Keberhasilan pelayanan gizi dikaitkan dengan daya terima pasien terhadap makanan dengan mengamati sisa makanan. Pengolahan protein nabati bentuk makanan lunak yang cenderung direbus dapat mempengaruhi sisa makanan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan tingkat penerimaan protein nabati dengan sisa makanan pasien di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian yaitu observasional dengan rancangan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 50. Data tingkat penerimaan protein nabati dikumpulkan dengan wawancara menggunakan bantuan form uji hedonic yang diolah dengan pemberian skor 1-3. Data sisa makanan dikumpulkan dengan food weighing dengan cara pengolahan menghitung selisih berat awal dikurangi berat akhir dibagi berat awal dikali 100%, kategori banyak jika 20% dan sedikit jika 20%. Analisis yang digunakan yaitu Chi Square dengan pendekatan rata-rata. Tingkat penerimaan pasien terhadap menu protein nabati sebagian besar tergolong “agak suka” (96%). Terdapat 4 menu (23,5%) dengan penilaian “tidak suka”, 7 menu (41,2%) “agak suka” dan 6 menu (35,3%) “suka”. 98% sampel memiliki sisa makanan banyak. Terdapat 11 menu (64,7%) tergolong sisa banyak, 6 menu (35,3%) tergolong sisa sedikit. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat penerimaan protein nabati dengan sisa makanan (p = 0,002) dan terdapat hubungan signifikan antara tingkat kesukaan menu protein nabati dengan sisa makanan (p = 0,001).