Hermanu Joebagio
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sebelas Maret

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA

MEMBACA POLITIK ISLAM PASCA REFORMASI Joebagio, Hermanu
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis multidimensi 1997-1998 yang ditandai dengan kenaikan mata uang dollar antara Rp.10.000 hingga Rp.15.000/dollar berakibat hancurnya fundamental ekonomi Indonesia. Kondisi ini menjadi triggered Muslim Islam untuk membangun orientasi-orientasi Islam politik.Islam politik dan politik Islam berbeda dalam pemaknaannya. Islam politik merupakan perjuangan kelompok Muslim garis keras untuk mendapatkan dimensi kekuasaan, dan ketika dimensi kekuasaan telah teraih, al-Qur’an, al-Hadits, dan Fiqh sebagai philosophische grondslag. Sementara itu politik Islam merupakan perjuangan meraih kekuasaan politik dengan menggunakan simbol Islam sebagai basis recruitmentmassa.Ketika kekuasaan dapat diraih, mereka menggunakan Pancasila sebagai philosophische grondslag. Karena itu perkembangan Islam politik pada awal reformasi sangatlah kuat, tetapi selama lima belas tahun pasca reformasi justru orientasi Islam politik menjadi sangat radikal, dan orientasi politik mereka mengikuti pola politik yang bersifat “teror”.Melihat kondisi partai politik Islam pasca reformasi yang begitu lebar variannya, dan ada kecenderungan elit politik partai politik Islam belum 100 persen menjadikan Pancasila sebagai philosophische grondslag dapat memicu rendahnya partisipasi pemilih. Partai politik Islam yang banyak variannya itu ada gagasan untuk menyederhanakan. Keberhasilan Soeharto menyederhanakan partai politik dalam tiga mainstream sosial-demokrat (Golkar), nasionalis (PDI), dan Islam (PPP) sangat baik. Bila tiga mainstream itu dihidupkan kembali dalam bentuk baru, dan diletakkan pada fase lima belas tahun reformasi, maka partisipasi pemilih terhadap partai politik Islam berbanding lurus dengan kekuatan pemilih mayoritas.
Co-Authors Abdul Aziz Adi Prayitno Akhmad Arif Musadad Akhmad Musadad, Akhmad Alfi Hafidh Ishaqro, Alfi Hafidh Ali Djamhuri Alifia, Latifah Nur Andang Firmansyah Anjar Mukti Wibowo, Anjar Mukti Ariningtyas, Ristiana Eka Asri, Sangkin Mundi Assidiqi, Muadz B Budiyono Bayu Kurniawan Bhisma Murti Budiarto, Mochamad Kamil Budiyono Budiyono Chairany Fitriah Dian Estiningtyas Didik Gunawan Tamtomo Djono Djono Dono Indarto Endah Puspita Sari Esti Dwi Wardayati Esti Nurhayati, Esti Firza, F. Fredyastuti Andryana Harjanti, Noor Hastuti, Tri Puji Hasudungan, Anju Nofarof Heni Rina Setiyawati, Heni Rina Herman J Waluyo Husain Haikal Ihsan Ihsan Izzatul Fajriyah, Izzatul Jamil, Robit Nurul Jati, Linda Puspita Jati, Linda Puspita Leo Agung S Leo Agung S. Leo Agung, Leo Madhan Anis Maria Lodika Long, Maria Lodika Muhammad Azmi Muhammad Iqbal Birsyada Muhammad Rivai Muhammad Sadikin Naharani, Adrestia Rifki Nunuk Suryani Nurdianto, Saifuddin Alif Nuryasin, Taufiq P, Eti Poncorini Pangestu, Ninil Dwi Pawito -, Pawito Prasetya, Hanung Primus Tanesi, Primus Putri, Anak Agung Alit Kirti Estuti Narendra Putriningrum, Eva Rahardjo, Setyo Sri Ratna Herna Purnamawati, Ratna Herna Reka Seprina, Reka Riezal, Chaerol Rita Adriani Benya Adriani S., Sariyatun S., Sumarno S., Sutarmi Sabu, Omiano Sahru Romadloni Saiful Bachri Saptorini, Dyah Sariyatun Sariyatun Sariyatun, S. Sarwiyati, S. Sasmita, Gusti Garnis SRI ASTUTIK Sudiyanto Sudiyanto Sugeng Basuki, Sugeng Sulahyuningsih, Evie Sumiyatun Septianingsih Sunardi Sunardi Sunardi, S. Supanti Supanti, Supanti Supanti, S. Surasmini Surasmini, Surasmini Surasmini, S. Surgawi, Titis Susanto Susanto Sutarto, Agus Suyahmo Suyahmo Titin Ratnaningsih Tri Utami Umi Hartati, Umi Warto - Warto Warto Wasino Wasino Wasino, W. Wibowo, Subekty Windiarti Dwi Purnaningrum Yusinta Tia Rusdiana Zulfikar, Fachri