Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Medication Therapy Management (MTM) terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Kota Yogyakarta Nita Trinovitasari; Nanang Munif Yasin; Chairun Wiedyaningsih
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 17 No 2 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jfi.v17i2.906

Abstract

The problem that often occurs in diabetes patients is the lack of knowledge related to treatment and illness. This problem can be overcome by providing education to patients collaboratively and continuously. One intervention that can be done is the Medication Therapy Management (MTM) service. MTM is a service that aims to optimize patient therapy outcomes. This recently implemented service has quite a several elements. So, this study modifies MTM service referenced from the MTM BPJS (Social Security Administering Body). This study aims to determine the effect of MTM services to the level of knowledge and quality of life on diabetes mellitus patients in Yogyakarta Public Health Center. The employed research method was quasi-experimental one-group design with pretest-posttest design and experiments were conducted in March to April 2020. The sampling method uses a purposive sampling technique. This study uses a questionnaire as a research instrument. Data were analyzed using SPSS. Results show a slight increase in the patients’ knowledge from 8.9 ± 2.3 to 11.6 ± 1.5 after MTM services were given with p-value of 0.000, and a slight increase in the quality of life of patients from 50.56 ± 3.9 to 52.84 ± 4.3 with a p-value of 0.003. In conclusion, the MTM-based services from pharmacists can significantly increase the knowledge and quality of life of diabetic patients.
Pengetahuan Perawat Mengenai Faktor Risiko Sediaan Intravena yang Berkaitan dengan Kejadian Flebitis Meicella Azni; Fita Rahmawati; Chairun Wiedyaningsih
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 2 (2021): J Sains Farm Klin 8(2), Agustus 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.264 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.2.174-181.2021

Abstract

Flebitis merupakan infeksi yang sering terjadi selama perawatan dan dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti septikemia, sehingga dapat memperpanjang waktu perawatan di rumah sakit. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan perawat mengenai administrasi obat injeksi intravena. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan perawat mengenai faktor risiko sediaan intravena yang berkaitan dengan kejadian flebitis. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Subyek penelitian perawat pada suatu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sejumlah 159 perawat terlibat dalam penelitian yang dilakukan bulan September hingga Oktober 2020. Pengetahuan perawat mengenai faktor risiko sediaan intravena yang berkaitan dengan kejadian flebitis dinilai menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner terdiri dari karakteristik responden, pengetahuan perawat mengenai faktor risiko sediaan intravena yang berkaitan dengan kejadian flebitis, dan pernyataan perawat mengenai perawatan dan pemeliharaan kanula intravena perifer. Kuesioner telah diuji validitas dengan hasil valid. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 83,08% responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai faktor risiko sediaan intravena, dan 86,30% responden menjawab dengan benar terkait pernyataan perawat mengenai perawatan dan pemeliharaan kanula intravena perifer. Pelatihan obat suntik dan teknik aseptik masih sangat diperlukan mengingat masih terdapat 10,69% responden yang belum mendapatkan pelatihan serta diperlukan juga workshop penyegaran agar dapat memaksimalkan pelayanan di rumah sakit
PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KUALITAS HIDUP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT SEBAGAI VARIABEL ANTARA PADA PASIEN DM Iwan Yuwindry; Chairun Wiedyaningsih; Gunawan Pamudji Widodo
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.353

Abstract

Pengetahuan tentang DM sangat penting untuk pasien DM. Pengetahuan akan mempengaruhi kepatuhan penggunaan obat dalam penerapan manajemen DM untuk mengontrol kadar gula darah mereka dan mencegah komplikasi kronik sehingga meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara.Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan carasurvey selama 3 bulan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Diabetes Knowlegde Questionnaire(DKQ 24), New  8 item  Self   Report  Morinsky  Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan Quality of Life (WHOQOL) –BREF.Sampel ditetapkan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sebanyak 34.Pemberian kuesioner kepada responden dilakukan pendampingan dalam pengisiannya.Data jawaban responden direkapitulasi dan dihitung skor masing-masing kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur (Path Analisis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 31,6%. Tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penggunaan obat sebesar 25,1%. Kepatuhan penggunaan obat pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 75,2%. Kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara meningkatkan pengaruh tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 terhadap kualitas hidup dari 24% menjadi 29%. 
HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN, KEPUASAN TERAPI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN USIA LANJUT DIABETES MELITUS TIPE 2 Raisya Hasina; Probosuseno Probosuseno; Chairun Wiedyaningsih
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.295

Abstract

WHO memprediksi jumlah pasien diabetes di Indonesia tahun 2030 meningkat 61% dan pasien usia lanjut meningkat 4%. Pada pasien usia lanjut dengan diabetes melitus cendrung mudah mengalami komplikasi sehingga diperlukan data normatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan pengukuran kepatuhan pengobatan, kepuasan terapi diabetes dengan kualitas hidup. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan pengobatan, kepuasan terapi diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup pasien usia lanjut. Desain penelitian adalah studi potong lintang di Klinik Geriatri RSUP dr. Sardjito Yogyakarta pada November 2014 sampai Januari 2014. Morisky Medication Adherence scale (MMAS-8) digunakan untuk mengukur kepatuhan pengobatan dan Diabetes Medication Satisfaction Tool Scale (DMSAT) digunakan untuk mengukur kepuasan terapi dan SF-36 digunakan untuk mengukur kualitas hidup pasien. Hasil utama ukuran adalah tingkat kepatuhan, kepuasan terapi, dan hubungan antara kepatuhan dan kepuasan terapi dengan kualitas hidup pasien usia lanjut diabetes melitus tipe 2. Analisis statistik menggunakan program SPSS. Hasil penelitianmenemukan 81,7 % pasien patuh terhadap pengobatan. Skor rata - rata kepuasan secara keseluruhan berada dalam kategori puas (7,10 ± 1,05), dan median QoL (minimum- maximum) kualitas hidup pasien adalah 62,66 (28,71 - 98,81).Kepatuhan pengobatan berhubungan signifikan dengan kualitas hidup (P=0,012). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kepuasan terapi, usia, tingkat pendidikan, jenis ADO, jenis kelamin, durasi DM tipe 2 dan komorbiditas dengan kualitas hidup pasien (P > 0,05). Kata kunci: kepatuhan pengobatan, Diabetes Melitus, kepuasan terapi, antidiabetik oral, kualitas hidup
PERSEPSI PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS OBAT GENERIK Nurul Mardiati; Sampurno Sampurno; Chairun Wiedyaningsih
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.208

Abstract

Upaya peningkatan penggunaan obat generik sebenarnya sudah dilakukan pemerintah jauh sebelum pemberlakuan skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Akan tetapi, persepsi pasien terhadap obat generik di masa penerapan JKN ini dinilai oleh banyak pengamat masih buruk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas obat generik ditinjau dari dimensi safety, efficacy, dan acceptability serta mengidentifikasi pengaruh karakteristik pasien dengan persepsi pasien. Rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif-analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain survei cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 150 responden. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah 1, Yogyakarta, Indonesia. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis bivariat (uji Chi-square dengan alternatif yaitu uji Kolmogorov-Smirnov) dan analisis multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap kualitas obat generik mayoritas tergolong baik, yaitu sebesar 113 responden (75,3%), rata-rata skor mulai dari yang terbesar berturut-turut safety (3,02), efficacy (2,75), dan acceptability (2,73). Hal ini bermakna bahwa pasien percaya dengan kualitas obat generik. Analisis bivariat menunjukkan persepsi pasien tidak dipengaruhi secara signifikan oleh usia dan jenis kelamin. Analisis multivariat menunjukkan persepsi pasien secara positif dan signifikan dipengaruhi tingkat pendidikan dan status kepemilikan asuransi kesehatan, namun tidak signifikan dipengaruhi tingkat penghasilan per bulan.Kata kunci: persepsi pasien, kualitas, obat generik
KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Nugraheni Dwiari Kristanti; Sumarni Sumarni; Chairun Wiedyaningsih
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.131

Abstract

Pelaksanaan JKN baru dimulai di awal tahun 2014 dan masih memerlukan perbaikan sistem yang terus menerus agar penerapan standar pelayanannya dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, untuk mengetahui keberhasilan sistem tersebut perlu dilakukan survei mengenai ekspektasi pasien dibandingkan dengan pelayanan yang pasien rasakan di rumah sakit. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara ekspektasi dan persepsi pasien rawat jalan terhadap mutu pelayanan kefarmasian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan Rumah Sakit Panti Rapih pada era JKN serta mengetahui perbedaan skor gap dimensi mutu pelayanan kefarmasian. Subjek penelitian adalah pasien JKN yang berada di apotek rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta pada Bulan Oktober sampai Desember 2014 masing-masing 100 responden. Metode penelitian adalah cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Penelitian menggunakan kuesioner yang diadopsi dari konsep penelitian kualitas pelayanan Parasuraman dkk (1985) dengan metode SERVQUAL. Perbedaan ekspektasi dan persepsi pasien dianalisis dengan uji Wilcoxon, sedangkan untuk melihat perbedaan kepuasan pasien di kedua rumah sakit digunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara ekspektasi dan persepsi pasien baik di RSUP Dr. Sardjito maupun di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (p=0,000). Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden di RSUP Dr. Sardjito dan di Rumah Sakit Panti Rapih tidak berbeda secara signifikan (p=0,057), namun terdapat satu dimensi yang dinyatakan berbeda signifikan secara statistik, yaitu pada dimensi empati (p=0,037).
EVALUASI TERAPI ORAL TERHADAP HASIL TERAPI PASIEN ASMA Heni Lutfiyati; Zullies Ikawati; Chairun Wiedyaningsih
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.81 KB) | DOI: 10.22146/jmpf.287

Abstract

Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak ditemui dan secara klinis ditandai oleh adanya episode batuk rekuren, napas pendek, rasa sesak di dada dan mengi (wheezing). Terapi asma pada pasien dewasa diberikan secara oral, inhalasi dan parenteral. Peresepan pasien asma rawat jalan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Magelang sebagian besar menggunakan obat yang diberikan secara oral karena mahalnya harga inhaler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi oral terhadap hasil terapi pasien asma. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara prospektif dari Februari sampai April 2014. Data diambil dari hasil pemeriksaan Peak Flow Meter, rekam medis dan lembar pengumpul data. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 75 pasien tetapi hanya 71 pasien yang mengikuti seluruh proses penelitian. Untuk membuktikan adanya pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan terapi oral terhadap hasil terapi digunakan uji t paired dan uji Wilcoxon. Untuk membandingkan besarnya perubahan digunakan uji t independent dan uji Chi-square dan alternatifnya Fisher. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan nilai Arus Puncak Ekspirasi (APE) sebesar 92,68± 66,70 setelah 1 bulan menggunakan terapi oral Frekuensi serangan pada awal penelitian sebagian besar pasien ≥4x/minggu sebanyak 33 pasien (46,48%), setelah 1 bulan menggunakan terapi oral frekuensi serangan sebagian besar pasien menjadi 1-2x/bulan sebanyak 48 pasien (67,61%). Penggunaan terapi oral menunjukkan kemajuan hasil terapi berupa peningkatan nilai APE dan penurunan frekuensi serangan asma. Kata kunci: asma , terapi oral, hasil terapi
Implementation of Pharmaceutical Care Standard in Jambi City's Pharmacies Mulyagustina Mulyagustina; Chairun Wiedyaningsih; Susi Ari Kristina
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 7, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.30284

Abstract

In the last five years, the pressure to implement pharmaceutical care focuses on the patient getting stronger. The current standard of pharmacy care at a pharmacy established by regulation of health minister number 73/2016, as a guideline for pharmacists and pharmacy technicians in organizing pharmaceutical care. This research was conducted in the city of Jambi in order to determine implementation of pharmaceutical care standard at pharmacy, to identify the supporting factors and inhibiting factors in implementing pharmaceutical care in the Jambi city’s pharmacy. This study is an observational descriptive study, conducted with a survey phase, followed by a phase of observation and in-depth interviews phase. Total respondents who conducted a survey of 105 pharmacist from 143 pharmacies. Then performed an observation using a checklist sheet at 20 pharmacies and in-depth interviews on 17 pharmacists. The questionnaire survey used convenience sampling technique and sampling techniques for observation and in-depth interviews with maximum variation sampling. Methods of data analysis was done descriptively to see the implementation of pharmaceutical care standard. Qualitative data were presented descriptively to identify supporting and barriers factors. Results of the research are based on a survey, in managing the pharmaceutical, medical supplies and consumable medical materials carried out by pharmacist assisted pharmacy technicians, but its implementation in the field is mostly done by the pharmacy technicians under the responsibility of the pharmacist. Clinical pharmacy services running on prescription services, drug information services and partly on the counseling. Home pharmacy care, monitoring drug therapy and monitoring of drug side effects and clinical documentation has not been done. Based on interviews unknown, factors supporting the implementation of the standard is support pharmacy technicians personnel, support of owner pharmacy, the presence of a pharmacist with a regular schedule of practices, the use of information systems technology and motivation of pharmacist. Whereas the barriers factor are factors in patients where there is doubt the patient to the pharmacist and staff, the limited presence of the pharmacist, the shortage of skills,and there is no space of counseling services and the limited number of pharmaceutical human resources.
Drug Management Evaluation Focusing on Procurement at Muntilan District Hospital Magelang in Year 2015–2016 Ulfah Mahdiyani; Chairun Wiedyaningsih; Dwi Endarti
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 8, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.31883

Abstract

Planning and procurement which are parts of management drug supply give the biggest effect on drug inventory and hospital’s cost. This study aimed to describe planning and procurement systems in Pharmacy Department of Muntilan Regional Public Hospital in year 2015–2016. Study was conducted by comparing the real drug management supply indicators with standard indicators. This study was conducted on December 2016 untill February 2017. Data was collected using retrospective approach for secondary data including data of finance, drug procurement and use; as well as primary data collected by interview with hospital director, and heads of pharmacy and finance department. Data was analyzed using descriptive technique. The result showed that drug management had not been fully in accordance with the standards. It was indicated from 7 measured indicators, one of them had been in accordance with the standard which was percentage of available fund compared with cost planned. The other 6 indicators had not been in accordance with the standard: percentage of drug procurement with fund allocation, percentage of drug item planned compared with the using, percentage total quantities of a drug item with the using, the procurement frequency of each drug item, frequency uncompleted of orderlist/contract, frequency of delayed rate in payment by hospital, and indicators that can’t be measured are proportion of the quantities of products actually recieved out of total quantities planned, and percentage of quantities used out of total quantities available for consumption after deduction of buffer stock.
The Effect of BPJS Service Quality Level and Patient Characteristics to Patient Satisfaction in Primary Health Facilities Yogi Bhakti Marhenta; Satibi Satibi; Chairun Wiedyaningsih
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 8, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.34438

Abstract

Health services in the era of JKN are organized by all Health Facility in cooperation with BPJS. Patient satisfaction is a critical indicator whether a program is a success or not. Satisfaction is the pleasure of someone who comes from the comparison between a product or performance with expectations, if performance is below expectations then the customer is not satisfied. This study aims to determine the effect of membership, service, and financing of patient satisfaction with BPJS in Primary Health Facilities. This research is an analytical descriptive research with cross sectional survey design. The data was taken quantitatively by using questionnaires and completed with qualitative data through interviews to deepen the findings of the field. Sampling technique used is purposive sampling with inclusion criteria. The number of respondents samples used were 278 respondents and the sample of the study sites was determined by random sampling method including health center, clinic and pharmacy network. The data were analyzed by using multiple linear regression analysis in the form of t test and F test. The result of research at Primary Health Facilities Regency showed that there was positive and significant influence to patient satisfaction of BPJS, including membership variable (p = 0,02), variable of service (p = 0,00), and financing variable (p = 0,00), while F test simultaneously also shows there are positive and significant influence to patient satisfaction BPJS with value (p = 0,00).
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdillah Mursyid Akuba, Jusnita Amna, Shily Rahmatika Anggraini Citra Ryshang Bathari Anna Wahyuni Widayanti Ardiningtyas, Bondan Ardiyatul I. Kelana Ari Dwidayati Azni, Meicella Bai Athur Ridwan Bella Anggelina Dewa Ayu Putu Satrya Dewi Dewi, Mahmud Carica Ekasari, Marlita Putri Endang Yuniarti Fakhriya, Dina Faluti, Dimas Rizki Ferina Septiani Damanik Fita Rahmawati Fita Rahmawati Fivy Kurniawati Ginanti Putri, Ni Putu Vyra Gunawan Pamudji Widodo Haris, Restu Nur Hasanah Harnita Harnita Hasina, Raisya Heni Lutfiyati Heni Lutfiyati, Heni I Dewa Putu Pramantara Indriastuti Cahyaningsih, Indriastuti Iwan Yuwindry Khrisna Heryanti Febti Kurniasar Kiki Yuli Handayani Kristanti, Nugraheni Dwiari Kukihi, Farha Elein Kurniawati, Fivy Lubis, Muammar Mahdiyani, Ulfah Malina, Rachma Marhenta, Yogi Bhakti Meicella Azni Melia Eka Rosita Muh Irham Bakhtiar Mulyagustina Mulyagustina Mulyagustina, Mulyagustina Mursyid, Abdillah Mursyida Ulfa Nanang Munif Yasin Nanang Munif Yasin Nanang Munif Yasin Nananng Munif Yasin Nia Primayani Niken Nur Widyakusuma Nita Trinovitasari Nugraheni Dwiari Kristanti Nur Aini Budiyanti Nur Hamida Nurul Mardiati Nurul Mardiati Nurul Mardiati Oetari . Pramuji Eko Wardani Pratama, I Dewa Putu Probosuseno Probosuseno Probosuseno Probosuseno, Probosuseno Putra, Juniawan Akbar Karisma Rachma Malina Rahmadani . Raisya Hasina Renni Simorangkir Restu Nur Hasanah Haris Ria Widyaswari Rina Mutiara Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno Sampurno Saskiya, Pingki Arum Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Satibi Setiabudi, I Dewa Putu Pramantara Simanullang, Raymon Sumarni Sumarni Sumarni Sumarni Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Susi Ari Kristina Syifa Indi Wijaya Taufiqurohman Titami, Arina Tri Murti Andayani Tri Murti Andayani Ulfah Mahdiyani Wa Ode Masrida Wahidah, Pujiastuti Wanggol, Agata Christi Febriani Warastuti . Widayanti, MPH., Apt., Ph.D., Anna Wahyuni Widyasari, Leiren Garda Yatminto, Eko Yogi Bhakti Marhenta Yulia Citra Yuwindry, Iwan