Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Masyarakat

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DARI ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA PELAKSANA PELAYANAN KESEHATAN Saputra, Maman; Marlinae, Lenie; Rahman, Fauzie; Rosadi, Dian
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JULI 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i1.3462

Abstract

Jaminan kesehatan nasional (JKN) mulai beroperasi sejak 1 Januari 2014. Pelaksanaan jaminan kesehatan di Kabupaten Tabalong, masih mengalami beberapa permasalahan seperti SDM pelaksana pelayanan kesehatan yang masih belum mencukupi baik dari segi kuantitas, distribusi dan kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi program JKN dari aspek SDM pelaksana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tabalong periode Januari-Juni 2014. Penelitian ini menggunakan mix method dengan desain urutan pembuktian sequential explanatory. Subjek penelitian berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, RSUD H. Badaruddin, Puskesmas Kelua dan BPJS Kesehatan. Hasil evaluasi konteks, informan memahami mengenai batasan JKN, roadmap dan hambatan program. Hasil evaluasi input SDM pelaksana pelayanan kesehatan, kuantitas masih mengalami kekurangan 136 orang. Distribusi di Puskesmas Kelua sudah sesuai dengan standar ketenagaan di puskesmas tetapi kuantitasnya masih belum sesuai standar rasio per 100.000 jumlah penduduk. Distribusi di RSUD H. Badaruddin berdasarkan standar ketenagaan kesehatan di rumah sakit sudah sesuai, kecuali untuk dokter spesialis. Penilaian kualitas SDM di Puskesmas Kelua belum menggunakan standar Kepmenkes Nomor 857 Tahun 2009. Sedangkan di RSUD H. Badaruddin masih menggunakan penilaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Hasil evaluasi proses, kuantitas sudah meningkat tetapi masih mengalami kekurangan 82 orang. Distribusi di Puskesmas Kelua tidak ada perubahan. Distribusi di RSUD H. Badaruddin mengalami penambahan tenaga keperawatan. Penilaian kualitas SDM di Puskesmas Kelua tidak ada perubahan. Penilaian SDM di RSUD H. Badaruddin menggunakan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PKP). Evaluasi output menunjukkan belum ada perubahan kuantitas, distribusi dan kualitas dari hasil evaluasi proses. Pelaksanaan JKN di Kabupaten Tabalong sudah berjalan, baik dari aspek peraturan perundangan, kepesertaan, pelayanan kesehatan, keuangan dan tata kelola organisasi. Ada beberapa hambatan seperti peraturan daerah masih kurang dan kurangnya jumlah SDM pelaksana pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penambahan kuantitas dan pemerataan distribusi SDM pelaksana pelayanan kesehatan oleh Pemerintah Daerah dan upaya memaksimalkan jumlah dan kualitas SDM pelaksana pelayanan kesehatan yang tersedia. National health insurance (JKN) started operating on January 1, 2014. The implementation of health insurance in Tabalong, still have some problems such as health services workforce are still not enough in terms of quantity, distribution and quality. This study aims to evaluate the JKN program of health services workforce aspects in Tabalong period January to June 2014. This study used a mixed method design with sequential explanatory. Study subjects were from the Department of Health Tabalong, H. Badaruddin Hospital, Kelua Health Center and BPJS Health. The results of the evaluation context, informants understand the JKN restrictions, roadmap and program obstacles. The results of the evaluation of health services workforce inputs, the quantity is still deficient 136 people. Distribution in Kelua Health Center is appropriate with the standard for personnel in health centers but the quantity is still not appropriate with the ratio per 100,000 of population standard. Distribution in H. Badaruddin hospital based health workforce standards in hospitals is appropriate, except to specialists. Assessment of the quality of human resources in Kelua Health Center not using Kepmenkes No. 857 of 2009 standard. While in H. Badaruddin hospital still use assessment Implementation Assessment Work List (DP3). The results of the evaluation process, the quantity has increased but is still deficient 82 people. Distribution in Kelua Health Center no change. Distribution in H. Badaruddin hospital have additional for nursing staff. Assessment of the quality of human resources in the Kelua Health Center no change. Assessment of human resources in H. Badaruddin hospital using Employee Job Performance Assessment (PKP). Evaluation of the output shows no change in the quantity, distribution and quality of the results of the evaluation process. Implementation JKN in Tabalong already running, both from the aspect of legislation, participation, health care, financial and organizational governance. There are several obstacles such as local regulation are still lacking and the lack of workforce for the services of health. Therefore, efforts are needed to increase the quantity and distribution of health workforce by local government and maximizing the amount and quality of available health workforce.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA IBU RUMAH TANGGA Octavianty, Lenny; Rahayu, Atikah; Rosadi, Dian; Rahman, Fauzie
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JULI 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i1.3464

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyebab penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang merusak kekebalan tubuh manusia. Tahun 2013 di Kalimantan Selatan terdapat 227 kasus HIV dan 134 kasus AIDS dengan kasus tertinggi di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu kasus HIV 189 orang dan 30 kasus AIDS. Peningkatan kasus baru diproyeksikan terjadi pada populasi sopir karena termasuk mobile men with money and migrant. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga dengan suami pekerja sopir bus antar kota terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan pada tahun 2014 dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Sampel ibu rumah tangga sebanyak 40 orang secara accidental. Analisis data dengan uji chi-square. Analisis univariat didapatkan hasil tingkat pengetahuan rendah dan tinggi seimbang sebanyak 50%, sikap kategori baik 92.5% dan upaya pencegahan rendah sebanyak 65%. Analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan (p=0,000, OR=35,2), dengan upaya pencegahan tidak ada hubungan (p=0,539). HIV is the cause of AIDS damage the human immune system. In South Kalimantan (2013) was as much as 227 HIV cases and 134 AIDS cases and the highest case in Tanah Bumbu with the number of HIV cases as many as 189 people and 30 cases of AIDS. The increase in new cases of HIV/AIDS is projected to occur in the population of driver because including as a mobile men worker with money and migrants. This research was especially against his wife to understand about the relationship between knowledge and attitudes towards the prevention of HIV/AIDS on the housewife who has husband as inter-city bus driver towards the prevention of HIV/AIDS in Tanah Bumbu in 2014. This study conducted at 2014 and used cross sectional design with a sample of housewives as many as 40 people were taken by accidental means. Analyzed using chi-square test. Univariate analysis showed that who had a husband as a driver has a low and a high level of knowledge in balance with each as much as 50%, good attitude category was 92.5% and prevention was low, as much as 65%, while for the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and prevention (p-value = 0.000: OR = 35.2), while for variables with prevention efforts there was no relation (p-value = 0.539).
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENDEK PADA ANAK USIA 6-24 BULAN Rosadi, Dian; Rahayuh, Atikah; Yulidasari, Fahrini; Putri, Andini Octaviana; Rahman, Fauzie
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JANUARY 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4512

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi kejadian pendek di Indonesia mencapai 36,8%, Kalimantan Selatan 45%, dan Kabupaten Amuntai Tengah 51% dimana ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (≥ 20%). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan yang dilakukan pada tahun 2014. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan besar sampel sejumlah 117, populasinya merupakan ibu-ibu yang memiliki anak berusia 6-24 bulan dan sampel terdiri dari anak yang berusia 6-24 bulan. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan Confidance Interval (CI) 95%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu (p=0,873), tinggi badan ayah (p=0,880), dan tinggi badan ibu (p=0,123), serta terdapat hubungan antara riwayat status BBLR (p=0,015) dengan kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan. Anak dengan berat badan lahir yang rendah memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami kejadian pendek.Berdasarkan data Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi kejadian pendek di Indonesia mencapai 36,8%, Kalimantan Selatan 45%, dan Kabupaten Amuntai Tengah 51% dimana ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (≥ 20%). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan yang dilakukan pada tahun 2014. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan besar sampel sejumlah 117, populasinya merupakan ibu-ibu yang memiliki anak berusia 6-24 bulan dan sampel terdiri dari anak yang berusia 6-24 bulan. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan Confidance Interval (CI) 95%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu (p=0,873), tinggi badan ayah (p=0,880), dan tinggi badan ibu (p=0,123), serta terdapat hubungan antara riwayat status BBLR (p=0,015) dengan kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan. Anak dengan berat badan lahir yang rendah memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami kejadian pendek.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENDEK PADA ANAK USIA 6-24 BULAN Rosadi, Dian; Rahayuh, Atikah; Yulidasari, Fahrini; Putri, Andini Octaviana; Rahman, Fauzie
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4512

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi kejadian pendek di Indonesia mencapai 36,8%, Kalimantan Selatan 45%, dan Kabupaten Amuntai Tengah 51% dimana ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (≥ 20%). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan yang dilakukan pada tahun 2014. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan besar sampel sejumlah 117, populasinya merupakan ibu-ibu yang memiliki anak berusia 6-24 bulan dan sampel terdiri dari anak yang berusia 6-24 bulan. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan Confidance Interval (CI) 95%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu (p=0,873), tinggi badan ayah (p=0,880), dan tinggi badan ibu (p=0,123), serta terdapat hubungan antara riwayat status BBLR (p=0,015) dengan kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan. Anak dengan berat badan lahir yang rendah memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami kejadian pendek.Berdasarkan data Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi kejadian pendek di Indonesia mencapai 36,8%, Kalimantan Selatan 45%, dan Kabupaten Amuntai Tengah 51% dimana ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (≥ 20%). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan yang dilakukan pada tahun 2014. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan besar sampel sejumlah 117, populasinya merupakan ibu-ibu yang memiliki anak berusia 6-24 bulan dan sampel terdiri dari anak yang berusia 6-24 bulan. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan Confidance Interval (CI) 95%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu (p=0,873), tinggi badan ayah (p=0,880), dan tinggi badan ibu (p=0,123), serta terdapat hubungan antara riwayat status BBLR (p=0,015) dengan kejadian pendek pada anak usia 6-24 bulan. Anak dengan berat badan lahir yang rendah memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami kejadian pendek.
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DARI ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA PELAKSANA PELAYANAN KESEHATAN Saputra, Maman; Marlinae, Lenie; Rahman, Fauzie; Rosadi, Dian
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i1.3462

Abstract

Jaminan kesehatan nasional (JKN) mulai beroperasi sejak 1 Januari 2014. Pelaksanaan jaminan kesehatan di Kabupaten Tabalong, masih mengalami beberapa permasalahan seperti SDM pelaksana pelayanan kesehatan yang masih belum mencukupi baik dari segi kuantitas, distribusi dan kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi program JKN dari aspek SDM pelaksana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tabalong periode Januari-Juni 2014. Penelitian ini menggunakan mix method dengan desain urutan pembuktian sequential explanatory. Subjek penelitian berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, RSUD H. Badaruddin, Puskesmas Kelua dan BPJS Kesehatan. Hasil evaluasi konteks, informan memahami mengenai batasan JKN, roadmap dan hambatan program. Hasil evaluasi input SDM pelaksana pelayanan kesehatan, kuantitas masih mengalami kekurangan 136 orang. Distribusi di Puskesmas Kelua sudah sesuai dengan standar ketenagaan di puskesmas tetapi kuantitasnya masih belum sesuai standar rasio per 100.000 jumlah penduduk. Distribusi di RSUD H. Badaruddin berdasarkan standar ketenagaan kesehatan di rumah sakit sudah sesuai, kecuali untuk dokter spesialis. Penilaian kualitas SDM di Puskesmas Kelua belum menggunakan standar Kepmenkes Nomor 857 Tahun 2009. Sedangkan di RSUD H. Badaruddin masih menggunakan penilaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Hasil evaluasi proses, kuantitas sudah meningkat tetapi masih mengalami kekurangan 82 orang. Distribusi di Puskesmas Kelua tidak ada perubahan. Distribusi di RSUD H. Badaruddin mengalami penambahan tenaga keperawatan. Penilaian kualitas SDM di Puskesmas Kelua tidak ada perubahan. Penilaian SDM di RSUD H. Badaruddin menggunakan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PKP). Evaluasi output menunjukkan belum ada perubahan kuantitas, distribusi dan kualitas dari hasil evaluasi proses. Pelaksanaan JKN di Kabupaten Tabalong sudah berjalan, baik dari aspek peraturan perundangan, kepesertaan, pelayanan kesehatan, keuangan dan tata kelola organisasi. Ada beberapa hambatan seperti peraturan daerah masih kurang dan kurangnya jumlah SDM pelaksana pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penambahan kuantitas dan pemerataan distribusi SDM pelaksana pelayanan kesehatan oleh Pemerintah Daerah dan upaya memaksimalkan jumlah dan kualitas SDM pelaksana pelayanan kesehatan yang tersedia. National health insurance (JKN) started operating on January 1, 2014. The implementation of health insurance in Tabalong, still have some problems such as health services workforce are still not enough in terms of quantity, distribution and quality. This study aims to evaluate the JKN program of health services workforce aspects in Tabalong period January to June 2014. This study used a mixed method design with sequential explanatory. Study subjects were from the Department of Health Tabalong, H. Badaruddin Hospital, Kelua Health Center and BPJS Health. The results of the evaluation context, informants understand the JKN restrictions, roadmap and program obstacles. The results of the evaluation of health services workforce inputs, the quantity is still deficient 136 people. Distribution in Kelua Health Center is appropriate with the standard for personnel in health centers but the quantity is still not appropriate with the ratio per 100,000 of population standard. Distribution in H. Badaruddin hospital based health workforce standards in hospitals is appropriate, except to specialists. Assessment of the quality of human resources in Kelua Health Center not using Kepmenkes No. 857 of 2009 standard. While in H. Badaruddin hospital still use assessment Implementation Assessment Work List (DP3). The results of the evaluation process, the quantity has increased but is still deficient 82 people. Distribution in Kelua Health Center no change. Distribution in H. Badaruddin hospital have additional for nursing staff. Assessment of the quality of human resources in the Kelua Health Center no change. Assessment of human resources in H. Badaruddin hospital using Employee Job Performance Assessment (PKP). Evaluation of the output shows no change in the quantity, distribution and quality of the results of the evaluation process. Implementation JKN in Tabalong already running, both from the aspect of legislation, participation, health care, financial and organizational governance. There are several obstacles such as local regulation are still lacking and the lack of workforce for the services of health. Therefore, efforts are needed to increase the quantity and distribution of health workforce by local government and maximizing the amount and quality of available health workforce.
Health Workers Support, Culture and Status of Exclusive Breastfeeding in Sungai Ulin Community Health Center Yulidasari, Fahrini; Rahman, Fauzie; Rani, Puspa
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i1.6557

Abstract

Exclusive breastfeeding is the most important nutrition for baby until 6 months old without any food or drinks addition. Based on Basic Health Research (Riskesdas) 2013, in Indonesia mother who exclusively breastfeeding her baby was still low only 38% while the government policy is targeting 80% in 2010. Furthermore, there was only 13,46% breastfeeding coverage in Sungai Ulin community health center in August 2015. The main factors that cause low exclusive breastfeeding coverage such as health worker support and culture of breastfeeding provision. The objective of this research is to determine correlation between health workers support and culture of breastfeeding with status of exclusive breastfeeding in the area of Sungai Ulin Community Health Center. This research used observational analytic method with case-control design, conducted in 2016. The sample in this study were mothers who have baby aged 6-12 months with 23 as cases (non-exclusive breastfeeding) and 46 as controls (exclusive breastfeeding) or the ratio of 1:2 was determined using the hypothesis test 2 proportion formula. The research used simple random samping technique using univariate and bivariate analysis with Chi-square test with 95% confidence level. The results showed there was correlation between health workers support (p-value = 0,013, OR = 6,271) and culture of exclusive breastfeeding provision (p-value = 0,0001, OR = 8,906) with status of exclusive breastfeeding.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA IBU RUMAH TANGGA Octavianty, Lenny; Rahayu, Atikah; Rosadi, Dian; Rahman, Fauzie
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i1.3464

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyebab penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang merusak kekebalan tubuh manusia. Tahun 2013 di Kalimantan Selatan terdapat 227 kasus HIV dan 134 kasus AIDS dengan kasus tertinggi di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu kasus HIV 189 orang dan 30 kasus AIDS. Peningkatan kasus baru diproyeksikan terjadi pada populasi sopir karena termasuk mobile men with money and migrant. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga dengan suami pekerja sopir bus antar kota terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan pada tahun 2014 dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Sampel ibu rumah tangga sebanyak 40 orang secara accidental. Analisis data dengan uji chi-square. Analisis univariat didapatkan hasil tingkat pengetahuan rendah dan tinggi seimbang sebanyak 50%, sikap kategori baik 92.5% dan upaya pencegahan rendah sebanyak 65%. Analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan (p=0,000, OR=35,2), dengan upaya pencegahan tidak ada hubungan (p=0,539). HIV is the cause of AIDS damage the human immune system. In South Kalimantan (2013) was as much as 227 HIV cases and 134 AIDS cases and the highest case in Tanah Bumbu with the number of HIV cases as many as 189 people and 30 cases of AIDS. The increase in new cases of HIV/AIDS is projected to occur in the population of driver because including as a mobile men worker with money and migrants. This research was especially against his wife to understand about the relationship between knowledge and attitudes towards the prevention of HIV/AIDS on the housewife who has husband as inter-city bus driver towards the prevention of HIV/AIDS in Tanah Bumbu in 2014. This study conducted at 2014 and used cross sectional design with a sample of housewives as many as 40 people were taken by accidental means. Analyzed using chi-square test. Univariate analysis showed that who had a husband as a driver has a low and a high level of knowledge in balance with each as much as 50%, good attitude category was 92.5% and prevention was low, as much as 65%, while for the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and prevention (p-value = 0.000: OR = 35.2), while for variables with prevention efforts there was no relation (p-value = 0.539).
Co-Authors Adenan Adenan, Adenan Adi Nugroho Adi Nugroho Adila, Nor Azizah Afifah, Halisyah Nur Agung Biworo Agus Muhammad Ridwan Agusetiawan, Muhammad Andrian Akbar, Alfito Dodi Forsatama Alfanie, Iwan Alifa Nayla, Nurul Alisa, Fitralina Nur Andini Octaviana Putri Andini Octaviana Putri Andini Octaviana Putri, Andini Octaviana Anggrainy, Helena Puteri Anggun Wulandari Anggun Wulandari Anjani, Ratna Ari Yunanto Ari Yunanto Arifa, Salsabila Arifin Syamsul Arjan Arkasi Assyaida, Muhammad Abdus Salam Atikah Rahayu Aulia Noor Azmi Ayu Riana Sari Azizah, Dhiya Alfi Azmiyannoor, Muhammad Azwari, Ayu Riana Sari Bahrul Ilmi Cahyani, Sulis Chairul Ramadhan Chellyadiza, Alfitri Dian Rosadi Dian Rosadi Dian Rosadi Dian Rosadi, Dian Diauddin Edi Setiawan Ekawati, Norliana Eko Suhartono Fahrini Yulidasari Fahrini Yulidasari Fahrini Yulidasari Fahrini Yulidasari Faisal, Muhammad Ali Farid Ilham Muddin Fatimah Azzahra Fawwaz, Nur Aisha Filsahani, Nuraida Keisya Firdha Yuserina Fitriani Fitriani, Nur Nadya Fitriyani Fitriyani Grace Siama Juwita, Grace Siama Hamdanah Hamdanah Hayyana, Nawwara Heppy Dwiyana Afika Herawati Herawati Husaini Husaini Husnul Fatimah Istiana Iwan Aflanie Jannah, Alya Miftahul Jayadi, Yusef Dwi Jinan, Raudatul Keisya Filsahani, Nuraida Khadafi, Muhammad Zainal Lenie Marlinae Lenie Marlinae Lenny Octavianty, Lenny Lia Anggraini Lisa Fitriani Luh Putu Ratna Sundari Maman Saputra Maman Saputra, Maman Marhal, Ridwan Meitria Syahadatina Meitria Syahadatina Noor Meitria Syahadatina Noor Melati Noormaulidya Putri Minasari, Minasari Mirhansyah Mirhansyah, Mirhansyah Mohammad Bakhriansyah Mohammad Bakhriansyah Muddin, Farid Ilham Muhamad Muslim Muhammad Abdan Shadiqi Muhammad Abdus Salam Assyaida Muhammad Azmiyannoor Muhammad Rudiansyah Muhammad Syarif Mulia Wati, Ratna Musafaah Musafaah Navijay, Ahmad Nayla, Nurul Alifa Neka Erlyani Neka Erlyani Nina Ulfatin Khaira Nita Pujianti Noor Ahda Fadillah Noorsyifa Nor Annisa Noryani, Tuti Nur Laily Nur Laily Nur Laily Nur, Aprilia Artati Nuralpisah, Nuralpisah NURUL HIDAYAH Palindangan Tambing, Angelia Ivana Prasetio, Diki Bima Prastya, Septyan Eka Puspa Rani Putri, Aura Salsabila Yunizar Putria, Evita Panca Rahayu Rahayu Rahma, Amelia Rahmadani, Oktaviani Lativa Rahmat Nur Fadilah Rahmatullah, Mohammad Dede Raisya, Raisya Rakhmy Aprillisya Riana Riana Ridhani, Gusti Al Azmi Akhmad Ridwan, Agus Muhammad Rifani, Rizqi rizhariaqi, Mahwa Rizki, Shofa Yulia Rosihan Adhani, Rosihan RR. Ella Evrita Hestiandari Sai'dah, Habibah Sanyoto, Didik Dwi Sari, Ayu Riana Sasikarani Sasikarani Seambaga, Alvian Aditya Selviana, Rizka Elma Sepdavayatie, Chossy Setiawan, Muhammad Irwan Shafarina, Helmaria Siti Rahmi Soesanto, Bayu Suharton, Eko Syamsul Arifin Syamsul Arifin Tamtama, Tatang Triawanti Triawanti Vina Yulia Anhar Wati, Ratna Mulia Wenda, Yonesi Wetha Exavarani Susanto Wibowo, Yoga Putra Wijaya, Vivin Ary Yolanda, Zuhrufa Wanna Yulianti Yulianti Yusef Dwi Jayadi Yustikasari, Intan Yustin Ari Prihandini Zahra, Novyananda Aulya Zainal Khadafi, Muhammad Zairin Noor Zuhrufa Wanna Yolanda Zuhrufa Wanna Yolanda Zwagery, Rika Vira