Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTER PROTAGONIS TOKOH “AKU” DALAM NOVEL “CINTA TAK PERNAH TEPAT WAKTU” KARYA PUTHUT EA DENGAN PENDEKATAN PSIKOANALISIS DAN IMPLEMENTASI APRESIASI SASTRA DI SMA Affif Mudrikah; Mursia Ekawati; Molas Warsi Nugraheni
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2018): REPETISI Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA merupakan penelitian psikoanalisis. Novel ini merupakan novel pertama yang ditulis oleh Puthut EA. Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA juga novel Best Seller. Terbukti dengan adanya cetakan ke tujuh oleh penerbit Mojok. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Apa saja karakter tokoh “aku” berdasarkan pendekatan psikologis dalam novel Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu karya Puthut EA? (2) Bagaimana rancang bangun pembelajaran karakter tokoh “aku” dalam novel Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu karya Puthut EA di SMA?. Tujuan penelitian ini yaitu: menyebutkan macam-macam karakter tokoh “aku” dalam novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA serta mengimplementasikan pembelajaran apresiasi sastra di SMA. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini yaitu teori deskriptif analisis dan teori Sigmund Freud. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang menghasilkan penelitian kualitatif. Penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak, baca, catat.  Hasil penelitian ini yaitu macam-macam karakter tokoh “aku” berdasarkan teori kepribadian Sigmund Freud. Kepribadian id menonjolkan karakter malas, percaya diri, dan pintar. Kepribadian ego menonjolkan karakter egois, pantang menyerah, cemas, dan penyayang. Kepribadian superego menonjolkan karakter profesional, sopan dan ramah. Penelitian juga ini dapat diimplementasikan dalam pengajaran apresiasi karya sastra sesuai dengan KD 3.8 dan KD 4.8 kelas XII di SMA. Sebagai bahan ajar apresiasi karya sastra oleh guru materi ini disesuaikan dalam bentuk handout. Pengajaran tersebut menggunakan metode pendekatan ilmiah dengan lima tahap, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyajikan. Pesrta didik diharapkan dapat bertanggungjawab  dalam memahami dan menyajikan pementasan drama mini di depan kelas.Kata kunci: novel, psikologi, karakter
Nilai Sosial dalam Kumpulan Cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utami dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Teks Eksplanasi di SMA Nuha Nur Umara Rafi; Mursia Ekawati; Fifit Firmadani
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh rasa sosial yang dimiliki oleh seorang wanita kepada orang-orang di sekelilingnya dalam kumpulan cerpen. Masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) nilai sosial apa saja yang terkandung dalam kumpulan cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utami dan (2) bagaimana bahan ajar nilai sosial yang terkandung dalam kumpulan cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utami pada pembelajaran teks eksplanasi di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenainilai sosial yang terkandung dalam kumpulan cerpenSi Parasit Lajang karya Ayu Utami dan menghasilkan bahan ajar nilai sosial yang terkandung dalam kumpulan cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utamipada pembelajaran teks eksplanasi di SMA.Penelitian ini juga mempelajari mengenai pengertian teks eksplanasi, tujuan teks eksplanasi, struktur teks eksplanasi, dan langkah-langkah menyusun teks eksplanasi. Alasan penelitian ini mengambil nilai sosial karena kebanyakan peserta didik menyusun teks eksplanasi mengenai fenomena alam, sangat jarang yang menyusun teks eksplanasi mengenai nilai sosial.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Objek penelitian nilai sosial dalam kumpulan cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utami berupa nilai sosial yang tersirat maupun tersurat. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dengan teknik menyiapkan sumber data, membaca, menandai, mencatat, mengkode, dan mereduksi data, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik analisis teks. Hasil dari penelitian ini berupa analisis-analisis mengenai nilai sosial dalam kumpulan cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utami. Nilai sosial yang terdapat dalam kumpulan cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utami yaitu nilai kasih sayang, nilai tanggung jawab, dan nilai keserasian hidup. Data yang diperoleh sebanyak 18 data. Nilai kasih sayang terdapat 9 data, nilai tanggung jawab terdapat 4 data, dan nilai keserasian hidup terdapat 5 data.Hasil penelitian ini kemudian dijadikan formula untuk menyusun bahan ajar di SMA kelas XI pada KD 3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi dan 4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. Hal ini didukung dengan banyaknya data yang ditemukan dalam kumpulan cerpen Si Parasit Lajang karya Ayu Utami, yaitu sebanyak 18 data. Penelitian ini mengkaji nilai sosial dalam kumpulan cerpen baik secara tersirat maupun tersurat.Kata Kunci: Nilai Sosial, Si Parasit Lajang, Teks Eksplanasi, Materi Pembelajaran Sastra di SMA.
Ekranisasi Novel Serendipity Karya Erisca Febriani ke Bentuk Film Serendipity Karya Indra Gunawan serta Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA Fitriya Ningrum; Mursia Ekawati; Dzikrina Dian Cahyani
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2021): REPETISI VOLUME 4 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi kekecewaan di dalam benak pembaca dan penonton karena munculnya perbedaan yang menonjol serta jauh dari imajinasi pembaca sebelum novel difilmkan. Selain itu, isi di dalam novel memuat fenomena remaja mengenai kasus perudungan yang dapat dimanfaatkan sebagai penyampaian amanat kepada siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menemukan bentuk ekranisasi pada alur, latar, dan tokoh dalam novel ke film Serendipity; (2) menghasilkan modul Bahasa Indonesia untuk kelas XII SMA mengenai analisis isi dan kebahasaan novel. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik baca, simak, dan catat sebagai pengumpulan data, serta dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Penelitian ini menghasilkan 65 data ekranisasi baik penciutan, penambahan, maupun perubahan bervariasi yang diformulasikan sebagai modul pembelajaran sastra kelas XII SMA.Kata Kunci: Ekranisasi, Novel, Film, Unsur Intrinsik
PERJUANGAN TOKOH DIFABEL PADA NOVEL MATA KEDUA KARYA RAMADITYA ADIKARA DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Vindi Fatika Sari; Mursia Ekawati; Irsyadi Shalima
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2019): REPETISI VOLUME 2 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan novel Mata Kedua karya Ramaditya Adikara dilatarbelakangi oleh penggambaran perjuangan tokoh difabel yaitu Rama dalam memperjuangkan hak-haknya dibidang pendidikan. Kenyataan bahwa novel ini ditulis oleh seorang difabel yang tentunya lebih tahu tentang kehidupan seorang difabel sehingga menjadi daya tarik untuk diteliti. Rumusan masalahnya adalah (1) perjuangan tokoh difabel apa saja yang ada di dalam novel Mata Kedua karya Ramaditya Adikara; (2) bagaimana implementasi perjuangan tokoh difabel dalam novel Mata Kedua karya Ramaditya Adikara di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan perjuangan tokoh difabel yang terdapat dalam novel Mata Kedua karya Ramaditya Adikara; (2) mengimplementasikan perjuangan tokoh difabel di SMA. Teori yang digunakan adalah (1) sosiologi sastra; (2) tokoh dalam karya fiksi; (3) bentuk perjuangan hidup; (4) pengajaran sastra di SMA. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Mata Kedua karya Ramaditya Adikara. Objek data dalam penelitian ini adalah perjuangan tokoh difabel dalam novel Mata Kedua karya Ramaditya Adikara. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode simak dan teknik yang digunakan adalah teknik catat. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menemukan empat macam perjuangan yang dilakukan oleh tokoh difabel yaitu Rama adalah (1) perjuangan menerima kenyataan hidup; (2) perjuangan menuntut ilmu; (3) perjuangan meraih cita-cita; (4) perjuangan mendapat pengakuan. Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran sastra di SMA kelas XII terutama pada KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel, dan 4.9 merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.Kata kunci: novel, perjuangan tokoh, difabel, implementasi pembelajaran sastra.
Makna Gerak dan Watak Tokoh dalam Kolaborasi Drama dan Tari Soreng Lakon Haryo Penangsang Mbalela sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Drama di SMA Tatik Fitri Kuswanti; Mursia Ekawati; Imam Baihaqi
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2021): REPETISI VOLUME 4 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Makna Gerak dan Watak Tokoh dalam Kolaborasi Drama dan Tari Soreng Lakon Haryo Penangsang Mbalela sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Drama di SMA dilatarbelakangi oleh adanya pementasan kolaborasi antara drama dan tari pada kesenian soreng. Kolaborasi drama dan tari lakon Haryo Penangsang Mbalela ini dipilih karena terdapat gerakan-gerakan yang menunjukkan suatu makna yang menyampaikan pesan tertentu. Drama yang terdapat didalamnya juga menunjukkan bagaimana perwatakan serta alur sejarah soreng. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Apa makna gerak dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela”?; (2) Bagaimana watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela?; (3) Bagaimana implementasi makna gerak dan watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela”?. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Menghasilkan deskripsi makna gerak dan watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari lakon “Haryo Penangsang Mbalela”.; (2) Mendeskripsikam watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela”.; (3) Mengimplementasikan hasil makna gerak dan watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng lakon “Haryo Penangsang Mbalela” dalam pembelajaran drama di SMA. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semiotika, lakuan, tari, penokohan, dan pembelajaran drama. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif.  Penelitian ini terfokuskan terhadap makna gerak dan watak tokoh sebagai objeknya. Sumber data penelitian ini adalah video yang ditranskripkan menjadi naskah drama, wawancara yang sitranskripkan, serta foto. Wujud data berupa naskah drama, transkrip wawancara, dan foto yang menunjukan makna gerak dan watak tokoh. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode observasi lapangan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, makna gerak dalam kolaborasi drama dan tari soreng dapat ditemukan 10 data yang mencakup (1) Gerak Tegap; (2) Gerak Paseban; (3) Gerak Penghormatan; (4) Gerak Manembah; (5) Gerak Sembahan; (6) Gerak Nusung Pawarta; (7) Gerak Tameng Jaja (8) Gerak Siap Siaga; (9) Gerak Kentrangan; (10) Gerak Pamungkas. Penggambaran watak tokoh dalam kolaborasi drama dan tari soreng ditemukan data yang meliputi (1) Penggambaran watak Haryo Penangsang yang menggambarkan watak pemarah, tidak sabaran, takabur, sombong, merendahkan orang lain, lalai, dan ceroboh; (2) Penggambaran watak tokoh Prameswari yang menggambarkan watak penurut terhadap perintah suami dan lemah lembut; (3)Penggambaran watak prajurit soreng yang menggambarkan watak patuh dengan pemimpinnya, pemberani, dan cerdik; (4) Penggambaran watak Rangga Mentaun yang menggambarkan watak penurut terhadap perintah Haryo Penangsang dan penyabar; (5) Penggambaran watak Sunan Kudus yang menggambarkan watak penasihat, licik dan pilih kasih; (6) Penggambaran watak Sultan Hadiwijaya yang menggambarkan watak dermawan, bijaksana, dan penyabar; (7) Penggambaran watak Pemanahan yang menggambarkan watak peduli dan selalu membela kebenaran; (8) Penggambaran watak pekatik yang menggambarkan watak penurut terhadap perintah pemimpinnya. Hasil penelitian tersebut dapat diimplementasikan oleh guru dan peserta didik dalam menganilis unsur intrinsik dan ekstrinsik drama yang tercantum dalam KD 3.18 Mengidentifikasi  alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca dan ditonton dan 4.18 Mempertunjukan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan.Kata Kunci: unsur intrinsik dan ekstrinsik, makna gerak, watak tokoh, kolaborasi drama dan tari
Tindak Tutur Ilokusi pada Gelar Wicara Mata Najwa Episode “PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-lagi Begini” Rosalia Aisyiah Rahmawati; Mursia Ekawati; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2022): REPETISI VOLUME 5 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Tindak Tutur Ilokusi pada Gelar Wicara Mata Najwa Episode PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-lagi Begini” dilatarbelakangi oleh adanya penggunaan bahasa yang mengandung tindak tutur ilokusi pada tuturan Najwa Shihab dengan para narasumbernya di Mata Najwa. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu jenis-jenis tindak tutur ilokusi apa saja yang terdapat pada program gelar wicara Mata Najwa episode PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-lagi Begini? Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi jenis-jenis tindak tutur ilokusi pada gelar wicara Mata Najwa episode PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-lagi Begini. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatik dan desain penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian berwujud tuturan yang memiliki penanda tindak ilokusi dari hasil transkrip video Mata Najwa. Sumber data penelitian, yaitu video gelar wicara Mata Najwa episode PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-lagi Begini di Trans 7 yang diunggah pada akun youtube Najwa Shihab. Metode pengumpulan data simak dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP).  Hasil penelitian ini ditemukan empat jenis-jenis tindak tutur ilokusi, yaitu (1) asertif meliputi memberitahu, menyebutkan, menjelaskan, meyakinkan, memastikan, dan menegaskan; (2) direktif meliputi meminta, menyarankan, dan memerintah; (3) ekspresif meliputi mengucapkan selamat, mengucapkan terima kasih, mengeluh, memuji, menyindir, mengkritik, bersyukur, dan berharap; dan (4) komisif meliputi berjanji, menawarkan sesuatu, dan menolak. Jenis tindak tutur yang paling banyak ditemukan adalah tindak tutur asertif memberitahu, sedangkan jenis tindak tutur yang tidak ditemukan adalah deklarasi. Penelitian ini hanya berfokus pada tindak tutur ilokusi, padahal tuturan pada Mata Najwa ditemukan banyak data perlokusi. Penelitian tentang perlokusi merupakan tantangan bagi peneliti selanjutnya. Kata Kunci: gelar wicara, mata najwa, tindak tutur ilokusi 
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MENGGUNAKAN TEKNIK KATA KUNCI Astuty Astuty; Farikah Farikah; Mursia Ekawati
Indonesian Journal of Education and Learning Vol 4, No 2 (2021): Indonesian Journal of Education and Learning
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijel.v4i2.3870

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pelatihan keterampilan menulis puisi berbasis pendidikan karakter dengan menggunakan teknik kata kunci, mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis puisi berbasis pendidikan karakter dengan menggunakan teknik kata kunci, dan mendeskripsikan persepsi guru MI se-Kota Magelang terhadap pelatihan menulis puisi berbasis pendidikan karakter menggunakan teknik kata kunci. Proses pelatihan pada pretes dan postes meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan, yaitu instrumen tes dan nontes. Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan teknik kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi berbasis pendidikan karakter menggunakan teknik kata kunci pada guru MI se-Kota Magelang. Nilai rata-rata kelas pada pretes mencapai 60,31 atau dalam kategori cukup dan mengalami peningkatan pada postes menjadi 83,70 atau dalam kategori baik. Peningkatan kemampuan menulis puisi antara pretes dan postes adalah 23,39 atau sebesar 27,90%.  Persepsi guru MI se-Kota Magelang terhadap pelatihan menulis puisi berbasis pendidikan karakter menggunakan teknik kata kunci sangat baik karena dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis puisi. Kata kunci: keterampilan menulis puisi, pendidikan karakter, teknik kata kunci AbstractThe purpose of this study was to describe the process of character education-based poetry writing skills training using keyword techniques , to describe the improvement in the ability to write poetry based on character education using keyword techniques , and to describe the perceptions of MI teachers in Magelang City towards character education-based poetry writing training using keyword technique . The training process on the pretest and posttest includes planning, action, observation, and reflection. The instruments used were test and non-test instruments. The data analysis techniques used in this study were quantitative and qualitative techniques . The results of this study indicate an increase in character education-based poetry writing skills using keyword techniques in MI teachers in Magelang City . The class average value at the pretest reached 6 0 , 31 or in the sufficient category and had an increase in the post-test to 8 3 , 70 or in either category. The increase in the ability to write poetry between pretest and posttest was 23.39 or 2 7 , 9 0 %. The perception of MI teachers in Magelang City towards writing poetry training based on character education using keyword techniques is very good because it can improve the teacher's ability to carry out learning to write poetry.    Keywords: poetry writing skills, character education, keyword techniques
EDUKASI PENCEGAHAN HUKUM TINDAK PIDANA AKIBAT LEMAHNYA PEREKONOMIAN BERBASIS WEBSITE Naila Nihayah; Risma Anjarsari; Wanda Hibasari; Mursia Ekawati
ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 2, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.358 KB) | DOI: 10.31002/abdipraja.v2i1.3149

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat Desa Sedan terhadap hukum tindak pidana akibat lemahnya perekonomian akibat COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari masyarakat Desa Sedan dan stakeholder. Objek dari penelitian ini yaitu segala bentuk pencegahan hukum tindak pidana akibat lemahnya perekonomian melalui website. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan cara data yang diperoleh dari hasil  observasi dan wawancara dengan informan dideskriptifkan secara menyeluruh. Penelitian ini menghasilkan pemahamaman masyarakat Desa Sedan terhadap tindak pidana akibat lemahnya perekonomian melalui website. Untuk mengurangi kasus tindak pidana adalah dengan memberikan edukasi khusus mengenai tindak pidana yang telah dirangkum dalam website sedankaras.com. Website tersebut berisikan informasi mengenai COVID-19 dan hukum tindak pidana. Selain itu, edukasi ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom yang diikuti oleh beberapa pemuda karang taruna Desa Sedan dan beberapa siswa MA. Riyadlotut Thalabah Sedan.
Probing questions and feedback for learners with down syndrome in an inclusive classroom Astuty; Farikah; Mursia Ekawati
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 8 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v8i2.22242

Abstract

This study aims to investigate the practice of Assessment for Learning (AfL) in the context of inclusive classes focused on how teachers provide effective probing questions and feedback to Down Syndrome (DS) learners. This study involved two teachers from two inclusive elementary schools. The data was collected during the learning process and interviews with teachers and DS students. This research conducted qualitative research used on this study is descriptive qualitative that utters the teachers by using three considerations in providing effective probing questions and feedback for DS students. Those considerations are (1) the level of intelligence by giving direct, short, concrete questions; (2) social-emotional by giving feedback and reinforcement; and (3) limitations of other mental functions by using visual media and non-verbal language. The implications of this study show that the presence of learners with special needs is as important as normal children in an inclusive class. Thus, the teacher must be able to design the learning practice with the diversity of students. The training can be given to them as well. Along with that, the finding of this study can contribute to it. By giving them training, the teacher's confidence, and positive attitude toward teaching in the inclusive class are built up.
Indonesian Language for Java Ethnic: Language and Cultural Problems Farikah; Mursia Ekawati; Yulia Esti Katrini
Journal of Legal and Cultural Analytics Vol. 1 No. 3 (2022): August 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jlca.v1i3.1190

Abstract

The use of Java language for the Java ethnic is influenced by the problems between language acquisition and cultural proprietor. The Java language is the mother tongue for most people of Java. The problem for the Java is a government program that has set Indonesian as the national language. That is the language that will unite and bring interethnic relations, religion and culture in Indonesia. There are other impacts to local languages​​, the Java language is no exception. Javanese people are faced with complex choices about the language and culture as well as educationally and socially. The use of language by government regulation caused the regional languages ​​by the hundreds began somewhat marginalized, especially when the number of speakers slightly. The scope of the use local language to be limitedthat is only used in a family environment for the purposes of religious ceremonies or customs, local cultural events. The limitation scope of the use local language can influence the attitudes of native speakers, as well as for Javanese ethnic and other ethnic groups in Indonesia.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Affif Mudrikah Afifah Nurlaili Khoirunnisa Afifah Qodri Rinjani Alhafidz, Zidan Rizka Andini, Jihan Widya Anggun Fitria Anindhi Asri Wijayanti Astuty Astuty Astuty Belinda Salma Putri Widiantantri Bondan Prakoso Botok Riana Cahyo Yusuf Choirunisa Dwi Astarini Dewi Puji Lestari Dianastiti, Firstya Evi Dwi Winarsih Dzikrina Dian Cahyani Eriana, Anida Faizah, Inayah Isnaini Farikah Fifit Firmadani Fiki Mahya Mafaza Finda Sruniyati Fitriya Ningrum Fityatur Rohmah Fransiscus Xaverius Samingin Frida Nurul Hidayah Fuad Arsyad Galih Allam Ilafi Gilang Fadhilia Arvianti Hakim, Sholihul Hamdani, Rifki Hapsari, Theresia Pinaka Ratna Ning Herpindo Herpindo Herpindo Herpindo herpindo, herpindo Heru Nur Rohmat D.S Imam Baihaqi Inayatul Fatonah Indah Purika Sari Isnaini Hidayati Isti Rahayu Jendriadi, Jendriadi Liana Shinta Dewi Linda Eka Pradita Linda Eka Pradita, Linda Eka Mazid , Sukron Mazid, Sukron Ma’ruf, Amar Miftahula Rizqin Nikmatullah Mimi Mulyani Molas Warsi Nugraheni Muhammad Nur Afiq Mukhibatur Rohmah Muktiana, Riski Nadivia Nazla Syafa Naila Nihayah Nuha Nur Umara Rafi Permata Sari, Eva Affiananda Pertiwi Juli Astuti Prihastiwi, Dian Agustina Putri Nugraheni Puspita Qodri Rinjani , Afifah Rahmawati, Fatih Rangga Asmara Rangga Asmara, Rangga Retno Asih Retno Puji Astuti Rifki Hamdani Risma Anjarsari Riyan Prasetyo Rizal, M. Daniel Fahmi Rizky Dian Safitri Roechanatul Janah Rosalia Aisyiah Rahmawati Santika Rahayu Ningsih Savina Ambarini Igayanti Shalima, Irsyadi Sisviana, Ety Siti Ngiyatul Lailiyah Tatik Fitri Kuswanti Vindi Fatika Sari Wanda Hibasari Wardani, Hana Tri Winasti Rahma Diani Yulia Esti Katrini Yulia Esti Katrini Yundanti, Nandifa Hastha