Claim Missing Document
Check
Articles

Tantangan dan Upaya Penanganan Politik Identitas pada Pemilu 2024 Elsa Kristina Hutapea; Puguh Santoso; Halomoan Freddy Sitinjak Alexandra; Achmed Sukendro; Pujo Widodo
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4811

Abstract

Abstrak Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi yang akan menentukan pemimpin dalam Pemilu 2024. Sudah selayaknya masyarakat Indonesia melakukan sikap toleransi akan perbedaan dan tidak menunjukkan hal yang berdasarkan kepentingan masing-masing agar tidak terjadi Politik Identitas. Tulisan ini akan menganalisis tantangan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pemilu 2024 dan Upaya Penanganan Politik Identitas. Metode penulisan yang dilaksanakan menggunakan studi pustaka (library research). Penulis selanjutnya akan merumuskan hal-hal yang menjadi tantangan terutama kaitannya dengan teknologi, internet dan media sosial. Hasil penelitian menunjukan tantangan-tangan Pemilu 2024 jika tidak ada tokoh yang mengajukan diri, perlunya perekrutan kaderisasi yang baik agar membentuk kandidasi, serta menjadi tantangan apabila kualitas suara yang berasal dari dukungan politik identitas. Upaya penanganan dengan dilakukan pendidikan politik, Partai politik memiliki peran untuk memberikan pendidikan politik pada masyarakat. Sebagai kesimpulan bahwa persiapan Pemilu 2024 dibutuhkannya sinergi dalam menghadapi tantangan maupun upaya penanganan politik identitas dengan pendidikan politik yang dilakukan aktor politik. Keywords: politik identitas, tantangan, upaya Abstract Indonesia will face a democratic party that will determine the leader in the 2024 elections. It is appropriate for the Indonesian people to tolerate differences and not show things based on their respective interests so that Identity Politics does not occur. This paper will analyze the challenges of Indonesian society in facing the 2024 elections and Efforts to Handle Identity Politics. Methode writing is carried out using library research. The author will then formulate things that pose challenges, especially in relation to technology, the internet and social media. The results show the challenges of the 2024 election if no figures volunteer, the need for good regeneration recruitment to form candidates, and a challenge if the quality of votes comes from identity politics support. Efforts to handle political education are carried out, political parties have a role to provide political education to the community. In conclusion that preparation for the 2024 elections requires synergy in facing challenges and efforts to handle identity politics with political education carried out by political actors. Keywords: identity politics, challenge, effort
Peningkatan Ketahanan Keluarga (Family Resilience) Sebagai Bagian dari Perwujudan Ketahanan Nasional Avida Mileaningrum; Eri Radityawara Hidayat; Endro Legowo; Pujo Widodo; Achmed Sukendro
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4812

Abstract

Abstrak Dalam usaha mencapai tujuan nasional tak luput dari Ancaman, Terororisme, Hambatan, dan Gangguan (ATHG), sehingga diperlukan suatu kekuatan yang mengandung kemampuan mengembangkan ketahanan nasional. Ketahanan Nasional adalah strategis dalam keamanan Indonesia yang berfungsi sebagai alat untuk mempersiapkan dan mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat menghancurkan bangsa Indonesia. Pada tahun 2020, ketahanan nasional Indonesia mengalami kelemahan dan penurunan. Banyak orang yang menjadi cemas akibat wabah covid, hal tersebut dapat memicu atau memperburuk masalah kesehatan mental yang jauh lebih serius. Melalui unit kelompok sosial terkecil yaitu keluarga, ketahanan dalam keluarga menggambarkan interaksi dan komunikasi antar individu yang harmonis dan sejahtera secara fisik maupun psikis. Keluarga dengan ketahanan yang baik berdampak pada resiliensi atau ketahanan diri sebagai individu. Ketahanan keluarga dianggap sebagai pilar atau penyanggah berdirinya ketahanan nasional. Pendapat dari para ahli di bidang ketahanan nasional juga mengatakan bahwa ketahanan keluarga adalah tumpuan ketangguhan sebuah negara. Bangsa Indonesia harus memiliki tiga syarat ketahanan untuk menjadi sebuah bangsa yang besar. Diantaranya Ketahanan Militer, Ketahanan Ekonomi, dan Ketahanan Jiwa. Ketiga harapan tersebut menggambarkan akan kondisi dinamis bangsa Indonesia meliputi aspek kehidupan nasional yang terintegrasi di dalam menghadapi dan mengatasi segala Ancaman, Terororisme, Hambatan, dan Gangguan (ATHG). Dengan begitu, semakin tangguh ketahanan yang dimiliki keluarga, maka akan semakin tangguh ketahanan nasional Indonesia. Kata Kunci: Ketahanan Keluarga (Family Resilience) ; Ketahanan (Resilience) ; Ketahanan Nasional Abstract In an effort to achieve national goals, threats, terrorism, obstacles and disturbances (ATHG) are not spared, so a force that contains the ability to develop national resilience is needed. National Resilience is a strategy in Indonesian security which functions as a tool to prepare for and overcome all forms of threats, challenges, obstacles and disturbances (ATHG) that can destroy the Indonesian nation. In 2020, Indonesia's national resilience will experience weakness and decline. Many people are worried that due to the COVID-19 outbreak, it can trigger or exacerbate much more serious mental health problems. Through the smallest social group unit, namely the family, resilience in the family describes interaction and communication between individuals who are harmonious and prosperous physically and psychologically. Families with good resilience have an impact on resilience or resilience as individuals. Family resilience is considered a pillar or buffer for the establishment of national resilience. Opinions from experts in the field of national security also say that family resilience is the foundation of a country's resilience. The Indonesian nation must have three conditions of resilience to become a great nation. Among them are Military Resilience, Economic Resilience, and Mental Resilience. These three hopes describe the dynamic conditions of the Indonesian nation including aspects of national life that are integrated in facing and overcoming all Threats, Terrorism, Obstacles, and Disturbances (ATHG). That way, the stronger the family's resilience, the stronger Indonesia's national resilience will be. Keywords: Family Resilience; Resistance (Resilience); National defence
Kepolisian Perairan Dalam Pencegahan Armed Robbery di Area Berlabuh Jangkar Muhammad Fajar Romdhon; Surya Wiranto; Yusnaldi; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4823

Abstract

Abstrak Sebagai salah satu instansi yang memiliki kewenangan di perairan, Kepolisisan Perairan bertanggung jawab atas terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif diwilayah perairan guna dapat mendukung terlaksana dan berjalannya program prioritas pemerintah terkait sektor kemaritiman. Kepolisian Perairan melaksanakan aksi pencegahan Armed Robbery di Perairan di sejumah titik rawan pada area berlabuh jangkar dan sandar di perairan teritorial Indonesia sejak tahun 2014-2019. Hal tersebut dilaksanakan karena menjadi salah satu penjabaran arahan dan kebijakan Kabaharkam Polri pada tahun 2014 serta didasari oleh data kasus pencurian di kapal yang terjadi di perairan Indonesia yang sangat tinggi berdasarkan laporan International Maritime Beureu (IMB). Kata Kunci: Kepolisian Perairan, Pencegahan, Armed Robbery. Abstract As one of the agencies that have authority in the waters, the Marine Police is responsible for creating a conducive Kamtibmas situation in the territorial waters in order to support the implementation and running of the government's priority programs related to the maritime sector. The Maritime Police carried out Armed Robbery prevention actions in the waters at a number of vulnerable points in anchoring and mooring areas in Indonesian territorial waters from 2014-2019. This was implemented because it became one of the elaborations of the Kabaharkam Polri directives and policies in 2014 and was based on data on ship theft cases that occurred in Indonesian waters which were very high based on reports by International Maritime Beureu (IMB) Keywords: Marine Police, Prevention, Armed Robbery.
Prediksi Model PUFF Dalam Mensimulasikan Prediksi Dispersi Debu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Firman Setia Budi; Daryono; Kusuma; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Rajasains E.
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4826

Abstract

Abstrak Indonesia adalah negara yang berada dalam ring of fire, tercatat ada 76 gunung api. Gunung Anak Krakatau (GAK) adalah salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia. Karena letak GAK di Selat Sunda yang merupakan penghubung pulau Jawa dan Sumatera dengan penduduk terpadat di Indonesia, sebaran debu vulkanis GAK dapat mengganggu aktivitas masyarakat. PUFF adalah model tracer polutan dinamik yang dikembangkan untuk mensimulasikan perilaku awan abu vulkanik yang masih baru. Kecepatan simulasi pada model tersebut sangat diperlukan untuk membuat peringatan dini pada operasional meteorologi penerbangan. Model ini berdasarkan bentuk persamaan langrangian dengan asumsi kolom vertikal sumber polutan berdifusi sepanjang distribusi Gaussian dalam ruang 3D. Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui kehandalan model PUFF dalam mensimulasikan prediksi dispersi debu vulkanis GAK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan tinjauan pustaka (literature review) yang penulis kumpulkan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan makalah ini. Metode ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dan analitis berdasarkan data dari literatur. Penulis mensimulasikan prakiraan sebaran debu gunung Krakatau dengan model PUFF. Penulis juga menggunakan teknik red-green-blue (RGB) Himawari8 resep BMKG dan JMA. Hasil RGB tersebut juga dibandingkan dengan true color SNPP. Hasil dalam penelitian ini menunjukan RGB Himawari-8 resep BMKG dapat dijadikan acuan dispersi GAK, Model PUFF mensimulasikan dispersi abu vulkanis GAK yang stabil dalam waktu 4 jam dari awal letusan dan Model PUFF memperlihatkan simulasi dispersi debu GAK yang sama dengan hasil RGB satelit Himawari-8 resep BMKG Kata Kunci: Gunung Anak Krakatau (GAK), PUFF Model, red-green-blue (RGB) Himawari8 resep BMKG dan JMA, true color SNPP, distribusi Gaussian, dispersi
Peran Polres Magelang pada Penanganan Kasus Klitih Dalam Menjaga Keamanan Nasional Robbyanandri Pratama; Siswo Hadi Sumantri; Pujo Widodo
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4828

Abstract

Abstrak Klitih merupakan fenomena kejahatan yang mengkhawatirkan di banyak daerah di Jawa Tengah, termasuk di Magelang. Kasus klitih sering kali melibatkan anak sekolah atau remaja yang terlibat dalam tindakan kekerasan dan pelanggaran hukum lainnya. Fenomena ini memiliki dampak yang luas, baik bagi korban maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kejahatan yang memerlukan perhatian serius dari aparat penegak hukum, termasuk kepolisian. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kepolisian dalam menghadapi fenomena klitih dan menjaga keamanan nasional. Dalam penanganan kasus klitih, peran kepolisian sangat penting dalam beberapa aspek. Kepolisian memiliki peran dalam mencegah terjadinya klitih melalui upaya preventif. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan patroli, pengawasan, dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan konsekuensi dari klitih. Kepolisian juga dapat bekerja sama dengan sekolah, keluarga, dan komunitas untuk mengidentifikasi faktor risiko dan memberikan pendidikan tentang konflik penyelesaian dan keterampilan sosial kepada para remaja. Kata Kunci: Hukum, Klitih, Polisi, Remaja. Abstract Klitih is a concerning phenomenon of crime in many areas in Central Java, including Magelang. Klitih cases often involve schoolchildren or teenagers who engage in acts of violence and other legal violations. This phenomenon has wide-ranging impacts, both for the victims and the society as a whole. It is a form of crime that requires serious attention from law enforcement agencies, including the police. This paper aims to explore the role of the police in facing the klitih phenomenon and maintaining national security. In handling klitih cases, the role of the police is crucial in several aspects. The police have a role in preventing klitih through preventive efforts. This can be done through patrols, surveillance, and community outreach to raise awareness about the dangers and consequences of klitih. The police can also collaborate with schools, families, and communities to identify risk factors and provide education on conflict resolution and social skills to teenagers. Keywords: Law, Klitih, Police, Teenagers.
Penanganan Konflik Batas Wilayah Antara Kabupaten Tana Toraja Dengan Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan Andi Moh Ghalib; Anang Puji Utama; M Adnan Madjid; Pujo Widodo
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4844

Abstract

Abstrak Konflik Batas Wilayah antara Kabupaten Tana Toraja dengan Kabupaten Toraja Utara yang merupakan daerah pemekaran terdeteksi di tiga titik yaitu di daerah Bira’ perbatasan antara kelurahan Sarira Kecamatan Makale Utara (Tana Toraja) dengan Desa Tadongkon Kecamatan Kesu (Toraja Utara), kemudian Daerah Se’ke, Bontongan Perbatasan antara Kelurahan Sarira Kecamatan Makale Utara ( Tana Toraja ) dengan Desa Langda Kecamatan Sopai (Toraja Utara), Serta di Kecamatan Kurra (Tana Toraja) dengan Kecamatan Awan Rante Karua (Toraja Utara). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Perbatasan Kabupaten Tana Toraja dengan Kabupaten Toraja Utara. Pengumpulan data yang dilakukan ialah menggunakan studi pustaka. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling yang kemudian melakukan Analisis data menggunakan mode 1 interaktif yang menjelaskan bahwa teknik analisis terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik batas wilayah yang terjadi lebih disebabkan karena belum diterimanya alternatif pemecahan masalah yang diusulkan yakni Kebijakan Satu Peta (One Map Policy). Dari melihat kenyataan praktis, teridentifikasi beberapa penyebab konflik terkait batas wilayah ini yaitu faktor Yuridis, Ekonomi, Kultural, Politik & Demografi, Sosial, dan Pemerintahan. Langkah yang telah dilakukan yaitu melaksanakan peninjauan bersama wilayah berbatasan antara kedua daerah yang difasilitasi oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan dengan menghadirkan Kementerian Dalam Negeri sebagai peninjau dan Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai pihak yang berkompoten dalam pemetaan batas wilayah. Dengan proses penanganan tersebut kedua daerah telah bersepakat menerima hasil apapun keputusan pemerintah provinsi bersama dengan pemerintah pusat dengan tetap memperhatikan hal-hal yang menjadi keberatan dan keinginan dari setiap daerah. Kata Kunci: Penanganan konflik, batas wilayah Abstract Boundary conflicts between Tana Toraja Regency and North Toraja Regency, which are newly established areas, have been detected at three points: in the Bira' area, which is the border between Sarira Village, North Makale District (Tana Toraja), and Tadongkon Village, Kesu District (North Toraja); in the Se'ke area, Bontongan, which is the border between Sarira Village, North Makale District (Tana Toraja), and Langda Village, Sopai District (North Toraja); and in Kurra District (Tana Toraja) with Awan Rante Karua District (North Toraja). This research utilizes a qualitative approach located at the border between Tana Toraja Regency and North Toraja Regency. The data collection method employed is literature review. The sampling technique used is purposive sampling, and the data analysis is conducted using interactive mode 1, which consists of data collection, data condensation, data presentation, and conclusion drawing. The research findings indicate that the boundary conflict is mainly caused by the lack of acceptance of the proposed problem-solving alternative, namely the One Map Policy. Based on practical observations, several causes of the boundary conflict have been identified, including juridical, economic, cultural, political and demographic, social, and governance factors. The steps taken include conducting a joint survey of the border area between the two regions facilitated by the South Sulawesi Provincial Government, with the Ministry of Home Affairs as the surveyor and the Geospatial Information Agency (BIG) as the competent party in boundary mapping. Through this handling process, both regions have agreed to accept whatever decision is made by the provincial and central governments, while still considering the objections and desires of each region. Keywords: Conflict resolution, boundary disputes
Kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat Mendukung Peran Indonesia Sebagai Leading Sector Dalam Pembentukan Asean Counter Terrorism And Peacekeeping Task Force Yulian Tri Saptono; I Gede Sumertha; Halomoan Freddy Sitinjak Alexandra; Pujo Widodo
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4846

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang peran Association of South East Asian Nations (ASEAN) dalam menangani masalah keamanan di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam mengatasi ancaman terorisme yang semakin meningkat. Pembentukan ASEAN pada tahun 1967 didasari oleh keinginan untuk melakukan kerjasama di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan. Namun, prinsip non-intervensi masih menjadi kendala dalam pelaksanaannya. Meskipun ASEAN telah mengadakan berbagai pertemuan dan menghasilkan beberapa kesepakatan, tetapi kasus terorisme masih sering terjadi di kawasan tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 2003 Indonesia mengajukan saran kepada ASEAN untuk membentuk ASEAN Peacekeeping Force, namun hal ini tidak mendapat perhatian khusus di antara anggota ASEAN itu sendiri. Baru-baru ini, terjadi serangkaian bom dan serangan teroris di Indonesia yang semakin menguatkan tuntutan untuk ASEAN agar berperan lebih besar dalam menyelesaikan masalah ini. ASEAN diharapkan dapat makin memperkuat kerjasama antar anggotanya khususnya dibidang keamanan kawasan untuk mengatasi tantangan transnasional yang semakin kompleks dan Indonesia dapat berperan sebagai leading sector dalam agenda pembentukan Counter Terrorism and Peacekeeping Task Force di kawasan ASEAN. Kata kunci : ASEAN, Kerjasama, Kontraterorisme, Indonesia, Leading sector. Abstract This research discusses the role of the Association of South East Asian Nations (ASEAN) in addressing security issues in the Southeast Asian region, particularly in dealing with the increasing threat of terrorism. The formation of ASEAN in 1967 was driven by the desire to cooperate in various fields, including economy and security. However, the principle of non-intervention remains a constraint in its implementation. Despite ASEAN holding various meetings and producing several agreements, terrorism cases still frequently occur in the region. Therefore, in 2003, Indonesia proposed the establishment of an ASEAN Peacekeeping Force, but this did not receive significant attention among ASEAN members themselves. Recently, there have been a series of bombings and terrorist attacks in Indonesia, further emphasizing the demand for ASEAN to play a larger role in resolving this issue. ASEAN is expected to strengthen cooperation among its members, particularly in the field of regional security, to address increasingly complex transnational challenges, and Indonesia can take the lead in the establishment of the Counter Terrorism and Peacekeeping Task Force within the ASEAN region. Keywords : ASEAN, Cooperation, Counter-terrorism, Indonesia, Leading sector.
Pengaruh Kinerja Personel Tim SAR TNI-AU pada masa Tanggap Darurat Gempa Bumi Kab. Cianjur Moh Agus Priono; Anwar Kurniadi; Sugimin Pranoto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Kusuma
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4847

Abstract

Abstrak Qistina: Gempa bumi adalah fenomena alam yang berpotensi mengakibatkan kerusakan fisik dan kehilangan nyawa. Dalam keadaan darurat seperti ini, performa tim SAR TNI-AU memiliki pengaruh langsung terhadap efektivitas dan efisiensi upaya penyelamatan, seperti yang terjadi pada masa tanggap darurat gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Respons cepat dan tepat dari tim SAR TNI-AU dalam situasi darurat seperti gempa bumi dapat berdampak langsung pada keselamatan korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan personel dalam menghadapi situasi tanggap darurat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang melibatkan analisis dokumen yang mendalam. Secara umum, TNI-AU berhasil mencapai efektivitas dan efisiensi dalam upaya penyelamatan selama masa tanggap darurat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, termasuk dalam hal penanganan korban yang cepat dan tepat, koordinasi dengan lembaga terkait, pemantauan informasi terkini, serta ketersediaan alat-alat dan dukungan alutsista. Hasil pelatihan SAR yang diterapkan oleh TNI-AU terbukti memberikan hasil yang positif, terlihat dari tindakan langsung yang dilakukan dalam waktu singkat setelah terjadinya bencana gempa bumi. Kata Kunci: Gempa Cianjur, Tim SAR TNI-AU, Evaluasi Kinerja
Pemasangan Radar Pantai Guna Identifikasi Potensi Ancaman di Laut Wilayah Selatan Pulau Jawa Provid Ariantoko; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno; Endro Legowo; Moch Yurianto
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4858

Abstract

Abstract This paper discusses the conditions of vulnerability and potential threats to security in the marine area of ​​the southern part of Java Island and the level of capability of the elements operating in the area whose conditions are still inadequate both in quality and quantity. This thesis uses qualitative research methods. The author has a plan to conceptualize the installation of coastal radar to increase security in the area. The author uses the IMSS (Integrated Maritime Surveillance System) radar which is already operating in the Malacca Strait area as an empirical example and will develop the concept of coastal radar in the southern region of Java Island. With coastal radar in the area that functions as an early warning system, it is hoped that all forms of threats and violations can be anticipated very well. Keywords: Coastal radar, IMSS, Potential threats.
Implementasi Peran Serta Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Muhammad Adham Pradhana; Bambang Wahyudi; Yulian Azhari; Pujo Widodo
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4864

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas implementasi peran serta Indonesia dalam perdamaian dunia dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai landasan hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran serta Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian dunia, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi peran tersebut, serta mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari literatur, dokumen-dokumen, dan sumber-sumber terkait lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia telah aktif berperan dalam memperjuangkan perdamaian dunia melalui berbagai kebijakan dan diplomasi luar negeri. Namun, masih terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi peran tersebut, seperti kurangnya sumber daya, posisi Indonesia dalam konstelasi global sebagai anggota tidak tetap PBB, dan pengaruh kepentingan-kepentingan tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya peran serta Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian dunia dengan landasan hukum yang kuat, namun masih diperlukan upaya-upaya untuk memperbaiki implementasi peran tersebut. Kata Kunci: Implementasi, peran serta, Indonesia, perdamaian dunia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Abstract This research discusses the implementation of Indonesia's participation in world peace with the Constitution of the Republic of Indonesia as the legal basis. The purpose of this study is to analyze Indonesia's participation in fighting for world peace, identify factors that influence the implementation of this role, and evaluate the results that have been achieved. The method used is descriptive-analytical with a qualitative approach. The data used in this study are secondary data from literature, documents, and other related sources. The results show that Indonesia has actively played a role in fighting for world peace through various foreign policies and diplomacy. However, there are still factors that influence the implementation of this role, such as lack of resources, Indonesia's position in the global constellation as a non-permanent member of the United Nations, and the influence of certain interests. The conclusion of this study is the importance of Indonesia's participation in fighting for world peace with a strong legal foundation, but efforts are still needed to improve the implementation of this role. Keywords: Implementation, participation, Indonesia, world peace, Constitution of the Republic of Indonesia.
Co-Authors Achmed Sukendro Adi Nugroho Adityo Santoso ADNAN MADJID Adriyanto, Agus Agus Mulyana Agus Sudarya Agus Wibowo Ahmad Riyadl Aini Nahdlia Puspita Ajis Nur Efendi Akbar Dwi Putra Akhir Yuliana Setianingrum Amelia Widya Octa Kuncoro Putri Anastasyia Sukma Kundhalini Andi Moh Ghalib ANDREAS GAMA LUSI Anwar Kurniadi Aprianto Trianggoro Putro Arifuddin Uksan Arifuddin Uksan Arifuddin Uksan Ary Randy Avida Mileaningrum Ayu Meiranda Bagus Wahyu Hutomo Bambang Wahyudi Bambang Wahyudi Bangun, Ernalem Barik Ali Amiruddin Bayu Asih Bayu Asih Yulianto Bayu Setiawan Berton Suar Pelita Panjaitan Candra Sholeh Hermawan Chalid Darmawan Charizatul Janna Asdi Putri Chehafni Damanik Christine Marnani Christine S. Marnani Daryono Dede Saputra Deffi Ayu Puspito Sari Dessy Natalia Dewi O. Eka Putri Dewi Trilia Dian Anggraini Dian Ayu Dimas Danur Cahya Djayeng Tirto Djayeng Tirto S. Dody Mulia Harahap Eka Siwi Nurhayati Elieser Ginting Elsa Kristina Hutapea Endyka Triono Dachi Eri Radityawara Hidayat Eri Radityawara Hidayat Erik Aprilian Donesia Ester Nataliana Fachruddin Usuluddin Fadilah Munawaroh Fatihah Rizkiyah Fauzi Bahar Fauzi Bahar Fauziah Gustarina Cempaka Timur Ferdy Ieorocha Firman Setia Budi Gede Sumertha KY Gita Prissandi Grace Carolina Gustin Restu Pangestu Haidul Firman Sitorus Hal Ichbhal Halomoan Alexandra Halomoan Freddy Sitinjak Alexandra Halomoan Freddy Sitinjak Alexandra Hana Putra Heridadi Heridadi Heridadi Heridadi Herlina J uni Risma Saragih Herlina J. Saragih Herlina Jr. Saragih Herlina Juni Risma Saragih Herlina Juni Risma Saragih Herlina Juni Risma Saragih Herlina Saragi Herwist Simanjuntak I Gede Sumertha I Gede Sumertha I Gede Sumertha Kusuma Yanca I Gede Sumertha KY I. Gede Sumertha Ichsan Malik IDK Kerta Widana Immanuel Franthos Papare Julianto Exel Allolayuk Khairul Umam Manik Kusuma Kusuma Kusuma Kusuma Kusuma Kusuma Kusuma Larissa Jusivani Legowo, Endro Lilik Kurniawan M Adnan Madjid M Andrian Putra Pratama Mahroza, Jonni Marjanuddin Ali Sidik Marsetio Marsetio Mira Nofrika Sari Moch Yurianto Moch. Jurianto Mochammmad Afifuddin Moh Agus Priono Mohammad Nurdin Al Latief Muhamad Farid Geonova Muhamad Rizal Aria Sandy Muhammad Adham Pradhana Muhammad Adham Pradhana Muhammad Afif Al Fayed Muhammad Fajar Romdhon Muhammad Habib Wicaksono Muhammad Habib Wicaksono Muhammad Ihsan Muhammad Surya Bhaskara Nini Aryanti Novia Ayu Rizky Nur Habibatus Sholichah Nurhidayat Nurul Fatin Muhardika Mansyur Nurul Purwaningdyah Dharmastuti Nurwulansari Nurwulansari Pande Made Rony Kurniawan Panji Suwarno Panji Suwarno Panji Suwarno Petrus P.S Prakoso, Lukman Yudho Prima Aris Wardhani Priyanto Priyanto Provid Ariantoko Puguh Santoso Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Rahma Agun Aulal Muna Raja Humuntal Manalu Rajasains E. Ras, Abdul Rivai Regita Ernawati Rejang Musi Agastya A. S. W Relycia Solihin Renny Setiowati Resmanto Widodo Resmanto Widodo Putro Reza Mahendra Ridha Ayu Rachmawati Rifan Apriantara Rininta Diang Kirana Risman, Helda Robbyanandri Pratama Robbyanandri Pratama Robertus Heru Triharjanto Rudiyanto Rudiyanto Rudy Laksmono Rudy Sutanto Said, Budiman Djoko Sakinatunnafsih Anna Salsabila Cherish Okcavia Sartika Khairani Siregar Say Marina Octavia Shelvy Nujuliyani Siswo Hadi Sumantri Siswo Hadi Sumantri Siswo Hadi Sumantri Sobar Sutisna Sri Patmi Stellar Mella Stellar Nube Mella Subiyanto, Adi Sudibyo Sudibyo Sugimin Pranoto Suhirwan, Suhirwan Sulistiyana Sulistiyana Supriyanto Darmansyah Surachman Surjaatmadja Suyono Thamrin Syaiful Anwar Syamsul Maarif Syamsul Maarif Syamsunasir Syamsunasir Syamsunasir Syamsunasir Syamsunasir Syamsunasir Tamarell Vimy Taufik Akbar Teguh Prasetyo Trismadi Trismadi Ully Ngesti Pratiwi Uly Maria Ulfah Utama, Anang Puji Vania Amelia Annava Wibisono Poespitohadi Widodo Widodo Widodo Wilopo Wilopo Wilopo Wilopo Wilopo Wira Muharromah Wiranto, Surya Yoga Aztrianto Yudhawira Bhaskara Sembiring Yulian Tri Saptono Yulian Tri Saptono Yuliana Anggun Pertiwi Yusnaldi Yusnaldi