Masih banyak guru yang menggunakan pembelajaran konvensional untuk bidang studi al-Islam, tentu saja tidak relevan. Mereka beralasan metode ini lebih mudah dilaksanakan. Pemecahan masalah pendidikan dengan kondisi di lapangan saat ini seperti tersebut di atas,  sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai pembaharuan, antara lain dengan pelatihan dan peningkatan kompetensi guru.Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian yang dilakukan dengan menekankan adanya niat yang tinggi untuk bertindak memecahkan masalah dan menyempurnakan situasi. Ini merupakan pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.Berdasarkan penelitian pada siklus 1, 2 dan 3 diperoleh simpulan sebagai berikut: Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kontruktivistik yang kontekstual selama tiga siklus mengalami peningkatan. Padasiklus I yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 2,41 dengan kategori baik, siklus II : 2,93 dengan kategori baik, dan siklus III sebesar 3,00 dengan kategori baik; 2. Aktivitas guru selama pembelajaran selama tiga siklus, 2. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I yaitu 60%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 88,89% danpadasiklus III menurun menjadi 86,67%, 3. Respon siswa pada penerapan model pembelajaran kontruktivistik yang kontekstual dengan media patung manusia, air dan debu padamateri wudhu, tayamum dan mandi wajib yaitu dengan banyaknya siswa yang menjawab setuju sebesar  82,86 %.