Permasalahan utama yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro di wilayah perbatasan Indonesia–Filipina adalah rendahnya produktivitas dan terbatasnya volume penjualan produk olahan, terutama pada sektor perikanan. Menjawab tantangan ini, Universitas Terbuka (UT) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIK) Rajawali Talaud dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan strategi pemasaran produk lokal. Permasalahan teknis seperti metode kerja yang belum efisien menyebabkan volume produksi masyarakat stagnan pada kisaran 3–5 kg per batch. Melalui program ini, dilakukan perbaikan metode produksi, pelatihan, serta optimalisasi proses kerja, yang mampu mendorong peningkatan kapasitas produksi menjadi 10–15 kg per batch sesuai permintaan pasar. Selain itu, dilakukan intervensi pada aspek pengemasan produk agar lebih menarik dan memenuhi standar distribusi yang lebih luas. Dampak signifikan dari kegiatan ini adalah meningkatnya daya saing produk lokal di pasar luar daerah, bahkan hingga menembus pasar ekspor ke Filipina dan Korea Selatan. Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor yang terstruktur mampu mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).