Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HEALTH SEEKING BEHAVIOUR PADA GEJALA DEMAM DI MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2019 DAN 2020 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR Moh. Reza Aulia Rahman; Artha Budi Susila Duarsa; Ayu Anulus; Aena Mardiah
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 10 (2023): Nusantara Hasana Journal, March 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i10.805

Abstract

Background: Health-seeking behavior is the behavior of an individual who is experiencing health problems to obtain treatment so that the health problems experienced are cured or reduced. A person's decision to seek treatment is very likely to be influenced by various factors such as individual, environmental, cultural factors, to perceptions of their health problems. The search for treatment needs to be carried out starting from underlying health problems such as fever symptoms to severe health problems. The health belief model is a concept commonly used to find out an individual's perception of whether or not they accept their health condition. The four main variables in the concept of the health belief model are perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, and perceived barriers. Objective: To determine the factors associated with Health-seeking behavior in symptoms of fever in students of the Faculty of Medicine, Al-Azhar Islamic University, class of 2019 and 2020. Methods: Observational analytic quantitative study with a cross-sectional study design. The sampling technique was determined by random sampling method and the samples in this study were students of the Al-Azhar Islamic University Medical Faculty in 2019 and 2020. The data obtained was analyzed by the Chi Square test with a significance value (p ≤ 0.05). Results: Of the 120 research samples, 79.17% of students who sought treatment when suffering from fever symptoms had 43.4% perceived susceptibility, 30.8% perceived severity, 85.8% perceived benefits, and 14.5% perceived barriers. Obtained p value = 0.705 (p <0.05) for the relationship between perceived susceptibility and health-seeking behavior, p = 0.014 (p <0.05) for the relationship between perceived severity and health-seeking behavior, p = 0.952 (p <0, 05) for the relationship between perceived benefits and health-seeking behavior, and p = 0.000 (p <0.05) for the relationship between perceived barriers and health-seeking behavior. Conclusion: The results of the bivariate test show that perceived severity and perceived barriers in college students are significantly related to treatment-seeking behavior. Meanwhile, students' perceived susceptibility and perceived benefits statistically did not have a significant relationship to health-seeking behavior in students in the 2019 and 2020 batches of the Faculty of Medicine, Al-Azhar Islamic University.
Pengaruh Telehealth terhadap Penurunan Derajat Depresi pada Pasien Stroke: Meta-Analisis Aris Widiyanto; Anggun Fitri Handayani; Artha Budi Susila Duarsa; Ayu Anulus; Hakim Anasulfalah; Hendra Kurniawan; Joko Tri Atmojo; Ahmad Syauqi Mubarok; Livana PH
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.321 KB)

Abstract

Komplikasi yang dapat mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari pada penderita stroke sangat banyak, hal ini dapat mengakibatkan kenaikan angka kematian. Sehingga, perlu implementasi yang dapat memperbaiki kualitas hidup termasuk menurunkan angka depresi. Telehealth merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan pasien stroke oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh telehealth terhadap penurunan depresi pada pasien stroke. Penelitian ini merupakan systematic review dan meta-analysis dengan menggunakan akronim PICO. Population= pasien stroke; Intervention= telehealth; Comparison= tanpa menggunakan telehealth; Outcome= depresi. Data diperoleh dari database diantaranya yaitu PubMed, Springer Link, and Science direct. Data dianalisis menggunakan RevMan 5.3. Terdapat 9 artikel dengan desain randomized controlled trial dimasukkan kedalam meta-analysis, hasilnya menunjukkan bahwa telehealth dapat menurunkan derajat hipertensi pada pasien stroke sebesar 4.22 unit, dan hasilnya signifikan secara statistik (SMD= -4.22; 95% CI= -6.90 hingga -1.54; p= 0.002).
Hambatan dalam Program Eliminasi Malaria Dany Karmila; Artha Budi Susila Duarsa; Aena Mardiah; Ayu Anulus
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.856 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.575

Abstract

Kasus malaria selama era pandemi Covid-19 menjadi masalah yang kurang disoroti, padahal kasus malaria masih ada dan belum terselesaikan. Malaria telah dikendalikan oleh beberapa intervensi di seluruh dunia selama beberapa dekade terakhir. Perlu dilakukan berbagai usaha untuk mengendalikan dan mencegah pembentukan kembali daerah endemik serta menghindari peningkatan morbiditas dan mortalitas akibat kasus malaria. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hambatan dalam program eliminasi malaria di Desa Gelangsar Kabupaten Lombok Barat. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif. Dimana data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada partisipan sebanyak 11 orang. Data dianalisis dengan pendekatan induktif dan disajikan secara naratif. Hasil yang diperoleh melalui wawancara mendalam bahwa hambatan yang ditemukan yaitu kasus malaria terjadi akibat kurangnya pengetahuan mengenai malaria dan pengawasan dalam penggunaan kelambu. Selain itu lingkungan tempat tinggal masyarakat masih berdekatan dengan kandang hewan peliharaan sehingga upaya memutus mata rantai penularan pada manusia kurang terkendali. Dari informasi melalui wawancara mendalam yang didapatkan, masyarakat Desa Gelangsar memiliki tradisi merendam cetakan cupak yang merupakan alat dalam pembuatan gula merah. Cupak direndam dalam air dan didiamkan berminggu – minggu, hal ini menyebab perkembangbiakan jentik – jentik nyamuk. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masih banyaknya hambatan dalam upaya eliminasi malaria di Desa Gelangsar.
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Wisatawan: A Systematic Review Kadek Dwi Pramana; I Putu Dedy Arjita; Rozikin Rozikin; Ayu Anulus; I Gede Angga Adnyana
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.474 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.577

Abstract

Diare merupakan suatu keadaan di mana terjadi peningkatan respons buang air besar sebanyak 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi feses/tinja yang cair. Diare dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kekurangan cairan (dehidrasi) yang parah, bahkan sampai kematian. Penelitian ini tujuan untuk melakukan review terhadap perkembangan terbaru dari faktor-faktor lingkungan serta personal wisatawan terhadap angka kejadian diare pada wisatawan. Metode penelitian ini adalah tinjauan sistematis. Basis data yang digunakan antara lain PubMed, ProQuest, Google Schoolar. dan Clinical key dari tahun 2015-2018. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel ini adalah “diarrhea AND traveller” dan “diarrhea OR traveller”, OR street food, OR hand washing, OR stay length, OR income, dan OR food hygiene. Berdasarkan kata kunci yang digunakan, diperoleh 7.626 artikel terkait. Berdasarkan hasil proses pencarian artikel dari berbagai database, diperoleh 67 artikel yang relevan. Dari studi tinjauan sistematis yang diperoleh, menunjukkan bahwa Diare pada wisatawan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan, personal, dan agent. Pada faktor lingkungan diare wisatawan dapat disebabkan oleh negara tujuan dengan risiko kejadian diare dan kualitas kebersihan makanan yang ada di destinasi. Pada faktor personal diare dapat disebabkan oleh negara asal wisatawan, usia, kebiasaan PHBS.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Haji Sebelum dan Sesudah Edukasi dengan Media Edukatif “Kaji Siap Ntek Haji” Berbasis Local Specific Dasti Anditiarina; Ida Ayu Made Mahayani; Deny Sutrisna Wiatma; Farahdila Mirshanty; Isnaini Qoriatul Fadhilah; Muh. Syaiful Akbar; Ayu Anulus; Salkamal Salkamal
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1041

Abstract

Ibadah haji adalah ibadah fisik, sehingga jamaah haji dituntut mampu secara fisik dan rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancar. Banyak masalah kesehatan yang dihadapi oleh jamaah haji yang dapat mengganggu perjalanan menuju istithaah. Oleh karena itu perlu ada media yang dapat digunakan dan dipelajari oleh jamaah haji sebagai persiapan sebelum berangkat haji. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan desain studi pre-posttest without control group design. Penelitian berbasis pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada secara online. Sejumlah 100 orang terlibat dalam penelitian menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil dianalisis dengan uji Wilcoxson dan dibahas secara deskriptif. Hasil test menunjukan ada peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi terkait kesehatan haji yang dilaksanakan. Rata-rata peningkatannya yaitu 24,4 dari 65,7 menjadi 90,1 dan perbedaan dilaporkan secara statistik signifikan (p=0,007). Kesimpulan penelitian adalah bahwa edukasi kesehatan haji menggunakan media edukatif “kaji siap ntek haji” meningkatkan pengetahuan calon jemaah haji terkait kesehatan haji.
Gambaran Patogen dan Profil Infeksi Menular Seksual (IMS) Wiwin Mulianingsih; Lysa Mariam; Yudha Permana; Fitriannisa Faradina Zubaidi; Putu Dedy Arjita; Ayu Anulus; Dany Karmila; Fachrudi Hanafi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.888

Abstract

Kasus IMS yang terus meningkat merupakan salah satu penyebab utama dari buruknya kesehatan sebuah negara dan dunia dan Kota Mataram merupakan ibu kota Provinsi NTB, salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh wisatawan. Hal ini menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya, banyaknya wisatawan berkunjung untuk berlibur dan meningkatkan roda perekonomian. Namun dampak negatif yang terjadi, berhubungan dengan kedatangan wisatawan yang kemudian memanfaatkan tempat-tempat hiburan dan secara tidak langsung berkaitan dengan peningkatan aktifitas seksual. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran Patogen dan Profil Infeksi Menular Seksual (IMS) di 10 Puskesmas se Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015-2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan mengambil data dari catatan rekam medis pasien di seluruh puskesmas di Kota Mataram, dengan total 2.340 orang yang terinfeksi, dan teknik sampling menggunakan teknik total sampling. Berdasarkan hasil penelitian, penyaki infeksi menular seksual di seluruh puskesmas di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2015-2019 di dominasi oleh jenis kelamin perempuan, usia dewasa awal, sudah menikah, SMP, tidak bekerja, kelompok risiko pasangan risti. Hasil dari data kasus IMS yang di laporkan di Kota Mataram sejak tahun 2015-2019 cenderung disebabkan oleh bakteri.
Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung Gentani Mayang Sari; Dasti Anditiarina; Dewi Utary; Ayu Anulus
Jurnal Health Sains Vol. 4 No. 4 (2023): Journal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v4i4.877

Abstract

Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung Gentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar ABSTRAK Latar Belakang: Acute Mountain Sickness (AMS) adalah kelainan yang sangat umum muncul di ketinggian (>2500 meter). Pherice, Nepal (ketinggian 4.343 m), 43% pendaki mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS). Di Indonesia, masih sangat sedikit studi dan penelitian yang membahas AMS di kalangan pendaki gunung. Peningkatan jumlah pendaki terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl. Hal ini seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang AMS, kesiapan fisik, mental, alat dan tindakan P3K yang maksimal untuk mencegah kejadian Acute Mountain Sickness (AMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, dan aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consequtive sampling. Penelitian ini dilakukan di Basecamp Arrow Praya, Lombok Tengah pada tanggal 20-21 Desember 2022. Sampel penelitian sebanyak 96 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil analisis dilaporkan bahwa hubungan usia (p-value 0,186), jenis kelamin (p-value 0,916), dan tingkat pengetahuan (p-value 0,476) terhadap AMS secara statistik dilaporkan tidak signifikan. Aktivitas fisik (p-value 0,022) dilaporkan secara statistik berhubungan dengan AMS. Tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat pengetahuan dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok, tetapi didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Kata Kunci: Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik, Acute Mountain Sickness (AMS) THE RELATIONSHIP BETWEEN AGE, GENDER, LEVEL OF KNOWLEDGE, AND PHYSICAL ACTIVITY WITH THE INCIDENCE OF ACUTE MOUNTAIN SICKNESS (AMS) AMONG MOUNTAIN CLIMBERS IN LOMBOK, WEST NUSA TENGGARA Gentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com Faculty of Medicine Universitas Islam Al-Azhar ABSTRACT Background : Acute Mountain Sickness (AMS) is a disorder that is very common at altitudes (> 2500 meters). Pherice, Nepal (altitude 4,343 m), 43% of climbers experience symptoms of Acute Mountain Sickness (AMS). In Indonesia, there are still very few studies and research that discuss AMS among mountain climbers. An increase in the number of climbers occurred in the West Nusa Tenggara region, namely Mount Rinjani with an altitude of 3,726 meters above sea level. This should be balanced with knowledge about AMS, physical and mental readiness, tools and maximum first aid measures to prevent the occurrence of Acute Mountain Sickness (AMS). This study was conducted to determine the relationship between age, gender, level of knowledge, and physical activity with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok. Descriptive study with a cross-sectional research design. The sampling technique uses the consecutive sampling method. This research was conducted at Arrow Praya Basecamp, Central Lombok on December 20-21, 2022. The research sample consisted of 96 respondents. The data obtained were analyzed with the Chi-Square correlation test. The results of the analysis reported that the relationship between age (p-value 0.186), gender (p-value 0.916), and level of knowledge (p-value 0.476), to AMS was reported to be statistically insignificant. Physical activity (p-value 0.022) was reported to be statistically associated with AMS. There was no significant relationship between age, sex, and level of knowledge with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok, but there was found a significant relationship between physical activity and the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok.
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR ANGKATAN 2021 Danang Nur Adiwibawa; Tri Aris Munandar; Siti Ruqayyah; Ayu Anulus
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 11 (2023): Nusantara Hasana Journal, April 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i11.835

Abstract

Background: Due to the development of science, technology, and information, the use of social media is increasingly inseparable from society. A study conducted by the Ministry of Communication and Information Technology (Kemkominfo) in collaboration with the United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) in 2014 showed the fact that social media users reached more than 82 million people and made Indonesia the 8th largest in the world as a social media user. The use of social media through gadgets will interfere with the regulation of the hormone melatonin so that it can cause insomnia for its users, including students. Objective: To determine the relationship between the use of social media and the incidence of insomnia in students of the Faculty of Medicine, Al-Azhar Islamic University batch 2021. Method: This study was an observational analytic studied, with a cross sectional design. The sample used is the students of Faculty of Medicine, Al-Azhar Islamic University batch 2021 with a total of 91 people. The insomnia assessment was carried out using the KSPBJ-IRS insomnia questionnaire and the use of social media was assessed using a measuring instrument in the form of a questionnaire adopted from Ruri Selvia's undergraduate thesis (2020). Data analysis using Chi-Squere with SPSS software version 25. Results: Analysis using Chi-Square obtained a p-value of 0.001 (p-value <0.05), which means that there is a significant relationship between the use of social media and the incidence of insomnia in students of the Faculty, of Medicine Al-Azhar Islamic University batch 2021. Conclusion: There is a relationship between the use of social media with the incidence of insomnia in students of the Faculty of Medicine, Al-Azhar Islamic University batch 2021.
Pengabdian Masyarakat Puasa dan Wisata Sehat di Bulan Suci Ramadhan 1443 H Alfian Muhajir; Artha Budi Susila Duarsa; Joko Tri Atmojo; Isnani Nurhayati; Nova Rahma Widyaningrum; Aris Widiyanto; Ayu Anulus; Ahmad Syauqi Mubarok; Ndaru Sukma Putra; Muhammad Faishal Al Firdaus; Selvia Anggitasari; Ajeng Wafa Awalia; Herliana Saputria Ningsih; Leona Puspita Gading Martaliza; Ilham Muhammad Firnanda
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.962

Abstract

Puasa sebagaimana dijalankan umat Islam tergolong sebagai partial fasting, karena puasa ini dibatasi oleh makan sahur dan buka puasa. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa Puasa Ramadhan mampu meningkatkan system imun seseorang, Namun, ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa Puasa Ramadhan justru mampu mengurangi jumlah antibody di dalam tubuh. Kegiatan seminar online dilakukan secara observasi langsung pada saat penyuluhan dengan melihat interaksi antara peserta dan pemateri. Prosedur yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan dan diskusi tentang bagaimana menjaga kesehatan saat berpuasa ramadhan. Hasil dari seminar online pengabdian masyarakat berupa edukasi terkait tips-tips menjaga kesehatan saat berpuasa yang dapat diterapkan dikalangan masyarakat umum.
HUBUNGAN INTENSITAS PAPARAN INFORMASI PENYULUHAN IMUNISASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA DI DUSUN MENTIGI KABUPATEN LOMBOK UTARA Aulia Rinjani Lestari; Ayu Anulus; Sulatun Hidayati; Dewi Utary
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 12 (2023): Nusantara Hasana Journal, May 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i12.845

Abstract

Immunization is one way to prevent the occurrence of certain diseases, besides being useful, immunization also provides side effects known as Post-Immunization Follow-up Events (AEFI). Based on the 2013 Riskesdas it was found that out of 91.3% of children in Indonesia who had been immunized, there were 33.4% who had experienced AEFI. It is necessary to educate the community, especially mothers, to understand the importance of providing complete basic immunization to children.Aims of this research to determine the relationship between the intensity of information exposure and the level of knowledge of mothers about basic immunization in children in Mentigi Hamlet, Pemenang District, North Lombok Regency. This research is a quantitative analytic observational study with a cross sectional study design. The sample in this study was mothers in Mentigi Hamlet, Pemenang District, North Lombok Regency in 2023, totaling 99 people. The sampling method in this study used purposive sampling. The dependent variable in this study was the mother's knowledge of complete basic immunization and the independent variable was the intensity of counseling. The method used in data collection is a questionnaire. Data analysis using chi square. The results of this study showed that the highest intensity of counseling was in the poor category of 63 people (63.64%) while the mother's level of knowledge about complete basic immunization was highest in the good category of 59 people (59.0%). The results of the analysis using the chi square test obtained a p-value of 0.005 there was a significant relationship between the intensity of counseling and the level of knowledge of mothers about basic immunization in children in Mentigi Hamlet, Pemenang District, North Lombok Regency. There is a relationship between the intensity of information exposure and the level of knowledge of mothers about basic immunization in children in Mentigi Hamlet, Pemenang District, North Lombok Regency.
Co-Authors Adiwibawa, Danang Nur Adnyana , I Gede Angga Aena Mardiah Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ajeng Wafa Awalia Akbar, Muh. Syaiful Akbar, Prima Soultoni Akhmad Azmiardi Alfian Muhajir Anasulfalah, Hakim Anggun Fitri Handayani Anom Dwi Prakoso Aris Widiyanto Arjita, I Putu Dedy Artha Budi Susila Duarsa Artha Budi Susila Duarsa Astri Yunita Atmojo, Joko Tri Aulia Mahdaniyati Aulia Rinjani Lestari Azmi, Fahriana Benvenuto, Ananta Fittonia Bhisma Murti Dahlia, Yolly Danang Nur Adiwibawa Dany Karmila Dany Karmila Darmaiswara, Bagus Komang Rama Dita Dasti Anditiarina Deny Sutrisna Wiatma Dwi Putri, Wanda Luthfiani Dwiyani, Lili Fachrudi Hanafi Fachrudi Hanafi Fajriah, Asruria Sani Fara Khansa Azizah Farahdila Mirshanty Gabriela Advitri Febriani Gentani Mayang Sari Handayani, Rina Tri Hendra Dwi Kurniawan Hendra Dwi Kurniawan Hendra Kurniawan Herliana Saputria Ningsih I Gede Angga Adnyana I Gede Ari Permana Putra I Putu Bayu Agus Saputra I Wayan Hendrawan Ida Ayu Made Mahayani Iing, Iing Ilham Muhammad Firnanda Isnaini Qoriatul Fadhilah Isnani Nurhayati Joko Tri Atmojo Joko Tri Atmojo Kadek Dwi Pramana Kadek Dwi Pramana Karmila, Dany Krisnanda Aditya Pradana Leona Puspita Gading Martaliza Lilik Hidayati, Lilik livana ph Livana Ph, Livana Lysa Mariam Mardiah, Aena Maruni Wiwin Diarti Maruni Wiwin Diarti Maruni Wiwin Diarti Medikawati, I Gusti Agung Ayu Ratna Metriani, Putu Desy Mochammad Haidyr Dzikrurrohman Moh. Reza Aulia Rahman Muh. Syaiful Akbar Muhammad Faishal Al Firdaus Munadi Munadi Mustain mustain Nahak, Marla Ndaru Sukma Putra Ni Nyoman Ariwidiani Ni Nyoman Ayu Laksita Jasmine Nindita Arum Veibiani Nova Rahma Widyaningrum Perdana Prabasari Putri Ichsani Permana Putra, I Gede Ari Prasetya, Hanung Pratiwi, Made Rika Anastasia Putra, I Gede Ari Permana Putu Prida Purnamasari Rohmi Rohmi Rozikin Rozikin Rozikin, Rozikin RR. Ella Evrita Hestiandari Ruqayyah, Siti Sabariah Sabariah Sahrun Sahrun Salkamal Salkamal Samodra, Velia Maya Santy Irene Putri Santy Irene Putri Selvia Anggitasari Siti Safira Khairunnisa Sugeng, Santoso Sukandriani Utami Sulatun Hidayati Tri Aris Munandar Tri Yuniarti Trisakti Halimah Delimasari verra verra, verra Widianto, Aris Widiyanto, Aris Wiradharma, I Gusti Agung Gede Agung Wiwin Mulianingsih Wiwin Mulianingsih Yudha Permana Yunan Jiwintarum Yunan Jiwintarum Zoraya, Sabrina Intan Zubaidi, Fitriannisa Faradina