Claim Missing Document
Check
Articles

Overview of knowledge, attitudes and behavior of housewives in Denpasar City towards self-medication Ruspita Sari, Ni Ketut Adelia; Kasih Permatananda, Pande Ayu Naya; Cahyawati, Putu Nita; Aryastuti, Sri Agung; Lestarini, Asri
Science Midwifery Vol 12 No 6 (2025): February: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i6.1840

Abstract

Self-medication is an effort to prevent and treat diseases without consulting a doctor, with housewives as the main actors. Factors that influence self-medication are knowledge, attitudes, and behavior. This study aims to determine the level of knowledge, attitudes, and behavior of housewives in Denpasar towards self-medication. The method used is descriptive observational with a cross-sectional approach. Respondents numbered 100 people who were selected based on inclusion and exclusion criteria. Data were collected through questionnaires and analyzed in the form of a frequency distribution table. The majority of respondents were 26-35 years old (60%), had a college/diploma education (68%), and worked as private employees (39%). The most frequently used medicine was cough and cold medicine (37%). The results showed that 67% of respondents had high knowledge, 58% had a positive attitude, and 92% had good behavior in self-medication. It is hoped that the results of this study will encourage rational self-medication practices, with the support of the government and health institutions in comprehensive education programs, including drug classification. The government and related agencies, including health education institutions, are trying to strengthen self-medication knowledge improvement programs, which not only focus on DAGUSIBU (can, use, store, dispose), but also drug classification and others.
Empowerment of Health Cadre in Managing Antenatal Class in Tulikup Village, Gianyar-Bali Aryastuti, Sri Agung; Ratna Juwita, Dewa Ayu Putu; Cahyawati, Putu Nita; Witari, Ni Putu Diah; Pradnyawati, Luh Gede
International Journal of Community Service Learning Vol. 4 No. 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.348 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i4.22284

Abstract

Lack of public awareness and knowledge of pregnant women in maintaining their health during pregnancy was one of the problem found in Tulikup Village, Gianyar-Bali. The limited number of health workers in Puskesmas has resulted in the lack of information obtained by the community regarding pregnancy, childbirth and the puerperium. Therefore, cadre empowerment programs as a driving force in managing antenatal classes for pregnant women are expected to overcome these problems. This activity was held in  Tulikup Village Hall, and was attended by 6 cadres and 6 pregnant women. The counseling, training and simulation method was used to increase their knowledge and skills about the antenatal class. At the end of the activity, it was found that there was an increase in knowledge regarding the antenatal class. Cadres were able to design an antenatal class, arrange the material that could be given and become a facilitator in activities in it.
EDUKASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE MELALUI BUDIDAYA TANAMAN PENGUSIR NYAMUK DI KELURAHAN PEDUNGAN, BALI Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; I Gde Suranaya Pandit; Putu Nita Cahyawati; Anak Agung Sri Agung Aryastuti; Asri Lestarini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28354

Abstract

Prevalensi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar, termasuk Kelurahan Pedungan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hingga saat ini belum ada terapi definitif untuk mengatasi penyakit ini, sehingga pencegahan dinilai menjadi upaya yang paling baik dalam manajemen DBD. Kegiatan ini menggunakan metode edukasi dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi dengan topik pencegahan DBD, terutama melalui penggunaan tanaman pengusir nyamuk. Kegiatan ini dihadiri oleh 5 peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir. Edukasi yang diberikan dinyatakan efektif dan berhasil meningkatkan pengetahuan peserta dengan nilai rata-rata pretest sebesar 48 poin dan nilai rata-rata posttest sebesar 100 poin. Seluruh peserta berhasil menjawab seluruh pertanyaan posttest dengan benar. Ke depan, kegiatan ini diharapkan dapat diselenggarakan secara berkala dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
PENDAMPINGAN KELUARGA BINAAN DESA BAYUNG GEDE, KINTAMANI DALAM PENCEGAHAN STUNTING Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; I Gde Suranaya Pandit; Putu Nita Cahyawati; Anak Agung Sri Agung Aryastuti; Asri Lestarini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29874

Abstract

Stunting merupakan suatu kondisi terhambatnya pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis. Pendampingan Keluarga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah stunting. Program ini dilakukan di Desa Bayung Gede, Kintamani yang merupakan salah satu desa lokus Stunting di Bali. Program ini diawali dengan pelatihan pendamping keluarga dan dilanjutkan dengan pendampingan kepada keluarga binaan selama 6 bulan. Satu kelompok mahasiswa mendampingi satu keluarga binaan. Evaluasi peningkatan pemahaman keluarga dilakukan melalui pretest dan posttest. Program dijalankan pada bulan September 2023 hingga Januari 2024 dengan sasaran 5 keluarga binaan di Desa Bayung Gede, Kintamani. Sebagian besar anak dalam keluarga binaan memiliki status gizi pendek berdasarkan tinggi badan per umur. Bentuk pendampingan keluarga yang diberikan meliputi identifikasi dan penyelesaian masalah, pemantauan status gizi, dan edukasi kesehatan terkait stunting. Program dikatakan berhasil karena mampu meningkatkan pemahaman keluarga dengan seluruh peserta berhasil mendapatkan nilai lebih dari 70 pada posttest. Untuk meningkatkan efektivitas program, ke depan diperlukan pelatihan yang berkelanjutan terhadap pendamping serta kolaborasi lintas sektor yaitu pemberi layanan kesehatan dan pendidikan.
THE EFFECT OF SUBTOTAL NEPHRECTOMY PROCEDURE ON THE GLOMERULOSCLEROSIS INDEX I Wayan Yoga Diva Peranawa; Ni Putu Diah Witari; Putu Nita Cahyawati
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 13, No 1 (2025): Meditory, Volume 13 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/meditory.v13i1.4039

Abstract

Background:  Chronic kidney disease is one of the kidney disorders with a steadily increasing incidence rate.Objective: This study aims to determine the effect of subtotal nephrectomy on the renal glomerulosclerosis in Mus musculus L. at 7, 14, and 28 days post-operation. Methods: This true-experimental study with a randomized post-test-only control group design used 16 white mice divided into four treatment groups (SO, SN7, SN14, and SN28). Kidney specimens were stained using Hematoxylin-Eosin and imaged to assess the glomerulosclerosis index. The results were analyzed using one-way ANOVA.Results:  The findings showed that glomerulosclerosis could be observed as early as 7 days post-procedure. The highest score was found in the SN28 group (3.55 ± 0.129). A significant difference was observed between the SO and SN7, SN14, and SN28 groups (p 0.05). Significant differences were also found between the SN7 and SN14 and SN28 groups (p 0.05), while no significant difference was observed between the SN14 and SN28 groups.Conclusions: These results indicate that subtotal nephrectomy can induce glomerulosclerosis as early as day seven post-operation. The highest glomerulosclerosis index was observed on day 28, although statistically, it did not differ significantly from the index on day 14.
KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI, KARAKTERISTIK KLINIS, DAN TATALAKSANA PASIEN ABLASIO RETINA DI BALI Atmaja, Ni Putu Velentina Putri Surya; Wijaya, Putu Austin Widyasari; Cahyawati, Putu Nita
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.38353

Abstract

Ablasio retina adalah kondisi medis serius pada mata yang dapat menyebabkan kehilangan pengelihatan secara permanen bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Insiden penyakit ini bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien ablasio retina, khususnya di Bali. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain potong lintang (cross-sectional). Total sampel penelitian ini adalah 59 pasien. Metode pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien ablasio retina paling banyak terjadi pada rentang usia 51-60 tahun yaitu sebanyak 25 pasien (42,4%), terjadi pada laki-laki yaitu sebanyak 32 pasien (54,2%), dan umumnya merupakan pegawai swasta yaitu sebanyak 31 pasien (52,5%). Mayoritas bertempat tinggal di Bali yaitu 43 pasien (72,9%). Terdapat 53 pasien (89,8%) dengan riwayat miopia pada diri sendiri dan terdapat 54 pasien (91,5%) memiliki riwayat miopia pada keluarga. Penelitian ini juga menemukan bahwa 50 pasien (84,7%) mengalami ablasio retina regmatogen dan mayoritas mengalami kombinasi gejala klinis berupa penurunan tajam penglihatan (visus) dan melihat tirai yaitu sebanyak 53 pasien (89,8%). Gejala tersebut mayoritas dialami pada mata kiri pasien (54,2%) dan seluruhnya (100%) menjalani prosedur operasi sebagai tatalaksana medisnya. Studi ini menyimpulkan bahwa jenis ablasio retina yang umumnya dialami pasien adalah ablasio retina regmatogen. Ablasio umumnya terjadi pada mata kiri dan seluruhnya memerlukan tindakan operasi karena mayoritas mengalami gejala penurunan visus. Pasien yang umumnya mengalami ini adalah laki-laki, berusia 51-60 tahun, bekerja sebagai pegawai swasta, dan memiliki riwayat miopia pada diri sendiri dan keluarga.
EFEK PLESTER HIDROGEL EKSTRAK GETAH JARAK CINA (JATROPHA MULTIFIDA L.) BERBASIS PVA/KITOSAN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA TIKUS Jihvani, Putu Ayu Krishna; Cahyawati, Putu Nita
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.44110

Abstract

Penyembuhan luka adalah mekanisme biologis yang kompleks dan terdiri dari tahapan peradangan, proliferasi dan remodeling jaringan. Luka yang paling umum adalah luka insisi (sayat) dan apabila tidak diobati dengan benar berpotensi menyebabkan lamanya penutupan luka yang berujung terjadinya infeksi. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2023, prevalensi kesakitan akibat benda tajam atau tumpul sebesar 7,3% di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas hidrogel ekstrak getah jarak cina (Jatropha multifida L.) berbasis PVA (polivinil alkohol) berbanding kitosan (3:1) terhadap penyembuhan luka insisi. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental yang menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley, yang terdiri dari 5 ekor tiap kelompok. Kelompok ini terdiri dari kontrol negatif yaitu NaCl 0,9%, kontrol positif antibiotik topikal yaitu clyndamycin, dan 3 kelompok perlakuan dengan persentase ekstrak masing-masing 1%, 3%, dan 6%. Alat untuk mengumpulkan data yaitu timer digital, jangka sorong, kamera dan formulir observasi. Metode analisis data menggunakan One-Way ANOVA. Hidrogel ekstrak 6% memiliki efek tertinggi dan signifikan (p < 0,001) dalam percepat keringnya luka dengan rerata dan standar deviasi (17,4 jam ± 0,4), terbentuknya keropeng paling cepat (86.02 ± 1.63 jam) serta pada hari ke-21 rerata diameter luka yang paling sempit (0.84 ± 0.24 mm). Hidrogel berbasis PVA/kitosan dengan konsentrasi 6% menunjukkan terdapat efek yang lebih unggul dibandingkan dengan antibiotik topikal yaitu clindamycin dalam proses penyembuhan luka insisi.
Antibiotic use at the ear, nose, and throat outpatient clinic in Bangli Regional Hospital, Bali Sudiadewi, Ni Putu Eka; Permatananda, Pande Ayu Naya Kasih; Udiyani, Desak Putu Citra; Cahyawati, Putu Nita; Aryastuti, Sri Agung
Indonesian Journal of Pharmacology and Therapy Vol 6 No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Universitas Gadjah Mada and Indonesian Pharmacologist Association or Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFARI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijpther.20992

Abstract

Ear, nose, and throat (ENT) diseases are defined as diseases that occur around the ear, nose, and throat organs, which do not recognize seasons and can affect various ages. The prevalence of ENT diseases in Indonesia is quite high, with the most common therapy being antibiotics. Irrational antibiotics use can lead to increased treatment costs, risk of side effects, and toxicity. This study aimed to evaluate the use of antibiotics among ENT outpatient. This was a cross-sectional study using medical records data from the ENT Outpatient Clinic in Bangli Regional Hospital in 2022 that meet the inclusion criteria. Data were analyzed descriptively and presented in tables or diagrams. A total of 80 samples were evaluated, predominantly aged 18-44 yo (60%), female (53.8%), and diagnosed with chronic suppurative otitis media (20%). The pattern of antibiotic prescription consisted of monotherapy antibiotics (62.5%) in solid dosage forms (58.8%), administered orally (60%), and with a duration of administration ≥ 5 d (82.5%). Patients aged 18-44 yr, both male and female, receiving either monotherapy orpolytherapy antibiotics were predominantly cases of infection (>90%). The results of this study are expected to serve as one of the sources of information for the development of practical clinical guidelines for ENT patients receiving antibiotic therapy, particularly at the Bangli Regional Hospital, Bali.
Program Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Pencegahan Kecelakaan Rumah Tangga pada Anak di Desa Bayung Gede, Kintamani : Pengabdian Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; I Gde Suranaya Pandit; Desak Putu Citra Udiyani; Putu Nita Cahyawati; Asri Lestarini
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1119

Abstract

Anak-anak merupakan korban tersering dari kecelakaan rumah tangga, yang sebagian besar terjadi pada anak-anak yang hidup di negara miskin dan berkembang. Pencegahan dan kontrol kecelakaan rumah tangga pada anak di bawah 5 tahun disebutkan cukup efektif dalam mehurunkan mortalitas akibat kecelakaan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam melakukan pencegahan kecelakaan rumah tangga. Metode transfer ilmu pengetahuan yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan kelas besar pada perwakilan keluarga di Desa Bayung Gede dan pendampingan keluarga kepada 5 keluarga binaan yang terpilih. Evaluasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu setelah penyuluhan kelas besar berupa pertanyaan pilihan ganda, dan setelah pendampingan keluarga berupa observasi checklist perilaku ya atau tidak. Hasil program pengabdian masyarakat di Desa Bayung Gede ini cukup baik. Penyuluhan kelas besar mampu meningkatkan pemahaman peserta mengenai pencegahan kecelakaan rumah tangga pada anak. Pendampingan kepada lima keluarga binaan berhasil mengidentifikasi perilaku-perilaku yang keliru dan kembali memberi penekanan untuk penerapan perilaku preventif yang lebih optimal. Ke depan, diharapkan adanya langkah yang kolaboratif dan berkesinambungan untuk dapat mewujudkan lingkungan rumah yang aman bagi anak.
Pengembangan Budidaya Tanaman Herbal dan Pemanfaatan Biopori sebagai Upaya Pembangunan Berkelanjutan Pasca COVID-19 di Desa Adat Peliatan, Ubud Dewi, Ni Wayan Erly Sintya; Cahyawati, Putu Nita; Maha Putra, I Nyoman Gede
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 3 (2025): JULI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i3.4024

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic significantly impacted Peliatan Traditional Village, Ubud, which relied heavily on tourism. The drastic drop in visitors triggered economic hardship and affected community health. Recognizing untapped local potential, this program introduced herbal plant cultivation and biopore technology as sustainable alternatives for improving health and livelihood.Objective: To build community capacity in cultivating herbal plants and managing household organic waste through biopores, thus supporting long-term health, economic resilience, and environmental sustainability.Method: The program involved 30 PKK (Family Welfare Movement) members through education on herbal plants, cultivation techniques, health applications, and hands-on biopore construction. Pre- and post-tests, along with field mentoring, were conducted to assess impact.Result: Participants’ knowledge increased by 35%. All created biopore holes at home, and 20% harvested compost within three months. The initiative also sparked interest in continuing herbal cultivation independently.Conclusion: Education on herbal use and biopore application proved effective in enhancing health awareness and environmental practices. This program represents an initial step toward post-pandemic village resilience based on local resourcesKeyword: COVID-19; community service; herbal plants; health; bio pore
Co-Authors A. Lestarini Agus Santosa Anak Agung Gede Raka Gunawarman Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya Anak Agung Raka Budayasa Anak Agung Sri Agung Aryastut Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Asri Lestarini Asri Lestarini Atmaja, Ni Putu Velentina Putri Surya Ayu Savitri Siskayani Ayu Switi D. Wijaya De Luh Pratiwi Angganing Lestari Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Oki Lestari Dewa Ayu Putu Ratna Juwita Dewi, Ni Wayan Erly Sintya Diah Padmawati Dian Puspitha Giribaldi Pemecutan Gst Ayu Kade Devina Muryantisa Gustu Rama I Dewa Gede Amara Putra Wibawa I Gde Suranaya Pandit I Gede Ketut Deny Patmantha Putra Tjahyadi I Made Adi Putra Wiguna I MADE PARIARTHA I Made Toya Ariawan I Made Wira Supanji I Nengah Sujaya I Nyoman Gede Maha Putra I Putu Arya Suryanta Wiguna I Putu Rustama Putra I Wayan Yoga Diva Peranawa Jihvani, Putu Ayu Krishna Kadek Berliantara Komang Trisna Sumadewi Kurniawan, I Gde Yudhi Lestarini, Asri Luh Gde Evayanti Luh Gde Sita Maharani Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Sri Yenny Made Indra Wijaya N. K. E. Saniathi Ni Kadek Elmy Saniathi Ni Luh Anik Puspa Ningsih Ni Luh Gede Taman Kristanti Ni Made Dwinda Handayani Ni Putu Satya Deva Jayanti Ni Wayan Armerinayanti, Ni Wayan Ni Wayan Ayu Maha Dewi Ni Wayan Rusni Ni wayan Sedani, Ni wayan Ningsih, Ni Luh Anik Puspa Pande Ayu Naya Kasih Permatananda Paramitha, I Gusti Ayu Mas Diah Pradnyawati, Luh Gede Putra, I Putu Rustama Putra, IGB Gita Pranata Putu Alit Sudarsana Sudarsana Putu Ananda Angelita Putu Utari Fridayanthi Ratna Juwita, Dewa Ayu Putu Ruspita Sari, Ni Ketut Adelia Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika Sarilan, I Putu Satria Udayana Silfia Maharani Suaridewi, I Gusti Agung Ayu Mas Sudiadewi, Ni Putu Eka Tanjung Subrata Tri Wisananda Putra Trinia Amanda Udiyani, Desak Putu Citra Velentina Putri Wardana, Made Kusuma Wardana, Ni Komang Sara Kusuma Wijaya, Putu Austin Widyasari Witari, Ni Putu Diah Yogiswara, Gde Candra Yoni, Putu Diah Paramitha Dwi