Ketidakseimbangan merupakan suatu keadaan yang disebabkan salah satu ataupun seluruh fasa pada tarnsformator mengalami perbedaan, terjadi dikarenakan besarnya beban pada tiap fasa berbeda. Hal tersebut mengakibatkan adanya arus yang mengalir pada penghantar netral yang menimbulkan terjadinya rugi arus netral, serta kerugian berupa daya yang hilang dan dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi. Pada saat dilakukan pencatatan beban gardu distribusi XY, besarnya nilai beban pada tiap-tiap fasanya berbeda, sehingga menyebabkan terjadinya rugi arus netral sebesar 2,03 kW dengan besarnya daya yang hilang sebesar 240844,2367 kW. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan pemerataan beban dengan memindahkan beban pada fasa yang tinggi ke fasa yang memiliki beban lebih rendah menggunakan atau diistilahkan pecah beban. Hasil yang diperoleh besarnya rugi arus netral turun menjadi 0,003 kW dengan besarnya daya yang hilang sebesar 45793,79 kW. Sedangkan pangaruhnya terhadap keandalan diketahui bahwa ketidakseimbangan beban memberikan pengaruh terhadap besarnya rugi arus netral berdasarkan perhitungan nilai koefisien korelasi yang didapatkan bernilai 0,24543558 meskipun termasuk dalam kategori rendah. Dari hasil kajian tersebut bahwa ketidakseimbangan beban dengan menggunakan metode pecah beban dapat menurunkan nilai arus netral dan besarnya daya yang hilang, yang berimplikasi rugi arus netralnya menjadi lebih rendah. Imbalance is a condition created by variances in one or more of the phases in the transformer, which happens because the magnitude of the load on each phase is different. This causes current to flow in the neutral conductor, resulting in neutral current losses, as well as power losses and economic losses. The magnitude of the load value on each phase varies when the XY distribution substation load is recorded, resulting in a neutral current loss of 2.03 kW and a power loss of 240844.2367 kW. To accomplish this, the load must be equalized by shifting the burden from the high phase to the phase with a lower load, a process known as load breaking. The magnitude of the neutral current loss was reduced to 0.003 kW, resulting in a power loss of 45793.79 kW. While it is known that load imbalance influences the amount of the neutral current loss, based on the calculation of the correlation coefficient value obtained is 0.24543558, despite being in the low category. From the results of the study, the load imbalance using the load rupture method can reduce the value of the neutral current and the amount of power lost, which has implications for lower neutral current losses.