Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

SHALLOW-WATER HABITAT CHANGE DETECTION OF KALEDUPA ISLAND, WAKATOBI NATIONAL PARK (WNP) FOR 14 YEARS Al Azhar Al Azhar; Ario Damar; Dietriech Geoffrey Bengen; Agus Atmadipoera
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1726.499 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v10i2.21316

Abstract

Metode penginderaan jauh sangat membantu dalam pemetaan kondisi habitat perairan dangkal secara spasial pada cakupan area yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan habitat perairan dangkal Pulau Kaledupa, Taman Nasional Wakatobi (TNW), selama 14 tahun, dari tahun 2002 hingga 2016. Data citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah Landsat 8 OLI (2016), Landsat 5TM (2009), dan Landsat 7ETM+ (2002), yang dikombinasikan dengan data in-situ dan TNW. Klasifikasi Mahalanobis dimanfaatkan untuk memproduksi peta habitat perairan dangkal (karang hidup, karang mati, lamun, dan pasir) dan mendeteksi perubahannya. Hasil yang diperoleh bahwa perubahan yang terjadi dari tahun 2002 sampai 2016 adalah tutupan karang hidup menurun dari 2217 ha menjadi 2039 ha, tutupan karang mati juga menurun dari 3327 ha menjadi 2108 ha, luas pasir meningkat dari 1201 ha menjadi 1346 ha, area lamun naik dari 4130 ha menjadi 5294 ha. Metode ini merupakan alat analisis yang baik untuk menilai efektivitas upaya perlindungan ekosistem terumbu karang dan lamun di perairan Pulau Kaledupa, serta dapat diterapkan pada 3 pulau utama lainnya di TNW dan pulau-pulau kecil di Indonesia.
STRUKTUR DAN ASOSIASI JENIS LAMUN DI PERAIRAN PULAU-PULAU HIRI, TERNATE, MAITARA DAN TIDORE, MALUKU UTARA Yunita Ramili; Dietriech G. Bengen; Hawis Madduppa; Mujizat Kawaroe
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 10 No. 3 (2018): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.116 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v10i3.22476

Abstract

ABSTRAKKeberadaan ekosistem lamun di perairan pesisir pulau-pulau kecil berperan penting sebagai habitat dan penyedia sumber daya ikan, serta pelindung garis pantai dan daratan pulau-pulau kecil tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran, komposisi, kerapatan, penutupan dan asosiasi jenis lamun di perairan pulau-pulau kecil Hiri, Ternate, Maitara dan Tidore, Maluku Utara. Pengambilan data dengan menggunakan metode transek garis dan transek kuadrat. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat lunak MS Excel dan XLstat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pulau Tidore memiliki jumlah jenis lamun terbanyak yakni delapan jenis lamun dari sembilan jenis lamun yang ditemukan di seluruh lokasi penelitian. Tiga jenis lamun yaitu, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata, menyebar luas dan terdapat di keempat pulau tersebut. Komposisi, kerapatan dan penutupan jenis lamun bervariasi antar stasiun penelitian. Vegetasi lamun yang ditemukan di lokasi penelitian berupa vegetasi campuran yang terdiri dari tiga sampai delapan jenis lamun. E. acoroides banyak ditemukan di Stasiun Mtr1 dan Tte2 tidak berasosiasi dengan spesies lainnya, demikian juga dengan C. serrulata yang ditemukan di Stasiun Mtr2 dan T. hemprichii di Stasiun Tdr2 dan Tdr3. Asosiasi C. rotundata dan Syiringodium isoetifolium terlihat di stasiun Tdr1 dan Hr1, sementara Halophila ovalis dan H. spinulosa  tidak menunjukkan asosiasi dengan jenis lamun lainnya di lokasi penelitian. Secara keseluruhan kondisi lingkungan perairan di keempat pulau tersebut masih tergolong baik dan mampu mendukung ekosistem lamun. ABSTRACTThe existence of seagrass ecosystems in the coastal region of small islands has been playing an essential role as a habitat and the supplier of fish resources, as well as a shore and coastline protector of small islands. This study aimed to  determine the distribution, composition, density, coverage, and associations of seagrass plant in the islands of Hiri, Ternate, Maitara, and Tidore. Data were collected by using line transect method and quadrate transect. Furthermore, data were analyzed by using MS Excel and XLstat software. The results showed that Tidore Island has the highest number of seagrass species namely eight from nine species of seagrasses found in all research sites. Three species of seagrasses, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, and Cymodocea rotundata, were widespread in all four islands. The composition, density and coverage of seagrass species varied among research stations. Vegetation of seagrasses found in the study site in the form of mixed vegetation consisting of three to eight species. Enhalus acoroides found mostly in Mtr1 and Tte2 stations were not associated with other seagrass species, nor Cymodocea serrulata that found in Mtr2 Station and T. hemprichii at Tdr2 and Tdr3 stations. The associations of C. rotundata and Syringodium isoetifolium were observed at Tdr1 and Hr1 Stations. While Halophila ovalis and Halophila spinulosa showed no association with other seagrass species at the study area. Overall the condition of the marine environment on the four islands is still relatively good and able to support the life of the seagrass ecosystem.
HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN CAHAYA MATAHARI DAN KONSENTRASI PIGMEN FOTOSINTETIK DI PERAIRAN SELAT BALI Anna Fauziah; Dietriech G. Bengen; Mujizat Kawaroe; Hefni Effendi; Majariana Krisanti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.671 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i1.23108

Abstract

ABSTRAKCahaya matahari merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting baik secara langsung maupun tidak langsung bagi organisme fotosintetik perairan dalam menyediakan energi untuk diubah menjadi energi kimia dengan bantuan klorofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara ketersediaan cahaya matahari  dan konsentrasi pigmen fotosintetik di Perairan Selat Bali. Penelitian dilaksanakan pada pagi, siang dan sore hari pada lima stasiun penelitian di Perairan Selat Bali. Analisis korelasi kanonik digunakan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan cahaya matahari dan pembentukan pigmen fotosintetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya matahari (Y2) lebih berpengaruh terhadap pembentukan pigmen klorofil-b (Y1) dengan korelasi kanonik sebesar 0,4512 bilamana dibandingkan dengan pembentukan pigmen klorofil-a (Y1) dengan nilai korelasi sebesar 0,3982. Semakin tinggi pembentukan pigmen klorofil-b (Y1) dapat meningkatkan pembentukan pigmen karotenoid (Y1) secara signifikan dengan nilai korelasi kanonik sebesar 0,7419. Kesimpulan dari hasil ini, bahwa pigmen klorofil-b dan pigmen karotenoid akan terbentuk secara optimum pada intensitas cahaya rendah. ABSTRACTSunlight is one of the most important environmental factors both directly and indirectly for  photosynthetic organisms in providing energy to be converted into chemical energy with the help of chlorophyll. This study aims to examine the relationship between the availability of sunlight and the concentration of photosynthetic pigments in Bali Strait waters. The study was conducted in the morning, midday and afternoon at five research stations in the Bali Strait waters. Canonical correlation analysis was used to determine the relationship between sunlight availability and photosynthetic pigment formation. The results showed that the intensity of sunlight (Y2) had more influence on the formation of chlorophyll-b (Y1) pigments with canonical correlation of 0.4512 when compared with the formation of chlorophyll-a (Y1) pigment with a correlation value of 0.3982. The higher formation of chlorophyll-b (Y1) pigments can significantly increase the formation of carotenoid pigments (Y1) with canonical correlation values of 0.7419. From these results it can be concluded that chlorophyll-b pigments and carotenoid pigments will be formed optimally at low light intensities.
TOLERANSI SUHU MAKSIMUM DARI GASTROPODA LAUT TROPIS, Haliotis squamata (Reeve 1846) An Nisa Nurul Suci; Neviaty Putri Zamani; Dietriech Geoffrey Bengen
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.947 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i3.25860

Abstract

Data mengenai toleransi suhu maksimum organisme laut dibutuhkan untuk mencegah kepunahan yang dikarenakan oleh pemanasan global. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk mengetahui toleransi suhu maksimum dari Haliotis squamata. H. squamata ditempatkan di dalam wadah individual yang memiliki perlakuan suhu berbeda (27°C, 28,5°C, 30°C, 31,5°C, dan 33°C, n = 20). Suhu dinaikan 0,5°C setiap 12 jam. Mortalitas dihitung mulai dari setiap individu dipindahkan ke dalam wadah individual. Hasilnya memperlihatkan bahwa toleransi suhu maksimum H. squamata adalah 31,5°C dan 33°C sebagai suhu lethal yang merupakan level suhu dengan laju sintasan terendah (0,15). IPCC memprediksi kenaikan suhu permukaan laut hingga 4°C di abad mendatang, sedangkan rata-rata suhu permukaan laut di Indonesia saat ini adalah 26 – 31°C. Hal tersebut berarti bahwa di abad berikutnya rata-rata suhu permukaan laut Indonesia telah mencapai toleransi suhu maksimum dari H. squamata. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya konservasi dini dibutuhkan untuk melindungi keberlangsungan H. squamata.
Komposisi Jenis Dan Kepadatan Spons (Porifera: Demospongiae) dI Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta: Species Composition and Density of Sponges (Porifera: Demospongiae) on Panggang Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Bengen, Dietriech G; Madduppa, Hawis H; Ismet, Meutia Samira; Taqiyuddin, Muhammad Wijdan; Salsabila, Afviya; Setyaningsih, Wahyu Adi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i2.56300

Abstract

Spons merupakan organisme simbion yang memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir, seperti menyaring air, menguraikan bahan organik menjadi nutrien, menyediakan tempat berlindung bagi mikroorganisme, serta berperan dalam stabilitas dan pengikatan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi, keanekaragaman spesies spons yang terdapat di habitat lamun di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penelitian dilakukan di tiga lokasi menggunakan transek garis sepanjang 50 dan 11 transek kuadrat berukuran 0,5 x 0,5 meter di setiap garis transek. Sampel spons diambil dengan memotong sebagian kecil dari setiap spons untuk dianalisis spikulanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spons yang ditemukan di seluruh lokasi penelitian terdata sebanyak 10 spesies dan didominasi oleh Chondrilla caribensis forma dengan nilai kerapatan spons sebesar 0-13 ind/m². Indeks keanekaragaman spons di Pulau Panggang berada pada kategori sedang yang menunjukkan bahwa distribusi genus dalam kumpulan spons di Pulau Panggang cukup merata. Kandungan fosfat dan kecepatan arus menunjukkan korelasi yang kuat dan positif terhadap kepadatan spons, sementara suhu memiliki korelasi positif terhadap kerapatan lamun. Di sisi lain, korelasi antara kepadatan spons dan kerapatan lamun relatif lemah, yang mendukung temuan bahwa kedua komponen ini tidak memiliki keterkaitan erat dalam ekosistem yang diamati.
KEPADATAN DAN POLA PERTUMBUHAN TERIPANG Holothuria scabra, Holothuria atra dan Bohadchia marmorata SERTA ASOSIASINYA DENGAN LAMUN DI PESISIR PULAU AMBON, SAPARUA, OSI DAN MARSEGU, PROVINSI MALUKU Luhulima, Yunita; Zamani, Neviaty Putri; Bengen, Dietriech Geoffrey
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i2.23454

Abstract

Holothuria scabra, Holothuria atra dan Bohadschia marmorata merupakan jenis teripang dengan habitat yang sangat beragam dan umumnya ditemukan dalam jumlah yang dominan dibandingkan jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan dan pola pertumbuhan teripang H. scabra, H. atra dan B. marmorata serta asosiasinya dengan jenis lamun di pesisir Pulau Ambon, Pulau Osi dan Pulau Marsegu. Asosiasi teripang dengan lamun dianalisis dengan menggunakan analisis koresponden (CA). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019 sampai November 2019. Pengambilan sampel dilakukan pada pada 3 stasiun yang mewakili masing-masing lokasi dengan menggunakan kuadran 1m2. Hasil penelitian mendapatkan kepadatan teripang berkisar dari 4,0 sampai 6,6 ind/100 m2. Secara keseluruhan pola pertumbuhan teripang adalah allometrik negatif dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan berat. Thalassia hemprichii merupakan jenis lamun dengan kerapatan tertinggi sebesar 64407 ind/100 m2 dan Halodule pinifolia adalah jenis terendah sebesar 900 ind/100 m2. Hasil koresponden analisis menunjukkan adanya tiga kelompok asosiasi antara teripang dengan lamun. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan jenis lamun dan kerapatan lamun berdampak pada kepadatan dan penyebaran jenis teripang.
PENGARUH KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN TERHADAP POPULASI IKAN KARANG DI PULAU AY DAN RHUN, KEPULAUAN BANDA, PROVINSI MALUKU Welly, Marthen; Fahrudin, Achmad; Bengen, Dietriech G.; Damar, Ario
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.453 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v12i1.25376

Abstract

Kawasan konservasi perairan (KKP) berfungsi untuk mengelola sumber daya perikanan dan keanekaragaman hayati laut agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kondisi ikan karang merupakan salah satu bioindikator untuk mengukur dampak pengelolaan KKP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak pembentukan KKP Daerah (KKPD) Pulau Ay dan Pulau Rhun terhadap sumber daya perikanan karang di Kepulauan Banda, Maluku, Indonesia. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu Underwater Visual Census (UVC) dan Fish Length Estimation dengan bantuan peralatan SCUBA. Analisis data dilakukan dengan membandingkan data sekunder dan data primer yang meliputi kelimpahan, biomassa, status tropik dan komposisi ukuran ikan besar dan ikan kecil dari 10 famili ikan target dan ekonomis penting sebelum dan sesudah Pulau Ay dan Pulau Rhun dicadangkan sebagai KKP. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelimpahan dan biomassa ikan karang secara temporal berfluktuasi sebelum dan sesudah Pulau Ay dan Pulau Rhun dicadangkan sebagai KKP, namun masih dalam kondisi melimpah dan tinggi. Status tropik dan komposisi ukuran ikan karang berubah-ubah sebelum dan sesudah pencadangan KKP, namun masih dalam kondisi seimbang antar kelompok tropik, ikan besar dan ikan kecil. Kesimpulan penelitian ini adalah pencadangan KKPD memberikan dampak positif terhadap sumber daya ikan karang di Pulau Ay dan Pulau Rhun.
Font_matter: Font_matter Bengen, Dietriech Geoffrey
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2492.178 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v12i1.30696

Abstract

Font_matter
Back_matter: Back_matter Bengen, Dietriech Geoffrey
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1548.161 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v12i1.30697

Abstract

Back_matter
Co-Authors . Ahyar . Chaidir . Suharsono Abdul Harim Abdullah Hisam bin Omar Abdurrachman Baksir, Abdurrachman Abimanyu Takdir Alamsyah Abrahamsz, Jodie G. Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achyani, Ratno Aditya Hikmat Nugraha Afdal Afdal, Afdal Agung Putra Utama Agus Atmadipoera Agus Sholeh Atmadipoera Agustin Rustam Ahmad Najid Al Azhar Al Azhar Alan Frendy Koropitan Alimudin Laapo An Nisa Nurul Suci Andi Irwan Nur, Andi Irwan Angela Mariana Lusiastuti Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Arief Pratomo, Arief Arif Satria Ario Damar Arisandi, Defrian Marza Ariston, Muhamad Asep Sandra Budiman, Asep Sandra Audina Putri Awal . Subandar, Awal . Awal Subandar Ayu, Inna Puspa Beale, Calvin S. Beginer Subhan Bintal Amin Budi Hascaryo Iskandar Budi Prabowo Budy Wiryawan Burhanis Burhanis Chaidir Chaidir Dafit Ariyanto David Smith Dedi Soedharma Dondy Arafat Efriyeldi, Efriyeldi Ekawati Sri Wahyuni Erlania Erlania Etty Riani Faisal Hamzah Fauzan Dzulfannazhir Ferawati Runtuboi Ferdinan Yulianda FERY KURNIAWAN Franto Novico Fredinan Yulianda Gede Iwan Setiabudi Hanif Budi Prayitno Harpasis Slamet Sanusi Hawis H Madduppa Hefni Effendi Hilda Zulkifli Hilda Zulkifli Hilda Zulkifli I Wayan Nurjaya Idris Idris Ikbal Marus, Ikbal Ilham, Yuwanda Indri Manembu Ira Dillenia Irma Akhrianti Irmalita Tahir, Irmalita Isdradjad Setyobudiandi Isdradjad Setyobudiandi Ismail, Firdaut Isni Nurruhwati Isni Nurruhwati John Haluan John I Pariwono Joko Santoso Joshian N.W. Schaduw Juraij Juraij Kadarwan Soewardi Kotta, Raismin Kurdi Gunawan Lalu M Iqbal Sani Lalu M. Iqbal Sani Leni Maryani Lieng, Lieng LILIK BUDIPRASETYO Luhulima, Yunita Luky Adrianto Luzmi Malia Izza Mai Suriani Majariana Krisanti Martini Djamhur Maya F Tamimi Mennofatria Boer Meutia Samira Ismet Michael John Sweet Michael Sweet Miswandi, Muhammad Mudjirahayu Mudjirahayu Muh. Ishak Jumarang Muh. Rasman Manafi Muhammad Agus Muljanto Muhammad Kasnir Muhammad Masrur Islami, Muhammad Masrur Mujizat Kawaroe Mujizat Kawaroe Mujizat Kawaroe Mujizat Kawaroe Mujizat Kawaroe Mujizat Kawaroe Mulyono S. Baskoro Najamuddin Najamuddin, Najamuddin Najid, Ahmad Nanda Tiara Diningsih Nebuchadnezzar Akbar Nella Tri Agustini, Nella Tri Neviaty P Zamani Neviaty P. Zamani Neviaty Putri Zamani NEVIATY PUTRI ZAMANI Noferya, Efi Noverita Dian Takarina Dian Takarina Novi Susetyo Adi, Novi Susetyo Novian Prahandhy Kusuma Nuraini Nuraini Nurlisa Alias Butet Nurlita Putri Anggraini Nyoman M N Natih Nyoman M.N Natih Ocky Karna Radjasa Ofri Johan Ofri Johan Ofri Johan Ofri Johan Paembonan, Rustam E Prakas Santoso Prayoga, Bintang R Widodo Rahma Aprilian Rahmat Kurnia Rahmat, Fadhlan Basiluddin Rainer A Troa Ramili, Yunita Rasidi, Rasidi Rastina, Rastina Retraubun, Alex S.W. Riana Faiza Richard J. Stanford Richardus F Kaswadji Richardus F Kaswadji Richardus Kaswadji Richardus Kaswadji RIDWAN AFFANDI Rika Anggraini Riris Aryawati Riris Aryawati Rita Rachmawati Riyadi Subur, Riyadi Robba Fahrisy Darus, Robba Fahrisy Rokhmin Dahuri Roni Bawole Rozirwan . Rudi Febriamansyah Rustam Effendi Paembonan, Rustam Effendi Ryan Adhitia Muslim Sadikin Amir Saenudin Safar Dody Salsabila, Afviya Samsuardi Samsuardi, Samsuardi Sebastian C. A. Ferse Setyaningsih, Wahyu Adi Setyo Handayani Setyo Pertiwi Simatupang, Candida Putri Nauli Siolimbona, Abdul Ajiz Sonja Kleinertz Subambang, R. Budiono Subhat Nurhakim Suhaemi Suharsono Suharsono Suharsono _, Suharsono Susanto, Handoko Adi Syahrial Syahrial Syamsul Bahri Agus, Syamsul Bahri Taqiyuddin, Muhammad Wijdan Taryono Tengku Zia Ulqodry Tirtama, Wahyu Tri Hartanto Tri Prartono Tridoyo Kusumastanto Try Al Tanto Ummu Salma Unstain NWJ Rembet Vijaya Isnaniawardhani Wahab, Iswandi Wahyudi, A’an Johan Welly, Marthen Welmar Olfan Barat, Welmar Olfan Wibowo, Eko S Wike Ayu Eka Putri Yanelis Prasenja Yennafri, Yennafri Yuli Naulita Yulianto Suteja Yundari, Yundari Yunianto Setiawan Yusli Wardiatno Zamani, Nevianty P Zulfikar, Andi