Krisis ekologis global menuntut pendekatan interdisipliner, termasuk dari perspektif keagamaan. Dalam Islam, Al-Qur’an diyakini memuat prinsip-prinsip dasar etika lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengonstruksi konsep ekoteologi dalam perspektif Al-Qur’an dengan pendekatan tafsir tematik yang dipadukan dengan metode Grounded Theory. Data primer berupa ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan alam, penciptaan, dan tanggung jawab manusia dianalisis melalui tiga tahap koding: open, axial, dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an membangun narasi ekoteologis yang kuat melalui konsep tauhid, kekhalifahan, keseimbangan (mīzān), dan larangan terhadap kerusakan (fasād). Keempat konsep ini saling terhubung dalam membentuk landasan normatif dan spiritual terhadap kesadaran ekologis dalam Islam. Penelitian ini menawarkan kerangka konseptual untuk ekoteologi Islam yang didasarkan pada Al-Qur'an yang tidak hanya bersifat teoretis tetapi juga praktis untuk membangun etika transformatif untuk lingkungan. Selain itu, pendekatan ini menunjukkan kemungkinan integrasi antara metode kualitatif dan studi tafsir dalam pembentukan teori berbasis teks keagamaan