p-Index From 2020 - 2025
7.012
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Litera Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi Jurnal Bahasa dan Sastra Jurnal Nalar Pendidikan Indonesian Journal of Applied Linguistics (IJAL) Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra BAHASA DAN SASTRA Lingua Cultura Semantik : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia English Review: Journal of English Education KEMBARA Indonesian Language Education and Literature Caraka : Jurnal Ilmu Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajarannya RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Diksa : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ABDIMAS SILIWANGI JOURNAL OF APPLIED LINGUISTICS AND LITERATURE Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Sawerigading Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia JISAE (Journal of Indonesian Student Assesment and Evaluation) Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Pendidikan dan Konseling Scope: Journal of English Language Teaching Jurnal Pena Indonesia Edusentris: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Educenter: Jurnal Ilmiah Pendidikan Journal of Pragmatics and Discourse Research Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya Journal of Language and Literature Studies Widyaparwa DIMASATRA Studies in English Language and Education BAHASTRA EDUCENTER JURNAL PENDIDIKAN Jurnal Pendidikan Progresif
Claim Missing Document
Check
Articles

Tinjauan pustaka bahasa masyarakat desa dalam komunikasi formal sebagai bahan ajar bagi aparatur pemerintah Afandi, Ade Kusnan; Sunendar, Dadang; Sastromiharjo, Andoyo; Anshori, Dadang
Educenter : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): Educenter : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/educenter.v2i1.596

Abstract

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang digunakan diseluruh Indonesia sebagai bahasa resmi dalam bernegara. Pelatihan bagi aparatur pemerintahan adalah proses pendidikan non formal yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Bahan Ajar adalah panduan yang dipakai dalam aktifitas pelatihan akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa formal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjadikan bahasa Indonesia yang digunakan dalam pelatihan sebagai bahasa utama dalam proses pembelajaran menggunakan panduan bahan ajar. Metode yang digunakan adalah literature review yang menggunakan referensi terkait pelatihan. Hasil penelitian menjadi bahan ajar acuan dalam pelaksanan pelatihan bagi aparatur pemerintah. Implikasinya seluruh pelaksana pelatihan aparatur pemerintah akan memiliki komunikasi penggunaan bahasa Indonesia yang sama.
Implementasi Kajian Kesantunan Berbahasa: Panduan Pembelajaran Bahasa untuk Masyarakat Maharani, Amanda; Anshori, Dadang S; Kurniawan, Khaerudin
Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/imajeri.v7i2.13335

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya kasus kesalahpahaman yang terjadi di media sosial karena ketidakcakapan seseorang dalam berbahasa. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penggunaan bahasa pada media sosial terutama di kalangan kreator konten sebagai role model para pengguna sosial media. Oleh karena itu peneliti memilih video YouTube beberapa pembuat konten yaitu Najwa Shihab, Merry Riana, Khalid Basalamah, dan Raditya Dika untuk diteliti kesantunan berbahasanya menggunakan teori Leech dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 maksim pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa yang dilakukan oleh penutur dan mitra tutur. Para kreator telah berusaha memilih kosa kata yang pantas dituturkan dan mengemasnya menjadi konten yang informatif sesuai bidangnya masing-masing, serta menghibur bagi para penonton. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat diimplikasikan sebagai strategi dalam memilih bahasa, kosa kata, kalimat, cara bertutur untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan, nada bicara, dan kelancaran dalam berbicara, sehingga komunikasi yang sedang dibangun dapat dilakukan dengan baik antara penutur dan mitra tutur.
Teknik Penggambaran Aktor Terkait Perundungan Pasangan Gay Thailand di Koran Digital Indonesia Amalia, Tiara Vidya; Anshori, Dadang S.; Nurhadi, Jatmika
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 14 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v14i2.8237

Abstract

Actors Representation Technique Related to Thai Gay Couples Bullying in Indonesian Digital Newspapers  ABSTRAKMedia sudah semakin mudah membuat dan menyebarkan berita karena kemajuan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya teknik yang digunakan oleh 5 koran digital Indonesia dalam mengeluarkan dan menggambarkan aktor atau peristiwa terkait pemberitaan perundungan pasangan gay Thailand oleh netizen Indonesia dan memaparkan teknik apa saja yang digunakan oleh 5 koran digital Indonesia itu. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori analisis wacana kritis model Theo van Leeuwen. Penelitian ini menemukan teknik eksklusi berupa pasivasi 4 data dan nominasi 2 data, serta teknik inklusi berupa diferensiasi-indifernsiasi 1 data, objektivitas-abstraksi 4 data, nominasi-kategorisasi 2 data, nominasi-identifikasi 1 data, determinasi-indeterminasi 3 data, asimilasi-individualisasi 3 data dan asosiasi-disosiasi 1 data.Kata kunci: Analisis wacama kritis, Theo van Leeuwen, eksklusi, inklusiABSTRACTThe media has become easier to create and spread news because of technological advances. This research aims to determine whether or not there are techniques used by 5 Indonesian digital newspapers are available in issuing and describing actors or events related to the news of Thai gay couples bullying by Indonesian netizens and to explain what techniques are used by the 5 Indonesian digital newspapers.  The method used is descriptive qualitative and uses critical discourse analysis theory by Theo van Leeuwen's model.  This study found exclusion techniques in the form of 4 data passivation and 2 data nominations, as well as inclusion techniques in the form of 1 data differentiation-indifferentiation, 4 data objectivity-abstraction, 2 data nominations-categorization, 1 data nomination-identification, 3 data determination-indertermination, 3 data assimilation- individualization and 1 data association-dissociation.Keyword: critical discourse analysis, Theo van Leeuwen, exclusion, inclusion
Perspektif guru Bahasa Indonesia terhadap pendekatan deep learning dalam pembelajaran yang mindful, meaningful dan joyful Fuadin, Ahmad; Kurniawan, Khaerudin; Anshori, Dadang S.; Sastromiharjo, Andoyo; Sitaresmi, Nunung
Abdimas Siliwangi Vol. 8 No. 3 (2025): Oktober 2025
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v8i3.28958

Abstract

Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menuntut pembaruan pendekatan yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga menggali kedalaman berpikir, kesadaran diri, dan pengalaman belajar yang bermakna. Pendekatan deep learning yang memadukan pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful menjadi salah satu alternatif untuk menjawab tantangan tersebut. Namun, pemahaman dan penerimaan guru terhadap pendekatan ini masih menjadi pertanyaan terbuka. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas guru bahasa Indonesia dalam menerapkan pembelajaran berbasis deep learning. Metode pelaksanaan dilakukan secara daring dan luring dalam bentuk pelatihan serta diskusi reflektif kepada forum MGMP Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Sleman. Hasil menunjukkan bahwa guru merespons positif pendekatan ini dan mulai merancang strategi pembelajaran yang lebih reflektif dan kontekstual. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa integrasi pendekatan deep learning mampu membangun kesadaran pedagogis guru sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa dan berdampak jangka panjang. Kegiatan serupa perlu dilanjutkan secara berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas guru dalam menghadirkan pembelajaran yang humanis dan transformatif.
Bahasa Iklan Dengan Teknik Copywriting AIDA di habiskerja.com Ramadhan, Khilda Mufida; Dadang S. Anshori; Ahmad Fuadin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3334

Abstract

Pemasaran yang baik tidak terlepas dari strategi periklanan. Iklan digunakan untuk memasarkan produk atau jasa agar menarik minat beli calon pelanggan. Bahasa iklan yang baik mampu menimbulkan persuasif untuk meningkatkan penjualan. Fokus permasalahan penelitian ini adalah menganalisis makna dan fungsionalis bahasa iklan dengan teknik Copywriting yang digunakan oleh platform habiskerja.com. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur bahasa dengan menjabarkan teknik Copywriting di platform habiskerja.com di postingan iklan dan menganalisis fungsional bahasa dalam iklan habiskerja.com. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Teknik yang digunakan adalah teknik rekam dan teknik catat sehingga menghasilkan analisis peneliti berupa kesimpulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis sebuah teks membentuk maknanya dalam sebuah konteks. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) postingan iklan di laman instagram habiskerja.com menggunakan teknik Copywriting AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action), (2) bahasa iklan yang efektif dan informatif mampu meningkatkan penjualan dan kredibilitas pelanggan, dan (3) penggunaan bahasa iklan yang edukatif dan soft selling sebagai alternatif dari keragaman bahasa iklan.
Xenoglosofilia dalam Ragam Bahasa Tulis Generasi Z pada Komunitas Belajar Studygram: Analisis Interpretasi Fenomenologi Rohmat, Rohmat; Dadang S. Anshori; Encep Kusumah
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5641

Abstract

Xenoglosofilia berkaitan erat dengan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dan bahasa asing sebagai alat komunikasi global. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, penyebab, serta implikasi xenoglosofilia dari generasi Z pada Studygram terhadap literasi bahasa. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif jenis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) melalui analisis konten dan wawancara tertulis dengan wordcloud sebagai alat pengolahan data dan Analisis Wacana Kritis Fairclough sebagai landasan teori. Hasil analisis terhadap 300 unggahan dari 10 subjek menunjukkan xenoglosofilia dalam bentuk campur kode ke luar pada tataran kata dan frasa (nomina, verba, pronomina, adverbia, preposisi, konjungsi, adjektiva, interjeksi) serta alih kode ke luar pada klausa dan kalimat (nominal, verbal, adverbial, adjektival). Pada level tekstual, bentuk ini mencerminkan nilai eksperiental, relasional, dan ekspresif. Pada level praktik diskursif, fenomena ini dipicu oleh strategi menjangkau audiens global, efisiensi istilah, tekanan komunitas, pencitraan profesional, dan optimalisasi algoritma digital. Bahasa asing juga diposisikan sebagai simbol prestise digital yang mewakili simbol kecerdasan dan modernitas, citra profesional-akademik, strategi menarik audiens, kesan eksklusif, dan adaptasi tren global. Xenoglosofilia berimplikasi terhadap peningkatan kompetensi berbahasa asing, tetapi di sisi lain mendorong pengabaian padanan kata bahasa Indonesia. Hal ini terlihat melalui dimensi situasional (diksi dipilih demi daya tarik digital), institusional (Studygram membentuk kebiasaan linguistik baru), dan sosial (globalisasi mendorong marginalisasi bahasa dan jarak antarpenutur). Penelitian ini merekomendasikan penguatan Trigatra Bangun Bahasa secara kreatif dan kolaboratif agar bahasa Indonesia tetap adaptif dan berdaya di ruang digital.
Representasi Kekuasaan dalam Teks Pidato Presiden Prabowo Subianto: Tinjauan AWK Norman Fairclough Rumaf, Nouval; Dadang S. Anshori; Vismaia S. Damaianti; Andoyo Sastromiharjo; Siti Fatihaturrahmah Al Jumroh
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5790

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kekuasaan dalam teks pidato perdana Presiden Prabowo Subianto pada acara pelantikan presiden dan wakil presiden tahun 2024 menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK) Norman Fairclough. Fokus penelitian ini meliputi tiga aspek utama: (1) mengungkap nilai eksperensial, (2) mengungkap nilai relasional, dan (3) mengungkap nilai ekspresif dalam teks pidato tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis teks yang berpijak pada model tiga dimensi Fairclough, yakni analisis teks, praktik diskursif, dan praktik sosiokultural. Data penelitian ini berupa kutipan kata, frasa, klausa, dan kalimat. Sumber data dalam penelitian ini berupa teks pidato perdana Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan pada 20 Oktober 2024 di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, yang diperoleh dari Sekretariat Negara Republik Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam dimensi analisis teks, nilai eksperensial dalam pidato Presiden Prabowo dimanifestasikan melalui penggunaan kosakata (wording, overwording, dan metafora) serta tata bahasa (transitivitas dan nominalisasi) yang mencerminkan ideologi nasionalisme, kemandirian ekonomi, dan persatuan bangsa. Nilai relasional terungkap melalui penggunaan modalitas ('harus', 'akan', 'dapat'), eufemisme, dan struktur kesantunan yang membangun relasi kekuasaan antara Presiden dengan rakyat, institusi negara, dan dunia internasional. Nilai ekspresif termanifestasi dalam evaluasi positif terhadap keberagaman Indonesia dan komitmen pada nilai-nilai Pancasila melalui penggunaan kata sifat evaluatif dan strategi legitimasi. Pada dimensi praktik diskursif, ditemukan intertekstualitas dengan pidato-pidato presiden sebelumnya dan referensi pada teks-teks kebangsaan, sementara dalam dimensi praktik sosiokultural terungkap kontestasi wacana populisme dan teknokrasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa representasi kekuasaan dalam pidato perdana Presiden Prabowo menunjukkan perpaduan antara otoritas kepemimpinan yang kuat dengan upaya membangun solidaritas nasional dan internasional, yang mencerminkan orientasi ideologis dan agenda politik pemerintahannya.
Sundanese cultural values in paribasa as a guide to language politeness: An ethnopragmapedagogy approach Hidayatullah, Asep; Anshori, Dadang S.; Sastromiharjo, Andoyo
Studies in English Language and Education Vol 12, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v12i3.41872

Abstract

This research aims to identify and analyze the values embedded in Sundanese paribasa, sourced from traditional manuscripts, and to explore their application in teaching language politeness in pragmatics courses through an ethnopragmapedagogy approach. The ethnopragmapedagogy approach integrates ethnopedagogy, which incorporates cultural values into education, with ethnopragmatics, which emphasizes the contextual and cultural interpretation of language use. The data were collected through content analysis of selected Sundanese manuscripts documenting paribasa reflecting politeness values. These data were systematically categorized and analyzed to uncover nine key indicators of language politeness: friendliness, clarity, accuracy, honesty, wisdom, respect, sensitivity, promise-keeping, and quality. The academic basis for each category is grounded in pragmatic and pedagogical theories, emphasizing the cultural significance of politeness in communication. The findings highlight the relevance of Sundanese paribasa as a teaching material in pragmatics courses, providing practical examples of ethical communication and cultural awareness. This research reveals that integrating local cultural artifacts into education strengthens the ethical foundation of learners, particularly in developing respect and empathy in communication. The implications suggest that the ethnopragmapedagogy approach can serve as a model for embedding cultural heritage into language teaching, ensuring that students strengthen not only linguistic competence but also intercultural awareness and social responsibility.
Nilai-nilai Eksistensialisme pada Buku Cerita Anak ‘Pelukis Istimewa’ Nuthihar, Rahmad; Syihabuddin; Anshori, Dadang S.; Eliya, Ixsir; Rizki, Azrul
CARAKA Vol 11 No 1 (2024): Desember
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v11i1.18526

Abstract

Anak berkebutuhan khusus memiliki keunikan yang berbeda dengan anak normal lainnya. Perbedaan tersebut karena anak berkebutuhan khusus karena nilai eksistensialisme yang terdapat pada diri mereka. Pengarang buku cerita anak berperan dalam menginternalisasi nilai eksistensialisme dalam karangannya agar anak berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang sama. Melalui penelitian ini akan dikaji nilai eksistensialisme yang terdapat pada buku cerita anak yang berjudul ‘Pelukis Istimewa’. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pemilihan jenis dan pendekatan tersebut bertujuan menemukan internalisasi nilai eksistensialisme dalam buku cerita anak. Hasil penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai eksistensialisme yang diinternalisasikan pengarang dalam buku cerita anak meliputi kebebasan, keunikan, keautentikan, dan ketidakpastian/tantangan. Pengarang menerapkan nilai-nilai eksistensialisme untuk menghapus stigma negatif terhadap anak berkebutuhan khusus dan menekankan pada pendidikan inklusif. Bentuk eksistensialisme yang diterapkan berupa kebebasan yang berdampak positif bagi individu maupun kelompok. Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama serta bebas menggapai cita-cita sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
SURVEI PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA SEBAGAI REFLEKSI LITERASI MEMBACA SISWA Dewi Pramesti, Utami; Sastromiharjo, Andoyo; S.Anshori, Dadang; Mulyati, Yeti
Diksa : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Diksa : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diksa.v8i1.21000

Abstract

This article describes the comparison of news-writing learning during offline learning and online learning with the aim of getting a portrait of news-writing learning in both types of learning. Research conducted is descriptive quantitative. The research sample was Junior High School teachers in all regions of Indonesia who were randomly selected. The questionnaire is an instrument in this studywhich is distributed via google form. The research steps were as follows: (1) determining the topic; (2) exploring theoretical studies; (3) formulating instruments; (4) validating the instrument; (5) disseminating instruments; (6) collecting and calculating the results of the questionnaire that has been obtained; (7) discussing and concluding the research results. The results of research on both types of learning show several similarities and differences. The findings that contain the similarities between offline and online learning are: (1) more than 50% of the teachers did not use certain learning models for news writing materials; (2) that audiovisual media is the most widely used (50-51.8%); (3) news text is the final product of learning more than 50%; and (4) performance assessment used 50-56.1%. The resulting differences are: (1) offline learning does not use applications, while applications that are widely used online are the WA Group (48.6%); (2) the most prominent learning methods and techniques used when offline were discussion (48.2%), while online was direct observation (35.7%).