Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ANGKA KEJADIAN PREMATURITAS DI RSIA SITTI KHADIJAH I MAKASSAR TAHUN 2022 Irmayanti, Irmayanti; Rahmawati, Annisa; Irwan, Andi Alamanda; Nulanda, Mona; Darma, Sidrah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25483

Abstract

Anemia merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi hemoglobin kurang dari normal. Dikatakan anemia apabila Hb < 11 gr/dl. Ibu hamil yang mengalami anemia dampak risiko melahirnya bayi prematur atau bahkan keguguran, Intrauterine Growth Restriction (IUGR), dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Prematuritas merupakan persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 28 - ?37 minggu. Seringkali bayi prematur yang bertahan hidup disertai dengan kelainan yaitu kelainan neurologik seperti serebral palsi, retinopati, reterdasi mental, dan prestasi sekolah yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan angka kejadian prematuritas di RSIA Sitti Khadijah I Makassar Tahun 2022. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan cross sectional (potong lintang). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh dari populasi yang diteliti dengan menggunakan data sekunder berupa data rekam medis. Pengolahan data menggunakan uji statitstik dengan chi-square dan kendalls tau. Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian prematur di RSIA Sitti Khadijah I Makassar melalu uji chi-square dengan nilai p-value 0.026 (< 0.05). Berdasarkan uji kendall’s tau kofisien korelasi sebesar 0.026 dengan nilai sig. yaitu 0.027 < 0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan persalinan prematur di RSIA Sitti Khadijah I Makassar Tahun 2022.
HUBUNGAN KPD DENGAN PERSALINAN BERDASARKAN USIA KEHAMILAN DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR Amalia, St. Rahmatul; Julyani, Sri; Rasfayanah , Rasfayanah; Andi Mappaware, Nasrudin; Darma, Sidrah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25631

Abstract

Persalinan berdasarkan usia kehamilan terbagi menjadi persalinan aterm dan persalinan preterm. Pada saat persalinan berlangsung dapat terjadi kematian pada ibu maupun bayinya. Angka kematian ibu dan bayi dapat disebabkan oleh infeksi persalinan preterm. Menurut data dari WHO(2018) angka kelahiran bayi preterm di Indonesia sekitar 675.700 pertahun, menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar ke-5 dengan jumlah persalinan preterm tertinggi di dunia.Salah satu faktor penyebab persalinan preterm yaitu KPD. KPD merupakan pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu. KPD merupakan penyebab 18%-20% morbiditas dan mortalitas perinatal. KPD dapat terjadi pada kehamilan aterm dengan insidensi lebih tinggi antara 6-19% dibanding KPD preterm dengan insidensi 2% dari semua kehamilan.Pasien KPD dengan risiko rendah yang memenuhi kriteria dapat diberikan manajemen perawatan di rumah hingga melahirkan aterm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan KPD dengan persalinan berdasarkan usia kehamilan di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar.Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel dari data rekam medik sebanyak 74. Hasil diolah menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian bahwa KPD pada kehamilan aterm didapatkan 54 orang mengalami persalinan pada usia kehamilan aterm. Sementara KPD pada kehamilan preterm didapatkan 7 orang mengalami persalinan pada usia kehamilan aterm dan 13 orang mengalami persalinan pada usia kehamilan preterm. Dari hasil analisis didapatkan p-value <0,001. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan antara KPD dengan persalinan berdasarkan usia kehamilan di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar
KARAKTERISTIK KLINIS TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR TAHUN 2020-2022 Tammi, Zherant Parningan; Salakede, Setia Budi; Akib, Rahmawati; Darma, Sidrah; Natsir, Bulkis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.26491

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis penyebab mortalitas dan morbiditas utama di negara-negara berkembang. Diperkirakan setiap tahun anak beresiko terinfeksi TB karena berkontak dengan orang dewasa yang memiliki BTA-positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik klinis tuberkulosis paru pada anak di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan data rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data penderita tuberkulosis paru pada anak berdasarkan usia 0-12 bulan sebanyak 7,3%, usia 1-5 tahun sebanyak 56,1%, usia 6-10 tahun sebanyak 24,4%, dan usia 11-17 tahun sebanyak 12,2%. Berdasarkan jenis kelamin sebanyak 56,1% laki-laki dan   43,9% Perempuan. Berdasarkan berat badan saat memulai pengobatan 5-10 kg sebanyak 31,7%, 11-20 kg sebanyak 46,3%, 21-30 kg sebanyak 12,2%, dan 31-40 kg sebanyak 9,8%. Adapun gejala respiratorik berupa batuk kronik 90,2%, sesak 53,7%, nyeri dada 34,1%, dan batuk darah 2,4%. Sedangkan yang mengalami gejala sistemik berupa demam 78,0%, berat badan tidak naik/penurunan berat badan 73,2%, malaise 26,8%, dan keringat malam sekitar 4,9%. Gambaran karakteristik klinis repiratorik yang paling banyak pada tuberkulosis paru anak di Balai Besar Kesehatan paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022 adalah batuk kronik, sedangkan karakteristik klinis sistemik terbanyak yakni demam. Anak yang menderita tuberkulosis paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022 terbanyak pada usia 1-5 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki berat badan antara 11-20 kg saat memulai pengobatan.
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MAKASSAR Alatas, Idrus; Darma, Sidrah; Nurussyariah, Nurussyariah; Permatasari , Wa Ode Ellistrika; Natsir, Bulkis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.26920

Abstract

Tuberkulosis (TB) secara konsisten menunjukkan banyak tingkat kematian tahunan yang lebih tinggi dari pada HIV atau infeksi lainnya. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis anak di dunia tidak dapat diketahui karena kurangnya alat diagnostik dan tidak adekuatnya sistem pencatatan dan pelaporan kasus TB anak, sehingga diperkirakan banyak anak menderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang benar. Penelitian ini bertujuan Mengetahui karakteristik penderita Tuberkulosis Paru pada anak di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar. Penelitian ini adalah Deskriptif menggunakan data rekam medis untuk melihat karakteristik penderita Tuberkulosis Paru anak di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data berdasarkan usia usia 0-5 tahun sebaanyak 33,8 %, usia 6-10 tahun sebanyak 22,4%, usia 11-18 sebanyak 43,8% pasien menderita Tuberkulosis. Berdasarkan jenis kelamin sebanyak 41,2 % adalah jenis kelamin perempuan dan sebanyak 58,8 % adalah jenis kelamin laki-laki. Berdasarkan status gizi sebanyak 3,8 % dengan obesitas, 5.0% dengan overweight, 43,8 % dengan gizi baik, 25.0% dengan gizi kurang dan 22,4 % dengan gizi buruk. Berdasarkan jenis Tuberkulosis sebanyak 85.0 % pasien menderita Tuberculosis Paru dan 15.0 % menderita Tuberkulosis extraparu. Anak yang menderita tuberkulosis paru di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar tahun 2021-2022 terbanyak pada usia 11-18 tahun, Jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki, dengan status gizi terbanyak yaitu malnutrisi serta paling menderita Tuberkulosis intraparu.
Pengaruh Anemia dan Preeklampsia terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Cahyani, Pramesty Regita; Dahliah, Dahliah; Makmun, Armanto; Kamaluddin, Irna Diyana Kartika; Darma, Sidrah
Wal'afiat Hospital Journal Vol 5 No 1 (2024): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v5i1.131

Abstract

Anemia and preeclampsia during pregnancy contribute significantly to the risk of low birth weight (LBW) in neonates. Anemia, characterized by hemoglobin levels below 11 g/dL in the first and third trimesters, and below 10 g/dL in the second trimester, and preeclampsia, which involves hypertension and organ dysfunction after 20 weeks of pregnancy, can interfere with the supply of oxygen and nutrients to the fetus, causing LBW. The study conducted a Literature Review of 840 articles, and found that anemia increased the risk of LBW by about 1.49 times, while preeclampsia also had a significant association with LBW. These findings suggest the importance of early detection and treatment of anemia and preeclampsia to improve neonatal health outcomes. Further research is needed to develop more effective interventions to address these conditions.
Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Gagal Jantung Kongestif Di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2022 Iswahyudi, Andi Alfiyah Az-Zahro; Wisudawan, Wisudawan; Darma, Sidrah; Nurhikmahwati, Nurhikmahwati; Nurmadilla, Nesyana
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8909

Abstract

Latar Belakang: Gagal Jantung Kongestif adalah kumpulan gejala kompleks akibat adanya gangguan pada proses kerja jantung, baik secara struktural maupun fungsional. Upaya untuk meningkatkan kapasitas fungsional dengan melakukan latihan fisik. Tujuan: Mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap kejadian gagal jantung kongestif di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan  pendekatan cohort retrospektif berdasarkan data primer melalui wawancara dengan kuesioner terstruktur IPAQ (International Physical Activity Questionnare). Hasil: Di dapatkan 28 pasien terdiagnosis gagal jantung kongestif sebanyak 16 orang berjenis kelamin laki-laki (57.1%), mayoritas pada kelompok usia 55-65 tahun sebanyak 13 orang (46.4%), 14 orang melakukan aktivitas fisik sedang (50%), 13 orang melakukan aktivitas fisik rendah (46.4%) dan 1 orang melakukan aktivitas fisik berat (3.6%) dan terdapat hubungan bermakna antara hubungan usia dengan aktivitas fisik dengan nilai p-value 0.031 (p-value < 0.05). Di dapatkan 28 pasien terdiagnosis gagal jantung kongestif berdasarkan klasifikasi NYHA dimana mayoritas berada pada kelas 2 dengan jumlah 24 orang (85,7%) dan 4 orang berada pada kelas 1 (14.3%). 28 pasien terdiagnosis Gagal Jantung Kongestif berdasarkan berdasarkan aktivitas fisik, dimana sebanyak 24 orang berada pada NYHA kelas 2. Sebanyak 11 orang melakukan aktivitas fisik rendah (45.8%), 12 orang melakukan aktivitas fisik sedang (50%) dan 1 orang melakukan aktivitas fisik berat (4.2%). Berdasarkan hasil perhitungan Chi-square diperoleh p-value = 0.914 < α = 0,05 (nilai p-value lebih besar dari α = 0,05). Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Hubungan Jenis Kelamin Pasien Jantung Kongestif dengan Aktivitas Fisik yang dilakukan pasien Gagal Jantung Kongestif di RS Ibnu Sina Makassar. Kesimpulan: Pasien terdiagnosis gagal jantung kongestif dari 28 pasien mayoritas berjenis kelamin laki-laki, kelompok usia 55-65 tahun dan berdasarkan tingkat aktivitas fisik paling banyak melakukan aktivitas fisik sedang.
Analisis Status Gizi Ibu Sebelum Hamil Terhadap Pemeriksaan Antropometri Luaran Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit Nenemallomo Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan Rahman, Hasmina; Nulanda, Mona; Nurmadilla, Nesyana; Dewi, Anna Sari; Darma, Sidrah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.9998

Abstract

Status gizi ibu ditinjau dari indeks massa tubuh (IMT) memengaruhi parameter antropometri bayi baru lahir meliputi pertumbuhan berat, panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala terhadap luaran bayi.Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil terhadap pemeriksaan antropometri bayi baru lahir di Rumah sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan. Peneliti menggunakan metode analitik korelasi pada penelitian ini yaitu metode untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan variabel, kekuatan antara variabel dapat di lihat dari nilai koefisien korelasi. Dengan pendekatan cross sectional. Hasil : 67,3 % IMT ibu sebelum hamil, 58,2% lingkar kepala bayi normal,74,5% panjang badan bayi normal,  dan 70,9% bayi berat lahir normal dan 29,1% bayi berat lahir rendah. Uji chi-square menunjukkan bahwa akurasi antara IMT ibu sebelum hamil terhadap berat badan bayi lahir (p-value : 0,200, > 0,05), pengukuran IMT ibu sebelum hamil terhadap lingkar kepala bayi (p-value : 0,410, > 0,05), dan akurasi IMT ibu sebelum hamil terhadap panjang badan bayi (p-value : 0,046, < 0,05). Kesimpulan dari penelitian bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi ibu sebelum hamil dengan lingkar kepala bayi, berat bayi lahir di Rumah sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan dan terdapat hubungan antara status gizi ibu sebelum hamil terhadap Panjang badan bayi di Rumah sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan.
Hubungan Asupan Makanan dengan Tingkat Prestasi Anak Sekolah Menengah Atas Latifah, Ifa; Darussalam, Husni Esa; Anastasia, Rizka; Artati, Ratna Dewi; Darma, Sidrah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15504

Abstract

High school students are usually between 15 and 18 years old. The results of by the OECD in 2018 showed that the literacy, mathematics and science abilities of 15 year old students in Indonesia were ranked 71st out of 78 countries. Students are in an important phase of development, both physically and cognitively, which makes good food intake especially important. This research using a literature review  method using Google Scholarand the National Center for Biotechnology Information (NCBI). Based on this research it was found that adequate balanced food intake has an influence on school children's achievement. Teenagers who eat breakfast regularly have better academic performance compared to those who don't eat breakfast. Breakfast contributes to improved attention, memory and problem-solving abilities. Studies show that a balanced breakfast can improve cognitive function which is important for academic performance as well as better mental health. Students who eat breakfast tend to have lower stress levels and higher emotional well-being. From this research, can be concluded that a significant relationship between food intake and the achievement level of high school and upper school children.
Faktor Risiko Tuberkulosis Paru Anak di RSUD DR. LA Palaloi Maros Periode 2019 - 2023 Salsabila, Oryza Camilia; Madjid, Djauhariah; Gani, Sri Wahyuni Saraswati; Darma, Sidrah; Jafar, Muh. Alfian
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16359

Abstract

Tuberculosis (TB) is a contagious disease that remains one of the leading causes of death worldwide and can affect children. Over time, significant changes have occurred in TB control efforts, necessitating a re-evaluation of the risk factors for tuberculosis in children. This study aims to identify the risk factors for pediatric pulmonary tuberculosis at RSUD dr. La Palaloi Maros from 2019 to 2023. This study used an observational analytic design with a cross-sectional method, utilizing secondary data from medical records of pediatric pulmonary TB patients at RSUD dr. La Palaloi Maros from 2019 to 2023. The sampling technique employed was purposive sampling. Of the 89 cases of pediatric pulmonary TB, based on age, the majority (53.9%) were 5-11 years old. Based on gender, most were male (55.1%). Regarding BCG immunization history, 57.3% had been immunized. In terms of nutritional status, 39.3% were found to have good nutritional status. Additionally, 79.8% of the samples had a history of contact with TB patients. The majority of parents were from low-income occupational groups (36.0%). Among these risk factors, a bivariate Chi-square analysis was conducted, yielding a significant p-value (<0.05) for nutritional status. In multivariate analysis, nutritional status was also found to be the most influential factor in pediatric pulmonary TB, increasing the risk by 0.096 times (CI: 0.037-0.252). In this study, the most significant risk factor was nutritional status.
Co-Authors Afriawan, Andi Farel Akib, Rahmawati Alatas, Idrus Amalia, St. Rahmatul Anastasia, Rizka Andi Mappaware, Nasrudin Andi Sitti Fahirah Arsal Anisah, A. Vania Nurul Annisa Rahmawati An’nisa’a, Nurul Fadillah Arfah, Arni Isnaini Arlini Wello, Eny Arsal, Andi Sitti Fahira Artati, Ratna Dewi Aulia, Aulia Ayu Puspitasari, Ayu Badruddin, Kartini Bakhtiar, Ilma Khaerina Amaliyah Bakri, Sri Intan Akmal Basri, Sri Wahyuni gayatri Cahyani, Pramesty Regita Daeng Kanang, Indah Lestari Dahliah, Dahliah Darussalam, A. Husni Esa Darussalam, Andi Husni Esa Darussalam, Husni Esa Defianda, Amelia Ramadhanty Dewi, Anna Sari Fattah, Nurfachanti Gani, Aziz Beru Gani, Sri Wahyuni Saraswati Habsad, Dina Izaida Hadi, Santriani Halifah D. L., Andi Millaty Hamzah, Pratiwi Nasir Husein Albar, Husein Ida Royani Ihsan, Alfisyahr Nindya Maqbul Irmayanti Irmayanti, Irmayanti Irwan, Andi Alamanda Isnaini, Arni Iswahyudi, Andi Alfiyah Az-Zahro Jafar, Alfian Jafar, Muh. Alfian Jaya, Rika Dwi Kadir, Akhmad Kamaluddin, Irna Diyana Kartika Karim, Marzelina Kartika, Andy Visi Khalid, Nurfadhillah Khomeny, Imran Al Mu’min Lantara, Andi Millaty Halifah Dirgahayu Latief, Shofiyah Latifah, Ifa Lestari, Nur Ayu Madjid, Djauhariah Maharani, Ratih Natasha Makmun, Armanto Mappaware, Nasrudin Andi Meutia Pelupessy, Ninny Muhammad Sukri Muhammad Syukur Mulyadi, Farah Ekawati Natsir, Bulkis Nawing, Herry D. Nulanda, Mona Nurhikmahwati, Nurhikmahwati Nurmadilla, Nesyana Nurussyariah, Nurussyariah Pancawati, Erni Permatasari , Wa Ode Ellistrika Purnamasari, Reeny Purnamasari, Reniy Rahman, Hasmina Rahman, Muhammad Fatur Rahmatillah, Rahmatillah Rasfayanah , Rasfayanah Rasfayanah, Rasfayanah Salakede, Setia Budi Salsabila, Oryza Camilia Sangkal, Andini Shafa Nathania Utami Sri Julyani Sri Vitayani Syahruddin, Febie Irsandy Syarifuddin Rauf Tammi, Zherant Parningan Utami, Dian Fahmi Wisudawan, Wisudawan Zulfahmidah, Zulfahmidah