Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arterial melebihi batas normal takanan darah, dimana tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg hipertensi di Indonesia mencapai 658.201 jiwa, penderita hipertensi memerlukan pengobatan seumur hidup dengan obat tunggan dan obat kombinasi, latihan relaksasi nafas dalam dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengaktifkan syaraf otonom sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah. Metode Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain study kasus yang berusia 35-55 tahun, sampel dalam penelitian sebanyak 2 responden yaitu penderita hipertensi stage 2 yang dirawat di Rumah Sakit Tentara TK IV 01.07.01 Pematangsiantar. Hasil evaluasi pada klien pertama Ny. D didapatkan dengan tekanan darah hari pertama 170/90 mmHg setelah dilakukan relaksasi nafas dalam tekanan darah belum membaik, hari kedua dengan tekanan darah 150/70 mmHg, setelah dilakukan terdapat penurunan tekanan darah menjadi 120/70 mmHg. Klien kedua Ny. I didapatkan tekanan darah hari pertama 160/90 mmHg setelah dilakukan relaksasi nafas dalam belum ada penurunan pada tekanan darah, hari kedua tekanan darah 140/70 mmHg setelah dilakukan relaksasi nafas dalam terdapat penurunan terhadap tekanan darah menjadi 120/70 mmHg. Kesimpulan penerapan relaksasi nafas dalam dapat menurunkan tekanan darah. Saran diharapkan teknik relaksasi nafas dalam dapat dilakukan sebagai intervensi unggulan pada pasien hipertensi stage 2 untuk menurunkan tekanan darah