Articles
Studi Koordinasi Rele Pengaman Akibat Terjadinya Kasus Sympathetic Trip Pada Sistem Kelistrikan Kilang Minyak Perusahaan Minyak Nasional
Robby, Barikly;
Soeprijanto, Adi;
Pujiantara, Margo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.84
Saat ini salah satu perusahaan minyak nasional tengah menghadapi permasalahan sistem proteksi pada sistem tenaga listriknya. Adanya miss koordinasi rele arus lebih dan bekerjanya rele undervoltage pada kilang Sungai Gerong sesaat setelah terjadinya hubung singkat di kilang Plaju membuktikan keandalan sistem masih kurang sempurna. Untuk meningkatkan perfoma dari sistem proteksi perlu dilakukan analisis terhadap setting dan koordinasi rele yang ada seperti pengaman arus lebih, rele gangguan tanah dan rele undervoltage. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggambarkan kurva karakteristik rele pengaman. Sehingga, diharapkan kita akan dapat mencegah atau membatasi kerusakan jaringan beserta peralatannya ketika terjadi ganguuan dan juga mencegah putusnya suplai daya listrik pada daerah yang tidak ada gangguan. Dari koordinasi yang telah dianalisa, diketaui adanya miss-koordinasi dalam setelan pick-up dan waktu jedah, serta ditemukan adanya malfungsi rele. Tugas akhir ini merekomendasikan setelan baru untuk rele pengaman .
Penentuan Letak dan Kapasitas Optimal Bank Kapasitor pada Jaring Transmisi 150 kV Sumatera Utara Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm
Andita Noor Shafira;
Adi Soeprijanto;
Sjamsul Anam
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1092.672 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17347
Listrik merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi untuk menjamin keberlangsungan hidup masyarakat masa kini. Kebutuhan ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan beban yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Pertumbuhan beban yang diikuti dengan peningkatan permintaan suplai daya reaktif akibat beban bersifat induktif meningkat menyebabkan perencanaan dan operasi dari sistem interkoneksi menjadi lebih kompleks sehingga kualitas sistem menjadi kurang dapat diandalkan. Aliran daya reaktif dapat menyebabkan drop tegangan dan kerugian daya dalam sistem transmisi. Untuk itu dilakukan penentuan letak dan kapasitas kapasitor shunt untuk mengurangi kerugian daya dengan menggunakan Newton-Raphson dan metode optimisasi Artificial Bee Colony Algorithm. Pada percobaan ini dilakukan pemasangan lima kapasitor dengan jumlah koloni sebesar 50 dan Max Cycle Number sebesar 150. Hasil simulasi menggunakan metode Artificial Bee Colony Algorithm menunjukkan bahwa pemasangan kapasitor pada Jaring Transmisi 150 kV Sumatera Utara dapat menurunkan kerugian daya aktif sebesar 8,37%.
Instalasi Pentanahan Dan Proteksi Gangguan Ke Tanah Pada Pembangkitan Multi Generator Di Sistem Kelistrikan Industri Minyak Nabati
Johari Johari;
Ontoseno Penangsang;
Adi Soeprijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (782.386 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.60
Pemilihan metode pentanahan pada multi generator menjadi pertimbangan penting dalam sebuah industri yang memiliki tegangan menengah. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi gangguan ke tanah serta besarnya arus gangguan satu fasa ke tanah pada masing–masing generator. Jika terjadi kesalahan dalam pemilihan pentanahan generator akan menyebabkan kerusakan yang sangat berarti pada peralatan tersebut. Tugas akhir ini akan membahas berbagai macam metode pentanahan pada generator yang beroperasi di Industri Minyak Nabati. Besar arus gangguan satu fasa merupakan faktor utama dalam pemilihan pentanahan sistem. Berdasarkan hasil simulasi hubung singkat 1 fasa ke tanah, maka dapat ditentukan kombinasi pentanahan pada masing-masing generator disistem tegangan menengah yaitu Low Resistance – Open atau sebaliknya. Selain itu, akan dibahas juga pengaman arus gangguan ketanah. Dengan adanya penambahan pembangkit dan beban pada perusahaan ini, akan berpengaruh pada besar arus hubung singkat pada sistem kelistrikan diperusahaan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan analisis ulang penyetelan kordinasi rele proteksi yang ada seperti rele pengaman gangguan tanah (Ground Fault Relay) serta menggambarkan kurva karakteristiknya
Peningkatan Available Transfer Capability Mengggunakan Unified Power Flow Controller
Adyatmoko Wirananto;
Adi Soeprijanto;
Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (236.976 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.87
Available Transfer Capability (ATC) adalah kemampuan transfer yang masih mungkin bisa dilakukan pada sistem tenaga listrik. Pemasangan perangkat FACTS, yaitu Unified Power Flow Controller (UPFC) dilakukan untuk meningkatkan nilai ATC. UPFC akan mengontrol injeksi daya reaktif dan mengontrol tegangan pada saluran transmisi yang dipasangi UPFC sehingga akan merubah aliran daya pada sistem tenaga listrik. Melalui analisis optimal power flow pada Sistem IEEE 14 bus, variabel-variabel kontrol akan diinjeksikan dari UPFC ke aliran daya Sistem IEEE 14 bus. Setelah dipasang UPFC sistem mampu mencapai nilai load margin maksimal pada 0,1511 ketika UPFC dipasang di Saluran 2-5, dengan ATC yang dicapai adalah 35,38 MW.
Analisa Penempatan Distributed Generation pada Jaringan Distribusi 20kV
Rizky Pratama Putra;
Ontoseno Penangsang;
adi soeprijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (224.621 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.166
Beberapa teknologi telah diterapkan dalam aplikasi DG dengan berbagai sumber energi terbarukan. Diantaranya adalah turbin angin, tenaga air berskala kecil, biomassa, photovoltaic, dan fuel cell. Tugas Akhir ini akan membahas mengenai bagaimana DG dapat mempengaruhi faktor daya pada jaringan yang telah ada dan gangauan apa saja yang dapat terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan terhadap gangguan yang terjadi di masa yang akan datang. Setelah dilakukan analisis load flow, direncanakan penempatan DG pada beberapa bus untuk membandingkan tingkat kualitas daya yang paling baik. DG yang digunakan berupa wind turbine dengan generator induksi. Penyelesaian permasalahan dalam tugas akhir ini dibatasi hanya menggunakan DG yang dipasang pada bus 1, bus 4, bus 23, bus 48 dan bus 69 dengan level tegangan 20 kV. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemasangan DG dapat menaikkan rating tegangan. Namun, metode pemasangan DG ini masih memberikan penurunan faktor daya pada bus disekitarnya sehingga perlu melakukan perbaikkan faktor daya dengan cara memasang kapasitor bank.
Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan
Fauziah Fauziah;
Ontoseno Penangsang;
Adi Soeprijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (222.618 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.373
Dengan berkembangnya taraf hidup masyarakat pedesaan di Sulawesi Selatan khususnya kabupaten Enrekang, maka keandalan sistem distribusi primer sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Oleh karena keandalan jaringan distribusi primer ke Kabupaten Enrekang di PLN Cabang Pinrang masih cukup rendah, maka akan diperbaiki dengan ditempatkannya sebuah Gardu Induk Sisipan untuk membagi luas daerah pelayanan. Gardu Induk Sisipan sangat dimungkinkan dibangun di Kabupaten Enrekang, mengingat jaringan transmisi Makale – Sidrap 150 kV telah beroperasi. Jaringan transmisi tersebut melintas di Kabupaten Enrekang dengan menggunakan material Aktiva Tetap Tidak Bergerak (ATTB) yang tersedia di PLN Wilayah Sulselrabar. Dibuatnya tugas akhir ini dengan tujuan membandingkan keandalan jaringan distribusi primer di Kabupaten Enrekang sebelum dan sesudah pemasangan gardu induk sisipan agar dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan keandalan pada sistem tersebut. Berdasarkan kedua metoda perhitungan didapatkan hasil nilai SAIDI pada masing-masing penyulang masih sesuai dengan standart PLN 59 : 1985 sebesar 4,364 jam/tahun dan untuk hasil nilai SAIFI pada masing-masing penyulang masih sesuai dengan standart PLN 59 : 1985 sebesar 1,199 jam/tahun
Koordinasi Proteksi Tegangan Kedip Dan Arus Lebih Pada Sistem Kelistrikan Industri Nabati
Nanda Dicky Wijayanto;
Ontoseno Penangsang;
Adi Soeprijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (303.58 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.408
Dalam merancang sebuah sistem kelistrikan industri banyak parameter yang harus dipikirkan terutama dalam masalah proteksi karena proteksi merupakan hal yang sangat penting dalam sistem kelistrikan. Koordinasi sistem proteksi yang baik dapat meningkatkan keandalan suatu sistem dan menjaga keberlangsungan kontinuitas supply beban sehingga didapatkan hasil yang maksimal dalam hal penyaluran daya. Tugas akhir ini membahas tentang Perancangan koordinasi sistem proteksi yang berhubungan dengan voltage sag dan over current pada sistem kelistrikan industri nabati. Voltage sag dapat disebabkan oleh gangguan hubung singkat dan starting motor. Perancangan koordinasi proteksi yang dilakukan adalah setting rele arus lebih dan rele under votage. Dari hasil analisis kedua tipikal dapat diketahui ada beberapa kesalahan koordinasi proteksi rele arus lebih seperti setting pickup dan time delay. Untuk koordinasi rele under voltage setting waktu berdasarkan time delay dari rele arus lebih.
Peramalan Beban Listrik Jangka Pendek Menggunakan Optimally Pruned Extreme Learning Machine (OPELM) pada Sistem Kelistrikan Jawa Timur
Januar Adi Perdana;
Adi Soeprijanto;
Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (174.521 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1252
Peramalan beban listrik jangka pendek merupakan faktor yang sangat penting dalam perencanaan dan pengoperasian sistem tenaga listrik. Tujuan dari peramalan beban listrik adalah agar permintaan listrik dan penyediaan listrik dapat seimbang. Karakteristik beban di wilayah Jawa Timur sangat fluktuatif sehingga pada penelitian ini digunakan metode Optimally Pruned Extreme Learning Machine (OPELM) untuk meramalkan beban listrik. Kelebihan OPELM ada pada learning speed yang cepat dan pemilihan model yang tepat meskipun datanya mempunyai pola non linier. Keakuratan metode OPELM dapat diketahui dengan menggunakan metode pembanding yaitu metode ELM. Kriteria keakuratan yang digunakan adalah MAPE. Hasil dari perbandingan kriteria keakuratan menunjukkan bahwa hasil peramalan OPELM lebih baik dari ELM. Error rata-rata hasil pengujian peramalan paling minimum menunjukkan MAPE sebesar 1,3579% terjadi pada peramalan hari Jumat, sementara pada hari yang sama dengan metode ELM menghasilkan MAPE sebesar 2,2179%.
Algoritma Aliran Daya untuk Sistem Distribusi Radial dengan Beban Sensitif Tegangan
Rizka Winda Novialifiah;
Adi Soeprijanto;
Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (252.053 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5367
Analisa dan evaluasi aliran daya sangat penting untuk sistem distribusi.Begitupun juga untuk sistem distribusi radial.Banyak faktor yang mempengaruhi sistem distribusi radial, salah satunya adalah naik turunnya beban.Pada tugas akhir ini beban berubah–ubah dikarenakan perubahan dari tegangan dan ini dinamakan dengan beban sensitif tegangan. Sudah banyak algoritma daya yang berbasis komputasi digital seperti metode fast decoupled, newton raphson dan gauiss seidel. Metode – metode tersebut tidak dapat selalu digunakan untuk perhitungan pada sistem distribusi radial yang memiliki nilai rasio R/X yang tinggi [1]. Oleh sebab itu pada tugas akhir ini digunakan metode forward-backward sweep. Metode forward backward sweep ini komputasinya efektif disetiap iterasi, serta solusi dan perhitungan numeriknya tepat [2].Dengan menggunakan metode forward backward sweepdengan beban sensitif tegangan maka simulasi akan medekati kondisi nyata seperti dilapangan. Tugas akhir ini dapat digunakan untuk mengevaluasi aliran daya pada sistem jaringan distribusi radial dengan beban sensitif.Hasil akhir adalah tegangan serta rugi-rugi daya aktif dan daya reaktif.
Pemodelan dan Simulasi Sistem Proteksi Mikrogrid
Christina Tio Trisnasari;
Adi Soeprijanto;
Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (413.434 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16013
Mikrogrid mengintegrasi sumber energi terdistribusi untuk menyediakan sistem yang handal dan ramah lingkungan. Akibat adanya generator dan PV pada semua level sistem mikrogrid dan 3 konfigurasi sistem yang berbeda, yaitu hanya terhubung grid, terhubung grid dan mikrogrid dan islanding, arus gangguan pada sistem akan bervariasi (arus gangguan naik 8.2 kA ketika sistem terhubung dengan grid). Dengan koordinasi rele dan LVCB yang benar, maka sistem proteksi dapat mengamankan pembangkit dan beban. Sehingga dapat menyediakan keandalan sistem yang lebih tinggi. Sistem proteksi yang didesain dimaksudkan untuk dapat bekerja dalam 3 konfigurasi sistem yang berbeda akibat adanya grid dan sumber energy terdistribusi. Sistem proteksi yang digunakan pada tugas akhir ini dilengkapi dengan Directional Over Current Relay yang diuji menggunakan ETAP pada sebuah sistem mikrogrid yang terdiri dari PV dan biomassa. Dengan menggunakan Zone Selective Interlocking ( ZSI ) tidak perlu dilakukan pengaturan ulang pada sistem proteksi yang diakibatkan adanya perubahan konfigurasi sistem.