Kemajuan teknologi informasi yang pesat telah mendorong pengembangan sistem informasi yang lebih kompleks, termasuk dalam sektor kesehatan. Sistem informasi puskesmas yang berfungsi untuk mengelola data pasien, informasi pegawai, dan layanan kesehatan memerlukan kualitas perangkat lunak yang tinggi agar mudah dipelihara dan dikembangkan. Salah satu tantangan dalam pengembangan sistem ini adalah menjaga maintainability kode, terutama dala menghadapi kompleksitas yang semakin meningkat dan munculnya code smell. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan maintainability sistem informasi puskesmas melalui penerapan teknik refactoring serta mengevaluasi dampaknya terhadap metrik kualitas kode seperti kompleksitas siklomatik, ukuran kelas, dan penggunaan metode. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, termasuk identifikasi masalah, analisis kode sumber, penentuan ruang lingkup refactoring, pengukuran kualitas kode sebelum dan sesudah refactoring, implementasi refactoring, validasi hasil, serta evaluasi keseluruhan proses. Pengukuran kualitas kode menggunakan alat PHP Metrics untuk membandingkan data awal dengan hasil setelah refactoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian kualitas perangkat lunak memberikan peningkatan yang signifikan melalui perbaikan pada Object Oriented Metrics. Kompleksitas siklomatik rata-rata mengalami penurunan sebesar 41,25%, sedangkan Weighted Metods per Class (WMC) rata-rata berkurang sebesar 2,41%, dan efisiensi penggunaan metode meningkat. Analisis terhadap struktur kode mengidentifikasi kerentanan dan memberikan indikasi adanya code smell melalui pengujian menggunakan Object Oriented Metrics. Selanjutnya, dilakukan refactoring untuk memperbaiki struktur internal perangkat lunak dengan tujuan meningkatkan maintainability kode, mengurangi kompleksitas, meningkatkan keterbacaan, dan meminimalkan risiko kesalahan. Dampak dari refactoring ini secara langsung mendukung kelancaran operasional puskesmas dalam jangka panjang, memperkuat kehandalan sistem untuk mendukung kebutuhan pengelolaan data kesehatan yang lebih baik.