. Kelimpahan kupu-kupu famili Papilionidae cenderung mengalami penurunan dari 0 m tepi hutan kearah 200 m tepi hutan hutan dikarenakan adanya efek tepi hutan berupa faktor lingkungan meliputi suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya. Spesies kupu-kupu paling jarang ditemukan adalah Papilio coon coon dan terdapat species langka yang dilindungi yaitu Troides Helena
KEANEKARAGAMAN DAN KEMERATAAN SPESIES KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: NYMPHALIDAE) DI HUTAN CAGAR ALAM BANTARBOLANG, PEMALANG, JAWA TENGAH Mega Lestari; Imam Widhiono; Darsono Darsono
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 1 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.29 KB) | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.1.1911

Abstract

Kupu-kupu (Lepidoptera) menjadi objek penelitian karena kupu-kupu merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya. Kupu-kupu mempunyai nilai penting diantaranya adalah secara ekologis kupu-kupu berperan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem, sehingga perubahan keanekaragaman dan kepadatan populasinya dapat dijadikan sebagai salah satu indikator kualitas lingkungan. Mengingat pentingnya kupu-kupu di alam dan untuk mengantisipasi kerusakan habitatnya maka perlu diadakan penelitian mengenai keanekaragaman kupu-kupu. Metode yang digunakan yaitu sweeping. Analisis data diperoleh dengan menggunakan metode deskriptif dengan menghitung keragaman dan kemerataan. Indek yang digunakan untuk mengetahui keragaman adalah indeks Shannon-Wiener, Indeks dominansi Simpson’s, Indeks kemerataan Shannon-Evennes dan perhitungan indeks keragaman dibantu dengan software Biodiversity Pro (BDPro). Keanekaragaman famili Nymphalidae dikategorikan sedang dengan kemerataan relatif stabil. Efek tepi tidak berpengaruh terhadap kelimpahan di lokasi penelitian. Faktor lingkungan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keanekaragaman dan kemerataan spesies dari famili Nymphalidae di Cagar Alam Bantarbolang.
EFEKTIVITAS PENYERBUKAN LEBAH MADU (Apis mellifera) PADA TANAMAN STROBERI (Fragaria x ananassa var Duch.) DI DESA SERANG, PURBALINGGA Widy Retno Sari; Imam Widhiono MZ Widhiono; Darsono Darsono
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 1 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.102 KB) | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.1.1917

Abstract

Stroberi merupakan tanaman yang memiliki bunga hemaprodit, dimana dalam satu bunga terdapat satu pasang organ reproduktif (jantan dan betina). Tingkat kematangan organ reproduktif tersebut berbeda, sehingga peryerbukan pada bunga stroberi membutuhkan bantuan salah satunya adalah peranan dari serangga penyerbuk. Lebah madu dari jenis Apis mellifera merupakan serangga paling penting sebagai penyerbuk pada tanaman. Lebah madu dapat mengangkut serbuk sari dalam jumlah banyak dan berpengaruh terhadap jumlah produksi stroberi. Efektivitas penyerbukan serangga penyerbuk dapat dilihat dari jumlah biji dan bobot buah yang dihasilkan. Aktivitas dan efektivitas Apis mellifera dalam melakukan penyerbukan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan diantaranya suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan aktivitas penyerbukan Apis melifera dan efektivitas penyerbukan Apis mellifera pada tanaman stroberi dalam meningkatkan bobot buah di desa Serang, Purbalingga. Penelitian dilakukan di lahan pertanian Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Metode penelitian menggunakan metode survai Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah waktu kunjungan lebah, lama kunjungan lebah, faktor lingkungan meliputi suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Adapun parameter yang diamati adalah bobot buah stroberi yang dihasilkan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Regresi-Korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa intesitas cahaya mempunyai korelasi paling tinggi (r = 0,668) terhadap bobot buah dan aktivitas penyerbukan (r = 0,768), hal ini disebabkan karena cahaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting untuk mencari makanan. Efektivitas penyerbukan Apis mellifera pada tanaman stoberi pada aktivitas kunjungan yang tinggi menurunkan bobot buah stroberi.
Co-Authors Aan Nurfahrudianto Abdullah, Syahriar Acepudin Acepudin Adelina Hasyim Adhysti Kartika Zamira Afidatul Muniroh Afifatul Gholimah Agung Prihatmojo Agus Pujianto Alben Ambarita Annisa Fadwa Rhodiyah Aprilia Dwi Handayani Apriliani Rahmawati Apriyanti Apriyanti Ardhi Yudisthira Ariadi Ariadi Arwin Surbakhti Arwin Surbakti Asep Sukana Bahar Triono Bambang Agus Sulistyono Bekti Wirawati bot pranadi Budi Legowo Budi Legowo Caswita Caswita Christa Evandini Daniel Imam Hari Basuki Daru Wahyuningsih Daryanta Daryanta Des Sinta Sari Desi Susanti Desy Mauliya Dewi Sri Leni Indah Dewi Wulansari Dian Devita Yohanie Yohanie Dian Febrintina S Doni Andeska Dwinta Octiara Dyah Ayu Kunthi Puspitasari Dyah Widodo Eddy Purnomo Edwin Muttaqin Edy Purnomo Edy Riwidiharso Een Yayah Haenilah Eka Puspitasari Ema Setyaningrum Enden Sopa Sopiyana Fajri Arif Wibawa Fatih Istiqomah Febra Anjar Kusuma, Febra Anjar Fenny Rita Fiantik Ferdesi Hanafia Fitri Setyaningsih Fitrianingsih Fitrianingsih Hambali Hambali Harjana Harjana Harsojo Harsojo Heri Usmanto Hidayatullah Hidayatullah Hurustiati Hurustiati Iding Iding Iffa Dian Santika Ika Santia Imam Widhiono Irawan Suntoro Irlani Aprida Delima Sari Irtanti Retno Astuti Iska Aditya Pamuji Iskandar Syah Iwan Yahya Jatmiko Jatmiko Kesuma Wardani Kharisma Idola Arga Lasri Lasri Leny Marlina Lessie Novitasari Lia Dwi Arinda lina Rihatul Hima Lisda Mastina Luthfi Chakim M Thoha BS Jaya M. Thoha B. Sampurna Jaya M. Thoha B.S. Jaya M.Thoha B.S Jaya Mala Rusdawati Maria Claudia Karina Maryani Maryani Mega Lestari Meri Susanti mey zulfia herman Minar Ferichani Mugiadi Mugiadi Muhad Fatoni Muhammad Fajar Maulana Muji Desy Susanty Novia Ayu Puspitasari Nurlaksana Eko Rusminto Nurmalena Nurmalena Pargito Pargito Parwono Parwono Prama Handitya Wardhana Pujiati Pujiati Purnama W Turnip Putut Ary Sadewo R Gunawan Sudarmanto R. Gunawan Sudarmanto Raden Gunawan Sudarmanto Ragil Dwi Setyo Putri Rahmat Diyanto Ratri Dian Hestuningrum Rian Suryo Darmawan RINI ADIYANI Risma Margaretha Sinaga Riza Damayanti Roseanna Febriyani Saefurrochman Saefurrochman Saifullah Saifullah Samijo, Samijo Sanun Sanun Setiyo Utomo Siddiq Dharmadi Siswati Handayani Sitta Kurniawati Sorja Koesuma Sri Lisdayeni Sri Wahyuni SRI WIJIASTUTI Sudjarwo Sudjarwo Suhardi Suhardi Suhardiansyah Suhardiansyah Sumadi Sumadi Suripto Suripto Suryo Widodo Suwarjo Suwarjo Syuaibah Yoswinda Floren Tedi Rusman Tri Darmawati Trisnaningsih Trisnaningsih Tutut Zatmiko wardaya wardaya Wellfa Rina Hamer Widy Retno Sari Yulita Dwi Lestari Yuni Katminingsih Zakiyah Zakiyah Zandra Dwanita Widodo