Claim Missing Document
Check
Articles

BUDAYA KEWARGANEGARAAN, PRAKTEK KEWARGANEGARAAN DAN PENDIDIKAN UNTUK KEWARGANEGARAAN DEMOKRATIS Kurniati, Pat; Putra, Haris Maiza; Komara, Lilis Sari; Wibianika, Handrian; Setiansyah, Reni
P2M STKIP Siliwangi Vol 8 No 2 (2021): Volume 8 Nomor 2: November 2021
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/p2m.v8i2p107-115.2852

Abstract

Citizenship cultire is a virtue that includes activie citizen involvement, equality or egalitarian relation, mutual trust and   tolerance, cooperative life, solidarity, abd community spirit. The concept of civic culture or Pancasila for Indonesia is closely related to the development of democratic civil society or Pancasila civil society. Citizenship Education has and is in line with the three main functions of civic education as a vehicle for the development of democratic citizens, namely developing civic intelligence, fostering civic responsibility, and encouraging civic participation. Three competencies of citizens This is also in line with the three components of good citizenship education, namely civic knowledge, civic skills, and civic disposisions. Citizens who have knowledge of citizenship will be smart citizens, participatory citizens, while citizens who have citizenship characters will be responsible citizens. Citizenship eduction must be designed, implemented and evaluated in the context of developing civic intelligence, which then radiates and crystallizes into civic civilization (civicvirtues/civility). This is a provision for every citizen to consciously carry out civic participation as a manifestation of civic responsibility.
CARA MUDAH BELAJAR MENULIS JURNAL MENGGUNAKAN REFERENSI OTOMATIS MICROSOFT WORD DAN ZOTERO Kurniati, Pat; Putra, Haris Maiza; Pratomo, Wachid; Prakasa, Armelia
P2M STKIP Siliwangi Vol 9 No 1 (2022): Volume 9 Nomor 1: Mei 2022
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/p2m.v9i1.3131

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya pengguanaan referensi otomatis dalam penulisan naskah jurnal. Kenyataan yang ada di lapangan masih banyak yang belum memahami penggunaan referensi otomatis baik menggunakan referensi otomatis Microsoft Word ataupun menggunakan referensi otomatis software Zotero. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Penulis menggambarkan secara rinci berrupa gambar terkait langkah-langkah pengoperasian referensi otomatis Microsoft word dan software Zotero. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis jurnal harus memperhatikan beberapa aspek penting dalam penulisan jurnal, seperti template yang digunakan oleh jurnal yang dituju, model sitasi yang digunakan, dan pengoperasian model sitasi referensi otomatis Microsoft Word dan software Zotero perlu digalakkan dalam rangka menunjang kualitas publikasi jurnal di Indonesia.
The Prohibition of Social E-Commerce on TikTok Shop: A Fiqh Examination Based on Sharia Compliance and Economic Justice Naisabur, Nanang; Putra, Haris Maiza; Ahyani, Hisam; Novita, Dwi; Kurniati, Pat
Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Sharia Faculty of State Islamic University of Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/mnh.v18i1.9674

Abstract

The prohobition of TikTok Shop in Indonesia has sparked debate over licensing and Shariah compliance. This article emphasizes the importance of using Shariah principles in social e-commerce at TikTok Shop. This research aims to analyze the rationale behind this from the perspective of fiqh and economic justice. This research uses a juridical-normative approach by analyzing relevant regulations using a descriptive-analytical method. Data was collected through a literature review, highlighting the importance of considering maslaha to maintain market stability and economic justice. The banning on TikTok Shop to ensure Shariah compliance to achieve economic justice. Government regulations or policies are beneficial, extending beyond mere prohibitions and restrictions. As commerce evolves with the expansion of digital platforms, it becomes imperative to establish clear regulations to accommodate this ongoing development.
THE WORLD'S RESPONSE TO THE EXISTENCE OF SHARIA BANKING IN INDONESIA Ahyani, Hisam; Putra, Haris Maiza; Mutmainah, Naeli; Sa’diyah, Farhatun; Kasih, Dien Kalpika
KONTAN: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 3 (2022): KONTAN: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Publisher : CV Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/kontan.v1i3.22

Abstract

This study wants to reveal how the western world responds to the existence of Islamic banking in Indonesia?; and what is the contribution of the western world to the existence of Islamic banking in Indonesia? This type of research is a normative juridical research. This study is intended to explore the response of the western world to Islamic banking that exists in Indonesia. This study, resulted that the western world's response to Islamic banking in Indonesia, namely the Western economic system is intended to embrace the Islamic economic system in the field of Islamic banking and support the existence of Islamic banking, it is proven that the western world implements a free business system based on capitalism which prioritize capital in order to build the economy in the Islamic economic system. Second, the contribution of the western world to the existence of Islamic banking in Indonesia is a necessity which in fact is not an Islamic State. However, in its scope, Islamic law in Indonesia in this case the sharia economy is subject to the national economic system, although in Indonesia itself the sharia economic system and conventional economics in Indonesia have their own legal umbrella. So that the Islamic economic system in Indonesia until this moment is an alternative concept (progressive Islamic law) for a prosperous economic system in Indonesia, one of which is a capitalist economic system. derived from sources of Islamic law, especially the Koran and al-Hadith.ABSTRAKPenelitian ini ingin mengungkap terkait bagaimana respon dunia barat terhadap eksistensi perbankan syariah di Indonesia?; dan apa sumbangsih dari Dunia barat terhadap eksistensi perbankan syariah di Indonesia ?. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yuridis normative. Penelitian ini dimaksudkan guna mengeksplorasi respon dunia barat terhadap perbankan syariah yang eksis di Indonesia. Penelitian ini, menghasilkan bahwa respon dunia barat terhadap perbankan syariah di Indonesia yaitu sistem ekonomi Barat ini dimaksudkan merangkul system ekonomi islam dalam bidang perbankan syariah dan mendukung dengan eksisnya perbankan syariah tersebut, hal ini terbukti bahwa Dunia barat menerapkan sistem usaha bebas yang dilandaskan pada kapitalisme yang mengedepankan modal dalam rangka membangun ekonomi didalam system ekonomi islam. Kedua, Sumbangsih dari Dunia barat terhadap eksistensi perbankan syariah di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan yang notabene Negara Indonesia bukan Negara Islam. Namun pada lingkupnya Hukum islam di Indonesia dalam hal ini ekonomi syari’ah tunduk pada sistem ekonomi nasional, walaupun di Indonesia sendiri sistem ekonomi syariah dan ekonomi konvensional di Indonesia memiliki payung hukum tersendiri. Sehingga sistem ekonomi Islam di Indonesia sampai detik ini merupakan konsep alternatif (hukum islam progresif) bagi sistem ekonomi di Indonesia yang sejahtera yaitu salah satunya adalah sistem ekonomi kapitalis hal ini diharapkan dapat membawa hal-hal positif dari keduanya dengan batasan tidak bertentangan dengan syariah Islam yang berasal dari sumber-sumber hukum Islam, khususnya al-Quran dan al-Hadis.
GENDER JUSTICE IN THE SHARING OF INHERITANCE AND IMPLEMENTATION IN INDONESIA Hisam Ahyani; Haris Maiza Putra; Muharir Muharir; Encep Taufik Rahman; Mustofa Mustofa
Asy-Syari'ah Vol 24, No 2 (2022): Asy-Syari'ah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v24i2.14640

Abstract

Abstract: Fairness in inheritance distribution between men and women in Indonesia is still an exciting topic to discuss. It is proven that classical Islamic thought says that men’s and women’s portions in inheritance distribution are final, as stated in the Qur'an Surat an-Nisa verse 11. However, contemporary Islamic thought sees it as a rule that needs to be contextualized to current situations. This progressive thinking about inheritance distribution was pioneered by gender activists who saw that Fiqh Mawaris has a gender bias and discrimination. Therefore, the application of the "gender-friendly justice" concept in the inheritance distribution in Indonesia needs to be put forward. This research analyses the "gender-friendly justice" concept in inheritance law and its application in Indonesia. This study uses Sigmund Freud's gender theory, with an analytic descriptive method focusing on the problem of inheritance distribution in Indonesia. The research results prove that the concept of "gender-friendly justice" in the inheritance distribution refers to the agreement principle and the gender equity principle, where the application is carried out based on the fairness principle. The gender equality principle is implemented by prioritizing the concept of rahmatan lil'alamin, namely equality as servants and caliph of Allah, equality in receiving primordial agreements and cosmic drama events, and reaching achievements.Abstrak: Keadilan pembagian harta waris di Indonesia antara laki-laki dan perempuan masih menjadi bahan diskusi yang menarik. Pemikiran Islam klasik menyatakan bahwa pembagian harta warisan bagi laki-laki dan perempuan sudah dianggap final, sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 11. Namun, pemikiran Islam kontemporer melihat hal tersebut sebagai aturan yang perlu dikontekstualisasikan sesuai per­kem­bangan zaman. Pemikiran progresif tentang pembagian waris ini dipelopori oleh para pegiat gender yang melihat fiqih mawaris masih bersifat bias gender yang dapat menimbulkan diskriminasi gender, sehingga penerapan konsep “keadilan ramah gender” dalam pembagian harta waris di Indonesia perlu dikedepankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep “keadilan ramah gender” dalam hukum waris dan penerapannya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori gender Sigmund Freud, dengan metode deskriptif analitik yang memusatkan perhatian pada masalah pembagian waris di Indonesia. Hasil riset membuktikan bahwa konsep “keadilan ramah gender” dalam pembagian harta waris mengacu pada prinsip kesepakatan dan prinsip keadilan gender bagi anak laki-laki dan perempuan, dimana penerapannya dilakukan berdasarkan atas asas keadilan. Penerapan prinsip kesetaraan gender ini diterapkan dengan menge­depankan konsep rahmatan lil’alamin yakni penyetaraan sebagai hamba dan khalifah Allah, penyetaraan menerima perjanjian primordial, penyetaraan dalam peristiwa drama kosmis, dan penyetaraan dalam meraih prestasi.
Birrul Walidain in Political Preferences: Harmonizing Family Values and Employment Law in Indonesia Ahyani, Hisam; Putra, Haris Maiza; Sofanudin, Aji
El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Vol 7, No 2 (2024): EL-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ujhk.v7i2.22982

Abstract

This study examines the interaction between political preferences and the concept of birrul walidain (the obligation to respect parents) in Indonesia, highlighting its significant impact on individual behavior and familfy dynamics. Using a qualitative approach and literature review, the research reveals that harmonious parent-child relationships positively correlate with career success and political alignment, while differing political beliefs can create familial conflicts affecting overall well-being. The findings underscore the importance of integrating Birrul Walidain principles into workplace policies to support family responsibilities. Furthermore, the study emphasizes Al-Ghazali's concept of maslahah, advocating for the preservation of religious and familial values alongside personal aspirations. By introducing a novel perspective that connects traditional Islamic values with modern employment law, this research aims to inform legal frameworks and workplace practices. Ultimately, the study concludes that the interplay between political preferences and Birrul Walidain offers valuable insights for enhancing employment law and promoting a society that respects both individual rights and family obligations, calling for further research into specific legal reforms aligned with these principles.
TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP JUAL BELI ONLINE Dede Abduroman; Haris Maiza Putra; Iwan Nurdin
Ecopreneur : Journal of Sharia Economics Study Program Vol 1 No 2 (2020): Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institute of Research and Community Service at Islamic University of Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era digital atau biasa dikenal dengan istilah 4.0 dimana segala sesuatu diupayakan beralih menuju digitallisasi. Salah satu dampak dengan adanya digitalisasi yakni dalam bidang muamalah (transaksi jual beli). Terlebih saat ini di Indonesia mengalami wabah virus corona (Covid-19), dimana pemerintah memberikan aturan hidup kepada masyarakat agar aktivitas dilakukan di rumah saja sebagai upaya perindungan diri. Aktivitas tersebut akan memberikan lonjakan dalam transaksi jual beli secara online, baik itu melalui shoope, tokopedia, lazada, dan lain sebagainya. Perlu adanya upaya hukum untuk mengidentifikasi apakah transaksi tersebut sudah sesuai hukum dalam bermuamalah yaitu fiqih muamalah? Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode penelitian hukum dengan analisis kualitatif, pendekatannya menggunaan dara normative. Hasil penelitiannya yakni transaksi online sudah sesuai dengan fiqih muamalah, penggunaan akadnya ialah akad salam. Hal ini karena masarakat memesan dengan memberikan ciri-ciri dari obyek barang yang akan dibeli, sedangkan penjual telah memberikan deskripsi dari barang itu sendiri dengan detail.
Literasi dan Model Investasi Wakaf Uang Haris Maiza Putra; Dede Abdurohman; Hisam Ahyani; Dini Selasi
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 2 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era sekarang ini, wakaf di Indonesia telah hadir menjawab tuntutan zaman, dengan menggunakan sistem Financial Technology (FinTech), sehingga dapat menjadi lebih hemat dan efisien. Wakaf dapat menjadi solusi dari permasalahan permodalan yang selama ini dihadapi oleh perusahaan startup yang sebagian besar tidak bankable. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas literasi dan model investasi wakaf tunai. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi wakaf tunai perlu digalakkan. Investasi nazhir pada harta wakaf dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti kegiatan sosial, keagamaan, pendidikan, dan ekonomi dengan dana wakaf yang dihimpun sesuai dengan prinsip syariat Islam yang dikembangkan melalui model akad mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah, istisna, akad muzara'ah, akad masaqah, dan akad mugarasah. Alhasil, perbankan syariah yang notabene merupakan lembaga keuangan dapat menjadi wadah dan pendukung wakaf tunai di Indonesia.
Sumber Dan Norma Ekonomi Syariah Dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Perbankan Syariah Dan Koperasi Syariah Dede Abdurohman; Haris Maiza Putra; Hisam Ahyani
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 1 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerkembangan ekonomi syariah dibidang keuangan syariah sangat pesat, dengan pertumbuhan tersebut harus mengacu pada regulasi yang berlaku dan mennjadi bagian dari sumber serta norma dalam menjalankan kegiatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan teknik dalam menggubnakan datanya ialah literature atau pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu al-qur’an dan hadits menjadi bagian dari sumber ekonomi syariah yang utama, sedangkan dari sisi hukum positif sebagai sumber hukum yakni bagi pelaku perbankan syariah berlaku Undang-Undang No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Untuk kalangan koperasi syariah berlaku Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Dari kedua UU tersebut, terkandung di dalamnya nilai-nilai ke-Islaman, dan hal ini merupakan nilai positif bahwa Al-Qur’an dan Hadits merupakan bukti atas rahmatan lil’alamin yang tidak akan pernah salah. Dalam kegiatan ekonomi syriah harus mengacu pada norma-norma terkait yaitu bebas riba, bebas maisir, harus sesuatu yang halal.Kata Kunci: Sumber, Norma, Ekonomi Syariah
Eksistensi Filsafat Ekonomi Syari’ah sebagai Landasan Filosofis Perbankan Syari’ah di Indonesia Haris Maiza Putra; Dede Abdurohman; Hisam Ahyani
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 1 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakEkonomi yang berlandaskan syari’ah memiliki konsep dan ajaran yang dapat memberikan kesejahteraan secara merata kepada umat manusia. Maka dari itu filsafat ekonomi syariah menjadi kunci utama dalam pembangunan perekonomian manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas eksistensi filsafat ekonomi syari’ah di era digital (kenapa filsafat ekonomi syari’ah diperlukan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan menjelaskan pandangan Muhammad Abdul Mannan tentang pentingnya ilmu ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi ekonomi Islam di era digital mulai meningkat. Hal ini tidak hanya diakui oleh internal umat Islam, tetapi juga oleh kalangan non muslim. Urgensi sistem ekonomi Islam memberikan kesadaran kuat bahwa ekonomi Islam dapat menanggulangi permasalahan yang muncul dari sistem ekonomi konvensional. Ada tujuh alasan yang membuat ilmu ekonomi Islam sangat diperlukan; kepentingan ideologi (ideological imperatives), kepentingan ekonomi (economics imperatives), kepentingan sosial (social imperatives), kepentingan moral dan etika (moral and ethical imperatives), kepentingan politik (political imperatives), perspektif Sejarah (historical perspective), dan kepentingan internasional (international imperatives). Alhasil, perbankan syariah yang notabene sebagai lembaga keuangan yang sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia perlu dikembangkan, sehingga perekonomian di Indonesia dapat maju dengan mengembangkan perbankan-perbankan syariah.Kata Kunci: Filsafat;Ekonomi Syari’ah; Landasan Filosofis; Perbankan Syari’ah