Claim Missing Document
Check
Articles

Multimedia Interaktif dengan Model Discovery Learning Pada Materi Suhu dan Kalor Menggunakan Ispring Milla Fitri, Aidina; Gusnedi, Gusnedi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13731

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan validitas dan praktikalitas dari multimedia interaktif dengan model discovery learning pada materi suhu dan kalor menggunakan iSpring. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode Research and Development (RnD) dengan penerapannya menggunakan model Plomp. Penelitian ini dilakukan sampai tahap praktikalitas. Produk yang akan dihasilkan adalah bahan ajar berupa multimedia interaktif dengan model discovery learning pada materi suhu dan kalor yang dapat diakses menggunakan laptop maupun smarthphone. Nilai validasi yang telah diperoleh, selanjutnya diolah dengan menggunakan validitas Aiken’s V. Ada 4 komponen yang dinilai dalam multimedia interaktif ini yaitu kelayakan isi, sajian, kebahasaan, dan kegrafisan. Selanjutnya multimedia interaktif yang telah valid diuji kepraktisannya dengan uji praktikalitas. Ada 3 komponen yang dinilai dalam instrumen multimedia interaktif yaitu komponen kemudahan penggunaan, daya tarik dan manfaat. Hasil penelitian pada tahap validitas produk multimedia interaktif yaitu 0,81 dengan kategori valid, dan hasil praktikalitasnya produk multimedia interaktif pada tahap one to one dan small group diperoleh nilai rata-rata sebesar 85,1% dan 87,2% dengan kategori sangat kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif dengan model discovery learning pada materi suhu dan kalor menggunakan ispring valid dan praktis.
Pengaruh Variasi Jumlah Doping Urea Terhadap Karakteristik Komposit ZnO/Graphene Oxide Sebagai Kandidat Katalis Solar Cell Yuliza Noerman, Kiki; Jonuarti, Riri; Gusnedi, Gusnedi; Ratnawulan, Ratnawulan; Ulfa Jhora, Fadhila
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ZnO dan Graphene Oxide merupakan material yang sangat menjanjikan dalam aplikasi solar cell. Kombinasi antara ZnO/Graphene Oxide memiliki kemampuan dalam mentranspor elektron dengan baik dibandingkan dengan ZnO atau Graphene Oxide saja. Namun, solar cell berbasis ZnO mudah terjadi rekombinasi pembawa muatan secara cepat karena energi band gap yang besar. Oleh karena itu, pembuatan komposit ZnO/Graphene Oxide yang diberi pengotor (doped) berupa urea dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah doping urea pada komposit ZnO/Graphene Oxide terhadap karakteristik berupa struktur dan ukuran pada kristal dan partikel serta energi band gap yang nantinya akan dijadikan sebagai katalis solar cell. Tiga variasi jumlah doping yang diselidiki dalam penelitian ini: 0,11 gr, 0,22 gr, dan 0,33 gr dengan metode yang digunakan adalah metode sol-gel. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya jumlah doping urea menunjukkan peningkatan pada ukuran partikel dari 107,86 nm menjadi 121,18 nm sedangkan pada ukuran kristal mengalami penurunan dari 46,39 nm menjadi 43 nm. Variasi jumlah doping urea juga mempengaruhi nilai energi band gap komposit ZnO/Graphene Oxide dengan nilai yang semakin menurun seiring bertambahnya jumlah doping yaitu dari 2,63 eV menjadi 2,57 eV, mengindikasikan peningkatan konduktivitas elektronik. Hasil ini menunjukkan bahwa komposit ZnO/Graphene Oxide dengan doping urea berpotensi sebagai katalis dalam aplikasi solar cell.
Antioxidant Activity and Amino Acid Profile of "Dadih" from Various Regions in West Sumatra, Indonesia Habibi, Nur Ahmad; Gusnedi, Gusnedi; Sartika, Wiwi; Ismanilda, Ismanilda
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 17 No. 3 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v17i3.3381

Abstract

Dadih or curd is a traditional product typical of West Sumatra which is made through natural fermentation using the lactobacillus plantarum bacteria in bamboo. Each region in West Sumatra makes curd in various ways that affect its quality. This study aims to determine the amino acid profile and antioxidant activity of curd from various regions in West Sumatra. The study was conducted by testing curd from 4 main curd center regions, namely Bukittinggi, Payakumbuh, Batusangkar and Alahan Panjang. Certain tests were applied to assess the protein content using the Kjedahl method, amino acids content using the HPLC method and antioxidant activity using the DPPH method. The test results showed that curd from Payakumbuh had a higher protein and amino acid content compared to other regions. Furthermore, such curd had the highest level of antioxidant activity towards free radicals compared to other regions, with an IC50 value of 95.11 ± 0.40 mg/kg, which was included in the strong category. There was a significant relationship between amino acid content and antioxidant activity of curd. It can be concluded that curd from Payakumbuh had the best amino acid content and antioxidant activity compared to other regions in West Sumatra.
Pemberdayaan Guru Seni Budaya SMA Negeri 1 Harau Meningkatan Kualitas Pagelaran Seni dengan Rekayasa Ruang/Peralatan Audio Berstandar Akustik Maestro, Esy; Sudarman, Yos; Gusnedi, Gusnedi
ABDI HUMANIORA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Humaniora Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdihumaniora.v5i2.126349

Abstract

Art performances in schools can be carried out as an intracurricular part of cultural arts learning. On the other hand, art performances are also a forum for student creativity in various multi-event extracurricular activities with various targets. Of the many art performances that have been performed by students of SMA Negeri 1 Harau, both in music, dance, theater, and so on, the results of the performances achieved also vary in quality. However, the discussion of the quality of the performance results is more concentrated on the material issues of music, dance, theater, and so on. Even though the problem of the absence of performance room arrangement and audio equipment systems that meet the acoustic standards of art performances, is also a determining factor for the quality or not of art performances in schools. The results of monitoring since the survey, it is suspected that teachers do not have knowledge and technical skills about this problem, so the burden of the risk of art performances that are of low audio and acoustic quality, and have damaged the performance material itself, ultimately falls on students and audio/soundsystem equipment providers. The implication is that the quality of art performances in schools is not comparable to the waste of school budgets that have been provided for the procurement of an art performance.