Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluation of Ratoon Potential and Yield of Some Sorghum Varieties (Sorghum bicolor L) Akhmad Zubaidi; Dwi Ratna Anugrahwati; Baiq Erna Listiana; Novita Hidayatun Nufus; Anjar Azhari Pranggawan
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 10 (2024): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i10.8374

Abstract

Sorghum production needs to be increased to meet food or feed needs because sorghum grain has nutritional qualities that are comparable to other grains such as corn. One of the advantages of the sorghum plant is the growth of new shoots from the base of the harvested stem which produces new plants, ratoon, that grow until they can be harvested. This experiment examines the ratoon potential of 5 sorghum varieties, Bioguma, Samurai, Pahat, Suri4, and the local Gando Keta variety so that we can utilize ratoon technology on these sorghum varieties. The experiment was carried out in a greenhouse using a Completely Randomized Design. It can be confirmed from this experiment that the dry matter weight of the main plants is higher compared to the ratoon plants' dry matter weight, however, the yield of the ratoon was higher than that of the main plants. Seed size contributes to the higher yield of the ratoon plants.  Among all the varieties tested, Suri4 and Pahat show the best ratoon potential. Gando Keta, the local variety, has the lowest grain yield of main and ratoon compared to the other varieties.
Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Budidaya Sayur-sayuran di Lahan Pekarangan Masyarakat Desa Obel-obel Lombok Timur NTB I Ketut Ngawit; Wayan Wangiyana; Novita Hidayatun Nufus; Anjar Pranggawan Azhari
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i1.143

Abstract

Potensi lahan pekarangan dan tenaga kerja keluarga di Desa Obel-obel Lombok Timur tidak produktif secara ekonomi karena keterbatasan akses pengetahuan dan keterampilan penduduknya. Karena itu, dilaksanakan pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja keluarga mengusahakan tanaman sayur-sayuran di lahan pekarangannya. Metode kegiatan tindak partisipatif yang dilaksanakan selama 6 bulan, melalui beberapa tahap yaitu, identifikasi masalah, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kegiatan pelatihan dan demplot tentang pengusahaan tanaman sayur-sayuran di lahan pekarangan berlangsung dengan aman dan lancar. Pengetahuan dan keterampilan peserta kegiatan mengusahakan sayur-sayuran meningkat, terbukti tingkat partisipasi dan antusiasme para peserta tinggi. Aplikasi beberapa tindak agronomi secara intensif seperti penggunaan mulsa, aplikasi pupuk organik 15 - 20 ton ha-1 dan pupuk NPK Ponska 75 - 150 kg ha-1, memberikan hasil tanaman sawi-pakcoy, tomat, cabai rawit dan cabai merah lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi NPK Ponska 300 kg ha-1, tanpa pupuk organik dan tanpa mulsa. Pendapatan dan keuntungan dengan mengusahakan sawi-pakcoy, tomat, cabai rawit dan cabai merah di lahan pekarangan lebih banyak dibandingkan dengan mengusahakan bayam. Dosis aplikasi pupuk organik padat untuk tanaman sawi-pakcoy, tomat, cabai rawit dan cabai merah di lahan pekarangan, 20 - 25 ton ha-1 dengan waktu aplikasi setelah pengolahan tanah.
Sosialisasi dan Pendampingan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga di Desa Keru, Lombok Barat Afifah Farida Jufri; Dwi Ratna Anugrahwati; Dwi Noorma Putri; Anjar Pranggawan Azhari; Vera Yulandasari
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i1.146

Abstract

Pemanfaatan tanaman obat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang mulai hilang karena mengonsumsi obat sintetik sudah menjadi pilihan untuk menyembuhkan penyakit dalam waktu yang cukup cepat dan murah. Melihat peluang dalam pemanfaatan tanaman-tanaman yang masih mudah ditemukan di desa Keru sebagai obat keluarga, maka dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mensosialisasikan pemanfaaatan tanaman obat keluarga dan melakukan pendampingan dalam mengolah tanaman-tanaman tersebut agar dapat dikonsumsi masyarakat untuk menjaga stamina tubuh dan mencegah terserang penyakit. Kegiatan sosialisasi pemanfaatan tanaman obat keluarga dilakukan di kantor Desa Keru pada tanggal 13 Juli 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa, kepala dusun, ibu-ibu kader posyandu, mahasiswa dan masyarakat umum. Sosilaisasi dilakukan secara interaktif antara pemateri dan peserta. Materi sosialisasi meliputi pengertian tanaman-tanaman obat keluarga (TOGA), teknik budidadya TOGA, khasiat dan cara pengolahan TOGA sebagai obat. Secara umum, peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tanaman obat keluarga ini sangat antusias dan tertarik dalam mendengarkan penjelasan dari pemateri. Informasi-informasi yang dipaparkan selama kegiatan sosialisasi memantik inisiatif peserta untuk membuat TOGA bersama di lahan kosong sebelah kantor Desa Keru selain menanam di rumah masing-masing. Peserta mengharapkan adanya buku panduan terkait TOGA tersebut, tidak hanya tentang budidayanya tetapi juga khasiat dan cara pengolahannya.
PENGARUH PEMBERIAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) AKAR PUTRI MALU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KEDELAI (GLYCINE MAX. L) HENNY RISANI PUTRI; NOVITA HIDAYATUN NUFUS; ANJAR PRANGGAWAN AZHARI
GANEC SWARA Vol 18, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v18i2.920

Abstract

Lack of soil fertility causes a decrease in soybean productivity. One approach used to overcome this problem is to use PGPR, which are bacteria that can increase soil fertility by improving the availability of nitrogen and phosphate. This study aims to determine the effect of the right dose of shy daughter root PGPR fertilizer so that the growth and yield of two varieties of soybean (Glycine max L.) can be maximized and to find out what dose of shy daughter root PGPR fertilizer is appropriate to increase the growth and yield of two varieties of soybean (Glycine max L.). The experimental method was used in this study with experiments in the greenhouse The design used was a factorial completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor is the application of PGPR with a concentration of 10% consisting of P0 (without PGPR), P1 (10 ml/plant) and P2 (20 ml/plant). The second factor is the variety consisting of (V1: Argomulyo Variety and V2: Dena 1 Variety). Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and further tests with the Least Significant Difference Test (BNT) at the 5% level. The results showed that the best treatment was P0V1 for growth and P2V2 for yield
PENGARUH PUPUK SILIKA DAN PAKLOBUTRAZOL TERHADAP PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BUAH PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) Jufri, Afifah Farida; Dewi, Denisa Kartika; Azhari, Anjar Pranggawan; Nurrachman, Nurrachman
Publikasi Informasi Pertanian Vol 20 No 2 (2024): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v20i2.1284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon pembungaan dan produksi cabai rawit terhadap pemberian pupuk silika dan paklobutrazol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan November 2023 di Desa Selengen, Kabupaten Lombok Utara. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama yaitu aplikasi paklobutrazol yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu tanpa paklobutrazol (P0), paklobutrazol 250 ppm (P1) dan paklobutrazol 500 ppm (P2), sedangkan faktor kedua adalah aplikasi silika yang terdiri dari 2 taraf perlakuan, yaitu tanpa silika (S0) dan silika 2 ml L-, (S1). Parameter yang diamati yaitu waktu mulai berbunga, jumlah bunga, persentase fruitset, total buah panen per tanaman, dan bobot buah panen per tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan  silika tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada waktu mulai berbunga dan jumlah bunga, tetapi memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada pembentukan fruitset. Fruitset tanaman dengan perlakuan silika sebesar 62.93%. Perlakukan paklobutrazol  memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada waktu mulai berbunga dan persentase fruitset, namun tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada jumlah bunga. Fruiset tanpa paklobutrazol lebih rendah daripada tanaman dengan perlakuan paclobutrazol 250 ppm dan 500 ppm yaitu 53.92%. Total buah panen dan bobot buah panen per tanaman selama 7 kali panen pada tanaman dengan perlakuan silika memberikan hasil yang lebih tinggi daripada tanaman tanpa perlakuan silika. Tanaman yang diberikan perlakuan paklobutrazol dengan konsentrasi 250 ppm dan 500 ppm tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata  terhadap total buah panen dan bobot buah panen per tanaman.  Namun berbeda nyata dengan tanaman  yang tidak diberikan paclobutrazol.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI DAN PEMBERIAN PUDING DAUN KELOR DI DESA JANAPRIA Vera Yulandasari; Lalu Muhammad Sadam Husen; Amalia Mastuty; Erwin Wiksuarini; Anjar Pranggawan Azhari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.28640

Abstract

Prevalensi stunting Nusa Tenggara Barat tergolong tinggi di Indonesia. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan terutama di daerah pedesaan seperti Desa Janapria, Lombok Tengah. Penyebab stunting salah satunya adalah kurangnya pengetahuan dan akses terhadap gizi yang cukup. Oleh karena itu kegiatan yang ditawarkan sebagai solusi jangka pendek pada pengabdian masyarakat ini adalah edukasi dan pemberian puding olahan daun kelor untuk pemenuhan gizi anak dan ibu hamil. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi pada kegiatan posyandu rutin dan demonstrasi pembuatan pudding daun kelor kepada ibu-ibu peserta posyandu. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu posyandu Desa Janapria sebanyak 15 poin dari 70 menjadi 85. Anak-anak sebagian besar menyukai konsumsi pudding daun kelor. Namun lebih lanjut, perlu Upaya kontinu yang dilakukan oleh kader posyandu untuk dapat menjaga motivasi ibu-ibu posyandu mempraktikkan pembuatan puding atau olahan lain berbahan dasar daun kelor. Selain itu, perlu penelitian jangka panjang untuk mengetahui keefektifan puding daun kelor yang dikonsumsi peserta pengabdian masyarakat di Desa Janapria.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PELARUT POSFAT DARI BINTIL AKAR DAN RIZOSFIR PUTRI MALU (Mimosa pudica) DARI LAHAN PERTANIAN PENEDAGANDOR LOMBOK TIMUR Nufus, Novita Hidayatun; Azhari, Anjar Pranggawan; Zubaidi, Akhmad; Dewi, Suprayanti Martia
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 2 (2024): Jurnal Agroteksos Agustus 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i2.1238

Abstract

The use of phosphate-solubilizing microbes derived from symbiotic or rhizosphere bacteria provides a solution to enhance the phosphate content for plants. The Mimosa pudica plant has been recognized for its rich population of beneficial microorganisms on its rhizophere and root nodules. A study was conducted to identify phosphate-solubilizing bacteria from the root nodules of Mimosa pudica, which were isolated from the Penedegandor East Lombok coastal region. The results showed that 4 out of 14 bacterial isolates from the root nodule and rhizosphere of Mimosa pudica (Isolate BA1, BA2, BA4, and T10) exhibited phosphate solubilizing activity. Isolate BA4 exhibited the highest solubilizing activity, as evidenced by a clear zone diameter of 24 mm, which was greater than the other isolates. This was followed by isolate BA2 with a clear zone diameter of 18 mm, isolate T10 with a clear zone diameter of 17 mm, and isolate BA1 with a clear zone diameter of 15 mm. The isolates were identified through colony visualization and morphological analysis as belonging to the genera Bacillus (BA2), Pseudomonas (Ba4), and Micrococcus (T10); however, the identity of the BA1 isolate could not be determined.
HERITABILITAS DAN KORELASI GENOTIPIK ANTARA KARAKTER KUANTITATIF DENGAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI BERAS HITAM M4 HASIL INDUKSI MUTASI Suliartini, Ni Wayan Sri; Sudika, I Wayan; Maisopa, Ira; Aryana, I Gusti Putu Muliarta; Sudharmawan, Anak Agung Ketut; Ambarwati, Zaskia Putri; Azhari, Anjar Pranggawan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 2 (2024): Jurnal Agroteksos Agustus 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i2.1228

Abstract

This research aims to determine the heritability value in the broad sense of several quantitative traits of black rice lines and to determine the correlation coefficient value between quantitative traits and the yield of black rice rice resulting from mutation induction. This research was carried out from March to August 2023 in Saribaye Village, Lingsar District, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara. This research used a Randomized Block Design (RAK) consisting of 25 treatments with 3 replications, namely 15 Baas Selem mutants and 10 G10 strains. Observation data were analyzed using analysis of variance with a level of 5%. The research results show that the heritability value is one trait in the high category, namely plant height, while four traits have medium heritability values, namely panicle length, number of filled grains per panicle, number of empty grains per panicle, weight of 100 grains, and weight of filled grains per hill, as well as three Traits with low heritability are the number of productive offspring, the number of non-productive offspring, and the total number of offspring. Quantitative traits had a positive genotypic correlation with yield, namely plant height, number of productive tillers, panicle length and weight of 100 grains, while the total number of tillers had a negative genotypic correlation.
Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Kalium dan Silika terhadap Produksi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.): The Effect of Various Doses of Potassium and Silica Fertilizer on Cayenne Pepper (Capsicum frutescens L.) Production Farida Jufri, Afifah; Nurrachman, Nurrachman; Pranggawan Azhari, Anjar; Jihadi, Amrul; Martia Dewi, Suprayanti
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 10 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v10i2.13195

Abstract

The instability of cayenne pepper production is caused by the high rate of flower and fruit loss. This research aims to determine the effect of a combination of potassium and silica fertilizer on the production of cayenne pepper plants. The research was conducted in Rembige Village, Selaparang District, Mataram City for 6 months from April-October 2024. The materials used were Ori 212 variety, 20% liquid silica (SiO4), and KCl (60%K2O). The design used is Factorial RAK with two factors. The first factor is the dose of KCl fertilizer with 3 treatment levels, a dose of 150 kg ha-1 (K1), 300 kg ha-1 (K2) and 450 kg ha-1 (K3). The second factor is the concentration of silica fertilizer with 2 treatment levels, without silica (S0) and 2ml L-1 silica (S1). Each experimental unit was carried out 3 times and each repetition carried out observations on 5 plants. Observations and data collection include the number of productive branches, number of flowers, fruit set percentage, number of fruit per plant, and fruit weight per plant. The research results were analyzed using analysis of variance, and a 5% BNJ follow-up test. The results showed that there was an interaction between potassium and silica fertilizer treatments on fruit set parameters. Plants with a potassium dose of 150 kg ha-1 without silica gave the lowest fruit set yield, namely 60.74%.  Potassium and silica had significantly different effects on all observation parameters, where a dose of 300 kg ha-1 of potassium and 2 ml L-1 of silica gave the best results.
Efisiensi Pengusahaan Tembakau Melalui Peningkatan Aplikasi Pupuk Organik dan Pengurangan Pupuk NPK di Desa Mujur Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah NTB Ngawit, I Ketut; Supeno, Bambang; Jihadi, Amrul; Azhari, Anjar Pranggawan
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 5 No 3 (2024): Edisi Desember 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v5i3.2321

Abstract

Masalah yang dihadapi petani tembakau saat ini adalah isue panas pupuk langka dan hargnya mahal. Oleh sebab itu maka, dilaksanakan program pengabdian kepada masyarakat, tujuan utamanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani memproduksi pupuk organik dari kotoran hewan, limbah kandang ternak dan limbah pertanian yang tersedia cukup melimpah. Metode kegiatan tindak partisipatif, yang dilakukan bulan Juli 2024 sampai bulan Oktober 2024. Pelaksanaan penyuluhan dan pendampingan berjalan lancar dan sukses, terbukti partisipasi dan antusiasme petani yang semula rendah, dapat ditingkatkan setelah pelaksanaan pendampingan langsung di lapang mengenai praktek pembuatan pupuk organik, pembuatan ransum pakan ternak sapi dan demplot aplikasi pupuk organik pada tanaman tembakau. Kegiatan penyuluhan dan pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengelola tanaman tembakaunya lebih intensif melalui peningkatan aplikasi pupuk organik dan pengurangan aplikasi NPK secara bertahap. Pertumbuhan dan hasil tembakau terbaik diperoleh pada aplikasi pupuk organik 25 ton ha-1 ditambah pupuk NPK Ponska 100 kg ha-1, dengan total jumlah daun segar 34,75 lembar tanaman-1 dan total bobot daun segar tembakau mencapai 25,73 ton ha-1. Dosis aplikasi pupuk organik hasil produksi ini dianjurkan 25 ton ha-1 untuk tanaman tembakau dengan waktu aplikasi setelah pengolahan tanah.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Adji, Alif Pradipta Adji, M. Alif Pradipta Adriansyah, Al Fajr Adriansyah, Al-Fajr Agus S Wicaksono Ahmad Sam’un Al-Fajr Adriansyah Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Amalia Mastuty Ambarwati, Zaskia Putri Amrul Jihadi Apriani, Reni Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Baiq Erna Listiana Baiq Rika Ayu Febrilia Bambang Budi Santoso Bambang Supeno, Bambang Cinantya N Dewi Dewi, Denisa Kartika Dori Kusuma Jaya Dwi Noorma Putri Dwi Noorma Putri Dwi Noorma Putri Dwi Noorma Putri Dwi Putri Dwi Ratna Anugrahwati Erwin Wiksuarini Farida Jufri, Afifah Hardiansah, Yayan Hendrawan Hendrawan HENNY RISANI PUTRI Hery Haryanto Hery Haryanto Hidayatun Nufus, Novita I Gusti Putu Muliarta Aryana I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit, I Ketut I Wayan Sudika Jayaputra Jayaputra, Jayaputra Jufri, Afifah Farida Lalu Muhammad Sadam Husen Lalu Sulaiman M. Alif Pradipta Adji Maisopa, Ira Martia Dewi, Suprayanti Marzuki Marzuki Mastuty, Amalia Meidi Arisalwadi Muhammad Alif Pradipta Adji Muhammad Fathur Rouf Hasan Muhammad Sarjan Muliadi Muliadi Muwardi Sutasoma Nihla Farida Novita Hidayatun Nufus Novita Hidayatun Nufus NOVITA HIDAYATUN NUFUS Novita Hidayatun Nuvus Nurrachman Nurrachman Nurrachman Nurrachman Nurrachman Nurrachman Nurrachman Pratiwi, Dita Retno Putera Agung Maha Agung Putri, Dwi Noorma Raehanayati Raehanayati Reni Apriani Rizki, Al-Fajr Siska Ita Selvia Siti Maryam Sitti Hilyana Sri Fitriani, Sri Sukir Maryanto Suliartini, Ni Wayan Sri Suprayanti Martia Dewi Suprayanti Martia Dewi Suprayanti Martia Dewi Suprayanti Martia Dewi, Suprayanti Martia Taufik Abdullah Utami, Dianti Suciati Vera Yulandasari Wayan Wangiyana Yuliana Asri Zubaidi, Akhmad Zubaidi, Akhmad Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah