Claim Missing Document
Check
Articles

PROSES PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI TARI KREASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Suci Sasmita; Tri Supadmi; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul Proses Pembelajaran Seni Budaya pada Materi Tari Kreasi dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Banda Aceh. Masalah dalam Penelitian ini adalah bagaimana proses dan perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dan tanpa menggunakan media audio visual di SMP Negeri 18 Banda Aceh. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan bagaimana proses dan perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dan tanpa menggunakan media audio visual di SMP Negeri 18 Banda Aceh. Pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif dan Jenis penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data berupa tes praktik dan tes pengetahuan. Metode analisis data uji-t, uji dua pihak. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII yang terdiri dari lima rombel, metode yang digunakan random sampling, yang menjadi sampel penelitian kelas VIII-1 dan VIII-3. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dimana thitung = 39.4 pada taraf signifikan α = 0.05 dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2-2 = 48, maka dari tabel distribusi t diperoleh t0.975 (48) = 2.02. karena thitung ttabel (39.42.02), maka sesuai dengan hipotesis yang diajukan dengan ketentuan. “kriteria pengujian yang berlaku adalah terima Ho jika ‒t1-½   t t1- ½  dan dalam hal ini Ho ditolak”. Dengan demikian perbandingan hasil belajar siswa menggunakan media audio visual berbeda dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media audio visual.Kata kunci: tari kreasi, belajar, media audio visual
PARTISIPASI ANAK DALAM MEWARNAI DI LAPAK TIARA MIFTAHUL JANNAH (STUDI KASUS LAPANGAN BLANG PADANG, BANDA ACEH) Alya Rifqah Mulya; Rida Safuan Selian; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 2 (2022): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Partisipasi Anak dalam Mewarnai di Lapak Tiara Miftahul Jannah (Studi Kasus Lapangan Blang Padang, Banda Aceh)”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah partisipasi anak dalam mewarnai di lapak Tiara Miftahul Jannah. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan partisipasi anak dalam mewarnai di lapak Tiara Miftahul Jannah. Subjek pada penelitian ini adalah Tiara Miftahul Jannah, anak, dan orang tua anak, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah partisipasi anak dalam mewarnai di lapak Tiara Miftahul Jannah. Data diperoleh dengan tehnik wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah dengan mereduksi data terlebih dahulu kemudian menyajikannya dalam bentuk uraian singkat dan akhirnya dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi anak dalam mewarnai di lapak Tiara Miftahul Jannah masih belum maksimal, karenakan kegiatan mewarnai dilakukan pada masa pandemi, sehingga keikutsertaan anak berkurang. Terlihat ada 77% anak yang masih mewarnai secara asal-asalan dan ada 62% beberapa anak yang sudah terbiasa dalam memegang kuas dan menggunakan cat air. Partisipasi anak di lapak Tiara pada bulan April peningkatan persentase yang ditunjukkan diperkirakan sebesar 88% kemudian peningkatan persentase yang kurang baik ditunjukkan pada bulan Mei menjadi 69 % dikarenakan kegiatan mewarnai dilakukan pada masa pandemi, sehingga keikut sertaan anak berkurang.Kata kunci: partisipasi, mewarnai, seni rupa
TARI PHO DALAM ADAT PERKAWINAN DI ACEH BAGIAN BARAT Muhammad Edi; Ismawan Ismawan; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Tari Pho dalam adat perkawinan di Aceh bagian Barat, mengangkat masalah baimanakah tari Pho dalam adat perkawinan di Aceh bagian Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tari Pho dalam adat perkawinan di Aceh bagian Barat. Sumber data dalam penelitian ini adalah Juhani selaku Ketua sanggar Cupeng Ilop Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya, Cut Asiah selaku Ketua sanggar Pocut Baren Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat dan Rohani selaku Ketua sanggar seni Cempala Kuneng Kecamatan krueng sabee Kabupaten Aceh Jaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan secara keseluruhan terlihat pada bentuk gerak, tata busana, dan tata rias. Tari Pho ditarikan oleh wanita dan diiringi dengan syair-syair yang dilantunkan oleh seorang syahi. Penarinya berjumlah genap (8-12 orang). Tari Pho ini biasanya ditampilkan pada acara perkawinan dan khitanan dengan maksud menghibur penonton dan tuan rumah. Seorang syahi berada di samping panggung sambil melantunkan syair sesuai dengan permintaan pihak penyelenggara biasanya menggunakan syair yang bernuansa sejarah dan Islami. Tari Pho pada sanggar Cupeng Ilop, Pocut Baren, dan Cempala Kuneng ditarikan sehari sebelum hari resepsi perkawinan. Tari Pho pada setiap sanggarnya memiliki perbedaan. Tari Pho di sanggar Cupeng Ilop memiliki 8 gerakan, di sanggar Pocut Baren memiliki 9 gerakan, sedangkan di sanggar Cempala Kuneng memiliki 8 gerakan. Di sanggar Cupeng Ilop menggunakan gerak seulawet sebagai pembuka, sedangkan di sanggar Pocut Baren dan sanggar Cempala Kuneng menggunakan gerak saleum sebagai pembuka. Busana yang digunakan pada sanggar Cupeng Ilop menggunakan baju gamis dan jilbab kurung, pada sanggar Pocut Baren dan sanggar Cempala Kuneng menggunakan pakaian adat Aceh yang memiliki perbedaan pada bagian aksesoris kepala. Tata rias yang digunakan pada sanggar Cupeng Ilop menggunakan rias natural, pada sanggar Pocut Baren dan sanggar Cempala Kuneng menggunakan rias cantik. Persamaan yang terlihat disetiap sanggar ialah pada bentuk pola lantai dan bentuk panggung yang digunakan. Kata kunci: Perbedaan, Bentuk Penyajian, Tari Pho.
DALUPA DI DESA PANGGONG KECAMATAN KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA Jumira Hani Salpuja; Ahmad Syai; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul” Dalupa di Desa Panggong Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya” mengangkat masalah bagaimana bentuk pertunjukan dalupa di Desa Panggong Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pertunjukan dalupa di Desa Panggong Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah pelaku seni yang berkecimpung sejak lama dalam pertunjukan dalupa yaitu Ismail Sabi (yah dek). Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik induktif meliputi tiga langkah; reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertunjukan kesenian dalupa meliputi: pemain rapa’i yang mengiringi pertunjukan dari awal sampai akhir, syair yang dinyanyikan secara serentak oleh pemain musik, dan pemeran dalupa yang menjadi tokoh utama dalam pertunjukan ini, para pemain rapa’i menggunakan pakaian serbahitam dilengkapi dengan kopiah atau peci, busana yang digunakan oleh semua pemain musik adalah sama, sementara tokoh dalam pertunjukan dalupa menggunakan kostum yang terbuat dari bulu ijuk, yang menutupi seluruh tubuh sampai kepala bagian belakang, wajah si dalupa biasanya dirias atau dipakaikan topeng yang senada dengan warna ijuk, pemeran dalupa juga membawa pedang sebagai properti tangan (handprop). Selama pertunjukan berlangsung pukulan rapa’i dan nyanyian syair tidak pernah berhenti kecuali saat pergantian irama atau lagu, kesenian dalupa difungsikan sebagai hiburan, namun didalamnya terkandung banyak unsur nilai seperti pendidikan, agama dan norma-norma yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: tradisi, pertunjukan, dalupa
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Petugas dengan Pencegahan Kecelakaan Kerja di Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe Nurlaili Nurlaili; Muttaqin Al Ridha
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2496

Abstract

Puskesmas sebagai salah satu unit layanan kesehatan harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan, hal ini dapat tercapai salah satunya dengan memikirkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan maka akan meminimalkan kejadian dari kecelakaan kerja yang dapat terjadi karena proses kegiatan pelayanan atau kondisi sarana dan prasara yang tidak memenuhi standar serta faktor petugas itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan pencegahan kecelakaan kerja di Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe, desain penelitian yang digunakan cross sectional, populasi berjumlah 175 responden dengan menggunakan tehnik total sampling. Data diperoleh dari hasil kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai ρ untuk variabel pengetahuan adalah 0,000 dan nilai OR 158, maka dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan pencegahan kecelakaan kerja, demikan juga dengan variabel sikap didapatkan nilai p = 0,000 dan OR = 88 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan sikap dan pencegahan kecelakaan kerja di Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe. Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada responden untuk dapat terus meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan kecelakaan kerja dari berbagai sumber dan media pembelajaran yang ada, dan kepada manajemen puskesmas agar dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pencegahan kecelakaan kerja bagi petugas yang bekerja di puskesmasKata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Kecelakaan KerjaPuskesmas as one of the health service units must always improve the quality of service, this can be achieved one of them by thinking about aspects of occupational health and safety. Along with improving the quality of service it will minimize the incidence of work accidents that can occur due to the process of service activities or the condition of facilities and infrastructure that do not meet the standards and factors of the staff themselves. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge and attitudes with work accident prevention at Muara Dua Health Center, Lhokseumawe City, the research design used was cross sectional, a population of 175 respondents using total sampling techniques. Data obtained from the results of a questionnaire that has been prepared by researchers. Based on the results of the study showed the value of ρ for the knowledge variable is 0,000 and the value of OR 158, it can be concluded that there is a relationship of knowledge with work accident prevention, so also with the attitude variable p value = 0,000 and OR = 88 so that it can be concluded there is a relationship between attitude and accident prevention worked at the Muara Dua Health Center in Lhokseumawe City. From the results of this study the researchers suggested that respondents be able to continue to increase knowledge about work accident prevention from various sources and learning media available, and to the management of puskesmas in order to improve facilities and infrastructure related to work accident prevention for officers working in puskesmas.Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention of Work Accidents
Pendekatan Kebijakan Keadilan Biru Untuk Pengelolaan Perikanan Skala Kecil di Kabupaten Natuna Radityo Pramoda; Tenny Apriliani; Armen Zulham; Riesti Triyanti; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 12, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v12i2.11468

Abstract

Membangun keadilan biru terhadap pertumbuhan ekonomi laut yang berkelanjutan, merupakan salah satu kebijakan penting dalam rangka menyejahterakan nelayan skala kecil. Nelayan skala kecil di Kabupaten Natuna menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dinamika kewilayahan maupun ekosistem sebagai media hidup sumber daya ikan. Kajian ini memiliki kebaruan pada materi pembahasan yang mengambil tema keadilan biru, karena pada skala nasional masih sangat jarang dijadikan sebagai topik penelitian. Berdasarkan hal itu, tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran secara komprehensif tentang kebijakan pemanfaatan potensi perikanan nelayan skala kecil di Kabupaten Natuna melalui 10 indikator pendekatan keadilan biru. Penelitian kualitatif ini dianalisis menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan studi kasus dan dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator keadilan biru yang perlu diperbaiki diantaranya: 1) perampasan, pemindahan, dan perebutan laut; 2) degradasi lingkungan dan pengurangan ketersediaan jasa ekosistem; 3) dampak mata pencaharian nelayan kecil; 4) marginalisasi perempuan. Implikasi kebijakan kajian ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk: 1) menambah jumlah personel pengawas dan armada kapalnya; 2) membentuk tim khusus yang mengawasi pasokan dan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi kebutuhan operasional nelayan skala kecil; 3) melaksanakan pengawasan terpadu dan mengaktifkan kembali fungsi kelompok masyarakat pengawas; 4). melakukan pendekatan dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan pendidikan formal kaum perempuan sebagai upaya menciptakan kesetaraan gender. Title: Blue Justice Policy Approach for Small-Scale Fishery Management in Natuna Regency Developing blue justice for sustainable marine economic growth is one of the important policies in the context of the welfare for small-scale fishers. Small-scale fishers in Natuna Regency becomes is become an inseparable unit with the regional dynamics and ecosystems as a fish resource living media. This study has novelty in the discussion material that takes the theme of blue justice, because on a national scale it is still very rarely used as a research topic. Based on that, this study aim examine the policy of exploiting the potential of small-scale fishers in the Natuna Regency through 10 blue justice approach indicators. This qualitative research analyzes by empirical juridical methods with a case study and descriptive approach. The results show that equity indicators need to be improved: 1) dispossession, displacement, and ocean grabbing; 2) environmental degradation and reduction of availability of ecosystem services; 3) livelihood impacts for small-scale fishers; 4) marginalization of women. The policy implications of this study provide recommendations to the central government and local governments to: 1) increase the number of supervisory personnel and their fleet of ships; 2) establish a special team that oversees the supply and distribution of subsidized fuel oil for the operational needs of small-scale fishers; 3) carry out integrated supervision and reactivate the function of the supervisory community group; 4). approach and socialize in order to improve women’s formal education as an effort to create gender equality.
KONSEP PENYUTRADARAAN NASKAH “AYAHKU PULANG” KARYA USMAN ISMAIL YANG DISUTRADARAI OLEH BENI ARONA Azizah Mustafa; Ramdiana Ramdiana; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 3 (2022): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Konsep Penyutradaraan Naskah Ayahku Pulang Karya Usman Ismail yang disutradarai oleh Beni Arona”. Rumusan penelitian ini bagaimana Konsep Penyutradaraan Naskah Ayahku Pulang Karya Usman Ismail yang disutradarai Oleh Beni Aron ? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Konsep Naskah Ayahku Pulang Karya Usman Ismail Yang Disutradarai Oleh Beni Arona. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu seorang sutradara muda Beni Arona dari komunitas Teater Muda Berkibar, sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu konsep penyutradraan dalam naskah Ayahku Pulang yang diikutsertakan dalam Festival Teater Se-Aceh.Teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep penyutradaraan artistik yang digunakan oleh Beni Arona adalah panggung proscenium, propertie makanan khas Aceh, tata busana yang dipakai kemeja, kebaya, dan pakaian kurung, tata rias menggunakan tata rias karakter, musik yang digunakan musik rekaman, suara takbiran dan suara efek-efek, dan tata cahaya yang digunakan tata cahaya yang menggambarkan suasana. Sutradara Beni Arona memilih aktor/aktris yang sesuai dalam memerankan karakter yang cocok untuk aktor dan aktrisnya. Penggarapan ini sedikit diubah dari karya naskah asli Usman Ismail, adapun perubahan berupa, peranan, dan properties khas Jawa digantikan menjadi khas Aceh. Jumlah pemain di dalam naskah Ayahku Pulang karya Usman Ismail berjumlah 7 orang pemeran, sedangkan sutradara Beni Arona menggarap menjadi 5 orang pemeranan. Teater ini menceritakan tentang Ayah yang meninggalkan keluarganya dan kemudian ia kembali setelah 20 tahun.
Stimulasi Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-6 Tahun melalui Berbagai Kegiatan di RA Nurhidayah Zulham Efendi Marpaung; Syazkia Salsabila Rais; Tiara Angelly; Nadya Meilita; Nurlaili Nurlaili
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to stimulate fine motor skills of children aged 4-5 years. The research was conducted on November 7 2022 at RA Nurhidayah. This study uses a qualitative approach with the type of classroom action research (CAR). The classroom action research model used is Kemmis and Mc Taggart which includes four stages, namely: planning, implementing, observing, and reflecting. The research subjects were children aged 4-5 years totaling 21 children consisting of 1 boy and 10 girls. The research data is in the form of qualitative data and the research data sources are teachers and children. The research data were obtained using observation, interview and documentation techniques. Techniques to test the validity of research data using technical triangulation and source triangulation. The research data were analyzed using the interactive Milles and Huberman model which consisted of four stages, namely data collection, data reduction, data presentation and data verification. The results of the research are: stimulation of fine motor skills of children aged 4-6 years through various activities, namely coloring, folding origami, merronce, and collage.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI CAPCUT DALAM MATERI MENEMUKAN PESAN DARI DONGENG BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Nurlaili Nurlaili; Umi Anisa Nur Jannah; Hanif Amrullah; Luthfia Fadilah
Al-mujahidah Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : Institut Agma Islam Hamzanwadi NW Lombok TImur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/al-mujahidah.v4i1.78

Abstract

This research aims to develop an animated video learning media based on the Capcut application for the subject of finding messages in fairy tales and to determine how effective the Capcut-assisted animated video learning media is in increasing student interest in learning at MI Ma'arif Darul Ishlah, Bekri District, Central Lampung Regency. The research and development (R&D) model developed is the 4D model, which is simplified into three stages. The instruments used to collect data are observation, interviews, questionnaires, and documentation. The media development process includes (1) the Define stage, (2) the Design stage, and (3) the Develop stage. A questionnaire is then distributed to measure the increase in student interest in learning. The results of the expert material evaluation showed an average score of 75% with a good category, indicating that the learning media has met the standards for testing. The media experts validated the media with an average score of 75%, indicating that it is suitable for use. The results of the measurement of student interest in learning showed an increase of 76.76% after using the generated media. The animated video learning media based on the Capcut application for the subject of finding messages in illustrated fairy tales meets the criteria and is suitable for use in elementary school learning to increase student interest in learning.
Pengimplementasian Learning Management System (LMS) untuk Membantu Pembelajaran Daring di SMA IT Al-Irsyad Al-Islamiyyah Purwokerto irmayatul hikmah; Raditya Artha Rochmanto; Muhammad Yusro; Nurlaili Nurlaili; Indah Permatasari; Syariful Ikhwan
Indonesian Journal of Community Service and Innovation (IJCOSIN) Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM IT Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.375 KB) | DOI: 10.20895/ijcosin.v2i1.378

Abstract

Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) membuat proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan Learning Management System (LMS). Penggunaan LMS di Indonesia saat ini masih didominasi di tingkat perguruan tinggi termasuk di Purwokerto. Salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah di Purwokerto yang belum dapat menerapkan LMS adalah SMA IT Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto. Hambatan yang ditemui di SMA ini adalah masalah teknis untuk pemasangan aplikasi dan banyak staf pengajar yang belum mengetahui tentang penggunaan LMS. Salah satu media LMS saat ini yang banyak digunakan adalah moddle yang diharapkan dapat diterapkan di sekolah ini. Melalui program pengabdian masyarakat, telah diberikan pendampingan teknis mulai dari instalasi hingga penerapan moddle dan pelatihan mengenai penggunaan fitur-fitur di moddle. Berdasarkan hasil survey didapatkan bahwa rata-rata tingkat keefektifan penggunaan LMS ini adalah 8,03 (skala 10) dengan poin keefektifan tertinggi sebesar 8,61 untuk variasi aktivitas LMS untuk membantu dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa sementara itu poin terendah sebesar 7,50 berkaitan dengan kemudahan dalam tahapan membuat aktivitas pada LMS.
Co-Authors : Samwilson Slamet, : Samwilson Abdul Malik Aziz Aguscik Aguscik Ahmad Ilham Kubro Ahmad Syai Aleria Irma Hatneny Ali Jannifar Alief Rakhman setyanto Alif Ringga Persada Alya Rifqah Mulya Amir D Ari Palawi Arman Arman Armaya Pristia ARMEN ZULHAM Ashya Aulia Febrila Aulia Rahman Ayi Sri Nadia Azizah Mustafa Azwar Fajar Badrul Zaman Bukhari Bukhari Chairunnisa Chairunnisa Cut Anzar Syarif Cut Marzakina Cut Maulinda Dahri Oskandar Darmein Darmein Dek Putri Nurfajri delvia nora DESY EKA CITRA DEWI Dewi Ratih Ayu Daning Dwi Restika Edi Sandika Edy Haryono Eka Dianti Eko Joko Guntoro Fauziah Nasution Fauzul Ismi Ghina Ulfah Saefurrahman Gribaldi Gribaldi Haerawati Idris Hamzah Hasyim Hanif Amrullah Hanif Hanif Hasbullah Hasbullah Hasmalina Nasution Hilwa Kuswandani Ikhsan Ikhsan Indah Permatasari Indah Yuliana Indra Mawardi Irma Yulinanda Irmayatul Hikmah Irpini Hayati Ismawan Ismawan Izet Aganovic Izwar Izwar Jihan Rabial Jufrizal Syahri Jumira Hani Salpuja Juredah Juredah Khairiah Khairiah Khairiyatul Munawwarah Khairunnisa Khairunnisa Khana Ervina Larisa Yohana Lisa Anggraini Luthfia Fadilah M. Ziqhri Anhar Nst MARISA ULFA Marliyah Misran Misran Muakhir Syah Putra Muhammad Edi Muhammad Yusro Muttaqin Al Ridha Nadya Meilita Nailul Ullya Najmah Najmah Nanda Fitria Neshy Sulung Nurfi Melina Nuri Aslami Nurmalia Ermi Nurmina Nurmina Nurul Husna Ocik Lestari Pangulu A Karim Nst Prasetya Prasetya Raditya Artha Rochmanto Radityo Pramoda Rahma Apriani Rahmadini Syafri Rahmiwati Hilma Ramdiana Ramdiana Rida Safuan Selian Riesti Triyanti Riska Safrida Nanda Sari Risnawati Tanjung Riyanto Riyanto Rois Arifin Rostika Flora Rostika Flora Rosy Dea Fatanah Sari, Yetri Martika Sindy Fauziah Siratjudin Siratjudin Siti Nurani Siti Pratiwi Sri Hilma Siregar Sri Martini Sri Wahyuni Suci Sasmita Supaijo Supaijo Susana Susana Syariful Ikhwan Syazkia Salsabila Rais Taat Kurnita Taufiq Ihya Ulumuddin Taufiqur Rahman Tengku Hartati Tenny Apriliani Tiara Angelly Tri Supadmi Trisnaningsih Trisnaningsih Umi Anisa Nur Jannah Yetti Purnama Yudi Rustandi Zaini AK Zuhaimi Zuhaimi Zulham Efendi Marpaung Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain, Mohammad