Claim Missing Document
Check
Articles

Ewuh Pakewuh Cultural Reconstruction to Equal Consumer Protection Dwi Edi Wibowo
BESTUUR Vol 8, No 1 (2020): Bestuur
Publisher : Administrative Law Departement Faculty of Law Universitas Sebelas Mare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.705 KB)

Abstract

This research is motivated by the behavior of "ewuh-pakewuh", which has entrenched in the environment of consumers has an impact on the unhealthy treatment of business actors. This study aims to analyze and explain Pakewuh ewuh cultural factors as a cause of weak consumer protection empowerment. This research is normative (doctrinal) law. The approach is legislation and data analysis of this research is a qualitative analysis that is by describing or describing the theory that is available with material obtained from interviews, data, and literature studies. The results of the research show that first, Pakewuh ewuh cultural factors in buying and selling result in weak legal standing of consumers and low social standing of consumers and the law is unable to provide protection. Another factor is culture, people's way of thinking and consumer behavior. Javanese culture in many cases turned out to be unable to become a stronghold for legal protection in the face of crime or deviant perpetrators committed by businesses. Secondly, Indonesia is still difficult to escape from the confines of eastern culture in the context of Javanese politeness "ewuh-pakewuh", and it has been proven empirically that the "ewuh-pakewuh" bureaucratic culture makes the system of relations between businesses and consumers unbalanced.   Keywords: Reconstruction; Ewuh Pakewuh Culture; Consumer protection.
PENERAPAN SISTEM SELF ASSESMENT DALAM PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH (STUDI PANTI PIJAT DI KABUPATEN BATANG) Dwi Edi Wibowo; Anik Kunantiyorini
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 1 No 1 (2016): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.497 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v1i1.6

Abstract

Kesadaran wajib pajak hiburan dapat dipengaruhi oleh tarif pajak hiburan yang ditetapkanPemerintah. Apabila tarif pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah terlalu tinggi, maka haltersebut akan memengaruhi kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Selain dipengaruhioleh tarif pajak hiburan, kesadaran wajib pajak hiburan juga dipengaruhi oleh kualitaspelayanan yang diberikan oleh petugas pengelola pajak, hal tersebut dapat dimengerti apabilakualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak baik dan menyenangkan, maka haltersebut dapat meningkatkan minat dan kesadaran penyelenggara hiburan untuk membayarpajak, selain itu yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak pribadi dalam membayar pajakpenghasilan adalah pemahaman sistem self assesment, tingkat pendidikan, tingkatpenghasilan, pelayanan, informasi perpajakan.Metode penelitian ini sesuai denganpermasalahan yang diangkat, menggunakan metode pendekatan sosio legal, menggunakananalisa kualitatif.Adapun upaya untuk membangun budaya self assessment dapat di tempuhmelalui beberapa cara antara lain :Adanya perlindungan hukum terhadap Wajib Pajak dariPemerintah, pungutan di luar pajak yang bersifat ilegal, transparan dalam pemanfaatan pajak,peningkatan pelayanan, peninjauan Perda yang telah berlaku, peningkatan sosialisasiperpajakan daerah, pembenahan perilaku pejabat yang menyimpang. Kesimpulan PeraturanDaerah No.13 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan harus ditinjau ulang disesuaikan dengankemampuan wajib pajak. Saran, sosialisasi tentang pajak hiburan harus lebih ditingkatkanagar masyarakat yang telah memenuhi sebagai wajib pajak hiburan dapat melaksanakantanggung jawab, pembebanan tarif pajak harus lebih diperhitungkan dengan baik, pemberiansanksi harus tepat, agar memberikan efek jera kepada wajib pajak yang melanggar ataubertindak curang dalam pembayaran pajak.
SOSIALISASI KESADARAN MASYARAKAT DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE UNTUK MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KELOMPOK PKK KELURAHAN PEKUNCEN Dwi Edi Wibowo; Aditya Migi Prematura; Agung Aditya
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Ruang Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.728 KB) | DOI: 10.55904/ruangcendekia.v1i1.17

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat bermitra dengan Kelompok PKK Perumahan Wirabaru 1, Kelurahan Pekuncen Kecamatan Wiradesa . Mitra merupakan komunitas yang memiliki anggota Ibu –ibu sebagai konsumen jual beli online. Dalam melakukan kegiatan juala beli online anggotanya terdiri dari ibu –ibu belum memahami hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen dan upaya hukum yang harus mereka lakukan apabila ada kasus hukum dalam jual beli online tersebut.. Berdasarkan analisa situasi tersebut diatas, permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu pertama, belum tahu hak dan kewajiban konsumen dan upaya hukum apabila dirugikan. Dengan demikian, solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra yaitu dilakukan sosialisasi & diskusi e-commerce beserta aspek hukumnya. Adapun metode kegiatan diawali dengan tahap persiapan, kemudian tahap pelaksanaan dan terakhir tahap pelaporan yang direncanakan selesai dalam jangka waktu 3 bulan. Hasil dan luaran kegiatan setelah dilaksanakan program telah tercapai yaitu, konsumen dalam hal ini mitra yaitu kelompok PKK mengalami peningkatan pemahaman mengenai pentingnya e-commerce khususnya pemasaran online beserta aspek hukumnya.
Pengembangan Rural Tourism Melalui Pemberdayaan Pokdarwis Menggunakan Life Skill di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Dwi Edi Wibowo; Kamalina Din Jannah; Pradya Permanasari
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Ruang Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.361 KB) | DOI: 10.55904/ruangcendekia.v1i2.68

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat bermitra dengan Pokdarwis Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono. Mitra merupakan komunitas di bidang pariwisata yang mempromosikan petungkriyono menjadi ikon Kabupaten Pekalongan. Komunitas ini dibentuk oleh warga Kecamatan Petungkriyono Desa Kasimpar sebgai bentuk tanggung jawab untuk mengembangkan pariwisata di Petungkriyono. Sebelum ada Pokdarwis pariwisata Petungkriyono tidak ada yang mengurus dan kurang promosi. Berdasarkan analisa situasi tersebut diatas, permasalahan yang dihadapi adalah pemberdayaan Pokdarwis untuk lebih diberikan pelatihan untuk mengembangkan pariwisata. Hasil dan luaran kegiatan setelah dilaksanakan program telah tercapai yaitu, anggota Pokdarwis lebih paham akan tugasnya untuk mengembangkan pariwisata di Kecamatan Petungkriyono.
Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Oleh Konsumen Muslim Terhadap Produk Makanan di Kota Pekalongan Dwi Edi Wibowo; Benny Diah Madusari
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.199 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3400

Abstract

Abstrak   Kebutuhan makan, minum, sandang, pangan dan papan selalu bertambah dari tahun ke tahun. Oleh karenanya para produsen berlomba lomba menguasai pasar dengan memproduksi makanan dan minuman yang beragam. Produsen yang sadar akan kebutuhan masyarakat mempunyai cara tersendiri untuk menarik konsumen. Salah satunya adalah label, yang menjadi ciri khas bagi produk tertentu agar terkenang di hati masyarakat. Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas tingkat regional,  internasional,  dan global,  dikhawatirkan sedang dibanjiri pangan dan produk lainnya yang mengandung atau terkontaminasi unsur haram.  Dalam teknik pemrosesan,  penyimpanan,  penanganan,  dan pengepakan seringkali digunakan bahan pengawet yang membahayakan kesehatan atau bahan tambahan yang mengandung unsur haram yang dilarang dalam Agama Islam.Produk impor kini mulai membanjiri tanah air kita dengan berbagai jenis kemasan yang menarik.  Masyarakat perlu hati-hati dalam memilih produk tersebut,   bisa jadi ada yang tersembunyi dibalik produk makanan tersebut yang tidak layak dikonsumsi oleh umat muslim.  Bagi umat muslim kesalahan dalam memilih produk makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan kerugian lahir dan batin,  secara lahir mengkonsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya dapat mengganggu kesehatan,  sedangkan secara batin mengkonsumsi produk yang tidak halal dapat  menimbulkan dosa,dengan adanya pencantuman label halal konsumen muslim jadi terlindungi. Pencantuman label halal sarana informasi dari produsen ke konsumen mengenai produk yang akan dijualnya. Sehingga konsumen benarbenar mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan, termasuk bahan tambahan yang tertera dikemasan. Pelabelan yang benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan membentuk terciptanya perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab. Sehingga akan memudahkan dalam pengawasan keamanan pangan dan melindungi konsumen dari persepsi yang salah.Labelisasi halal berperan dalam meningkatkan penjualan untuk menarik konsumen khususnya konsumen muslim, dimana keputusan pembelian tersebut dapat berfungsi sebagai pengukur sejauh mana tingkat penjualan pada produk yang telah ditetapkan kehalalannya dengan produk yang tidak ada kejelasan antara halal dan haram Kata Kunci :abstrak; kata kunci; halal;label;konsumen muslim  AbstractThe need for food, drink, clothing, food and shelves always increase from year to year. Therefore, the producers compete to compete in the market by producing various foods and beverages. Producers who are aware of the needs of the community have their own way of attracting consumers. One of them is the label, which is characteristic for certain products to be remembered in the hearts of people. Indonesia in the face of regional free trade, international, and global, it is feared being flooded with food and other products containing or contaminated with illicit substances. In processing, storage, handling, and packing techniques are often used preservatives that endanger health or additives containing prohibited substances banned in Islam.Imported products are now beginning to flood our homeland with various types of attractive packaging. People need to be careful in choosing these products, there could be hidden behind the food products that are not feasible consumed by Muslims. For Muslims the mistake in choosing food products consumed can cause birth and mental damage, birth consume products containing hazardous materials can interfere with health, while conscientiously consume unlawful products can cause sin, with the inclusion of halal label Muslim consumers so protected. Inclusion of halal label means information from producers to consumers about the products to be sold. So consumers really know what ingredients are used, including the additional material contained in the packaging. Proper labeling in accordance with the prevailing provisions will shape the creation of honest and responsible trade. So that will facilitate the monitoring of food safety and protect consumers from wrong perception.Halal labeling plays a role in increasing sales to attract consumers, especially Muslim consumers, where the purchase decision can serve as a measure of the extent to which the level of sales on products that have been established halal products with no clarity between halal and haram.Keywords: abstract; keywords; halal; label; Muslim consumer
Potensi dan peluang Produk Halal Berbasis Rumput Laut Benny Diah Madusari; Dwi Edi Wibowo
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.454 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3112

Abstract

75 persen wilayah Indonesia  berupa laut dengan lebih dari 17 ribu pulau, serta panjang garis pantai mencapai 95.181 km. Potensi ini menunjukan sektor kelautan dan perikanan dengan segenap potensinya memiliki peluang menjadi tulang punggung pembangunan bangsa ini. Rumput laut salah satu potensi Perikanan kelautan Indonesia saat sekarang sudah mampu menjadi produk ekspor . Rumput laut tersebar di pantai Idonesia dan dapat berkembang biak dari erairan payau hingga perairan laut .Terdapat beragam jenis rumput laut yang telah dibudidayakan, namun terdapat beberapa jenis rumput laut unggulan yang telah dibudidayakan dan berpotensi di Indonesia. Berikut beberapa jenis rumput laut yang memiliki potensi dan merupakan produk potensi untuk  ekspor yakni Gracilaria sp, Eucheuma cottoni, eucheuma spinosum, Gelidium, Acanthopora. Chondrococcus Hypnea, Ulva lactuta, Sargasum ,TurbinariaMelalui program Blue Economy telah menerapkan rumput laut sebagai produk yang mempunyai potensi pasca panen yang dapat dikonsumsi masyarakat sebagai makanan sehat dan halal. Berbagai produk pasca panen rumputlaut yang dikelola sesuai prosedur akan menghasilkan produk yang sehat dan halal. Diantara produk yang sudah dihasilkan dan memiliki pangsa pasar yang baik yakni agar agar, jelly, pewarna alami yang sangat dibutuhkan sebagai bahan dasar untuk pengolahan lebih lanjut sehingga menghasilkan produk makanan, obat obat dan kosmetika yang berkelanjutan, sehat dan halal.Kata kunci : Halal,sehat, rumput laut
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV / AIDS DI KOTA PEKALONGAN Dwi Edi Wibowo; Saeful Marom
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 7 (2014)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v7i0.82

Abstract

Masa remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Lazimnya masa remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat mencapai usia matang tersebut. Masa remaja ini terjadi beberapa perubahan atau perkembangan yang terjadi antara lain perkembangan fisik, perkembangan emosional dan perkembangan seksual. Dengan adanya perkembangan seksual,keingintahuan remaja tentang seks menjadi lebih besar dan dorongan seks pun meningkat (Hurlock, 1999). Maraknya seks bebas di Kota Semarang, harus diwaspadai oleh para remaja yang tinggal di wilayah tersebut. Pasalnya, bila tidak berhati-hati mereka bisa tertular salah satu virus mematikan HIV/AIDS.Berdasarkan data dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), saat ini ada sebanyak 4.472 orang yang telah terinfeksi virus HIV/AIDS, permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV / AIDS di Kota Pekalongan?”. Tujuan penelitian adalah adalah mengetahui tingkat pemahaman remaja tentang pengetahuan HIV/AIDS , mengetahui sumber informasi remaja tentang HIV/AIDS, mengetahui tingkat pemahaman remaja tentang sikap terhadap HIV/AIDS ,mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku yang beresiko tertular HIV/AIDS . Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Dalam pengambilan data primer ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan questionaire, dengan pemilihan sampel menggunakan metode random sampling. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan data – data yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru BK di SMA/MA/SMK dikota Pekalongan menyatakan bahwa siswa banyak menampakkan kebebasan mandiri pada kelas XI (usia antara 16-18 tahun) disebabkan pada jenajang kelas XI mereka merasa bebas karena mereka mempunyai yunior yaitu kelas X dan akan kembali stabil lagi ketika kelas XII karena siswa sudah konsentrasi untuk menghadapi U jian Akhir Nasional. Berdasarkan masukan dari Guru BK di SMA/MA/SMK maka peneliti mengambil sampel kelas XI di SMA/SMK/MA di Kota Pekalongan. Selanjutnya untuk dikarenakan hasil wawancara dengan Guru BK di Sekolah dengan beberapa pertanyaan mengenai masalah kenakalan siswa jawaban semuanya hampir sama bahkan bisa dikatakan sama sehingga jadi tim peneliti menyimpulkan bahwa keadaan siswa SMA/SMK/MA bisa dikatakan sama sehingga untuk menjaga persebaran responden dan dapat mewakili dari tiap bagian kota pekalongan peneliti mendata sekolah di tiap bagian Kota Pekalongan dan memilih secara acak sekolah tersebut sehingga pada akhirnya diperoleh sampelnya adalah :MAN 2 Kota Pekalongan mewakili Kota Pekalongan Bagian Barat,SMK Gatra Praja mewakili Kota Pekalongan Bagian Utara,SMA Hasyim Asy’ari mewakili Kota Pekalongan Bagian Timur,SMA N 4 Kota pekalongan mewakili Kota Pekalongan Bagian Selatan. Kesimpulan Tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/ AIDS di Kota Pekalongan adalah cukup sebesar ( 56,73% ). Saran terhadap stakeholder terkait dengan hasil penelitian, Stakeholder terkait dapat meningkatkan sosialisasi terhadap remaja tentang pengetahuan HIV / AIDS agar tingkat pengetahuan remaja menjadi naik, adanya koordinasi antar instansi dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar info yang diberikan tersebar luas ,menambah jenis media info yang digunakan untuk sosialisasi HIV/AIDS. Kata Kunci : Pengetahuan , Remaja , HIV / AIDS
Penerapan Konsep Utilitarianisme Untuk Mewujudkan Perlindungan Konsumen Yang Berkeadilan Kajian Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Dwi Edi Wibowo
Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.104 KB) | DOI: 10.18592/sy.v19i1.2296

Abstract

Abstrak Peranan internet dalam teknologi informasi telah digunakan untuk mengembangkan industri keuangan  (financial industry)  melalui modifikasi dan efisiensi layanan jasa keuangan yaitu dikenal dengan istilah Financial Technology atau Fintech. Fintech jenis pinjam-miminjam uang berbasis teknologi atau peer to peer lending (P2P-lending) merupakan jenis Fintech yang tumbuh pesat di Indonesia, kelebihan pinjam meminjam uang melalui layanan P2P-lending lainnya adalah syarat yang sangat mudah dan proses yang cepat dibandingkan meminjam uang melalui Lembaga Bank. Namun kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh layanan P2P- lending justru memperlemah posisi dari konsumen. Permasalahan Bagaimanakah Penerapan Konsep Utilitarianisme Untuk Mewujudkan Perlindungan Konsumen Fintech. (Financial Technology) Yang Berkeadilan, Tujuan  untuk mengetahui bagaimanakah penerapan konsep utilitarianisme untuk mewujudkan perlindungan kosnumen fintech ( finansial technology yang berkeadilan . Kata kunci : utilitarianisme, perlindungan konsumen, berkeadilan Abstrak The role of the internet in information technology has been used to develop the financial industry through the modification and efficiency of financial services, known as Financial Technology or Fintech. Fintech borrows money based on technology or peer to peer lending (P2P-lending) is a fast-growing type of Fintech in Indonesia, the advantages of lending and borrowing via other P2P-lending services are very easy conditions and a fast process compared to borrowing money through Bank Institution. But the ease of transactions offered by P2P-lending services actually weakens the position of consumers. Problems How to Implement the Utilitarianism Concept to Realize Fintech Consumer Protection. (Financial Technology) that is just, the aim is to find out how the application of the concept of utilitarianism is to realize the protection of fintech consumers (equitable technology finance. Keywords: utilitarianism, consumer protection, justice 
SEKOLAH BERWAWASAN GENDER Dwi Edi Wibowo
Muwazah Vol 2 No 1 (2010)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v2i1.5

Abstract

Abstract:. School is an institution that plays an important role to change the mindset of students, including behaviors that are considered gender bias. Therefore, gender-oriented school that holds a strategic role and function in preparing students for multi intelegensianya to develop optimally without constrained by social values that sometimes gender-biased culture. The process of learning in the classroom that have not been entirely Encouraging active participation Between boys and girls equally, physical school environment that does not answer the specific needs of boys and girls as well as materials teaching materials in general, gender bias, the more clear that face education we do still need to be polished with a gender-responsive approach.
PERAN GANDA PEREMPUAN DAN KESETARAAN GENDER Dwi Edi Wibowo
Muwazah Vol 3 No 1 (2011)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v3i1.6

Abstract

Abstract : Woman partisipation consists of tradidition and trasition roles.The tradition or domestic role includes women as a wife, mother and household manager. Meanwhile the transition or public role covers woman as a labor , member of society and development as a whole. Nowadays, the phenomenon in the society is woman tends to work harder to eran money for the family and to express themselves. One indicator of woman role in national deveploment can be seen from an increase in variety of woman job, it does not mean that the woman welfare increase automatically. The woman face dicrimation, not pnly in domestic sector but also in public sector. Therefore, the dynamic charateristic of woman multifunction is important to be learned