Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MANADO Torar, Fanny; Kindangen, Paulus; Masinambow, Vecky A.J.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 2 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32788.20.2.2019

Abstract

ABSTRAK Berubahnya sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi, menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah sehingga pembangunan yang tadinya dilaksanakan secara terpusat diberikan kepada daerah untuk mengatur daerahnya sendiri. Kebijakan pemerintah dibidang otonomi daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menata ulang hubungan antara pusat dan daerah dalam berbagai tugas dan tanggung jawab yang menyangkut urusan penyelenggaraan pemerintahan. Inspektorat merupakan suatu lembaga pengawasan di lingkungan pemerintah daerah, baik untuk tingkat provinsi, kabupaten atau kota memaikan peran yang sangat penting dan signifikan untuk kemajuan dan kebersihan pemerintah daerah dan perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintah yang bersih, adil, transparan dan akuntabel harus disikapi dengan serius dan sistematis.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis apakah pengawasan berpengaruh terhadap APBD  dan pertumbuhan ekonomi di Kota Manado. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa Anggaran Pengawasan Reguler berpengaruh negatif tidak signifikan secara statistik terhadap APBD. Anggaran Pengawasan Khusus berpengaruh positif  tidak signifikan secara statistik terhadap APBD  Kota Manado. Anggaran Pengawasan Reguler berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Variabel Anggaran Pengawasan Khusus berpengaruh positif tidak signifikan secara statistik terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan variabel APBD berpengaruh positif signifikan secara statistik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado. Kata kunci: Anggaran Pengawasan, APBD, Pertumbuhan Ekonomi  ABSTRACT The change in the government system from centralization to decentralization requires demand for equitable development in each region so that the development that was carried out centrally was given to the regions to regulate their own regions. Government policy in the area of regional autonomy is basically intended to rearrange relations between the center and the regions in various tasks and responsibilities concerning the affairs of administering the government. The Inspectorate is a supervisory institution within the local government, both at the provincial, district or city levels displaying a very important and significant role for the progress and cleanliness of regional government and regional apparatus in the local government in carrying out governance in the regions and achieving the goals and objectives set. With the increasing demands of the community for the administration of a clean, fair, transparent and accountable government, it must be taken seriously and systematically. The purpose of this study is to analyze whether supervision influences the regional budget and economic growth in the city of Manado. The analysis technique used is path analysis. The results showed that the Regular Oversight Budget had a negative effect not statistically significant on the APBD. The Special Supervision Budget has a positive and not statistically significant effect on the Manado City Budget. The Regular Oversight Budget has no significant negative effect on Economic Growth. The Special Supervision Budget variable has a positive and not statistically significant effect on Economic Growth and the APBD variable has a statistically significant positive effect on the Economic Growth of the City of Manado. Keywords: Supervision Budget, Regional Budget, Economic Growth
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI SULAWESI UTARA Jacobus, Elvira Handayani; Kindangen, Paulus; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 3 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32744.19.3.2018

Abstract

ABSTRAKKemiskinan adalah suatu keadaan yang menyangkut ketidakmampuan dalam memenuhi tuntutan kehidupan yang paling minimum, khususnya dari aspek  konsumsi dan pendapatan. Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Masalah kemiskinan pada rumah tangga miskin kronis bisa menyebabkan rumah tangga tersebut terjerat ”Poverty  Traps”. Rumah tangga miskin akan semakin sulit keluar dari poverty traps jika terdapat masalah struktural pada rumah tangga tersebut. Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang tidak luput dari masalah kemiskinan rumah tangga, yaitu kemiskinan yang dialami oleh rumah tangga desil 1 atau kondisi rumah tangga yang benar-benar sangat miskin. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, kesehatan dan kepemilikan aset terhadap kemiskinan rumah tangga di Sulawesi Utara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian yang didapat pendidikan berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan rumah tangga. Kesehatan berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan rumah tangga. Kepemilikan aset berpengaruh positif signifikan terhadap kemiskinan. Kata Kunci     : Pendidikan, Kesehatan, Kepemilikan Aset dan Kemiskinan  ABSTRACTPoverty is a state of inability to meet the minimum demands of life, particularly in terms of consumption and income. The problem of poverty is very complex and multidimensional, which is related to social, economic, cultural, and other aspects. The problem of poverty in chronically poor households can cause the household to become entangled "Poverty Traps". Poor households will be more difficult to get out of poverty traps if there are structural problems in the household. North Sulawesi is one of the provinces in Indonesia that does not escape the problem of household poverty, that is poverty experienced by households of desil 1 or very poor household conditions. The purpose of the study was to determine the effect of education, health and asset ownership on household poverty in North Sulawesi. The analysis technique used is multiple regression analysis. The result of the research that got the education had a significant negative effect on household poverty. Health has a significant negative effect on household poverty. Asset ownership has a significant positive effect on poverty. Keywords         : Education, Health, Asset Ownership and Poverty
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH PADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Lumy, Denny George; Kindangen, Paulus; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 2 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32723.19.2.2018

Abstract

ABSTRAKPembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur melalui peningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut tidak terlepas oleh adanya pembangunan daerah. Sehingga dalam proses memperlancar pembangunan nasional diperlukan anggaran dari pemerintah negara yang diperoleh dari pemungutan pajak daerah. Untuk itulah pemerintah terus berupaya menggali setiap potensi yang bisa digunakan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan daerah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis jumlah penduduk, PDRB dan inflasi terhadap pajak daerah. Penelitian ini mengguakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak daerah. PDRB berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak daerah. Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak daerah. Kata Kunci    : Jumlah Penduduk, PDRB, Inflasi dan Pajak Daerah ABSTRACTNational development aims to create a just and prosperous society through the improvement of standard of living, intelligence and prosperity of all people. In the implementation of national development is not separated by the existence of regional development. So in the process of expediting the national development required the budget of the state government obtained from the collection of local taxes. For this reason the government continues to explore every potential that can be used to improve and optimize local revenue. The purpose of this study to analyze the population, GRDP and inflation of local taxes. This research uses multiple regression analysis. Result of research Number of population have positive and significant effect to local tax revenue. PDRB has a positive effect on local tax revenue. Inflation has a positive and significant impact on local tax revenues. Keywords: Total Population, GRDP, Inflation and Local Taxes
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENURUNAN KEMISKINAN DI SULAWESI UTARA Pantas, Oldri O.; Kindangen, Paulus; Rotinsulu, Tri Oldy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32797.20.3.2019

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan daerah yang diukur dengan Belanja Modal, upaya fiskal, tingkat derajat desentralisasi fiskal dan kemampuan pembiayaan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan di Sulawesi Utara. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) belanja modal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara, (2) upaya fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara (3) desentralisasi fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara, (4) kemampuan pembiayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara (5) belanja modal tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Sulawesi Utara, (6) upaya fiskal berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Sulawesi Utara, (7) desentralisasi fiskal berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Sulawesi Utara, (8) kemampuan pembiayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Sulawesi Utara dan (9) pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Sulawesi Utara..Kata kunci: kinerja keuangan daerah, belanja modal, pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of regional financial performance as measured by Capital Expenditures, fiscal efforts, the degree of fiscal decentralization and the ability of financing towards economic growth and poverty reduction in North Sulawesi. The type of research in this study is explanatory research. The data analysis technique used is path analysis. The results showed that (1) capital expenditure had a significant effect on economic growth in North Sulawesi, (2) fiscal efforts had no significant effect on economic growth in North Sulawesi (3) fiscal decentralization had no significant effect on economic growth in North Sulawesi, (4) financing capability does not significantly influence economic growth in North Sulawesi (5) capital expenditure does not significantly influence poverty reduction in North Sulawesi, (6) fiscal efforts have a significant effect on reducing poverty in North Sulawesi, (7) fiscal decentralization has a significant effect on poverty reduction in North Sulawesi, (8) financing capacity does not significantly influence poverty reduction in North Sulawesi and (9) economic growth has no significant effect on reducing poverty in North Sulawesi. Keywords: government financial performance, capital expenditure, economic growth, poverty rates
ANALISIS PERANAN SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA (STUDI KASUS EMPAT KOTA DI SULAWESI UTARA) Lapong, Peggy R.; Kindangen, Paulus; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 4 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32770.19.4.2018

Abstract

ABSTRAKBerubahnya struktur perekonomian dari sentralisasi menjadi desentralisasi menjadi jalan bagi pemerintah daerah untuk lebih maksimal dalam memanfaatkan dan mengelola sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya, meskipun tidak sedikit masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya  Kegiatan ekonomi daerah dari sudut pandang konsep basis ekonomi dikelompokkan ke dalam dua sektor yakni sektor basis dan sektor non basis. Pengelolaan perekonomian masing-masing daerah secara tepat berdasarkan pada pengelolaan sektor basis dan sektor non basis, baik dalam kebijakan maupun dalam masalah penganggaran selanjutnya akan membuat sektor-sektor perekonomian yang dimiliki dapat secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara agar kesejahteraan masyakat dapat ditingkatkan adalah dengan membuka lapangan usaha baru atau meningkatkan penyerapan tenaga kerja di daerah. Hasil penelitian dengan analisis LQ yaitu: Pertama, di Kota Manado terdapat sebelas sektor basis dan enam sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis yang paling dominan di Kota Manado adalah sektor jasa. Kedua, Kota Bitung hanya terdapat tiga sektor basis dan sisanya empat belas sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis yang paling dominan di Kota Bitung adalah sektor industri. Ketiga, di Kota Tomohon terdapat delapan sektor basis dan sembilan sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis di Tomohon cukup beragam mulai dari sektor pertambangan hingga sektor jasa. Sedangkan yang terakhir, di Kota Kotamobagu terdapat sembilan sektor basis dan delapan sektor non basis dari tujuh belas sektor ekonomi yang ada, sektor basis di Kotamobagu lebih dominan pada sektor jasa.Sedangkan hasil shift shere keempat kota memiliki perekonomian yang tumbuh cepat, maju,Kota  Manado, Kota Bitung dan Kota Tomohon memiliki daya saing tinggi sedangkan Kota Kotamobagu memiliki daya saing yang rendah tetapi kinerja perekonomian daerah keempat kota unggul. Kata Kunci: Sektor Basis, Location Quotient (LQ), Shift Share(SS) ABSTRACTThe changing structure of the economy from centralization to decentralization has become a way for local governments to be more maximal in utilizing and managing their economic resources, although not a few problems are faced in implementing regional economic activities from the standpoint of economic base concepts grouped into two sectors, namely sectors base and non base sector. The proper management of the economies of each region based on the management of the base sector and the non-base sector, both in policy and in budgeting issues will then make the economic sectors owned directly or indirectly improve the welfare of the community. One way to improve people's welfare is by opening new business fields or increasing employment in the region. The results of the LQ analysis are: First, in Manado City there are eleven basic sectors and six non-base sectors from seventeen existing economic sectors, the most dominant base sector in Manado City is the service sector. Second, Bitung City has only three basic sectors and the remaining fourteen non-base sectors out of seventeen economic sectors exist, the most dominant base sector in Bitung City is the industrial sector. Third, in Tomohon City there are eight basic sectors and nine non-base sectors out of seventeen economic sectors, the base sector in Tomohon is quite diverse ranging from the mining sector to the service sector. While the last, in Kotamobagu City there are nine basic sectors and eight non-base sectors from seventeen economic sectors, the base sector in Kotamobagu is more dominant in the service sector. While the results of the shift shere are four cities that have fast-growing, advanced economies, Manado City , Bitung City and Tomohon City have high competitiveness while Kotamobagu City has low competitiveness but the economic performance of the four cities is superior. Keywords: Base Sector, Location Quotient (LQ), Shift Share (SS)
ANALISIS PENGARUH PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Gultom, Helvine; Kindangen, Paulus; Kawung, George M.V
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 1 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32812.21.1.2020

Abstract

ABSTRAKUpaya penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara yang di buat oleh pemerintah adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).  Bantuan Pangan Non Tunai ini adalah konversi dari beras sejahtera atau Restra bantuan ini akan disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). PKH adalah sebuah model perlindungan sosial berbasis keluarga.  Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari dinas sosial dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Tenggara, alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan diolah menggunakan bantuan program SPSS 18. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis BPNT dan PKH terhadap kemiskinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bantuan Pangan Non Tunai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Program Keluarga Harapan berpengaruh positif terhadap kemiskinan akan tetapi tidak signifikan secara statistik. Kata Kunci: Kemiskinan, Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga harapan ABSTRACTThe poverty reduction efforts in the area of Southeast Minahasa Regency made by the government are Non-Cash Food Assistance (BPNT) and the Family Hope Program (PKH). This Non-Cash Food Aid is a conversion from prosperous rice or this Restra of assistance will be distributed to the Beneficiary Families (KPM). PKH is a family-based social protection model. The type of data used is secondary data obtained from social services and the Central Statistics Agency of Southeast Minahasa Regency, the analysis tool used is multiple regression and is processed using SPSS 18 program. The purpose of this study is to analyze BPNT and PKH on poverty. The results showed that Non-Cash Food Aid had a positive and significant effect on poverty. The results showed that the Harapan Harapan Program positively affected poverty but was not statistically significant. Keyword          : Poverty, Non-Cash Food Aid and Hope Family Programs
PENGARUH PENDIDIKAN, PROGRAM KELUARGA HARAPAN DAN PROGRAM RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Asnawi, Ratnajati; Kindangen, Paulus; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 2 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32825.21.2.2020

Abstract

ABSTRAKMasalah kemiskinan merupakan salah satu isu penting penghambat pembangunan daerah. Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan kabupaten dengan persentase penduduk miskin terbanyak yang menjadi wilayah prioritas gerakan ODSK (operasi daerah selesaikan kemiskinan) Provinsi Sulawesi Utara.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pengaruh pendidikan kepala keluarga, PKH dan Program RTLH terhadap pengentasan  kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Dengan menggunakan sampel rumahtangga di 8 (delapan) kecamatan dengan total responden sebanyak 134 rumahtangga.Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan variabel bebas adalah tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah bantuan dana PKH dan RTLH yang diterima rumahtangga, dan variabel terikatnya adalah pengentasan kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan bersama-sama terdapat pengaruh signifikan dan memiliki hubungan positif antara pendidikan kepala keluarga, bantuan sosial PKH dan RTLH terhadap pengentasan kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Pengaruh tingkat pendidikan kepala keluarga lebih besar dibandingkan dengan bantuan PKH dan RTLH dalam upaya pengentasan  kemiskinan. Variasi perubahan penurunan kemiskinan 51,22% disebabkan oleh variasi perubahan tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah bantuan sosial (PKH dan RTLH) yang diterima rumahtangga di Kabupaten Minahasa Tenggara. Kata kunci : Bantuan PKH, Bantuan RTLH, Pendidikan, Pengentasan Kemiskinan ABSTRACTThe problem of poverty is one of the important issues in regional development. Kabupaten Minahasa Tenggara is a district with the highest percentage of poor population  being the priority area of the ODSK North Sulawesi Province. This study aims to analyze the magnitude of the influence of family head education, PKH and RTLH programs on poverty alleviation in Kabupaten Minahasa Tenggara. By using a sample of households in 8 districts with total of 134 households.The analytical method used is multiple regression with the independent variable is the level of education of the head of the family, PKH and RTLH programs. The dependent variable is poverty alleviation in Kabupaten Minahas Tenggara.The results showed that partially education and PKH program significantly influenced and had a positive relationship on poverty alleviation in Kabupaten Minahasa Tenggara. And simultaneously all variables significantly influence poverty alleviation. Variations in changes in poverty alleviations 51,22% are caused by variations in changes in the level of education of family heads, and the households social assistance (PKH and RTLH) in Kabupaten Minahasa Tenggara. Keywords : PKH program, RTLH program, Education, Poverty Alleviation.
PENGARUH BANTUAN MODAL, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA KREDIT BANK TERHADAP PERKEMBANGAN KOPERASI AKTIF DAN DAMPAKNYA BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI UTARA Masikome, Melkiur Johanis; Kindangen, Paulus; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 1 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32817.21.1.2020

Abstract

ABSTRAKPeran dan fungsi koperasi yang luar biasa bagi perekonomian bangsa dan daerah maupun untuk anggotanya sendiri, di sisi lain menunjukkan data yang sebaliknya, dimana koperasi baik dari sisi jumlah (kuantitas) maupun usahanya dari tahun ke tahun terus menurun. Sebagai contoh, jumlah koperasi aktif di Indonesia, data 4 tahun terakhir menjadi gambaran jelas kondisi dimaksud. Pada tahun 2015, jumlah koperasi aktif sebanyak 212.135 unit, berkurang sebanyak 3.940 unit pada tahun 2016 yang berjumlah 208,195 unit koperasi aktif. Angka penurunan ini kemudian semakin parah pada tahun 2017 dimana jumlah koperasi aktif pada tahun ini sebanyak 152,174 unit atau berkurang 56.021 unit koperasi dan pada tahun 2018 jumlah koperasi aktif tersisa sebanyak adalah 126,343 unit saja atau berkurang 25.831 unit dibanding tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bantuan modal, Pendidikan dan pelatihan dan kredit terhadap pertumbuhan ekonomi melalui koprasi aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian bantuan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan koperasi aktif di Provinsi Sulawesi Utara. Pendidikan dan Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan koperasi aktif di Provinsi Sulawesi Utara. Kredit Perbankan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan koperasi aktif di Provinsi Sulawesi Utara. Bantuan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Pendidikan dan Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Kredit Perbankan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Perkembangan Koperasi aktif tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Kata Kunci              : Bantuan Modal, Pendidikan dan Pelatihan, Kredit, Koprasi Aktiv dan Pertumbuhan Ekonomi ABSTRACTThe extraordinary role and function of cooperatives for the national and regional economy as well as for its own members, on the other hand shows the opposite data, where cooperatives in terms of both quantity and business continue to decline from year to year. For example, the number of active cooperatives in Indonesia, the data of the past 4 years is a clear picture of the conditions in question. In 2015, the number of active cooperatives was 212.135 units, decreasing by 3,940 units in 2016 which amounted to 208,195 active cooperative units. This rate of decline then worsened in 2017 where the number of active cooperatives this year was 152,174 units or decreased by 56,021 cooperative units and in 2018 the number of active cooperatives remaining was 126,343 units or 25,831 units reduced compared to 2017. The purpose of this study was to determine the effect of capital assistance, education and training and credit on economic growth through active cooperation. The research method used is path analysis. The results of capital assistance research did not significantly influence the development of active cooperatives in North Sulawesi Province. Education and training have no significant effect on the development of active cooperatives in North Sulawesi Province. Banking credit has a significant effect on the development of active cooperatives in North Sulawesi Province. Capital assistance has no significant effect on economic growth in North Sulawesi Province. Education and training have no significant effect on economic growth in North Sulawesi Province. Banking credit has no significant effect on economic growth in North Sulawesi Province. The development of active cooperatives has no significant effect on economic growth in North Sulawesi Province. Keyword                : Capital, Education and Training, Credit, Active Cooperatives and Economic Growth
ANALISIS DAMPAK BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN ANGKA KEMISKINAN KOTA-KOTA DI SULAWESI UTARA Rarun, Kanisius; Kindangen, Paulus; Kawung, George M.V
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32794.20.3.2019

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan anggaran APBD berdasarkan Belanja Modal terhadap pertumbuhan ekonomi Kota-kota di Sulawesi Utara, untuk mengetahui pengaruh penggunaan anggaran APBD berdasarkan Belanja Modal terhadap angka kemiskinan Kota-kota di Sulawesi Utara dan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi Terhadap Angka Kemiskinan Kota-kota di Sulawesi Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif dengan pendekatan asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada model 1 : Belanja Peralatan dan Mesin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Kota-kota di Sulawesi Utara. Belanja Bangunan dan Gedung secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Kota-kota di Sulawesi Utara. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Kota-kota di Sulawesi Utara. Dan Pada model 2 : Belanja Peralatan dan Mesin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Angka Kemiskinan Kota-kota di Sulawesi Utara. Belanja Bangunan dan Gedung secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Angka Kemiskinan Kota-kota di Sulawesi Utara. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Angka Kemiskinan Kota-kota di Sulawesi Utara dan Pertumbuhan Ekonomi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Angka Kemiskinan Kota-kota di Sulawesi Utara. Kata kunci: belanja modal, pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of using the APBD budget based on Capital Expenditures on the economic growth of Cities in North Sulawesi, to determine the effect of using the APBD budget based on Capital Expenditures on poverty rates in North Sulawesi and to determine the effect of economic growth on Poverty Cities in North Sulawesi. The type of research used is explanative research with an associative approach. Associative research is research that aims to determine the relationship of two or more variables. The results of the study show that in Model 1: Equipment and Machine Expenditure partially has a significant effect on the growth of the Economics of Cities in North Sulawesi. Partial Building and Building Expenditures have no significant effect on the growth of the Cities' Economy in North Sulawesi. Road, Irrigation and Network Expenditure partially have a significant effect on the growth of the Cities' Economy in North Sulawesi. And in Model 2: Equipment and Machine Expenditure partially does not have a significant effect on the Poverty Rate of Cities in North Sulawesi. Partial Building and Building Expenditures have no significant effect on the Poverty Rate of Cities in North Sulawesi. Road, Irrigation and Network Expenditure partially has a significant effect on the Poverty Rate of Cities in North Sulawesi and Economic Growth partially has a significant effect on the Poverty Rate of Cities in North Sulawesi. Keywords: capital expenditure, economic growth, poverty rates
PENGARUH PENDIDIKAN, JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN MINAHASA Rungkat, Jeine Silvane; Kindangen, Paulus; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32826.21.3.2020

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis  pengaruh pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga dan pengalaman kerja terhadap pendapatan rumah tangga di kabupaten Minahasa. Dengan menggunakan sampel rumah tangga di kecamatan Langowan Barat dengan total responden sebanyak 156 rumah tangga.Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan variabel bebas adalah tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga dan pengalaman kerja dan variabel terikatnya adalah tingkat pendapatan rumah tangga di kecamatan Langowan Barat kabupaten Minahasa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pendidikan dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan rumah tangga di kecamatan Langowan Barat kabupaten Minahasa. Sebaliknya, jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh. Secara simultan tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga dan pengalaman kerja kepala keluarga memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan pendapatan rumah tangga di kecamatan Langowan Barat kabupaten Minahasa.Variasi perubahan naik turunnya pendapatan rumah tangga secara signifikan dipengaruhi oleh variasi perubahan pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga dan pengalaman kerja kepala keluarga di kecamatan Langowan Barat kabupaten Minahasa. Kata kunci: Pendidikan, Jumlah anggota keluarga, Pengalaman kerja, Pendapatan                    rumah tangga. ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the effect of education of the head family, number of family members and work experience on household income in kabupaten Minahasa. By using a sample of households in the kecamatan West Langowan with a total respondents of 156 household.The analytical method used multiple regression with the independent variable is the level of education of the head of the family, the number of family members and work experience and the dependent variable is the level of household income in kecamatan Langowan Barat, kabupaten Minahasa.The research results showed that partially education and work experience have a significant effect on household income in the kecamatan Langowan Barat kabupaten Minahasa. Conversely, the number of family members has no effect. Simultaneously the level of education of the head of the family, the number of family members and work experience of the head of the family have a significant influence on increasing household income in the kecamatan Langowan Barat kabupaten Minahasa. The variation of the dependent variable changes 48.13% due to the variation of the independent variable changes. Keywords: Education, Number of family members, Work Experience, Household                    Income
Co-Authors Adelina Agnes Lapian, Adelina Agnes Adolf, Nanlohy Jay Agus Suman Alfa Ryan Oroh Anderson Kumenaung Andrea Kalesaran Andro Tumbelaka, Andro Angela Nirmala Maria Lumi Arie, Fitty V. Arrazi Bin Hasan Jan Arrazi Hasan Jan, Arrazi Hasan Asnawi, Ratnajati Atalya Friska Makapia Billy Firman Manope Bode Lumanouw Brigitta Febiola Saniska Magdalena Atotoy Caecilia, Pijoh Meliani Carolus Paulus Paruntu Catherine Christiani Pandeiroot Christmas T. Nauli Siregar Daisy S.M. Engka, Daisy S.M. Damo, Tiara Theresia Dareho, Maykel P. David Peter Rotinsulu Dewi Susita Diandra Gratia Sumanti Djamali, Radjab Djamaluddin, Reza . Durian, Rivicky P. Een N. Walewangko, Een N. Een Novritha Walewangko, Een Novritha Elce Yuliana Sumangkut, Elce Yuliana Emilia Gunawan Emilia M Gunawan Emilia M. Gunawan Emilia M. Gunawan Emilia Margareth Gunawan Emor, Desinta Ephifania Sartje Louisa Bagau Erdiansyah Wuniarto Farlane S. Rumokoy Ferdinand J Tumewu Ferdinand J. Tumewu Ferdinand J. Tumewu Ferdinand Tumewu Ferdinand Tumewu Fitty Valdi Arie, Fitty Valdi Frederik G. Worang, Frederik G. Frederik Worang Gaghana, Ramona L. Gaghana, Ramona Leny George M.V. Kawung, George M.V. Ghiffari, Muhammad Fadhlan Gosal, Elsie Hanna Elisabeth Grace Sumbung Greis Sendouw Greydi Normala Sari Gultom, Helvine Gunawan, Emilia M. Hendra Tawas Hermawan, Tulus Hosea, Sheila S. Indrie D. Palandeng Indrie Debbie Palandeng Inri Hana Menajang Irvan Trang Ita Pingkan Rorong J.F. Alfa Tumbuan Jacky S. B. Sumarauw Jacobus, Elvira Handayani Jeify Lioni Agustin Suwuh Jessy J. Pondaag Jessy J. Pondaag Jessy jousina Pondaag Johan Tumiwa Jolyanis Lainawa Joubert B. Maramis Julio Lawren Rumokoy Kaat, Marsye H Kaban, Zakariya U. Kalangi, Johnny A. F Karuntu, Merlin M. Katili, Kristian KAWUNG, GEORGE M.V Keles Dikna Maria, Keles Dikna Kesya Waha Kezia T. I Tumundo Kimberly Virgin Langie Kliwon Hidayat Kojo, Abrian Imanuel Kojo, Christoffel . Koleangan, Rosalina A.M Kotambunan, Tabita Olivia KOYONGIAN, CHRISTIAN LENDY Kurnala, Kevin . Lainawa, Jolyanis Lalamentik, Agnes Adelvin Lapong, Peggy R. Lengkong, Victor Limpong, Estela Isabelita Evita Liow, Meilany S.D Liow, Meilany S.D. Lonteng, Ekaristi Lucky Dotulong Lumanouw, Bode Lumy, Denny G. Lumy, Denny George Madjegu, Mahdalena S. Magdalena Wullur Makanoneng, Sherly Grace Mandagi, Trully Syanne Welmina Mandey, Verel R Mangundap, Hizkia Toar Manoppo, Elvieta Mantiri, Ekklesia A. Manuel, Angelia J. Maria Tielung Maria V. J. Tielung Maringka, Marko Luis Flein Masikome, Melkiur Johanis Masinambow, Vecky A. J. Masinambow, Vecky A.J Masinambow, Vecky A.J. Mawati, Maria K. Mawei, Priskila Firsty Mawu, Fitri Valentine Melmambessy, Thiopillo . Merinda H. Ch. Pandowo Merlyn Karuntu Michael Yehudavid Jabbar Miracle Bernadus Mirah, Meyvi Rine Morissa Wongkar Mumek, Archiko R Natalia V. P. Wurarah Nikolas Fajar Wuryaningrat Nurhayati, Laily Nurul Winarno Oktaviani, Lilis Oley, Octavio P. Y Omega, Gabriel Priskilla Oroh, Cliff R. Pangemanan, Renny Hermina Pangow, Laurel F. E. Pantas, Oldri O. Pelengkahu, Syaloom Syenny Pio, Tirsa Petra Pogaga, Stella Grace Ira Pojoh, Lourina S.A. Pondaag, Jessy J Pongoh, Andreas D. Pradipta Mandasari Parasan PRATAMA, RISKY Pricilia Sumarmo Putra, Ferdinan Eka Putra Eka Rarun, Kanisius Rattu, Cristian Naftaly Rauan, Celina M. T. C Regina Trifena Saerang Regina Trifena Saerang Revydo Takasihaeng Rita Taroreh Rogi, Mira H Rogi, Mira Helen Rorong, Ita Pingkan Fasnie Rosalina A.M. Koleangan, Rosalina A.M. Rotinsulu, Bill G. Rotinsulu, Debby Ch. Rotinsulu, Eve Abrillia Samanta Rotinsulu, Tri Oldi Rudy Wenas Rumengan, Natasya S. Rungkat, Jeine Silvane Saerang, Ivonne Stanley Saerang, Regina T. Sambuaga, Resa . Sampit, Maria M.I Sasiang, Bryan Jonathan Kevin Sendouw, Greis Sengkey, Clara J. Shinta J. C. Wangke Shinta J.C. Wangke Shinta Wangke, Shinta Siahaan, Karina . SONDAKH, CHRISTIAAN VICTOR Sumayow, Prenal Jason Filemon Talangamin, Olvy Beatriks Tamburian, Aprilia Tampatty, Reivita E. Taroreh, Claudia T. Tasik, Hizika H.D. Tasik, Hizkia . Tielung, Maria . Tika Silvana Tintingon, Glorya p. Tirajoh, Watson J. Tiwa, Angel Syerina Togas, Pricella T. Tombokan, Pingkan Enggelina Torar, Fanny Torongkang, Andre Marsel Tri Oldi Rotinsulu Tri Oldy Rotinsulu Triska Prisilia Rawung Trivena, Koroh Lavenia Tumatar, Carenina A. Tumbuan, J.F. Alfa Tumbuan, Willem J. F. A. Tumbuan, Willem J.F.A. Tumewu, Ferdinand . Tumiwa, Johan . Tumiwa, Johan . Twice Seisy Oumuro Pinontoan Umboh, Chandra C. Vanya Monica Debora Frans Venesia Rasuh Vistasusiyanti, Vistasusiyanti Walintukan, Veybe Watulingas, Christofel A.S. Watulingas, Christofel Alvonsus Supit Wehantouw, Denny Valentino Wilar, Ariance Willem J.F.A Tumbuan Wiwin Anggriani Salawali Woran, Hani Jodi Wowor, Bomantara M. E. Wowor, Lingkan Theofhani Yantje Uhing Yesonnia Gabriella Mamelas Yessica Dian Oktriyani Kalesaran Zainudin Hilimi