Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Katang-Katang (Ipomea pes caprae) dengan Metode DPPH : Literature Review Tsania Zahra Taslima; Zulpakor Oktoba; Atri Sri Ulandari; Muhammad Iqbal
Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF)
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/jrikuf.v3i1.594

Abstract

Free radicals are reactive molecules that contribute to oxidative stress, triggering cellular damage and leading to degenerative diseases such as cancer, diabetes, and cardiovascular diseases. Antioxidants are required to neutralize free radicals and protect the body from oxidative damage. The leaves of Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br. contain secondary metabolites, such as flavonoids and phenolics, which have potential antioxidant activity. This article aims to analyze the antioxidant activity of Ipomoea pes-caprae leaf extract using the DPPH method. The study employed a literature review approach using Google Scholar with specific keywords and 13 articles met the inclusion criteria with a  publication range from 2015 to 2025. The findings indicate that the extraction method and type of solvent significantly affect the effectiveness of antioxidant activity. Maceration and Soxhlet extraction methods were effective in isolating active compounds, particularly flavonoids and phenolics, while polar solvents such as ethanol and methanol produced better results compared to non-polar solvents. Antioxidant strength, determined by IC50 values, ranged from very strong to very weak. Therefore, it can be concluded that selecting the appropriate extraction method and solvent is crucial to maximizing the antioxidant potential of Ipomoea pes-caprae leaves as a natural antioxidant source for health and pharmaceutical applications.  
Kandungan Senyawa Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.): Narrative Review Umniyah Tsabitah Zahrani; Ihsanti Dwi Rahayu; Atri Sri Ulandari; Ramadhan Triyandi
Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF) Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF)
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/jrikuf.v3i2.599

Abstract

This narrative review article explores the potential of papaya leaves (Carica papaya L.) as an alternative antibacterial treatment due to the increasing problem of antibiotic resistance. Papaya leaves, commonly found in Indonesia, are known to have various pharmacological properties, including antibacterial effects. The article aims to collect and review existing literature on the phytochemical compounds and antibacterial activity of papaya leaf extract. Literature searches were conducted across several databases such as Google Scholar, NCBI, ResearchGate, and ScienceDirect using keywords like "antibacterial," "phytochemical screening," and "Carica papaya leaf." Articles from the last five years that were accessible in full text and relevant to the topic were selected, leading to the inclusion of 18 articles in the review.The findings indicate that papaya leaf extracts exhibit antibacterial properties against both gram-positive and gram-negative bacteria. The degree of antibacterial activity varies, ranging from weak to very strong inhibition. This antibacterial effect is attributed to the secondary metabolite compounds present in papaya leaves, including alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, phenolics, terpenoids, and steroids. These compounds contribute to the biological activity of the extract, making it a promising candidate for further development as a natural antibacterial agent. Overall, this review underscores the importance of exploring medicinal plants like papaya leaves as viable alternatives to combat bacterial infections and address the growing issue of antibiotic resistance..
Pendampingan Pembuatan Mykunas (Gummy Kulit Nanas) dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas di Pekon Gunung Terang, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung: Assistance in Making Mykunas (Pineapple Peel Gummy) in the Context of Utilizing Pineapple Peel Waste in Pekon Gunung Terang, Bulok District, Tanggamus Regency, Lampung Province Afriyani, Afriyani; Ulandari, Atri Sri; Oktoba, Zulpakor; Suri, Nurma
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 5 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i5.8837

Abstract

Utilization of Pineapple Peel (Ananas comosus L.) waste into jelly candy products for dental health. This PKM activity aims to socialize the Farmer Group community that pineapple peels can be utilized and processed into gummy candy, which is effective in improving dental health. Pineapple skin is rich in bromelain, vitamin C, cysteine protease, and phytochemical compounds in the form of alkaloids, phenols, tannins, flavonoids, saponins, and carbohydrates. Pineapple skin also contains a rich source of vitamin C and manganese, which can help fight inflammation in the gums and tissues. Manganese helps in the development, strengthening, and repair of bones and teeth. Bromelain and Vitamin C in pineapple skin have the potential to be developed into pharmaceutical products. The method used is focus group discussion (FGD) by presenting theory in lectures, completing pre-test and post-test questionnaires, and interactive questions and answers. The results of the analysis based on the results of the pre-test and post-test questionnaires showed that there was a slight increase in participants' understanding after taking the test. The average percentage of participants' pre-test was 78.12%, while the average percentage of post-test was 78.33%. Utilizing pineapple peel waste in gummy candy is effective in improving dental health and opening up business opportunities for the community. Pineapple skin, which is rich in bromelain and vitamin C, has not previously been utilized optimally. With this assistance, the Pekon Gunung Terang community can process pineapple peel waste into products that are valuable and beneficial for health and the local economy.
Tinjauan Botani, Etnofarmasi, Fitokimia, dan Bioaktivitas Daun Katang-Katang (Ipomoea pes-caprae L.) Ilyas Prabamukti; Oktoba, Zulpakor; Ulandari, Atri Sri; Zakiah Oktarlina, Rasmi
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 3 No. 1 (2025): Bulan Juli 2025, FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v3i1.5213

Abstract

Latar belakang: Ipomoea pes-caprae L. atau katang-katang merupakan tumbuhan perdu yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan diketahui mengandung berbagai senyawa fitokimia seperti flavonoid, polifenol, alkaloid, tanin, dan saponin yang berkontribusi terhadap aktivitas farmakologis, termasuk sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk meninjau aspek botani, kandungan fitokimia, dan bioaktivitas daun katang-katang melalui pendekatan tinjauan literatur. Metode: Metode yang digunakan berupa analisis deskriptif kualitatif terhadap publikasi ilmiah nasional dan internasional yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Hasil: Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak daun I. pes-caprae memiliki efektivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen, menangkal radikal bebas, serta mengurangi proses inflamasi. Simpulan dan saran: Potensi ini menjadikan daun katang-katang sebagai kandidat bahan alam yang menjanjikan untuk dikembangkan dalam sediaan farmasi berbasis herbal.
PELATIHAN PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SABUN PADA KELOMPOK IBU PKK DI LAMPUNG SELATAN Ulandari, Atri Sri; Yuningrum, Hesti; Daulay, Suryani Agustina; Yunianto, Andi Eka; Astri, Desi; Riduan, Alya Izzaty
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26491

Abstract

Abstrak: Pada umumnya, pengusaha kuliner atau ibu rumah tangga menghasilkan limbah minyak goreng dari proses penggorengan, yang dikenal sebagai "minyak jelantah", yang berarti penggunaan minyak berulang kali. Banyak orang, seperti ibu rumah tangga atau pengusaha kuliner, belum menyadari dampak buruk dari mengkonsumsi minyak yang digunakan berkali-kali dan memanfaatkannya sebelum dibuang. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang cara menggunakan minyak jelantah sebagai bahan utama pembuatan sabun. Responden dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK salah satu desa di Lampung selatan yang berjumlah 25 orang. Responden diberi pretest terlebih dahulu. Sebelum pelatihan, pretest diberikan kepada responden untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang pelatihan yang akan diberikan. Setelah pelatihan, posttest diberikan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengetahuan ibu PKK meningkat setelah pelatihan, dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 8,44% dan nilai rata-rata post-test sebesar 9,08%.Abstract: In general, culinary entrepreneurs or housewives produce waste cooking oil from the frying process, known as "oil used", which means repeated use of oil. Many people, such as housewives or culinary entrepreneurs, are not yet aware of the negative impacts of repeated use of cooking oil and utilize it before throwing it away. The purpose of this service is to provide training on how to use used cooking oil as the main ingredient in making soap. A group of PKK women in Karang Anyar Village, South Lampung, held a demonstration of making soap using used cooking oil. A total of 25 people became respondents. Respondents were given a pretest first. The purpose of this service is to provide training on the use of used cooking oil as a basic ingredient for making soap. The PKK mothers' group in Karang Anyar Village, South Lampung, conducted a demonstration of making soap using used cooking oil. A total of 25 people became respondents. Before the training, a pretest was given to respondents to find out how far their knowledge was about the training that would be given. After the training, a posttest was given. The results of the descriptive analysis showed that the knowledge of PKK mothers increased after the training, with an average pre-test value of 8.44% and an average post-test value of 9.08%.
Peran Tenaga Kefarmasian dalam Proses Penanggulangan Wabah Covid-19 di Apotek Kota Mataram Tahun 2020 Ningrum, Dwi Monika; Haryanto, Dedent Eka Bimma; Yuliana, Depi; Mukhlishah, Neneng Rachmalia Izzatul; Permana, Denih Agus Setia; Ulandari, Atri Sri
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 10 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v10i1.2022.289

Abstract

Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK), merupakan tenaga kesehatan yang berada di garda depan  pelayanan kefarmasian baik di apotek, puskesmas, rumah sakit dan sarana pelayanan kefarmasian lainnya.  Dalam penanggulangan Covid-19 ini, tenaga medis dan tenaga kesehatan lain berada di garis depan, membantu anggota masyarakat yang terserang tertular penyakit. Sebab itu, tenaga kesehatan terutama TTK harus mengerti dan paham betul apa yang mesti mereka lakukan pada masyarakat agar mendapat pencerahan, mereka harus memperoleh informasi yang benar dari tenaga kesehatan yang terpercaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus sesuai untuk meneliti tentang Peranan TTK Dalam Proses Penanggulangan Wabah Covid-19 dalam komunikasi informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Observasi terhadap peran TTK dilakukan selama bulan April 2020 sampai dengan bulan Juli 2020 di beberapa Apotek di Kota Mataram. Subjek yang diamati terdiri dari TTK dengan kualifikasi pendidikan Sekolah Menengah Farmasi, Diploma-III dan Apoteker. Objek yang dikaji merupakan uraian tugas yang tertuang dalam dokumen disertai dengan pengamatan langsung berupa pelayanan yang diberikan oleh TTK di tempat kerja/sarana kefarmasian. Hasil yang  diperoleh dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa TTK cukup berperan dalam proses penanggulangan wabah Covid-19 dengan prosentase sebesar 70,25%.
Perbedaan Pengaruh Air Rebusan Daun Alpukat (Persea america Mill) dengan Sari Mentimun (Curcumis sativus L) pada Penderita Hipertensi di Jerneng Terong Tawah Tahun 2022 Putri Ramdaniah; Depi Yuliana; Atri Sri Ulandari; Lelie Amalia T
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.476

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dimasyarakat, dimana keadaan tekanan darah sistolik  >= 140 mmHg dan tekanan darah distolik >= 90 mmHg. Terapi hipertensi ada 2, yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi, salah satu terapi farmakologi hipertensi, yaitu dengan mengonsumsi minuman herbal salah satunya air rebusan daun alpukat dan sari mentimun. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental Dengan Equivalen Group Control dengan rancangan Pretest dan Postest. jumlah sampel pada penelitian ini, yaitu 30 orang yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan  2 kelompok intervensi, air rebusan daun alpukat dan sari mentimun masing-masing diberikan pada sore hari selma 7 hari dengan dosis 250 ml. Kesimpulan dari penelitian ini di dapatkan hasil analisa pengaruh air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh nilai p = 0,005 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat pengaruh penurunan tekanan darah yang signifikan terhadap penderita hipertensi di jerneng terong tawah tahun 2022 . Hasil analisa perbedaan pengaruh penurunan tekanan darah setelah ekperimen antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol normal diperoleh nilai p = 0,000 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan perbedaan pengaruh antara kelompok intervensi air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh  p = 0, 184 > alpha = 0,05  pada tekanan darah sistolik dan nilai p = 0,902 > alpha = 0,05 pada tekanan darah distolik, yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh pada kelompok intervensi.
KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DI RUMAH SAKIT ISLAM “X” Ningrum, Dwi Monika; Ulandari, Atri Sri; Setia Permana, Denih Agus
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A hospital's designated location where patients with injuries get specialist nursing and medical care is called an intensive care unit, or ICU. Given that the intensive care unit (ICU) is a treatment location that requires a significant investment in both personnel (specialists) and technology, patients treated there often have acute conditions that are believed to be reversible (recoverable). Drug Related Problems (DPRs) are unintended side effects of medication treatment that patients may face and which may compromise their chances of making a full recovery. Regarding DRPs, errors in dosage and medication interactions may occur during treatment in the intensive care unit, or the dosage may be administered incorrectly. This investigation is a part of a descriptive research that used a retrospective data gathering strategy from 30 medical records of patients who were hospitalised to the intensive care unit between July and September of 2022. Next, a literature research analysis was used to examine the presence of DRPs using BNF 73 (2017), www.drugs.com, and ESC (2016). The category of medication dose and the possibility of drug interactions were taken into consideration while examining the DRPs in this investigation. In the dosage category, the study's findings were gathered from 30 active patients; among them, 28 patients (93.3%) had the appropriate dose chosen when it came to ICU patients, while 2 patients (6.7%) had overdosed. In the category of Potential Drug Interactions obtained from 30 ICU patients, major potential drug interactions were found in 14 patients (46.7%). Of the patients, 27 individuals had a moderate prevalence of possible medication interactions (90%). Finally, 15 individuals (50%), encountered the occurrence of possible mild medication interactions.
Literatur Review : Potensi Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dan Minyak Atsiri Sereh Dapur (Cymbopogon Citratus) Ulandari, Atri Sri; Selviana, Ade Putri; Khoirotunnisa, Ummi
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 13 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v13i1.2025.720

Abstract

Tangan dapat menjadi perantara terbesar dalam penyebaran mikroorganisme terutama bakteri. Upaya preventif yang dapat dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun yang mengadung bahan alam aktif sebagai zat antibakteri. Tanaman telang (Clitoria ternate L.) dan sereh dapur (Cymbopogon citratus) telah banyak digunakan untuk berbagai jenis pengobatan dengan efek farmakologis, salah satunya adalah antibakteri. Penggunaan secara tunggal dari masing-masing tanaman tersebut telah dilakukan, namun perlu pengkajian lebih lanjut mengenai potensi penggunaan kombinasi kedua bahan alam tersebut untuk menghasilkan efek farmakologis sebagai antibakteri dalam berbagai formulasi sediaan. Studi literatur ini bertujuan untuk memberikan informasi dengan menggali lebih dalam terkait potensi bunga telang (Clitoria ternate L.) dan sereh dapur (Cymbopogon citratus) dengan aktivitas farmakologi sebagai antibakteri yang diformulasikan menjadi berbagai bentuk jenis sediaan sabun. Sumber referensi yang digunakan dicari menggunakan database Google Scholar dengan kata kunci yang relevan kemudian diseleksi hingga mendapatkan 4 artikel untuk ditinjau. Hasil tinjauan literatur mengenai potensi bahan alam tanaman telang dan sereh dapur mempunyai efek farmakologis sebagai antibakteri jika digunakan dalam bentuk tunggal. Sehingga studi literatur ini dapat dijadikan dasar ilmiah mengenai efek antibakteri pengaruh dari kombinasi kedua tanaman tersebut.
Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Pneumonia Di Instalasi Rawat Inap Rsud Praya Tahun 2022 Ningrum, Dwi Monika; Setia Permana, Denih Agus; Ulandari, Atri Sri; Umboro, Recta Olivia; Edisi, Nur
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 12 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v12i2.2024.730

Abstract

Dalam hal penyakit menular, pneumonia membunuh lebih banyak anak daripada yang lain. Data Riset Kesehatan Dasar Nasional menunjukkan bahwa pada tahun 2018, 21.308 orang di provinsi NTB didiagnosis menderita pneumonia, sehingga angka prevalensinya 1,38 persen (RISKESDAS). Memeriksa demografi dan pola penggunaan obat pasien rawat inap pneumonia yang dirawat di RSUD Praya pada tahun 2022 merupakan salah satu dari banyak tujuan penelitian ini. Untuk menilai data deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Daftar lengkap semua pasien yang dirawat di unit pneumonia di RSUD Praya di kabupaten Lombok Tengah untuk sepanjang tahun 2022. Informasi tentang demografi dan penggunaan obat pasien, dipecah berdasarkan usia, jenis kelamin, dan masalah kesehatan lainnya. Berdasarkan data karakteristik pasien berdasarkan komorbiditas, terdapat kesenjangan gender sebesar 65% dan 58% pasien tidak memiliki komorbiditas. Kelompok terbesar terdiri dari bayi (49%). Setelah seftriakson, antibiotik yang paling sering digunakan, yaitu sebesar 60% dari total, data profil pengobatan menunjukkan bahwa kortikosteroid merupakan obat kedua yang paling umum, yaitu sebesar 19% dari total.