p-Index From 2020 - 2025
9.187
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Bestari Jurnal Studi Pemerintahan Jurnal Konseling dan Pendidikan STUDIA ISLAMIKA Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Jurnal Sosiologi Reflektif Jurnal Ilmu Komunikasi JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM Jurnal Kawistara : Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies IJTIHAD Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan QIJIS (Qudus International Journal Of Islamic Studies) ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman Jurnal Ilmu Komunikasi Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies Jurnal Transformasi Global Wawasan : Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum Profetika Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya Journal of Governance and Public Policy Jurnal Orientasi Baru Journal of Governance Jurnal Ilmiah Peuradeun Jurnal Studi Komunikasi Journal of Government and Civil Society SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan Nyimak: Journal of Communication Langkawi: Journal of The Association for Arabic and English Al-Albab JWP (Jurnal Wacana Politik) SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Jurnal Sosiologi Agama Al-Qalam MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial Journal of Local Government Issues Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Politicon : Jurnal Ilmu Politik The Journal of Society and Media International Journal of Communication and Society Maarif International Journal of Business, Humanities, Education and Social Sciences (IJBHES) International Journal of Islamic Khazanah International Journal of Social Science and Religion (IJSSR) Journal of Government and Politics (JGOP) Jurnal Magister Administrasi Publik East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR) Mazahib: Jurnal Pemikiran Hukum Islam ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Analisa: Journal of Social Science and Religion JRP (Jurnal Review Politik) Kajian Ilmu Sosial Mediator: Jurnal Komunikasi Jurnal Pembumian Pancasila : Mewujudkan TRISAKTI sebagai Pedoman Amanat Penderitaan Rakyat Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Society Studia Islamika
Claim Missing Document
Check
Articles

Muhammadiyah’s Moderation Stance in the 2019 General Election: Critical Views from Within Haedar Nashir; Zuly Qodir; Achmad Nurmandi; Hasse Jubba; Mega Hidayati
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies Vol 57, No 1 (2019)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2019.571.1-24

Abstract

This study focuses on the way in which Muhammadiyah, one of Indonesia’s largest Islamic organizations, stood in the 2019 General Election. Like its counterpart Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah has marked the moderation of Islam in Indonesia, different from Islam elsewhere in the Middle East. Since its establishment, Muhammadiyah has urged its members not to join any specific political party, but rather to take a moderate position in political pragmatism and support patriotism in broader national interest. Likewise, in the 2019 election, Muhammadiyah did not organizationally support any candidates, citing its “middle way” approach. However, this study identifies a dualism in the political attitudes of Muhammadiyah’s elites. Even without official orders or prohibitions from the central leadership, some Muhammadiyah members got involved and carried their organization’s attributes to support certain candidates, resulting in political division within the organization. Some members of the organization took a clear political stance, whereas others remain neutral. This created tension within the organization in both elite and grass-root level. The main data for this study were collected through interviews, unstructured discussions, and focus group discussions with several Muhammadiyah elites.[Artikel ini melihat posisi yang diambil salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, dalam Pemilu 2019. Bersamaan dengan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah menjadi penanda moderasi Islam di Indonesia yang berbeda dengan Islam di tempat lain. Sejak didirikan, Muhammadiyah telah menandaskan untuk tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu, tetapi mengambil posisi moderat dalam perpolitikan dan mendukung patriotisme demi kepentingan nasional yang lebih luas. Demikian juga, dalam Pemilu 2019, Muhammadiyah secara resmi tidak mendukung calon mana pun berdasarkan konsep “jalan tengah”. Namun, penelitian ini mengidentifikasi adanya dualisme dalam sikap politik para elit Muhammadiyah. Tidak adanya perintah atau larangan resmi dari pusat, banyak anggota Muhammadiyah yang membawa atribut organisasi dan terlibat aktivitas politik serta mendukung kandidat tertentu. Ini berakibat munculnya keterbelahan politik dalam Muhammadiyah. Beberapa anggota mengambil sikap politik yang jelas, sedangkan yang lain tetap netral. Ini menimbulkan ketegangan dalam organisasi, baik di tingkat elit maupun akar rumput. Data utama untuk penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, diskusi tidak terstruktur, dan diskusi kelompok terfokus dengan beberapa elit Muhammadiyah.]
THE EFFECTIVENESS OF SOCIAL ASSISTANCE IN THE DEVELOPMENT OF HUMAN RESOURCES IN BINA SIWI 2018-2020 Herpita Wahyuni; Zuly Qodir
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i2.29606

Abstract

This study aims to determine the use of social assistance at the Bina Siwi Orphanage, which focuses on developing human resources. The data analysis used qualitative research methods from the results of the library study and the effects of interviews, and then the data was processed with the help of NVivo 12 Plus software with the Crosstab Query, World Cloud feature so that from the data obtained a score that can be assessed for its effectiveness in the utilization of human resource development. This research focuses on the Bina Siwi Orphanage in utilizing social assistance. The study results can be concluded that social service has been carried out well and has been effective. The development of human resources at the orphanage can meet the needs of daily life, such as three meals a day, school education, skills development, and health insurance. Furthermore, the study results positively impact other institutions in the management of social assistance for the advancement of human resources.
Spiritual Travel to Baitullah: Individual Piety in Global Capitalism Dwi Santoso Ali Basyah; Zuly Qodir
Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.491 KB) | DOI: 10.15575/rjsalb.v4i3.9592

Abstract

The purpose of this paper explains critically related to one's journey to perform Hajj and Umrah (pilgrimage) concerning individual piety in the crowd (globalization and capitalization) of religious rituals. Hajj and Umrah are not only spiritual journeys that have personal ethical values. Hajj and Umrah can educate someone to be patient, calm, and more submissive to God. Hajj and Umrah also teach the perpetrators to be generous, have social sensitivity, and care with fellow human beings. The writing method in this paper is ethnographic-sociological. This paper's data is based on literature, observations, and interviews with pilgrims and Umrah from Indonesia in 2014 and 2018. This paper finds that the Hajj and Umrah are also closely related to the political economy problems administered by the state and the private sector, in addition to educating the perpetrators to be pious. Hajj and Umrah can thus be said to have two sides at once, namely individual piety and social class.
Muhammadiyah Memperkuat Moderasi Islam Memutus Radikalisme Zuly Qodir
MAARIF Vol 14 No 2 (2019): Memperkuat Kembali Moderatisme Muhammadiyah: Konsepsi, Interpretasi, Strategi da
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v14i2.58

Abstract

Tulisan ini menjelaskan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan, tetap berijtihad untuk menyemaikan gagasan Moderasi Islam di Indonesia. Ijtihad ini memiliki konsekuensi logis Muhammadiyah tidak akan berada pada posisi liberal atau ultra liberal maupun fasisme kiri yang juga ada komunisme di sana. Muhammadiyah mendorong moderasi dalam berislam karena Indonesia memiliki kultur Islam yang tidak sama dengan Islam di Timur Tengah. Islam Indonesia lebih berkarakteristik washatiyah-tengahan, tidak ke kanan atau pun ke kiri. Dalam memperjuangkan gagasan Islam Moderat ini, Muhammadiyah mengembangkan pelbagai aktivitas yang dikenal sebagai amal usaha dalam bidang pendidikan, rumah sakit, panti asuhan dan belakangan pemberdayaan kaum mustadhafin. Gagasan ini, sekalipun tidak serta merta mengatakan Kami Indonesia, Kami Pancasila dan NKRI Harga Mati, buat Muhammadiyah keindonesiaan harus terus dijaga dan tidak boleh dirobohkan oleh kelompok manapun sebab negara ini merupakan negara kesepakatan banyak elemen bangsa yang telah bersusah payah merebutnya dari kolonialisme-penjajahan.
Menangkal Politik Identitas: Analisis Kemenangan HT-Zadi pada Pemilihan Bupati Kepulauan Sula Tahun 2015 Sahrul Pora; Zuly Qodir; Titin Purwaningsih
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiip.v6i1.8965

Abstract

Pascareformasi, pemilihan kepala daerah di Indonesia selalu diwarnai dengan penggunaan isu politik identitas. Isu ini sengaja dilakukan agar dapat mempengaruhi perilaku politik masyarakat mayoritas yang memiliki kesamaan identitas dengan sang kandidat, baik itu agama maupun etnis. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana Hendrata Thes dan Zulfahri Abdullah (selanjutnya HT-Zadi) bisa tampil sebagai pemenang, padahal agama dan etnisitas Hendrata Thes merupakan minoritas di kabupaten Kepulauan Sula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi kemenangan HT-Zadi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terpilihnya Hendrata Thes dan Zulfahri Abdullah karena terdapat beberapa strategi yang digunakan mulai dari membentuk tim yang solid dan kuat di setiap desa, door to door dan kampanye melalui media sosial. Faktor lain yang juga mempengaruhi karena efek dari pemerintahan masa lalu yang belum bisa memenuhi janji politiknya. Untuk menangkal isu politik identitas yang sangat masif yang digunakan oleh lawan politiknya, para tim sukses beserta kandidat meyakinkan para pemilih dengan program-program unggulan HT-Zadi baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya yang akan diimplementasikan jika mereka terpilih.
AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA Aqil Teguh Fathani; Zuly Qodir
Al-Qalam Vol 26, No 1 (2020)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.435 KB) | DOI: 10.31969/alq.v26i1.828

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan mensejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapapun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis. Kata Kunci : Agama, Ideologi, Pancasila, Negara
Tension of Muslim-Christian Relations in Indonesia: The Case of Conversion and Celebrating Christmas Zuly Qodir; Bilveer Singh
Al-Albab Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Graduate Program of Pontianak Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/alalbab.v10i2.2095

Abstract

There are in the tense of Christian-Muslim relations in Indonesia since the time of the New Order until today. The issues in Christian-Muslim relations include conversion (of faith) with marriage and celebrating Christmas. These two issues are constantly associated with religious politics in Indonesia. The issues have kept tensions to reoccur, although according to Indonesian history, Christianity and Islam had jointly driven colonialists away and participated in founding the Unitary State of the Republic of Indonesia. In addition to theological affairs, the two issues relating to the tension of Christian-Muslim relationship have also impacted political and economic affairs. This article provides description of tension between Muslims and Christians in Indonesia in the case of conversion from Islam to Christian with marriage and celebrating Christmas in Muslim communities. The work concludes that in order to reduce tension between Christian and Muslim, all efforts to conduct theologia religionum dialogs should be sought, and social justice between Christians and Muslims should be created in the country. All of this is none other than a model of religious practices that have surpassed symbols. This is called passing over religious practices with new religious experiences.
KEMENANGAN KANDIDAT KHONGHUCU PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2020 DI KOTA MANADO Syamsul Bahri Abd. Rasyid; Zuly Qodir
JWP (Jurnal Wacana Politik) Vol 6, No 2 (2021): JWP (Jurnal Wacana Politik) Oktober
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jwp.v6i2.33590

Abstract

Pada setiap pergelaran pemilihan umum, kandidat-kandidat yang termasuk sebagai bagian dari mayoritas, cenderung lebih berpotensi untuk memenangkan kontestasi dibandingkan kandidat-kandidat minoritas. Kendati demikian, hal ini tidak berarti bahwa minoritas akan kalah pada saat pergelaran pemilu, tergantung dari strategi yang dipakai oleh kandidat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang strategi politik Schroderian yang dibingkai dalam praktik sosial ala Bourdieusian pada diri Andrei Angouw yang beragama Khonghucu. Metode penelitian kualitatif-studi pustaka menjadi dipilih dalam penelitian ini. Hasil penelitian menjelaskan bahwa keuntungan Andrei dalam membangun modalitas politik (anggota dan ketua DPRD Sulawesi Utara), sosial (merakyat dan transformasi modal politik), ekonomi (pengusaha, Direktur PT. Gapura Utarindo), kultural (kearifan lokal), dan modal simbolik, yang kemudian ia bingkai ke dalam strategi politiknya dalam meraup suara pemilih, berhasil mengantarkannya menjadi pemenang pada kontestasi pilwalkot (ranah) Manado 2020.
Dominasi Internet di Ruang Publik: Studi Terhadap Penyebaran Wacana Gerakan Bela Islam 212 di Indonesia Hasse Jubba; Tawakkal Baharuddin; Mustaqim Pabbajah; Zuly Qodir
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Vol 15, No. 1, Mei 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/ai.v0i0.1631

Abstract

The emergence of the term new media is very closely related to the presence of the internet in human life. Even though in its development, new media is not only limited to the Internet, but the Internet is a tool or media that is used in the era of new media, such as in the events of Bela Islam 212 in Indonesia. The Islamic defense action is known as the Gerakan 212 in coverage in many secular mainstream media and community media among diverse Muslims. The Gerakan Bela Islam 212 was later appreciated as a peaceful act. That is because the action was demonstrated through such a large mass mobilization. This study aims to analyze and study how the dominance of the Internet in public spaces over the spread of discourse on the 212 Islamic movements in Indonesia. The results of this study found that the Internet and social media are new media, with its users able to easily participate, share, and create new spaces in distributing news and discourse on Gerakan Bela Islam 212. Stable Internet penetration and also the use of media networks online is a form of social control tool in a democratic system. Social media is considered capable of mobilizing the masses of the Gerakan Bela Islam 212 in Indonesia to be actively involved and present at the Jakarta Monas. This proves that the Internet dominates public spaces related to the issue of reporting and discourse of Islamic action by the use of social media networks.
KULIAH MENULIS ONLINE: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI DOSEN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Hasse Jubba; Mega Hidayati; Zuly Qodir
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i2.875

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan strategi yang dilakukan oleh para akademisi dalam hubungannya dengan upaya peningkatan produktivitas menulis di masa pandemi Covid-19. Kondisi yang tidak kondusif tidak mengurangi minat mereka untuk terus meningkatkan kemampuan menulisnya. Kondisi pandemi Covid-19 menciptakan kreativitas baru bagi para akademisi untuk terus belajar dengan aktif mengikuti webinar. Salah satu lembaga yang menyediakan ruang belajar secara online adalah Kertagama Global Akademia (KGA) Yogyakarta. Secara kontinyu, KGA mengisi ruang virtual dua kali seminggu dengan menyajikan materi dasar mengenai cara menulis artikel ilmiah, baik teori maupun praktik. Artikel ini menegaskan bahwa pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi para akademisi untuk terus meningkatkan kemampuan menulisnya, bahkan dengan kondisi demikian mereka memperoleh banyak kesempatan untuk belajar meskipun dilakukan secara virtual/daring. Menyikapi kebutuhan para akademisi yang semakin tinggi untuk tetap produktif menulis di tengah kondisi yang kurang mendukung, perlu disediakan ruang-ruang diskusi berkelanjutan untuk menjamin produktivitas menulis para akademisi yang tidak saja berorientasi pada proses, tetapi juga pada output program.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abdul Kahar Achmad Nurmandi Afisa, Afisa Ahmad Nur Bakhtiar, Ahmad Nur Ahmad Sunawari Long Ali Noer Zaman Alkaf, M Andi Luhur Prianto Aqmal Reza Amri Arissy Jorgi Sutan Asriadi Asriadi Aulia, Assyiffah Azhar, Muh Azhar, Muhammad Barisan Barisan, Barisan Bilveer Singh Cipto, Bambang Darus, Muhammad Rifai Denny Ardiansyah Pribadi Djoni Gunanto Dwi Santoso Ali Basyah Dyah Mutiarin Dzinnun, Yusriah Fadli Razzak Fathani, Aqil Teguh Habibullah, Akhmad Haedar Nashir Hakimul Ikhwan Halifa Haqqi Hariyanto, Muhsin Hasse Juba Hasti, Iyomi Hefner, Robert William Herpita Wahyuni Hidayati, Mega HOEDODO, TONNY SB Huda, Sholihul I Gusti Ngurah Antaryama Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ilik, Goran Iman Amanda Permatasari Indra Lesang, Indra Irfandi Pratama Irwan Abdullah Irwan Abdullah Irwan Irwan Joko Surjo, Joko Jubba, Hasse Krismono Krismono Laosa, Rival Loilatu, Mohammad Jafar Long, Ahmad Sunawari M Nastain M. Rafi M. Syamsurrijal M. Thohar Al-Abza M. Yusuf Masdiyan Putri, Masdiyan Mega Hidayati, Mega Misran Alfarabi Misran Misran Muhamad Nastain Murod, Ma'mun Mustaqim Pabbajah Nafik Muthohirin Nambassa, Gloria Nastain, M Nastain, Muhamad Nofrima, Sanny Nurhayati Nurhayati Prastya, Danang Eko Prayudisti Shinta Pandanwangi Purwaningsih, Titin Robert W. Hefner Robert W. Hefner Ruhullah, Mohammad Eisa Sahrul Pora Saifuddin Zuhri Qudsy Satria, Teguh Singh, Bilveer Sjafri Sairin Sjafri Sairin Solly Aryza Subandi, Yeyen Sugiharto, Unggul Sundari, Cici Sunyoto Usman Surwandono Surwandono Surya Sukti, Surya Syahbuddin Latief, Syahbuddin Syamsul Bahri Abd. Rasyid Tawakkal Baharuddin Tawakkal Baharuddin Tawakkal Baharuddin, Tawakkal Tri Hastuti Nur Rochima Tulus Warsito, Tulus Umar Werfete Vindhi Putri Pratiwi W. Hefner, Robert Wahdania Suardi Wahyuni, Herpita