Abstrak Penelitian ini bertujuan mengkaji makna, simbolisme, dan fungsi mimpi Nabi Yusuf dalam perspektif tafsir klasik dan modern, sekaligus menelusuri dimensi epistemologis serta hermeneutikanya dalam konteks keilmuan Islam. Mimpi merupakan fenomena universal yang menarik perhatian berbagai tradisi keilmuan, baik Barat maupun Islam. Dalam psikologi modern, seperti pandangan Freud dan Jung, mimpi dianggap sebagai manifestasi pengalaman dan dorongan bawah sadar yang membuka jendela menuju alam psikis terdalam manusia. Sementara dalam tradisi Islam, tokoh seperti al-Ghazali dan Ibn Khaldun menegaskan bahwa mimpi tidak hanya merefleksikan kondisi psikologis, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang termasuk dalam ilmu mukāsyafah, sebagai media penerimaan ilham dan pancaran pengetahuan gaib. Salah satu bentuk epistemologi mimpi yang paling penting tercermin dalam kisah Nabi Yusuf, khususnya dalam QS. Yusuf, di mana mimpi tentang matahari, bulan, dan sebelas bintang menjadi simbol wahyu Ilahi yang menuntun perjalanan hidup dan kenabiannya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa mimpi berfungsi sebagai sarana komunikasi Ilahi, wahyu simbolik, serta mengandung pesan moral dan spiritual tentang kepemimpinan, ketakwaan, dan pertumbuhan jiwa manusia.Kata kunci: Epistemologi, Mimpi Nabi Yusuf, QS. Yusuf.