Dalam diskursus epistemologi, terdapat beberapa upaya para sarjana untuk memperlihatkan sistem epistemik nalar masyarakat Arab. Hal tersebut disebabkan adanya permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadikan sistem penalaran tersebut mempengaruhi ketertinggalan masyarakat Arab-Islam terutama dalam hal peradaban. Tulisan ini bertujuan mengangkat usaha yang dilakukan Abid al-Jabiri dalam melakukan eksplorasi terhadap konstruksi sistem penalaran Arab dan menunjukkan beberapa sebab yang membentuk konstruksi sistem epistemik tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode deskriptif-analitis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Abid al-Jabiri menjustifikasi era jahili sebagai batu pertama pertama peletak struktur dasar bagi sistem epistemik nalar Arab. Kemudian al-Jabiri mencoba untuk menjabarkan kompleksitas ashr al-tadwin sebagai era dimana terjadi kristalisasi nalar Arab. Dalam kasus ini, al-Jabiri menunjukkan aspek-aspek tersembunyi yang pada dasarnya turut mempengaruhi segala proses epistemik yang terjadi pada era kodifikasi. Beberapa hal tersebut antara lain ialah, pertama, dorongan-dorongan ideologis, yang mana dalam hal ini al-Jabiri memperlihatkan perebutan dominasi dalam menjustifikasi suatu otoritas epistemik antara kelompok Sunni dan Syi’ah. Kedua, terdapat perkembangan ilmu-ilmu teologi dan ilmu-ilmu awa’il yang telah ada sejak awal abad ke 2 H yang diprakarsai dengan lahirnya karya Washil Ibn Atha’ dalam bidang ilmu kalam, dan Khalid Ibn Yazid dalam bidang ilmu awa’il. Ketiga, terdapat faktor arabisasi birokrasi yang diawali dengan kabijakan Abd Malik Ibn Marwan yang merubah penggunaan bahasa administrasi dari bahasa asing ke bahasa Arab. Keempat, terdapat pengaruh-pengaruh sekularisasi dalam sistem epistemik nalar Arab dalam banyak bidang yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tertentu seperti Abdullah Ibn Muqaffa. Dengan demikian al-Jabiri hendak membongkar sisi-sisi tersembunyi dari terbentuknya konstruksi nalar Arab sebagai dasar epistemik masyarakat Arab untuk melakukan justifikasi terhadap sesuatu terutama atas ilmu pengetahuan.