Articles
WORK AWARDS: CONCEPTS AND POLICIES FOR NON-PNS LECTURERS AT PTKIN
Risnita -;
Sohiron -
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.147
Job appreciation is an important study in human resource management (HRM). Job rewards are a motivating strategy to mobilize HR in achieving organizational goals. Work awards are the total rewards received by employees for their contributions to the organization. The types of rewards that organizations can give to employees are intrinsic rewards (sourced from employees) and extrinsic rewards (sourced from the organization). The award must meet six factors which include: (1). Availability (Availability); (2). Appropriateness (timeliness); (3). Relating to performance (performance contingency; (4). Durability); (5). Fairness (equity); and (6). Clear (visibility). The work award policy for Non-PNS lecturers at PTKIN is clearly stated in the rights of non-civil servant lecturers Regulation of the Minister of Religion Number 3 of 2016 concerning Appointment of Permanent Lecturers who are not Civil Servants of State Religious Universities. Abstrak: Penghargaan kerja merupakan kajian penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM). Penghargaan kerja merupakan strategi memotivasi untuk menggerakan SDM dalam mencapai tujuan organisasi. Penghargaan kerja merupakan keseluruhan imbalan yang diterima oleh pegawai atas kontribusi yang diberikannya kepada organisasi. Adapun jenis penghargaan yang dapat diberikan organisasi kepada pegawai berupa penghargaan intrinsik (bersumber dari pegawai) dan ekstrinsik (bersumber dari organisasi). Pengahargaan harus memenuhi enam faktor yang meliputi: (1). Ketersediaan (Availability); (2). Kepantasan (timeliness); (3). Berhubungan dengan kinerja (performance contingency; (4). Tahan lama (durability); (5). Keadilan (equity); dan (6). Jelas (visibility). Kebijakan penghargaan kerja bagi dosen Non PNS di PTKIN tertuang secara jelas di dalam hak dosen Non PNS Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Kata-kata kunci: konsep penghargaan kerja, kebijakan, dosen non PNS
Pemanfaatan Akreditasi dalam Peningkatan Manajemen Madrasah di Kota Pekanbaru (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Swasta Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru)
S. Sohiron
Indonesian Journal of Islamic Educational Management Vol 1, No 2 (2018): IJIEM
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (343.309 KB)
|
DOI: 10.24014/ijiem.v1i2.6652
Akreditasi sekolah/madrasah adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk sertifikat pengakuan dan peringkat kelayakan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional. Manfaat akreditasi bagi madrasah adalah sebagai Acuan dalam upaya peningkatan mutu sekolah/madrasah dan rencana pengembangan sekolah/madrasah dan sebagai umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga sekolah/madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program sekolah/madrasah. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pemanfaatan akreditasi dalam peningkatan manajemen madrasah di Kota Pekanbaru (studi kasus di madrasah tsanawiyah swasta Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru). Metode penelitian pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada 4 (empat) kepala madrasah tsanawiyah swasta di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Hasil penelitian bahwa madrasah telah memanfaatkan akreditasi peningkatan manajemen madrasah meliputi 5 aspek yaitu: 1). Aspek manajemen madrasah mengacu pada standar pengelolaan; 2). Aspek manajemen kurikulum mengacu pada standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar penilaian pendidikan; 3). Aspek manajemen sumber daya manusia mengacu pada standar pendidik dan tenaga kependidikan; 4). Aspek manajemen sarana dan prasarana mengacu pada standar sarana dan prasarana; dan 5). Aspek manajemen pembiayaan mengacu pada standar pembiayaan.
Sifat Empati Pemimpin Terhadap Bawahan Sebagai Kunci Keberhasihan Kepemimpinan Dalam Sistem Manajemen Pendidikan Islam
Sohiron Sohiron;
Ahmad Syukri;
Kasful Anwar US
Indonesian Journal of Islamic Educational Management Vol 2, No 1 (2019): IJIEM
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2326.547 KB)
|
DOI: 10.24014/ijiem.v2i1.7124
Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen pendidikan Islam. Pemimpin sebagai penggerak staf yang ada di dalam organisasi membutuhkan kompetensi yang mumpuni. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi sosial yang dicerminkan dari sifat empati pimpinan terhadap bawahan dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya. Sifat empati seorang pemimpin tercermin pada sifat pimpinan yang: 1). mendengarkan pembicaraan bawahan dengan baik, artinya individu mampu memberi perhatian dan menjadi pendengar yang baik dari segala permasalahan yang di ungkapkan bawahan kepadanya; 2). menerima sudut pandang bawahan, artinya pimpinan mampu memandang permasalahan dari titik pandang bawahan sehingga pemimpin memiliki sifat toleransi dan menerima perbedaan; 3). peka terhadap perasaan bawahan, artinya pimpinan mampu membaca perasaan bawahan dari isyarat verbal dan non verbal seperti nada bicara, ekspresi wajah, gerak-gerik dan bahasa tubuh lainnya. Teori yang mendasari seorang pemimpin dalam menerapkan konsep empati dalam kepemimpinan adalah kepemimpinan sifat (trait theory), teori kepemimpinan situasi, dan teori kelompok.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TINGGI (Implementasi Kurikulum berbasis KKNI pada Program Sarjana Melalui Pendekatan Andragogi)
Muhammad Yusuf;
S. Sohiron
Indonesian Journal of Islamic Educational Management Vol 2, No 2 (2019): IJIEM
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (360.801 KB)
|
DOI: 10.24014/ijiem.v2i2.7897
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada program sarjana sebagai implementasi KKNI dalam rangka untuk tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL). Untuk mencapai CPL pembelajaran dikelola yang tertuang di dalam rencana pembelajaran semester (RPS). Pembelajaran dalam rangka mencapai CPL menggunakan pendekatan yang berpusat pada mahasiswa (student centred learning disingkat SCL). Pendekatan SCL dapat menerapkan pendekatan andragogi, yaitu seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar dengan menerapkan pendekatan dalam konsep belajar, yakni: konsep diri (the self-concept); pengalaman hidup (the role of the learner’s experience) kesiapan belajar (readiness to learn), orientasi belajar (orientation to learning), kebutuhan pengetahuan (the need toknow), motivasi (motivation).
The Influence of Principal Behavioral Decision Making Style on Teacher Work Behavior
Tika Widiyan;
Zurohma Hasna Rohiilah;
Safiyah Riyantini;
Imam Cahyono;
Salfen Hasri;
Sohiron Sohiron
Tadbir : Jurnal Studi Manajemen Pendidikan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29240/jsmp.v6i2.3835
The purpose of this study was to examine the effect of the principal's behavioral decision-making style on the work behavior of teachers. This type of research is quantitative with a population of 17 people, 1 principal and 16 teachers. The sampling technique used is the saturated sample technique. Data collection techniques used instruments in the form of questionnaires and data analysis techniques to test hypotheses using Product Moment correlation analysis and simple regression testing with the help of SPSS 21 of Windows. The results of this study indicate that the rxy value of 0.697 is greater than the rtable value both at a significance level of 5% (0.497) and a significance level of 1% (0.623), namely 0.497 <0.697> 0.623. Then Ha is accepted and H0 is rejected, meaning that there is a significant influence between the principal's behavioral taking style and the teacher's work behavior. In a simple regression test, the equation Y = 11,161 + 1.117X, if the behavioral decision-making style increases by 1 point, then the value of work behavior increases by 1.117 at the constant 11,161, and becomes 55,841 when the behavioral decision-making style is optimized. The value of R Square is 0.462, which means that the influence of behavioral decision-making style on teacher work behavior is 46.2%, and the remaining 53.8% is caused by other variables that are not the focus of discussion in this study.
Manajemen Akreditasi Sekolah Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
Afridoni Afridoni;
Suntama Putra;
Salfen Hasri;
Sohiron Sohiron
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2022): December 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.002 KB)
|
DOI: 10.31004/jptam.v6i3.4402
Abstrak Permasalahan yang paling mendasar dalam satuan pendidikan adalah bagaimana peningkatan mutu dalam satuan pendidikan serta kendala dan hambatan yang dihadapi tersebut. Hal tersebut menjadi suatu keharusan dalam satuan pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban satuan pendidikan dalam hal layanan mutu pendidikan kepada masyarakat. Maka, salah satu upaya pemerintah dan satuan pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya upaya atau langkah yang sesuai dengan standar pendidikan nasional. Metode penelitian pada artikel ini mennggunakan metode riset kepustakaan (Library Research) metode penelitian ini berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis kritis yang dimana analisis ini sifatnya kritis umumnya beranjak dari pandanggan atau nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh peneliti terkait dalam permasalahan peningkatan mutu pendidikan yang melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang peneliti teliti. Hasil penelitian ini adalah akreditasi merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan perlu memperhatikan manajemen akreditasi sekolah, faktor yang menjadi penghambat dalam akreditasi dan solusinya, tindak lanjut pasca akrteditasi dan langkah dalam mencapai akreditasi yang baik.
WIN-WIN SOLUTION DAN PRODUKTIVITAS ORGANISASI
Arrum Intan Sari;
Nuraini Nuraini;
Syifa Fauziah;
Salfen Hasri;
Sohiron Sohiron
Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 7 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/idaarah.v7i1.29856
This study aims to analyze and examine: win-win solutions and organizational productivity. This research is library research or library research. The data collection technique used is to find sources of reading both from books, articles, theses, dissertations and research reports. The data that has been obtained is then analyzed using content analysis. The result of this study is that conflict can be positive or negative depending on how it is resolved. One way that can process and overcome my conflict becomes positive or negative based on how to resolve it, both in terms of technique and strategy. Win-win solution is a strategy that can be applied and used in conflict resolution within the organization so that organizational productivity is disrupted or decreased. The main purpose of a win-win strategy is to fix the problem, not to hurt one party. The use of this strategy is to hear each other's input from various perspectives, define basic issues and create an atmosphere of mutual trust between all involved. In all of these strategies the problem is solved for the common good, not the private interest. The result of this strategy is a solution for those involved in conflict because a win-win solution meets individual needs, common interests and strengthens the relationship of all parties. Win win solutions can work efficiently if all parties work together to resolve conflicts that exist in the midst of the organization.
Leadership Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Danil Gusrianto;
Rosyidi Rosyidi;
Salfen Hasri;
Sohiron Sohiron
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Leadership atau kepemimpinan merupakan salah satu faktor penunjang peningkatan mutu pendidikan. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pengajaran sekolah sebagai wadah kepemimpinan pendidikan di sekolah. Peningkatan mutu pendidikan harus direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan sasaran kerja dan target yang dapat dicapai, yang didasarkan pada visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan untuk batas waktu tertentu. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan atau library research, mengumpulkan berbagai informasi dan literasi yang diperlukan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah peran kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan, meliputi: gaya kepemimpinan naratif (memberitahu), gaya kepemimpinan menjual, gaya kepemimpinan partisipatif, gaya kepemimpinan delegasi.
Keterlibatan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan Organisasi: Mengoptimalkan Potensi dan Pencapaian Tujuan
Dewi Wulandari Fahrezi;
Sary Zuanda;
Salfen Hasri;
Sohiron Sohiron
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan organisasi telah menjadi subjek penting dalam studi manajemen dan praktik bisnis. Mengoptimalkan potensi dan mencapai tujuan bisnis membutuhkan partisipasi aktif dari karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini mengkaji pentingnya keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan organisasi dan bagaimana hal itu dapat mengoptimalkan potensi individu serta mencapai tujuan bisnis. Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan bukan hanya memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap organisasi, tetapi juga meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan produktivitas mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan organisasi memiliki dampak positif yang signifikan terhadap potensi individu dan pencapaian tujuan bisnis. Karyawan yang merasa didengar dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi, meningkatkan kepuasan kerja, dan memiliki keterikatan yang lebih kuat terhadap organisasi. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang mempengaruhi tingkat keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan, termasuk budaya organisasi yang mendukung, komunikasi yang efektif, dan kepemimpinan partisipatif. Keberhasilan implementasi keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada pendekatan yang tepat, seperti melibatkan karyawan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan.
Dampak Pemberian Penghargaan bagi Karyawan
As’ari As’ari;
Ramli Saputra;
Salfen Hasri;
Sohiron Sohiron
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian apakah Reward (pemberian penghargaan) memiliki dampak terhadap Motivasi Kerja Karyawan di sebuah perusahaan, organisasi atau yayasan. Penelitian dilakukan dengan metode library research, dimana data dan referensi diperoleh melalui pencarian dalam buku, jurnal, artikel, dan tulisan para ahli yang kompeten di bidangnya. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk dibuat sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup besar antara reward (pemberian penghargaan) terhadap motivasi kerja karyawan.