Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALYSIS OF COST AND OUTCOME THERAPY OF BLOOD TRANSFUSION ON ANEMIA TREATMENT FOR INPATIENT WITH CHRONIC RENAL FAILURE Satibi, Satibi
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 25 No 1, 2014
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.189 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm25iss1pp51

Abstract

Chronic Renal Failure (CRF) is a slow progressive loss of kidney function over a period of several years. One of its complications that determines the patient’s quality of life is anemia. Blood transfusion can be used to treat anemia in patient with CRF. The purpose of this study are to measure the average costs per patient, assess the therapy outcomes, and determine the factors that influence the cost of blood transfusion in anemia treatment for patients with CRF in A, B, and C hospitals. This study was a descriptive non-experimental research. Cost analysis was based on the perspective of the hospital. Data were obtained retrospectively from medical records and payment details of inpatient with CRF who experienced anemia in A (tertiery hospital in Yogyakarta province), B (tertiary hospital in Central Java province), and C (private hospital in the province of Yogyakarta) hospitals. Data was analysed by calculating the average costs per patient, while therapy outcome was measured by calculating the percentages of patients who achieved the target of hemoglobin level. Furthermore, the factors that influenced the amount of the total cost were analysed using Oneway ANOVA and Independent T-Test for data with normal distribution and the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney for data with non-normal distribution. The results showed that the average costs per patient for anemia treatment in patient with CRF who had blood transfusion therapy were Rp 8,873,243.39±4,417,825.83 in A hospital, Rp 5,249,464.97±4,283,655.41 in B hospital; and Rp 7,961,088.00±6,105,501.80 in C hospital. Most of the patients in A, B, and C hospitals had achieved the target of hemoglobin level (>7g/dL) with the percentages of 95.56%, 68.57% and 87.50% respectively. The factors that mainly influenced the cost of anemia treatment in CRF are length of hospitalization for A hospital, age, gender, payment models, and length of hospitalization for B hospital, whereas age and length of hospitalization for C hospital. Key words: cost analysis, outcome therapy, blood transfusion, anemia, chronic renal failur
Customers Perspective in Performance Assessment of Pharmacy Instillation of RSUD X with Balanced Scorecard Sulistyaningrum, Indriyati Hadi; Satibi, Satibi; Andayani, Tri Murti
Sains Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2013): July-December 2013
Publisher : Fakultas Kedokteran; Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.638 KB) | DOI: 10.30659/sainsmed.v5i2.346

Abstract

Balanced Scorecard performance measurement (financial perspective, customer perspective, internal business perspective, and learning and growth perspective) offers a more thorough and comprehensive evaluation in a public organization such as a hospital. The object of this study was the Department of Pharmacy of RSUD X. This study was descriptive non-experimental. The data were obtained retrospectively and prospectively. The qualitative data were obtained through questionnaires. The quantitative data were obtained through direct observation, surveys. From the research using the Balanced Scorecard data gathering, it has been found that: performance customer perspective showed that the average patient satisfaction was 88% of patients. They were satisfied with the service of the Department of Pharmacy, and the average growth of customers has increased by 10% each month. In conclusions, the working performance of the department of pharmacy was included in a good criteria, with some suggestions and improvements that need to be taken into consideration.
Analisis Manajemen Pendukung dalam Pengelolaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Yasin, Nanang Munif; Lawalata, Angela Flora Stephanie; satibi, Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.84296

Abstract

Management Support diperlukan dalam menunjang kegiatan pengelolaan obat dari tahap seleksi obat, perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, penyimpanan obat, pendistribusian obat, pengendalian obat, pencatatan, pelaporan, pengarsipan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis gambaran Management Support dalam pengelolaan obat yang meliputi organisasi, sumber daya manusia, anggaran dan Sistem Manajemen Informasi yang mempengaruhi proses pengelolaan obat sebagai bentuk evaluasi dan pengembangan kebijakan dalam pengelolaan obat. Penelitian ini merupakan penelitian desktriptif, data di kumpulkan melalui penelusuran data pengelolaan obat tahun 2020-2021, observasi dan wawancara mendalam menggunakan lembar checklist dan pedoman wawancara yang telah divalidasi oleh expert judgement, data dianalisis secara content analysis. Berdasarkan hasil penelitian organisasi di Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Timur No. 56 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Kabupaten Kolaka Timur, Anggaran pengelolaan obat bersumber dari dana DAK dan DAU namun pemanfaatannya masih terbatas, SDM di Instalasi Farmasi sudah cukup namun terbatas pada staf perencanaan dan pengadaan, pengelolaan obat memanfaatkan SIM dari Perencanaan hingga pendistribusian obat namun masih terbatas oleh sarana-prasarana, dari hasil penelitian pengelolaan obat belum berjalan optimal karena Management Support di Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur belum sepenuhnya dengan baik
Evaluasi Perencanaan Dan Pengadaan Obat Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Pada Masa Pandemi Covid-19 Rabianti, Lussi; Satibi, Satibi; Puspandari, Diah Ayu
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i2.84984

Abstract

Pengelolaan obat yang efektif dibutuhkan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat. Ketidaktepatan perencanaan dan hambatan pengadaan obat mengakibatkan masalah ketersediaan obat selalu terjadi pada tiap Kabupaten/Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perencanaan dan pengadaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan dan pengadaan obat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif-kualitatif terhadap 40 obat indikator nasional. Data kuantitatif diperoleh secara restrospektif melalui penelusuran dokumen pengelolaan obat tahun 2020-2021 dan dianalisis dengan membandingkan hasil pengukuran indikator dengan nilai standar. Data kualitatif diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara mendalam yang dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari enam indikator terdapat empat indikator yang belum memenuhi standar  yaitu indikator kesesuaian item dengan Fornas, kesesuaian dengan pola penyakit, ketepatan perencanaan, serta indikator kesesuaian permintaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan dan pengadaan obat yaitu ketidakjelasan koordinasi akibat belum optimalnya fungsi TPOT dan bagan struktur organisasi pengadaan, terbatasnya sumber daya manusia Kefarmasian dan tenaga yang bersertifikat pengadaan obat, inefisiensi anggaran pengadaan, serta belum optimalnya Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Evaluation of the Tuberculosis Program Drug Management at the Pharmacy Installation of the Bengkulu Provincial Health Office Kusumaningsih, Riyani; Satibi, Satibi; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.85263

Abstract

Tuberculosis is currently a public health problem both in Indonesia and internationally, so it is one of the Sustainable Development Goals (SDGs) for sustainable health development. Therefore, good drug management is needed. The purpose of this study is to determine the level of suitability of the tuberculosis program drug management process at the planning, distribution, and control stages in 2020 and 2021 compared to drug management quality indicators and determine the factors that affect it. This study was conducted in October–November 2022. Descriptive observational research methods with quantitative data were obtained retrospectively, and qualitative data were obtained through observation and interviews with selected resource persons by purposive sampling. The results showed that the planning, distribution, and control of tuberculosis drugs in the Bengkulu Provincial Health Office had not met the indicator standards, which were shown by seven indicators not in accordance with drug management standards, namely the accuracy of planning, ITOR, empty stock, less stock, safe stock, excess stock, and expired. There are six indicators that meet the standards: accuracy of distribution; level of availability of drug; organization; funding; information systems; and the amount of human resources. Influencing factors are a lack of coordination in  planning, record keeping, and reporting, and a lack of operational funds and transportation tools for anti TB drugs distribution
System Usability Scale Aplikasi PharmD: Prototype Dasboard Pengelolaan Persediaan Obat Di Puskesmas Kabupaten Bengkulu Selatan Astutiany, Denny; Satibi, Satibi; Lazuardi, Lutfan
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.85301

Abstract

PharmD adalah dasboard pengelolaan persediaan obat di puskesmas berbasis web online yang telah didesain dan dikembangkan berdasarkan 26 (dua puluh enam) indikator pengelolaan obat di puskesmas pada penelitian sebelumnya di beberapa puskesmas wilayah Yogyakarta. PharmD berfungsi sebagai dasboard kinerja pengelolaan obat untuk apoteker dipuskesmas dalam pengelolaan obat yang menjadi  salah satu faktor pendukung  didalam manajemen data, mempermudah dan mempercepat dalam pengelolaan obat sehingga meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan pengambilan keputusan serta kebijakan yang strategis di puskesmas. Namun sebelum aplikasi ini diluncurkan atau digunakan perlu dilakukan usability yang berkelanjutan dan harus melihat kondisi existing diberbagai wilayah di Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan ujicoba aplikasi PharmD dan mengukur tingkat usability di puskesmas wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan sehingga dapat melihat apakah aplikasi sudah dapat diterapkan disana. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif dengan 16 responden yang telah dilakukan kriteria inklusi dan ekslusi pada 14 puskesmas yang dilakukan secara observasi terkait kesiapan ujicoba di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan. Metode pengukuran usability menggunakan instrumen System Usability Scale (SUS)  suatu uji yang dilakukan untuk meningkatkan kemudahan dalam pemakaian aplikasi secara menyeluruh dengan pengumpulan data menggunakan google form. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skor SUS yang diperoleh sebesar 64,8 dengan grade masuk dalam kategori C-, nilai adjective masuk kedalam “OK” (Netral) yaitu dapat berjalan dengan pengembangan, acceptable berada pada area marginal artinya cukup memuaskan, dan net promoter score masuk area passive. Hasil yang diperoleh menempatkan Aplikasi PharmD sebagai dasboard kinerja apoteker dalam pengelolaan obat masih bisa diterima oleh end user atau apoteker tetapi perbaikan masih tetap diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sedangkan untuk kondisi existing kefarmasian diwilayah Kabupaten Bengkulu Selatan menunjukan hanya 42,8 % siap secara infrastruktur untuk menerapkan aplikasi PharmD berbasis web online dengan kendala akses internet, instalasi listrik dan ketersediaan perangkat sistem yang belum memadai. 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Inventory Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Filirida, Meidina; Lazuardi, Lutfan; Satibi, Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86822

Abstract

Manajemen inventaris Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Provinsi Kalimantan Tengah masih dilakukan secara semi konvensional yang menyebabkan selisih stok obat; selisih stok kartu; pelaporan lama; data tidak real time ; kehilangan dokumen . Hal ini membuat pengelolaan informasi dalam proses tersebut menjadi sangat vital sehingga perlu dilakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Inventory di IFP. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan pengguna untuk pengembangan SIM Inventory IFP. Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif kasus yaitu analisis kebutuhan SIM Inventory menggunakan metode wawancara mendalam,Focus Group Discussion , dan telaah dokumen dengan pendekatan U ser-Centered Design . Subyek penelitian terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan; Sekretaris Dinas Kesahatan; Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan; Kepala Seksi Farmasi, Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; Apoteker Penanggung Jawab IFP Provinsi; 3 orang apoteker IFP Provinsi; 1 orang Tenaga Teknis Kefarmasian IFP Provinsi; 6 orang apoteker IFP kabupaten/kota di Kalimantan Tengah; 1 orang anggota tim Teknologi Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan manajemen data inventoryIFP terdiri dari data penerimaan sediaan farmasi, data distribusi sediaan farmasi, data stok opname sediaan farmasi, data pemusnahan sediaan farmasi, dan pengembalian sediaan farmasi. Kebutuhan data menyusut ke dalam kebutuhan penerimaan data, distribusi, dan pelaporan yang terdiri dari 6 jenis laporan. Kesimpulan  penelitian ini adalah analisis kebutuhan pengguna dalam pengelolaan inventaris IFP menghasilkan kebutuhan data yang mendukung proses penerimaan, distribusi, dan pelaporan.
Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Marjono Jakarta dengan Metode Integrasi Balanced Scorecard dan Objective Key Results Jatmiko, Jatmiko; Satibi, Satibi; Ciptono, Wakhid Slamet; Tahir, Hadijah
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.88183

Abstract

Evaluasi kinerja instalasi farmasi rumah sakit penting dilaksanakan terutama karena instalasi farmasi termasuk penyumbang pendapatan rumah sakit yang terbesar. Pengintegrasian balanced scorecard dengan objective results, dapat dijadikan sebagai fungsi evaluasi atau sistem umpan balik dan sistem analitik untuk mendapatkan data yang riil dan relevan dalam mengambil keputusan dan pemetaan strategi jangka panjang pada rumah sakit. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dinarasikan secara imperatif  dengan mengunakan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari survei kepuasan pasien rawat jalan serta wawancara dan survei dengan karyawan di instalasi farmasi. Data sekunder mengambil data retrospektif dengan menelaah dokumen dari tahun 2019 sampai 2021. Hasil penelitian dari perpektif keuangan fixed asset turnover pada tahun 2019, 2020 dan 2021 adalah 16,20%; 19,15% dan 21,29% artinya rumah sakit dari tahun ke tahun tercatat semakin efesien dalam menggunakan asetnya. Indeks kepuasan pasien berdasarkan perspektif pelanggan adalah 92,5%, meningkat 21,4% pada 2019, turun 20,3% pada 2020, dan meningkat kembali 22,2% pada 2021, mencapai 94.711 pasien. Bisnis internal rata-rata waktu tunggu obat jadi 29,57; 26,18 dan 14,13 menit serta untuk obat racikan 36,29; 32,95 dan 17,93 menit dari tahun 2019 hingga 2021. Pertumbuhan dan pembelajaran kerjasama antar bagian, karier, motivasi yang baik dari para karyawan merupakan indikator yang diukur. Indikator iklim kerja di instalasi farmasi banyak pegawai menilai netral terkait kualitas layanan, masukan, saran dan umpan balik perbaikan. Karyawan memahami dalam melakukan budaya kejujuran, selalu kerjasama dalam suatu tim kerja. Strategi integrasi antara balanced scorecard dan objective & key results harus disesuaikan dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan spesifik dari instalasi farmasi. Dengan merancang OKR yang relevan dan terukur, instalasi farmasi dapat bekerja menuju pencapaian tujuan yang lebih jelas dan mendorong perbaikan berkelanjutan dalam kinerja.
Evaluasi Perencanaan dan Distribusi Obat Program TB di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara Carolin, Marizka; Satibi, Satibi; Puspandari, Diah Ayu
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i2.91928

Abstract

Indonesia memiliki target eliminasi TB tahun 2030 dan bebas TB tahun 2050. Keberhasilan Program membutuhkan ketersediaan dan keterjangkauan Obat TB, sehingga diperlukan manajemen pengelolaan Obat TB yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alur dan evaluasi pada proses perencanaan dan distribusi obat program TB tahun 2022 di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara serta aspek pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengamatan yang bersifat observasi dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh secara retrospektif melalui penelusuran data dokumen perencanaan dan distribusi Obat Program TB tahun 2022. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara secara mendalam kepada 4 informan yang menguasai perencanaan dan distribusi obat program TB yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data kuantitatif yang diperoleh diukur menggunakan indikator perencanaan dan distribusi serta dibandingkan dengan hasil penelitian, data kualitatif dianalisis isi wawancara dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil evaluasi menunjukan ada 5 indikator yang tidak memenuhi standar yaitu ketepatan perencanaan (113%), penyimpangan perencanaan (44%), penyimpangan jumlah obat terdistribusi (0,3%), ITOR (1,33 kali) dan rata-rata waktu kekosongan obat (30 hari), sementara terdapat 5 indikator yang memenuhi standar yaitu ketersediaan obat (12,8 bulan), penataan obat (FEFO), obat terdistribusi seluruhnya ke Kabupaten/Kota (100%), nilai obat kadaluarsa dan stok obat mati (0%). Faktor penghambat keterlambatan pencairan dana distribusi dan dropping obat dari pusat. Faktor pendukung terdapat sistem informasi TB dan data pelaporan yang valid. Masih terdapat beberapa indikator yang perlu diperbaiki.
Bauran Pemasaran Obat Over The Counter Untuk Meningkatkan Efektivitas Strategi Penjualan di Perusahaan: Literatur Interview Silvia, Desy; Satibi, Satibi; Syahlani, Suci Paramita
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.93219

Abstract

Industri Farmasi merupakan perusahaan yang memiliki peluang tumbuh besar dalam mengembangkan obat dan mengalami persaingan yang kompetitif antar perusahaan. Persaingan obat OTC berangekaragam yang dihadapi setiap perusahaan. Sehingga, perusahaan dapat menggunakan bauran pemasaran dengan elemen 4P (produk, tempat, harga dan promosi) yang dapat meningkatkan efektivitas penjualan. Artikel ini bertujuan untuk melakukan tinjauan terhadap strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan efektivitas penjualan obat OTC di perusahaan farmasi di berbagai daerah yang diteliti sejak tahun 2018-2022. Pencarian artikel yang dilakukan menggunakan database Garuda dan Google Scholar dengan kata kunci “bauran pemasaran obat OTC” dan “efektivitas penjualan” dengan pendekatan kualitatif. Didapatkan delapan artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Delapan artikel yang direview, meliputi penelitian di berbagai daerah seperti Cikarang, Bandung, Semarang dan Jakarta. Strategi bauran pemasaran yang paling efektif untuk meningkatkan penjualan yaitu menggunakan strategi promosi. Aktivitas promosi yang dilakukan perusahaan yaitu mulai dari pengiklanan melalui sosial media dan browsur atau pamflet, serta pemberian potongan harga. Strategi promosi yang dilakukan perusahaan memberikan pengaruh paling besar untuk meningkatkan efektivitas obat OTC karena strategi tersebut menjadi peluang dan mempermudah pelanggan untuk mengetahui obat yang dijual oleh perusahaan
Co-Authors Achmad Fudholi Achmad Purnomo Aditama, Hardika Ahmad Fudholi Ahmad, Atika Dalili Aini Nurul Akhmad, Atika Dalili Ali Ghufron Mukti Amrin, Sumarti binti Amrullah, Hafizh Ansyori, Achmad Kadri Apriyanti, Anna Astutiany, Denny Avrilya Iqoranny Susilo Azalea, Metty Azizah, Novianti Fatli Boku, Yuliana Carolin, Marizka Chairun Wiedyaningsih Cholilah, Cholilah Darajati, Mudrikah Daulay, Eliza Hanum Dewa Ayu Putu Satrya Dewi Djoko Wahyono Edi Prasetyo Nugroho Eko Nugroho Endang Yuniarti Eni Susanti Erlianti, Karina Erwinayanti, Gusti Ayu Putu Sri Faradiba Faradiba Fatmawati, Ria Fasyah Fauziyah, Prabasiwi Nur Fauziyah, Rizza Feladita, Niken Filirida, Meidina Firdaus, Wangi Fithria Dyah Ayu Suryanegara, Fithria Dyah Ayu Githa Fungie Galistiani Gozali, Mu’min Gunawan Pamudji Widodo Hartati Hartati Hartih, Nur Aeni Hendri, Doni Heru Sasongko Hidayat, Adnan Muhammad Uno J Ibnu Gholib Gandjar Ika Ratna Hidayati Indarti, Titik Rahayu Indriyati Hadi Sulistyaningrum Istiqomah, Fatimah Nur Ivanawati, Anselma Jatmiko Jatmiko Kaswindarti, Novita Kaswindiarti, Novita Kencanasari, Tiekha Kholid, Zakki Kohar, Dadun Kusmini, Kusmini Kusumaningsih, Riyani Kuswardhani Kuswardhani Lawalata, Angela Flora Stephanie Lolok, Nike Herpianti Lukman Hakim Lutfan Lazuardi M. Rifqi Rokhman Marchaban Marchaban, Marchaban Marhenta, Yogi Bhakti Marselin, Amanda Mawardani, Annisa Pungki Mojau, Feliciane Mulyaningsih, Rosita Munawaroh, Farida Munawaroh, Ni'matul Nanang Munif Yasin Ni Made Dharma Shantini Suena Novitasari, Any Oetari, Oetari Oviani, Gusti Ayu Pamudji, Gunawan Partini Partini, Partini Prabowo, Pulung Pramesti, Yenda Ayu Puspandari, Dyah Ayu Putu Yudhistira Budhi Setiawan Rabianti, Lussi Raymanus, Melani Angela Indrayani Rina Handayani, Rina Rokhman, M Rifqi Saharuddin, Tria Saputra Santi, Nur Sarie, Lamlay Sembiring, Rinawati Silvania, Arinda Silvia, Desy Sri Suryawati Sri Suwarni Sumarni Sumarni Surlita, Herlin Suryagama, Digdo Suryani, Rofi'atun Susi Ari Kristina Sutriatmoko, Sutriatmoko Swastiandari, Gabriela Larasati Syahlani, Suci Paramita Syahlani, Suci Paramithasari Tahir, Hadijah Tampa'i, Randy Taufiqurohman, Taufiqurohman Tommy Pratama, Tommy Tri Murti Andayani Tri Wijayanti Tuko, Eirene Copalcanty Utami, Vitis Vini Fera Ratna Wakhid Slamet Ciptono Wardani, P. E. Wardani, P.E. Wawang Anwarudin Widiastuti, Mentari Winata, Nana Triana Y.W., Vika Marin Yayi Suryo Prabandari Yopi Rikmasari, Yopi Yosi Febrianti, Yosi