Claim Missing Document
Check
Articles

Pengetahuan Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Dalam Penanggulangan Bencana : Study Kualitatif di Kabupaten Bantul Yulia Citra; Chairun Wiedyaningsih; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54472

Abstract

Secara global frekuensi bencana alam mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa bencana yang memiliki frekuensi kejadian tinggi di daerah kabupaten Bantul yaitu banjir dan gempa yang menyebabkan banyak masyarakat yang terkena dampak kesehatan akibat bencana tersebut tersebut. Tenaga Kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu memahami pentingnya peranannya dalam menanggulangi bencana baik sebelum hingga pasca bencana. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan tenaga kefarmasian terhadap bencana, peran tenaga kefarmasian dan obat dan perbelkes yang digunakan dalam penanggulangan bencana di puskesmas kabupaten Bantul. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan lembar pengumpul data dan pedoman wawancara. Responden penelitian ini adalah tenaga kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Bantul yang rawan terhadap bencana gempa dan banjir, yang terdiri dari Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tenaga kefarmasian tentang bencana, peran tenaga kefarmasian serta obat dan perbelkes yang digunakan dalam penanggulangan bencana masih terbatas. Pengetahuan tenaga kefarmasian yang masih terbatas dikarenakan kurangnya pelatihan dan informasi yang berkaitan dari dinas terkait. Disarankan untuk melakukan pelatihan berkala kepada tenaga kefarmasian dalam manajemen penanggulangan bencana khususnya dibidang farmasi agar pengelolaan obat dan perbelkes yang dibutuhkan ketika terjadi bencana dapat dilakukan dengan baik.
Hubungan Karakteristik, Kepatuhan, dan Outcome Klinis Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kabupaten Bantul Muh Irham Bakhtiar; Chairun Wiedyaningsih; Nananng Munif Yasin; Susi Ari Kristina
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.60681

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan Hasil Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2017, keberhasilan terapi tuberkulosis sebesar 65% dalam hal ini berada dalam posisi terendah dan dibawah target minimal 85% (secara nasional). Angka keberhasilan pengobatan penyakit TB erat kaitannya dengan kepatuhan pengobatan. Berdasarkan laporan WHO 2019 Angka putus berobat pada pasien TB dindonesia 26%. Angka putus berobat ini sangat berbahaya karena jika pengobatan tidak dilakukan secara teratur akan memberikan outcome klinis yang buruk bahkan target nasional adalah tidak boleh melebih >10 %. Tujuan penelitian ini yaitu melihat gambaran pengetahuan pasien TB  Paru, mengetahui gambaran kepatuhan pengobatan dan melihat hubungan antara kepatuhan pengobatan terhadap outcome klinis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan studi cross sectional yang dilakukan di wilayah Kabupaten Bantul tersebar di 15 Puskesmas pada periode Maret-Juni 2020. Alat ukur kepatuhan pengobatan menggunakan kuesioner Morisky Green Levine Test (MGLT). Total subyek dalam penelitian ini adalah 57 responden dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian. Semua responden mimiliki pengetahuan yang tinggi (>5) baik pada pasien patuh maupun tidak patuh. Gambaran kepatuhan pengobatan TB paru bahwa terdapat 51 (89,5%) responden patuh dalam pengobatan dengan menjawab “ Tidak” pada 4 pertanyaan dalam Kuesioner MGLT dan terdapat 6 (10,5%) responden yang tidak patuh dalam pengobatan TB paru dengan jawaban yang beragam mulai dari bahwa responden merasa tidak membaik sebanyak 60%, beralasan lupa sebanyak 33%, karena lalai dalam pengobatan 16% responden dan karena merasa dirinya membaik 16%. Hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan outcome klinis pasien tuberkulosis paru tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dikarenakan outcome klinis membaik pada kelompok patuh maupun tidak patuh.Kata Kunci : Kepatuhan Pengobatan, Outcome Klinis, TB-Paru, MGLT
Pengaruh Konseling Apoteker terhadap Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Program Rujuk Balik di Apotek Nur Aini Budiyanti; Chairun Wiedyaningsih; Tri Murti Andayani
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i3.68586

Abstract

Peran apoteker berupa konseling penting untuk meningkatkan kepatuhan dan kualitas hidup pasien, sehingga tujuan dari Program Rujuk Balik (PRB) dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling apoteker terhadap kepatuhan dan kualitas hidup pasien hipertensi Program Rujuk Balik di Apotek Kimia Farma Palagan. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental pretest-postest control group. Data diperoleh dari kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) dan WHOQOL-BREF pasien hipertensi program rujuk balik di Apotek Kimia Farma Palagan periode Februari 2021 sampai Mei 2021. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 23 responden untuk kelompok kontrol dan 22 responden untuk kelompok konseling. Metode konseling yang digunakan berupa konseling obat oleh apoteker. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendapatkan gambaran karakteristik pasien. Analisis perbandingan selisih skor pretest dan posttest konseling terhadap kepatuhan dan kualitas hidup menggunakan uji nonparametrik Wlicoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan konseling oleh apoteker, terjadi peningkatan skor yang bermakna pada kepatuhan serta kualitas hidup pasien pada domain kesehatan fisik dan domain lingkungan, masing-masing meningkat sebesar 1,1; 8,5; dan 4,5. Kualitas hidup pasien pada domain psikologis dan sosial tidak mengalami peningkatan skor yang bermakna (p>0,05). Konseling yang dilakukan oleh apoteker meningkatkan kepatuhan dan kualitas hidup pada domain kesehatan fisik dan lingkungan, namun tidak meningkatkan kualitas hidup pasien pada domain psikologis dan sosial.
BEBAN EKONOMI PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP AKIBAT SAKIT BERDASARKAN PERSPEKTIF PASIEN: ANALISA DATA SEKUNDER INDONESIA FAMILY LIFE SURVEY GELOMBANG 4 (IFLS-4) Harnita Harnita; Dwi Endarti; Chairun Wiedyaningsih; Susi Ari Kristina
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 4 (2022): in press
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i4.73449

Abstract

Jaminan kesehatan nasional menjamin pelayanan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan sakit (preventif), pengobatan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), termasuk obat-obatan dan bahan medis habis pakai. Khusus untuk pelayanan rawat inap, terdapat perbedaan manfaat akomodasi, akomodasi dibedakan atas 3 kelas perawatan (kelas 1, kelas 2, dan kelas 3) sesuai dengan besar iuran JKN yang dibayarkan, oleh karena itu pelayanan kesehatan pada pasien rawat inap dapat memberikan beban ekonomi meliputi biaya langsung dan tidak langsung kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya langsung dan tidak langsung yang harus dikeluarkan oleh pasien untuk mendapatkan perawatan rawat inap, sebelum dan setelah penerapan JKN. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 4 tahun 2007. Data dianalisis dan disajikan secara deskriptif untuk mengetahui gambaran biaya langsung dan tak langsung, serta dilakukan analisis statistik inferensial untuk menguji hubungan antara karakteristik pasien dengan besarnya biaya. Berdasarkan hasil analisis pada IFLS 4, biaya out-of-pocket (OOP) sebesar Rp11.804,07. Biaya OOP rawat inap dipengaruhi oleh tujuh variabel sosiodemografi-kesehatan yaitu pendidikan, status pekerjaan, latar belakang ekonomi, provinsi, pelayanan kesehatan yang digunakaan, lama rawat inap, dan penggunaan asuransi.
EVALUASI DAMPAK PENERAPAN AUTOMATED DISPENSING MACHINE TERHADAP WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP BERDASARKAN JAM PRAKTIK KLINIK Melia Eka Rosita; Chairun Wiedyaningsih; Pramuji Eko Wardani
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.148

Abstract

Waktu tunggu adalah salah satu pelayanan kesehatan yang sering menimbulkan keluhan pasien di beberapa rumah sakit. Penerapan automated dispensing machine memiliki potensi menurunkan waktu tunggu. Namun pada jam pelayanan tertentu, kejadian waktu tunggu yang lama tetap terjadi karena adanya penumpukan resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penerapan automated dispensing machine (ADM) terhadap waktu tunggu berdasarkan jam praktik klinik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda. Penelitian ini merupakan penelitian concurrent observasional dengan rancangan penelitian cross sectional, pendekatan secara kuantitatif dan wawancara. Pendekatan kuantitatif melakukan pengamatan langsung terhadap waktu tunggu. Subyek penelitian ini adalah 360 resep pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang dilayani dengan automated dispensing machine (ADM) dan manual pada tanggal 16 sampai 21 Oktober 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada waktu tunggu pelayanan resep yang menggunakan automated dispensing machine dan manual. Hasil evaluasi jam praktik klinik terhadap waktu tunggu adalah 0,000 dengan p < 0,05 data dinyatakan berbeda signifikan yaitu jam praktik klinik memberikan pengaruh terhadap waktu tunggu pelayanan resep. Automated dispensing machine berperan dalam mengatasi waktu tunggu pelayanan resep pasien umum di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda.
Evaluasi pengelolaan obat di balai kesehatan pesantren Dewi, Mahmud Carica; Wiedyaningsih, Chairun; Andayani, Tri Murti
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 8 No. 1 (2024): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v8i1.11476

Abstract

Pengelolaan obat di balai kesehatan pesantren perlu dilakukan dengan baik, karena pengelolaan obat yang baik akan menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan obat pada 3 kampus pesantren, berdasarkan indikator pengelolaan obat yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI, Pudjaningsih, dan World Health Organization. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-evaluatif, dengan metode kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data retrospektif tahun 2022 dan 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kesesuaian jenis obat yang tersedia dengan DOEN: 68%, rata-rata frekuensi kesesuaian pengadaan dengan kenyataan pakai semua item obat: 100%, rata-rata frekuensi pengadaan tiap item obat: rendah < 12x/tahun, rata-rata frekuensi kurang atau lengkapnya surat pemesanan atau surat kontrak: 0%, rata-rata frekuensi tertundanya pembayaran oleh klinik 0%, rata-rata kecocokan antara obat dengan kartu stock: 100%, rata-rata tingkat ketersediaan obat: 13,1 bulan, rata-rata presentase stock mati: 3%, rata-rata jumlah item obat perlembar resep: 2,8 item obat/lembar resep, rata-rata persentase peresepan dengan obat generik: 82%, rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep: 335 menit untuk obat racikan, 6 menit untuk obat nor racik, rata-rata persentase obat yang dilabeli dengan benar: 100%, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan obat pada 3 kampus pesantren secara keseluruhan sudah baik, hanya ada beberapa indikator yang belum sepenuhnya sesuai dengan indikator standar.
Profil Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Lanjut Usia Yang Dirawat Inap RS Akademik UGM Titami, Arina; Wiedyaningsih, Chairun; Pratama, I Dewa Putu
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.78446

Abstract

Hypertension is a common disease that is simply defined as a persistent increase in arterial blood pressure. Elderly is correlated with increased blood pressure, which increases the risk of heart disease, stroke, and kidney disease. Intensive treatment of hypertension can significantly reduce the risk of heart and cerebral vascular disease, including target organ damage. This study is an observational study with a retrospective cohort design. The subjects in this study were elderly patients with a diagnosis of hypertension who were hospitalized at the Gadjah Mada University Academic Hospital (RSA UGM) Yogyakarta in the period January 1, 2021–December 31, 2021. The data in this study were sourced from the medical records of the UGM RSA. Data analysis was carried out descriptively to describe the profile of the use of antihypertensive drugs in elderly patients with a diagnosis of hypertension who were hospitalized. The number of patients in that period was found to be 534 patients and then 120 patients who met the inclusion criteria. The 60-69 years age group was the most patient group (71 patients). The proportion of women was more (73 patients) than men. The highest prevalence of comorbidities was diabetes as many as 29 patients. The highest prevalence of length of stay in hospital (LoS) is 1-5 days as many as 66 patients. In this study, the most common use of antihypertensive drugs in elderly patients with hypertension who were treated at UGM RSA was combination therapy (66 patients). Most patients used single therapy with calcium channel blocker (CCB) antihypertensive drugs, namely amlodipine as many as 24 patients and the most combination therapy was amlodipine and candesartan as many as 20 patients.
Estimasi Biaya Penyakit COVID-19 Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta: Direct Medical Cost Simanullang, Raymon; Andayani, Tri Murti; Wiedyaningsih, Chairun
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.83529

Abstract

Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tercatat sejak 2019 hingga 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Analisis biaya dengan cost of illness mampu mengidentifikasi dan mengukur biaya secara keseluruhan dari penanganan suatu penyakit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis total biaya medik langsung dan komponennya serta faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pasien COVID-19 rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juli-September 2021. Metode penelitian observasional analitik berdasarkan perspektif rumah sakit dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan data diambil secara retrospektif dari rekam medik, data rincian biaya pengobatan, dan berkas klaim pasien. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian diperoleh jumlah pasien COVID-19 rawat inap sebanyak 99 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, total biaya medik langsung Rp. 1.916.902.329 dengan rata-rata biaya per pasien Rp. 19.362.650, komponen biaya terbesar adalah biaya jasa pelayanan medis (53%) serta biaya obat dan BMHP (31,43%). Terdapat perbedaan total biaya medik langsung dari faktor jenis kelamin, lama rawat inap, dan kelas perawatan. Dapat disimpulkan bahwa ada pengurangan total biaya medik langsung yang dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut.
Pengukuran Perilaku Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Hipertensi dengan Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS) Putra, Juniawan Akbar Karisma; Wiedyaningsih, Chairun; Widayanti, MPH., Apt., Ph.D., Anna Wahyuni
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.85126

Abstract

Hipertensi masih menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hipertensi menjadi penyakit yang paling sering muncul. Pengobatan hipertensi memerlukan jangka waktu yang panjang sehingga sangat dipengaruhi oleh kepatuhan. Beberapa kuesioner telah dikembangkan untuk mengukur kepatuhan pasien, salah satunya adalah Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS). Identifikasi hubungan berbagai faktor dengan kepatuhan diperlukan untuk memaksimalkan regimen terapi di masa datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografi dengan tingkat kepatuhan pasien hipertensi. Penelitian non-eksperimental dipilih dengan pendekatan kuantitatif secara cross-sectional. Jumlah sampel sejumlah 125 responden diambil dari 10 Puskesmas di DIY pada rentang Januari 2023 – April 2023. Hasil skor ProMAS menunjukkan mayoritas memiliki tingkat kepatuhan tinggi (38,4%) dan sedang-tinggi (52%). Analisis statistik menunjukkan usia berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan (p=0,02). Analisis lebih lanjut menghasilkan tidak adanya perbedaan signifikan antara kepatuhan pada usia <40, 40-60, dan >60 tahun. Faktor demografi lainnya seperti total jumlah obat (p=0,912), jumlah frekuensi obat (p=0,401), jenis kelamin (p=0,152), jenis pembayaran (p=0,647), pendidikan terakhir (p=0,366), status pekerjaan (p=0,658), dan bantuan seseorang dalam pengobatan (p=0,854) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan. Hasil ini menunjukkan mayoritas pasien hipertensi di DIY sudah termasuk patuh dalam pengobatan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan hipertensi di DIY dapat terjadi pada usia berapapun.
Persepsi dan Pengalaman Tenaga Kefarmasian terhadap Pengelolaan Vaksin di Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Timur Wahidah, Pujiastuti; Widayanti, Anna Wahyuni; Wiedyaningsih, Chairun
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.86545

Abstract

Pengelolaan vaksin di Puskesmas perlu diperhatikan agar ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan dapat terjamin. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan vaksin harus memperhatikan berbagai proses pengelolaan vaksin. Tenaga kefarmasian memiliki peran dalam menjamin keamanan, mutu dan khasiat vaksin mulai dari penerimaan, penyimpanan dan distribusi hingga saat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan pengalaman tenaga kefarmasian terhadap pengelolaan vaksin di Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara mendalam kepada 15 partisipan yang terdiri dari 9 Apoteker dan 6 Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran tenaga kefarmasian dalam pengelolaan vaksin seperti menjamin ketersediaan, mutu dan keamanan vaksin serta melakukan pengelolaan vaksin yang lebih terkontrol. Pengalaman tenaga kefarmasian yaitu memperoleh peningkatan kapasitas diri, menerapkan kebijakan one gate policy dan melakukan pengelolaan vaksin kedaluarsa. Penggunaan aplikasi Smile memungkinkan pencatatan vaksin secara riil time dan efektif. Praktik pengelolaan vaksin meliputi proses dokumentasi, penyimpanan, distribusi dan monitoring dan evaluasi vaksin secara terpadu dengan program Imunisasi. Partisipan mengalami beberapa hambatan seperti perlu pengembangan aplikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan, penambahan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) dan supply listrik.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdillah Mursyid Akuba, Jusnita Amna, Shily Rahmatika Anggraini Citra Ryshang Bathari Anna Wahyuni Widayanti Ardiningtyas, Bondan Ardiyatul I. Kelana Ari Dwidayati Azni, Meicella Bai Athur Ridwan Bella Anggelina Dewa Ayu Putu Satrya Dewi Dewi, Mahmud Carica Ekasari, Marlita Putri Endang Yuniarti Fakhriya, Dina Faluti, Dimas Rizki Ferina Septiani Damanik Fita Rahmawati Fita Rahmawati Fivy Kurniawati Ginanti Putri, Ni Putu Vyra Gunawan Pamudji Widodo Haris, Restu Nur Hasanah Harnita Harnita Hasina, Raisya Heni Lutfiyati Heni Lutfiyati, Heni I Dewa Putu Pramantara Indriastuti Cahyaningsih, Indriastuti Iwan Yuwindry Khrisna Heryanti Febti Kurniasar Kiki Yuli Handayani Kristanti, Nugraheni Dwiari Kukihi, Farha Elein Kurniawati, Fivy Lubis, Muammar Mahdiyani, Ulfah Malina, Rachma Marhenta, Yogi Bhakti Meicella Azni Melia Eka Rosita Muh Irham Bakhtiar Mulyagustina Mulyagustina Mulyagustina, Mulyagustina Mursyid, Abdillah Mursyida Ulfa Nanang Munif Yasin Nanang Munif Yasin Nanang Munif Yasin Nananng Munif Yasin Nia Primayani Niken Nur Widyakusuma Nita Trinovitasari Nugraheni Dwiari Kristanti Nur Aini Budiyanti Nur Hamida Nurul Mardiati Nurul Mardiati Nurul Mardiati Oetari . Pramuji Eko Wardani Pratama, I Dewa Putu Probosuseno Probosuseno Probosuseno Probosuseno, Probosuseno Putra, Juniawan Akbar Karisma Rachma Malina Rahmadani . Raisya Hasina Renni Simorangkir Restu Nur Hasanah Haris Ria Widyaswari Rina Mutiara Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno Saskiya, Pingki Arum Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Setiabudi, I Dewa Putu Pramantara Simanullang, Raymon Sumarni Sumarni Sumarni Sumarni Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Syifa Indi Wijaya Taufiqurohman Titami, Arina Tri Murti Andayani Tri Murti Andayani Ulfah Mahdiyani Wa Ode Masrida Wahidah, Pujiastuti Wanggol, Agata Christi Febriani Warastuti . Widayanti, MPH., Apt., Ph.D., Anna Wahyuni Widyasari, Leiren Garda Yatminto, Eko Yogi Bhakti Marhenta Yulia Citra Yuwindry, Iwan