Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen konsumen terhadap merek -merek lokal Indonesia dalam konteks pertumbuhan ekonomi digital. Penggunaan pendekatan kualitatif berdasarkan analisis data digital dari media sosial (Twitter dan Tiktok) dan media non-sosial (pesan online, blog, artikel) mengumpulkan penelitian ini. Sementara suasana hati konsumen didominasi oleh emosi positif (dirujuk oleh 561), peningkatan suasana hati negatif (dirujuk oleh 60) menunjukkan risiko risiko yang harus segera diantisipasi dari merek lokal. Platform Twitter dan Tiktok adalah saluran utama yang menyebarkan cerita digital dengan partisipasi penting dari pembuat konten. Namun, strategi komunikasi merek lokal tetap tidak berbasis data suasana hati dan tidak konsisten untuk membangun narasi yang mendalam. Pernyataan tersebut menyoroti pentingnya mengintegrasikan analisis suasana hati ke dalam pemasaran, pengembangan produk, dan strategi layanan. Secara teori, penelitian ini memperkaya literatur tentang branding lokal di era digital. Dalam praktiknya, hasil industri, pemerintah dan pemain KSME dapat digunakan sebagai dasar untuk menciptakan pedoman adaptasi dan strategi untuk dinamika pasar digital yang semakin kompetitif dan berbasis konsumen.