Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan Tropika

KECERNAAN NITROGEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SAPI BALI BUNTING 7 BULAN YANG DIBERI RANSUM DENGAN LEVEL ENERGI BERBEDA Bernika J.S.; Mahardika I G.; Suryani N N.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.293 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan nitrogen serta hubungannya dengan pertambahan bobot badan sapi bali bunting 7 bulan yang diberi  ransum dengan level energi berbeda. Penelitian dilaksanakan di Sentra Perbibitan Sapi Bali di Desa Sobangan selama 3 bulan. Penelitian ini menggunakan 12 ekor sapi bali bunting 7 bulan dengan bobot badan awal 300 kg ± 23,31. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan terdiri atas ransum yang mengandung 2000 ME kkal/kg (Perlakuan A), 2100 ME kkal/kg (Perlakuan B), 2200 ME kkal/kg (Perlakuan C) dan 2300 ME kkal/kg (Perlakuan D).Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi konsumsi nitrogen, nitrogen feses, kecernaan nitrogen, dan pertambahan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya kandungan energi termetabolis ransum dari 2000 kkal/kg menjadi 2300 kkal/kg akan menurunkan kecernaan nitrogen dari 71,41 g/e/h (perlakuan A) menjadi 66,09 g/e/h (perlakuan D) namun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini tidak ditemukan hubungan nyata antara pertambahan bobot badan dengan nitrogen tercerna pada sapi bali bunting 7 bulan yang diberi ransum dengan energi termetabolis (ME) antara 2000 – 2300 kkal/kg, hal ini ditunjukkan pada kurva linier dengan persamaan garis Y= 791,4 – 4,94X, dengan R2 = 0,068 (Y = pertambahan bobot badan ; X = nitrogen tercerna).
PERFORMA AYAM ISA BROWN UMUR 99-103 MINGGU YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN SUPLEMENTASI TEPUNG KULIT KERANG Febryanti F. A.; G. A. M. K. Dewi; I G. Mahardika
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 3 (2020): Vol. 8 No. 3 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the performance of Isa Brown chicken aged 99-103 weeks who were given a commercial ration with seashell flour supplementation. The Research held in Pesedahan Village, Manggis District, Karangasem, Bali. The design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications, and each replication used 5 chickens. The treatment given is; layer chickens were given commercial rations without additional seashell flour (A), chickens were given commercial rations and 1% seashell flour (B), chickens were given commercial rations and 2% seashell flour (C), chickens were given commercial rations and 3% seashell flour (D). The variables observed were feed consumption, hen-day production, egg weight, feed conversion and Income Over Feed Cost (IOFC). The results of this study indicate that the administration of 1%, 2%, and 3% shellfish flour in commercial rations gives results that have no significant effect (P> 0.05) on ration consumption, ration consumption, hen-day production, egg weight, conversion ration but out can increased the Income Over Feed Cost (IOFC) compared to control treatment (A). Based on the results of this study it can be concluded that the administration of seashell flour by 1%, 2%, and 3% gives the same results on ration consumption, hen-day production, egg weight and ration conversion but can increase the Income Over Feed Cost. Keywords: performance, Isa Brown, seashell flour
ANALISIS FINANSIAL PENGGUNAAN DUCKWEED (Lemna sp.) TERFERMENTASI RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) SEBAGAI BAHAN PENYUSUN RANSUM AYAM BROILER I M. Y., Artawan; Kayana, I G. N.; Mahardika, I G.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan duckweed terfermentasi terhadap finansial usaha broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Banjar Cabe, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali selama delapan minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, empat ulangan, dan 16unit percobaan. Broiler fase finisher pada perlakuan P0 diberikan pakan berupa 100% ransum komersial BR2, sedangkan pada perlakuan P1, P2, dan P3 diberikan ransum komersial BR2 dengan penambahan duckweed terfermentasi ragi roti (Saccaromycese cerevisiae) masingmasing sebesar 5%, 10%, dan 15%. Variabel yang diamati yakni total biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C rasio, BEP unit, BEP Harga dan IOFC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total biaya produksi terendah terjadi pada perlakuan P3 sebesar Rp73,027,476.54. Penerimaan tertinggi terjadi pada perlakuan P0 sebesar Rp85,713,364.00. Pendapatan tertinggi antar perlakuan diperoleh pada perlakuan P1 sebesar Rp7,144,699.46. BEP Unit terendah diperoleh pada perlakuan P3 sebesar 3,436.95 kg, sedangkan BEP Harga terendah terjadi pada perlakuan P1 sebesar Rp19,187.20. R/C rasio tertinggi diperoleh oleh perlakuan P1 sebesar 1.094. IOFC terbesar diperoleh pada perlakuan P1 sebesar Rp25,970,366.46. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa broiler pada fase finisher yang diberikan ransum dengan penambahan 5% duckweed (Lemna. sp) terfermentasi ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) mampu meningkatkan pendapatan, R/C rasio, dan IOFC dengan menurunkan total biaya produksi, BEP Unit, dan BEP Harga.
PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN MAGGOT TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN BROILER N. K. S. P., Dewi; Astawa, I P. A.; Mahardika, I G.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ulat maggot dalam ransum terhadap kecernaan broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 3 bulan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan berisi empat ekor broiler. Perlakuan yang diberikan adalah broiler yang diberi pakan tanpa penambahan maggot (P0/kontrol); Broiler yang diberi 5% maggot sebagai pengganti 5% pakan komersial (P1); Broiler yang diberi 10% maggot sebagai pengganti 10% ransum komersial (P2) dan Broiler yang diberi 15% maggot senagai pengganti 15% ransum komersial (P3). Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan serat kasar dan kecernaan protein kasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa broiler yang diberi perlakuan P1, P2, dan P3 menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap KcBK, KcBO, KcSK dan KcPK dengan P0. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian ransum komersial dengan maggot memberikan hasil yang sama terhadap kecernaan nutrien pada broiler.
KECERNAAN NUTRIEN RANSUM KOMERSIAL YANG DISUBSTITUSI DENGAN Duckweed (Lemna minor) FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae PADA BROILER I K. E. A., Putrayasa; Mahardika, I G.; Sudiastra, I W.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of adding Duckweed fermented by Saccharomyces cerevisiae in commercial ration on broiler digestibility. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of four treatments and four replications, each replication containing four broilers. The treatment given is feed without additive duckweed fermented (P0/kontrol); feed with 5% duckweed fermented (P1); feed with 10% duckweed fermented (P2) and feed with an 15%duckweed fermented (P3). The variables observed were dry matter digestibility, organic matter, crude protein and crude fiber digestibility. The results showed that broilers were given duckweed fermented by Saccharomyces cerevisiae at a rate on 5%, 10% and 15% showed decreased digestibility of dry matter, organic matter, crude protein and crude fiber. So that it can be concluded the adding of duckweed fermented by Saccharomyces cerevisiae at a rate on 15% reduced the digestibility of dry matter, organic matter crude protein and crude fiber in broilers.
PERFORMA BROILER YANG DIBERIKAN RANSUM MENGANDUNG ULAT MAGGOT (Hermetia illucens) SEBAGAI SUMBER PROTEIN P. E. N., Putri; Mahardika, I G.; Astawa, I P. A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ulat maggot dalam ransum terhadap performa ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, yang berlangsung selama 8 minggu dari bulan September hingga Oktober 2022. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan. Setiap ulangan berisi empat ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan adalah ransum komersial tanpa penambahan ulat maggot (PO), ransum dengan 5% penambahan ulat maggot (P1), ransum dengan 10% penambahan ulat maggot (P2), dan ransum dengan 15% penambahan ulat maggot (P3). Variabel yang diamatti adalah konsumsi ransum, bobot awal dan akhir, pertambahan bobot badan, dan feed convertion ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan maggot pada taraf 5%, 10%, dan 15% dapat meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot, dan bobot akhir, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap FCR. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 5% maggot pada ransum broiler dapat meningkatkan produktivitas broiler dan mendapatkan nilai FCR terendah.
Co-Authors ., PROF.DRS. NENGAH BAWA ATMAJA, M.A A. W. Puger Ade Kiki Sintya Dewi Adnyana I P. G. G. Ameliya, Riska Anak Agung Ayu Sri Trisnadewi Anak Agung Putu Putra Wibawa Andini, Ni Putu Mega Arnawa I W. Bernika J.S. Bulu, Sosiawan CANDRADIARTA I P. M. Darmayasa, Dewa Komang Dewi, Ade Kiki Sintya Dharmawan N.S Dharmawan, I N.S. Djokowoerjo Sastradipradja Dwipayana I K. B Febryanti F. A. G.A.M. KRISTINA DEWI Gertrudis Vebriyanti Kahar Gusti A Malelak Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi HARDIAWAN N. D HARDIAWAN N. D. Hartadi W. D. I Dewa Ketut Sastrawidana I G A Surya Utami Dewi I G. Lanang Oka Cakra I G. N. Kayana, I G. N. I Gede Ketut Sri Budarsa I Gede Putu Kawiana I GUSTI AYU MANIK ERMAYANTI I GUSTI LANANG OKA I Gusti Lanang Oka I Gusti Lanang Wiratma I K. E. A., Putrayasa I K. K. Agustina I K. SUMADI I Kadek Swastika I Kadek Yoga Kertiyasa I KETUT ARYANA I Ketut Catur Marbawa I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Sumadi I Komang Budaarsa I M. Mudita I M. SUASTA I M. Y., Artawan I Made Adhika I Made Damriyasa I Made Dira Swantara I Made Dwi Setiawan I Made Nuriyasa I Made Rasta I Made Sara Wijana I N. Suastaka I Nengah Sujaya I Nengah Wirajana I NYOMAN RAI I P. A. ASTAWA I P. A. Astawa I P. A. Astawa I P. A. Astawa I Putu Andre Japani Satya Saputra I Putu Ari Astawa I Putu Suyadnya, I Putu I W BUDIARSA SUYASA I W. Suarna I W. SUDIASTRA I W. SUKANATA I Wayan Sandi Adnyana I Wayan Suarna I Wayan Sujana I. B. Sudana I. M. Mastika I. W. Suama I.G.A.M. ARYASIH I.W Kasa I.W. Kasa IDA AYU ASTARINI Ida Ayu Putu Sri Mahapatni Ida Ayu Putu Widani Sugianingrat Ida Bagus Gaga Partama Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Ngurah Swacita Ida Bagus Sudana Ika Kurniawati Indra Arimahayana Iryanti Eka Suprihatin K. Yogi Purnamawati Kadek Karang Agustina Kadek Rihendra Dantes Kartikasari D Kencana Jaya IP.G.A.S Ketut Gede Suryawan Komang Suciani Paramita L. Doloksaribu Luh Dewi Anggreni Lumbansiantar M. M Ariasih M. Sudiana Mahendra Made Antara Made Novia Indriani Magna Anuraga Putra Duarsa N. K. S. P., Dewi N. N. Suryani N. P. Mariani N.N. Suryani N.S. Dharmawan Nasrullah H. I. Ngurah Kayana, I Gusti Ni Luh Putu Sriyani Ni Made Diani Ni Made Indra Wahyuni Ni Nyoman Ayu Widyasari Ni Nyoman Suryani NI PUTU MARIANI Ni Putu Mega Andini Ni Putu Putri Wijayanti Ni Putu Sarini Ni Putu Sarini Ni Wayan Suniasih Nyoman Sadra Dharmawan Oka A.A P. E. N., Putri P.A. Astawa Perdana, Sigit Pranata I P. Y. A. Prawira I G. I. K. Putu Lakustini Cahyaningrum PUTU SUYADNYA Putu Vindhy Chempaka Putri S. PUTRA S. Putra S. Putra Saransi A. U. Sastrawan I P. L. Sastrawan P. K. P. N SENTANA PUTRA SENTANA PUTRA Sentana Putra Sigit Perdana Simbolon M. Y. Sinta Dewi R. A. Sio Stefanus, Sio Sosiawan Bulu Sri Dian Meita Sari Suasta I M. Suasta IM. Supriana I M. Surya Kencana Jaya P. G. A. Tjokorda Gede Belawa Yadnya Udayana P. W. K. Wayan Andhika Putrayasa Wedayani, Ni Made Widnyani D A. P. Yusadana P.