Claim Missing Document
Check
Articles

PERILAKU PROSOSIAL : STUDI KASUS PADA ANAK PRASEKOLAH Susanti Susanti; Siswati Siswati; Tri Puji Astuti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 4 Tahun 2013 (Oktober 2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.635 KB) | DOI: 10.14710/empati.2013.7433

Abstract

Tujuan penelitian adalah melakukan eksplorasi dan mendeskripsikan bentuk-bentuk perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial anak prasekolah.Subjek kasus dalam penelitian ini adalah dua anak dengan karakteristik yaitu berusia 3-5 tahun, kesempatan yang sama untuk menghabiskan waktu bersama ibu di rumah, menempuh pendidikan di playgroup yang sesuai standar peraturan pemerintah dan semua subjek kasus berada pada jenjang pendidikan yang sama. Penelitianinimenggunakanmetodekualitatif dengan pendekatan studikasus. Analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Metodepengumpulan data yang digunakanadalahwawancara danobservasi dengan data pendukung dari checklist dan dokumentasi.Hasil penelitian menampakkan bahwa perilaku prososial anak prasekolah dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu perilaku membantu, berbagi dan menghibur. Lingkungan keluarga dan sekolah berperan dalam mendorong maupun menghambat perkembangan perilaku prososial seperti strategi pembelajaran perilaku prososial dan situasi dalam keluarga maupun sekolah.Strategi pembelajaran perilaku prososial meliputi kegiatan pembelajaran di sekolah seperti pembacaan cerita, video, lagu dan kegiatan simulasi yang mendorong pembelajaran nilai-nilai prososial serta peran orangtua dan guru dalam memberikan contoh perilaku, bimbingan dan motivasi untuk memunculkan kesadaran anak mengenai perasaan orang lain serta pemberian penghargaan terhadap perilaku prososial anak. Situasi dalam keluarga dan sekolah mempengaruhi kesempatan anak untuk mengembangkan perilaku prososial.Anak prasekolah mampu berperilaku prososial walaupun terdapat perbedaan dalam tingkat dan jenis perilaku prososial. Perbedaan ini dipengaruhi oleh strategi pembelajaran perilaku prososial serta banyaknya kesempatan yang diperoleh anak dari lingkungan keluarga maupun sekolah.
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU CYBERBULLYING PADA COSPLAYER DI KOMUNITAS COSPLAY SEMARANG (COSMA) Kinari Arya Apsari; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020 (Juni 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28350

Abstract

The purpose of this research is to determine the relationship between conformity and cyberbullying tendency on cosplayersat Cosplay Semarang (COSMA) community. The population in this researchwere 191cosplayers with123research samples was chosen using convinience sampling technique. The method used to collect data is consisted of two psychological scales, that are Cyberbullying Tendency Scale (34 items, α= 0,909) and Conformity Scale (33 items, α= o,882). Pearson’s Product Moment Analyze is used to analize the collected data. The analyzed data show that correlation coefficient (rxy) is 0,584 (p<0,001), it shows that there is a significant positive relationship between conformity with cyberbullying tendency among cosplayers. The increasing level of effective conformity, means increasing level of cybebrullying tendency and vice versa. Conformity contribute 34,1% to cyberbullying tendency, with 65,9% from another factor that is not measured in this research.
HUBUNGAN ANTARA PERSON – ORGANIZATION FIT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN PT. CENTRAL PROTEINA PRIMA JAKARTA Putri Marita Abdurachman; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.706 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.15139

Abstract

Karyawan diharapkan untuk menunjukkan kinerja yang optimal, bahkan tidak hanya sesuai deskripsi pekerjaan melainkan melebihi deskripsi pekerjaan atau disebut Organizational Citizenship Behavior. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Person-Organization Fit dengan Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT. Central Proteina Prima Jakarta. Person-Organization Fit diartikan sebagai kesesuaian nilai-nilai yang dimiliki individu dengan nilai organisasi, sementara Organizational Citizenship Behavior diartikan sebagai perilaku suka rela karyawan di luar deskripsi formal pekerjaan yang dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi. Subjek penelitian ini adalah 55 karyawan PT. Central Proteina Prima Jakarta. Teknik pengambilansampel dilakukan dengan Simple Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu skala organizational citizenship behavior (28 item valid dengan α= 0,862) dan skala Person-Organization Fit (35 item valid dengan α= 0,855). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0.540 dengan p = 0.00 (p < 0.001). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan antara Person-Organization Fit dengan Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT. Central Proteina Prima Jakarta.
HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL LABOR DENGAN BURNOUT PADA PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KOTA SEMARANG Sheila Amalia Hanum; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 (April 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.477 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.19726

Abstract

Burnout adalah suatu kondisi kelelahan baik secara fisik, mental, maupun emosional yang dihasilkan oleh kerja yang berlebihan. Emotional labor merupakan kemampuan individu dalam melakukan kontrol untuk mengelola emosi dengan menampilkannya secara profesional sesuai dengan tuntutan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara emotional labor dengan burnout pada pegawai BPS Kota Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai BPS Kota Semarang yang berjumlah 41 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur, yaitu skala burnout (29 aitem, α = 0,906) dan skala emotional labor (27 aitem, α = 0,886). Berdasarkan analisis regresi sederhana didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara emotional labor dengan burnout (rxy = -0,490 dengan p = 0,001). Semakin tinggi emotional labor maka akan semakin rendah burnout. Sebaliknya, semakin rendah emotional labor maka burnout yang dirasakan pegawai akan semakin tinggi. Emotional labor memberikan sumbangan efektif sebesar 24 % terhadap burnout.
HUBUNGAN ANTARA HAPPINESS DENGAN ASERTIVITAS MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO M. Yohanes Christian Aritonang; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 5, Tahun 2020 (Oktober 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.35291

Abstract

  Skripsi adalah suatu syarat yang harus diselesaikan untuk meraih gelar sarjana yang ditempuh oleh mahasiswa tingkat akhir dengan keterbukaan dalam berkomunikasi mengenai hal-hal yang diinginkan dan dipikirkan dalam mengerjakan skripsi. Asertivitas diartikan sebagai kemampuan individu dalam berkomunikasi yang jelas dan terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara happiness dengan asertivitas mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Populasi pada penelitian ini terdiri dari mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi angkatan 2015 di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 208 mahasiswa yang diperoleh dengan menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur menggunakan Skala happiness (24 aitem, α = 0,896) dan Skala Asertivitas (30 aitem, α = 0,915). Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana, hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,550 dengan tingkat signifikansi p=0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan positif yang signifikanantara happiness dengan asertivitas mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Sumbangan efektif happiness terhadap asertivitas sebesar 30,3%, sedangkan sisanya merupakan faktor lain yang tidak diungkap pada penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA SELF-COMPASSION DENGAN RESILIENSI PADA PENDERITA SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) DI KOMUNITAS LUPUS PANGGON KUPU SEMARANG Hilda Amanda; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019 (Oktober 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.906 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26518

Abstract

This study aims to determine the relationship between self-compassion and resilience. Patients with Systemic Lupus Erythematosus (SLE) that can be compassionate toward themselves will be able to increase resilience they have in order to face stressful condition caused by the disease. The subject in this study was patients with SLE from Community of Lupus, Panggon Kupu Semarang. The sample was obtained using convenience sampling technique, resulted with 38 subjects. The data was earned using two different Likert’s scale model, those were Self-compassion’s Scale (contains 31 valid items, α = 0,925) and Resilience’s Scale (contains 47 items, α = 0,927) which has been tested before on 30 patients with SLE. The data was analysed using simple regression analysis. The result of this research showed that there was a significant and positive relationship between self-compassion and resilience with rxy = 0,617 and p = 0,000 (p < 0,05). Self-compassion effectively contributes 38,1% to resilience in patients with Systemic Lupus Erythematosus (SLE) and 61,9% is contributed by other factors that were not measured in this study.
HUBUNGAN ANTARA SELF-COMPASSION DENGAN RESILIENSI PADA ISTRI ANGGOTA SATUAN BRIGADE MOBIL KEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH (SATBRIMOB POLDA JATENG) ANNISA PUTRI PERMATASARI; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.278 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.20109

Abstract

Anggota Bhayangkari sebagai istri anggota Polri memegang peranan yang sangat penting dalam rumah tangga. Perpisahan dalam jangka waktu tertentu ketika suami melaksanakan dinas luar atau Bantuan Kendali Operasi (BKO) mengharuskan anggota Bhayangkari untuk dapat menyesuaikan diri, bangkit, dan beradaptasi dari situasi sulit atau yang disebut dengan resiliensi. Self-compassion dapat membantu anggota Bhayangkari dalam menghadapi situasi sulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan resiliensi pada istri anggota Satbrimob Polda Jateng. Populasi berjumlah 139 dan sampel penelitian sebanyak 73 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala resiliensi (36 aitem valid, α=0,913) dan skala self-compassion (22 aitem valid, α=0,858). Hasil analisis data menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,738 dengan p = 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan positif antara self-compassion dengan resiliensi pada istri anggota Satbrimob Polda Jateng, dengan sumbangan efektif sebesar 54,5%.    
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA DOKTER MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Rosta Rosalina; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 (Agustus 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.662 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21869

Abstract

Dokter muda menyelesaikan pendidikan profesi dokter untuk meraih gelar Dokter (dr.) setelah menyelesaikan studi tingkat sarjana dengan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Tantangan dan kesulitan selama pendidikan dapat memengaruhi psychological well-being sebagai dokter muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan psychological well-being pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Psychological well-being adalah sikap positif individu meliputi penerimaan diri, mampu mengatur tingkah laku sendiri, adanya hubungan yang baik dengan orang lain, dapat mengatur lingkungan sesuai dengan kebutuhan, memiliki tujuan hidup, serta berusaha mengembangkan diri. Psychological capital adalah kondisi individu memiliki karakteristik adanya efikasi diri, optimisme, harapan, dan resiliensi diri. Sampel penelitian sebanyak 196 orang dengan teknik  pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Skala yang digunakan penelitian ini yaitu, skala psychological well-being (30 aitem α= 0,892) dan psychological capital (37 aitem α= 0,904). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu adanya hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dengan psychological well-being (rxy = 0,672 dengan p= 0,000), artinya semakin tinggi psychological capital maka semakin tinggi pula psychological well-being. Psychological capital memberikan sumbangan efektif pada psychological well-being sebesar 45,2% (R square = 0,452). 
HUBUNGAN ANTARA ORGANIZATIONAL JUSTICE DENGANORGANIZATIONALCITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT JENDRAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA (DPD RI Indra Dwi Wirandika; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 1, Tahun 2022 (Februari 2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2022.33362

Abstract

Pegawai merupakan unsur yang penting dalam sebuah lembaga. Pegawai dituntut untuk dapat memenuhi perilaku yang sesuai dengan tugas yang ditentukan (in role), tetapi lembaga juga menginginkan pegawai berperilaku kerja positif di luar tanggung jawab formal (extra role). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Organizational Justice dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jendral Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Organizational Justice ialah persepsi mengenai perlakuan adil yang didapatkan para pegawai baik itu dilakukan oleh atasan maupun rekan kerja di tempat kerja. OCB adalah perilaku individu dalam bekerja di luar dari ekspektasi dan beban kerja yang diharapkan oleh organisasi serta sangat dibutuhkan di dalam organisasi. Penelitian ini dilakukan kepada 217 Pegawai negeri sipil Setjen DPD RI Jakarta dengan total populasi 500 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Organizational Justice (23 aitem, α= 0,873) dan Skala OCB (28 aitem, α=0,906). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil dari analisis ini adalah rxy= 0,482, p=0,000 (p<0,05), r2= 0,232, F=64.964, dan β=0,482. Hasil ini berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara Organizational Justice dengan OCB sumbangan efektif sebesar 23,2%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh fakor lain yang tidak diungkap pada penelitian ini. 
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Anis Muatsiroh; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.437 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.15109

Abstract

Stres kerja merupakan suatu kondisi ketika individu dihadapkan pada situasi menuntut dan menekan dalam pekerjaannya yang dapat menimbulkan dampak negatif, sehingga memaksa individu untuk menyimpang dari fungsi normal yang semestinya. Salah satu penyebab stres kerja yaitu konflik interpersonal yang rentan terjadi ketika berinteraksi sosial dengan individu lain. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan stres kerja yang dialami perawat instalasi rawat inap di RSJD Surakarta. Populasi penelitian adalah perawat yang bekerja di instalasi rawat inap RSJD Surakarta berjumlah 120 orang. Sampel penelitian berjumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur menggunakan skala stres kerja (33 aitem, α= 0,961) dan skala kecerdasan interpersonal (39 aitem, α= 0,954). Teknik analisis data dalam penelitian adalah analisis regresi sederhana. Penelitian ini menunjukkan rxy= -0,699; ρ= 0,000 (ρ < 0,001). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan stres kerja. Semakin tinggi kecerdasan interpersonal maka semakin rendah tingkat stres kerja. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan interpersonal maka akan semakin tinggi tingkat stres kerja. Sumbangan efektif kecerdasan interpersonal terhadap stres kerja sebesar 48,8% dan sebesar 51,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian.
Co-Authors Abdul Muntholib Adam, M. Afif Suryana Effendi Ainun Wulandari Akhatik, Nurul Ali Masduqi AMANDA ESTI SETIANIK Andi Mi&#039;rajusysyakur Muchlis Andini, Issri Mila Nova Anis Muatsiroh ANNISA PUTRI PERMATASARI Aritonang, M. Yohanes Christian Asri Hana Savitri Ayu Putri, Nathia Wisnu Berkah Pamuji, Siti Erniyati Bernadeta Anggi Desiavi H. Cahyani, Nan Tiara Cahyo Budi Utomo Costrie Ganes Widayanti Dewi Sawitri Dian Oktianti Diana Rusmawati Diannisa Wahyu Putri Chinanti Dina Sonia Erwi Putri Setyaningsih Fajar Nugroho Farida Hidayati Fatihatun Nuroniyah Karimah Fatkhiuah, Natiqotul Febriani, Amelia Fitria Susanti H Herdini Hadiningsih, Tri Agustina Hadiyati, Frieda Nuzulia Ratna Hidayati, Frieda N. R. Hilda Amanda Idrus, Andi INDAH AYU MUFIDA INDAR SABRI Indawati, Laela Indra Dwi Wirandika Inggit Kartika Sari Izzatinisa, Izzatinisa Jaya, Rendy Indra Jerry, Jerry Jurniati, Jurniati Kinari Arya Apsari Kurniasih Ayu Archentari Kusuma, Ika Maruya Lelahester Rina Listiyo Rini M. Yohanes Christian Aritonang Maemunah Mahendra, Andika Agustino Wella Maria Catherina Palar Marran, Riska Martaria Rizky Rinaldi Maryati, Heni Masturoh, Masturoh Mei Linda Wati Meina, Shearly Eka Monika Aprilia Dwi Astuti Muchlis, Andi Mi'rajusysyakur MULYONO, NININ KHLOLIDA Munawarohthus Sholikha Munir, Abd. Nadia Sintia Nanda Aula Rumana Natiqotul Fatkhiyah Nidya Agesthi Novita Novita Paramita Estikasari Patahiruddin, Patahiruddin Pontoan, Jenny Pramudhita, Fitrotunnisa Mulyo Prasetyo Budi Widodo Pristi Mutia Hanitis Puspita, Diraveica Widya Putri Marita Abdurachman Putri, Elvina Triana Rachmatiah, Tiah Raharja Ramadani, Nurmagfira Retno Adriyani Rizal Ramadhan Rosta Rosalina Rumana, Nanda Aula Sabrina Sella Devi Saepudin, Asep Santosa Nugroho, Aji Saputra, Aryanto Mandala Setyatama, Ike Putri Sheila Amalia Hanum Silmi Kafah Sinidikoro, Hita Soehartati, Tri Subaryanti, Subaryanti Suharjono Supriliyah Praningsih Susanti Susanti Syafriana, Vilya Teodhora, Teodhora Terendienta Pinem Tri Nugroho Budi Santoso Tri Puji Astuti Umi Mawardah Veryanti, Putu Rika Widyapratiwi, Ritha Wiwid Novita Wulan Dwi Rahayu Yanuartati, Setyo Yulia, Noor Zainal Abidin