p-Index From 2020 - 2025
11.826
P-Index
This Author published in this journals
All Journal VALENSI Jurnal Pangan dan Gizi Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Jurnal AGROTEKNOLOGI Abdimas JURNAL ILMU PERTANIAN Agrointek Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Jurnal Pangan dan Agroindustri Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Jurnal Teknologi Pertanian Prosiding Semnastek REKAYASA Jurnal Agroindustri Gravity : Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis AGRISAINTIFIKA Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Jurnal Sains Teh dan Kina INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Chimica et Natura Acta ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan EDUFORTECH Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Teknologi Agro-Industri Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian Agroindustrial Technology Journal Journal of Applied Agricultural Science and Technology Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Journal of Industrial and Information Technology in Agriculture Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Abdimasku : Jurnal Pengabdian Masyarakat BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Industrial Research Workshop and National Seminar Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Jurnal Material dan Energi Indonesia Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH) Journal of Community Empowerment Kimia Padjadjaran
Claim Missing Document
Check
Articles

PELAKSANAAN SOCIAL CAMPAIGN PEMANFAATAN JERUK NIPIS DAN JAHE SEBAGAI BAHAN BAKU DESINFEKTAN ALAMI (IMPLEMENTATION OF SOCIAL CAMPAIGN FOR THE UTILIZATION OF LIME ORANGE AND GINGER AS RAW MATERIAL OF NATURAL DESINFECTANT) Asri Widyasanti
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 3 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i3.32440

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)  ini dilakukan untuk memproduksi desinfektan berbahan alami yang bertujuan sebagai perbekalan kesehatan untuk mengurangi penularan Covid-19. Dimana dalam meminimalkan penyebaran salah satunya menyemprotkan disinfektan pada benda-benda mati. Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya disinfektan dapat dilakukan melalui kampanye di media sosial Instagram (limonen.id )dan pembagian disinfektan secara gratis kepada masyarakat. PPM ini dilakukan di Bandung, Bogor dan Tangerang. Tahapan kegiatan ini meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan tahap monitoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh komoditas jeruk nipis, jahe, cuka dan air dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan yang dibuat secara alami. PPM ini dilakukan melalui daring didahului dengan workshop pembuatan disinfektan di Laboratorium Pascapanen dan Teknologi Proses, FTIP Unpad kemudian dilakukan kampanye sosial di media sosial Instagram. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa  kampanye melalui media sosial ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar paham bagaimana cara membuat, cara menggunakan disinfektan yang baik dan benar, serta senantiasa membiasakan diri menyemprotkan disinfektan pada permukaan benda yang akan di sentuh agar terhindar dari berbagai macam kuman atau virus, khususnya covid–19.
Identifikasi Komponen Oleoresin Kulit Mangga Kuweni Hasil Ekstraksi Berbantu Gelombang Mikro dengan Metode Gas Kromatografi-Spektrometri Massa (GC-MS) Asri Widyasanti; Abdurrahman Hanif
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.02.04

Abstract

Kulit mangga merupakan produk samping yang dibuang saat buahnya diolah menjadi berbagai macam produk olahan. Kulit mangga dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara, diantaranya diekstrak menjadi oleoresin. Oleoresin merupakan ekstraktif rempah-rempah yang terdiri dari bahan penyedap yang mudah menguap dan tidak mudah menguap dalam bentuk senyawa yang mudah menguap dan tidak mudah menguap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dalam oleoresin dalam kulit mangga Kuweni. Metode ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro (MAE) digunakan dalam analisis ini. Ekstraksi dilakukan dalam dua tahap, pertama ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana kemudian dilanjutkan dengan pelarut etanol 96% food grade. Analisis GC-MS menunjukkan bahwa terdapat 17 senyawa kimia yang ditemukan dalam oleoresin dengan pelarut n-heksana dan 6 senyawa kimia yang bersifat volatil dalam oleoresin kulit mangga kuweni dengan pelarut etanol 96%. Senyawa utama dalam oleoresin berturut-turut  adalah asam Dodecanoid, 1,2,3-propanetriyl ester dengan kandungan relatif 69.27% dalam ekstrak oleoresin dengan pelarut n-heksana dan 51.09% dalam ekstrak oleoresin dengan pelarut etanol 96%.
The Effects of Solvent Ratio and Extraction Time on Physicochemical Characteristics of Stevia Leaf Liquid Extract Using Microwave Assisted Extraction Method Asri - Widyasanti; Agnes Klarasitadewi; Sarifah Nurjanah
Jurnal Agroindustri Vol. 12 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.12.2.86-95

Abstract

Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) is one of the natural sweeteners which contains low calories and can be used as a substitute for sugar. The objective of this study was to determine the effects of solid-solvent ratio and extraction time on the physicochemical characteristics of stevia leaf liquid extract using microwave-assisted extraction. The observed characteristics were yield of extraction, total soluble solids content, specific gravity, and color. The method used in this research was a laboratory experiment with descriptive analysis using 3 different extraction times, which were 4, 5 and 6 minutes. The solid-solvent ratio used in this study was 3 levels, which were 1:30; 1:35 and 1:40 (g/ml). The result of this study indicated that extraction variations with a solid-solvent ratio of 1:30 (gml) and extraction time of 6 minutes produced the best total soluble solid contents 2oBrix and the highest specific gravity namely 1.0068, meanwhile, extraction variations with the solid-solvent ratio of 1:40 (g/ml) and extraction time of 4 minutes produced the best yield of extraction 87.95%.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) terhadap Bakteri Patogen Febrianti Febrianti; Asri Widyasanti; Siti Nurhasanah
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 18, No 2 (2022): September
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.18.2.52508.234-241

Abstract

Penyakit manusia dapat disebabkan oleh kontribusi bakteri yang menyebabkan infeksi. Penggunaan tanaman sebagai pengobatan tradisional memainkan peran penting dalam kesehatan karena dianggap sebagai salah satu sumber yang paling menjanjikan untuk penemuan agen antimikroba baru yang minim efek samping. Bunga telang mulai dilirik masyarakat Indonesia sebagai bunga dengan berbagai macam manfaat bagi kesehatan manusia salah satunya sebagai antibakteri, namun sayangnya belum diketahui seberapa jauh manfaat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kandungan senyawa dan studi antibakteri ekstrak bunga telang menggunakan beberapa pelarut bersama dengan penilaian kritis terhadap potensinya di masa depan. Metode penelitian dilakukan dengan metode penelusuran literatur. Senyawa metabolit sekunder yang ditemukan pada ekstrak bunga telang seperti flavonoid, alkaloid, fenol, saponin dan tanin bertanggungjawab atas aktivitas antibakteri. Ekstrak bunga telang terbukti memberikan aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen penyebab konjungtivis, keracunan makanan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan kerusakan gigi. Bakteri patogen seperti P. aeruginosa, E. coli, dan S. aureus berhasil dihambat pertumbuhannya dengan nilai Diameter Daya Hambat (DDH) 8 ‒ 26 mm. Aktivitas antibakteri yang dimilikinya dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, ekstrak metanol dengan konsentrasi 200 mg/mL memberikan aktivitas antibakteri yang paling kuat terhadap P. aeruginosa dengan nilai DDH 26 mm yang tergolong penghambatan kategori kuat. Hal ini membuktikan ekstrak bunga telang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antibakteri alami.Antibacterial Activity of Clitoria ternatea L. Extract against Pathogenic Bacteria. Human disease can be caused by bacteria that cause infections. The use of plants as traditional has played an important role in health because it is considered as one of the most promising sources for the discovery of new antimicrobial agents with minimal side effects. Recently, C. ternatea has attracted much attention for Indonesian people as a flower with various benefits for human health, one of which is as an antibacterial. However, how far these benefits are still being investigated. For this reason, this study aims to explore the compound content and antibacterial studies of C. ternatea extract using several solvents along with a critical assessment of its potential in the future. The research method used was the literature search method. Secondary metabolite compounds found in C. ternatea extracts, such as flavonoids, alkaloids, phenols, saponins, and tannins, are responsible for the antibacterial activity. C. ternatea extract has antibacterial activity against several pathogenic bacteria that cause conjunctivitis, food poisoning, urinary tract infections, skin infections, and tooth decay. Pathogenic bacteria such as P. aeruginosa, E. coli, and S. aureus were inhibited with an inhibition zone value of 8 ‒ 26 mm. Its antibacterial activity is influenced by the solvent used, methanol extract with a concentration of 200 mg/mL gave the strongest activity against P. aeruginosa with an inhibition zone of 26 mm, classified as a strong inhibitory category. This proves that the C. ternatea extract has the potential to be further developed as a natural antibacterial agent.
Kajian Pengaruh Konsentrasi Etanol Terhadap Karakteristik Oleoresin Ampas Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) Limbah Penyulingan Nada Fauziyah; Asri Widyasanti; Yudi Sutresna
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 3 (2022): TEKNOTAN, Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n3.6

Abstract

Ampas jahe merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak jahe. Ampas jahe limbah penyulingan masih mengandung minyak atsiri, gingerol, shogaol, dan resin sehingga ampas jahe berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi oleoresin. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengkaji pengaruh perbedaan konsentrasi etanol terhadap karakteristik oleoresin dari ampas jahe merah limbah penyulingan serta memperoleh konsentrasi pelarut terbaik berdasarkan hasil uji organoleptik. Ampas jahe merah diekstrak menggunakan metode maserasi selama 24 jam pada suhu 25°C dengan perbandingan antara ampas jahe merah kering dan pelarut yaitu 1:6 (w/w). Pelarut yang digunakan adalah etanol dengan variasi konsentrasi, terdiri dari etanol 96% sebagai P0 (kontrol), etanol 90% sebagai P1, etanol 70% sebagai P2, dan etanol 50% sebagai P3. Pengujian kandungan pada ekstrak jahe dilakukan secara kualiatif menggunakan metode skrining fitokimia yang terdiri dari uji fenolik, flavonoid, tanin, dan steroid/terpenoid. Karakteristik oleoresin jahe diuji secara organoleptik. Berdasarkan hasil skrining fitokimia, hasil pengujian menunjukkan bahwa keempat sampel menunjukkan hasil positif mengandung fenolik, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Konsentrasi etanol berpengaruh terhadap karakteristik oleoresin meliputi tingkat kepedasan, aroma, tekstur, indeks bias, dan rendemen yang dihasilkan serta berdasarkan pengaruh tersebut etanol dengan konsentrasi 90% merupakan pelarut terbaik untuk mengekstrak oleoresin ampas jahe.
PROHYGIENE: EDUKASI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JERUK NIPIS SEBAGAI BAHAN BAKU DISINFEKTAN ALAMI MELALUI PLATFORM INSTAGRAM Asri Widyasanti
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v4i1.40102

Abstract

Prohygiene  merupakan kegiatan kolaborasi  Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) yang melibatkan dosen dan mahasiswa KKN virtual dengan topik “Pelatihan Daring Pembuatan Hand sanitizer dan Disinfektan Alami Berbasis Komoditas Lokal”. Kegiatan edukasi kolaborasi ini terbagi menjadi 3 kegiatan utama yaitu kampanye melalui akun Instagram @prohygiene, pelatihan pembuatan produk disinfektan, dan pembagian produk disinfektan merk Citre ke masyarakat sekitar secara gratis. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah (1) meningkatkan kesadaran publik untuk senantiasa menjaga kebersihan khususnya dalam rangka pencegahan covid-19, dan bagaimana cara menggunakan disinfektan yang baik dan benar, (2) Menambah wawasan mitra untuk membuat disinfektan dari bahan kulit jeruk nipis. Metode pelaksanaan kegiatan ini mengunakan metode participatory approach, dan pendampingan kegiatan dilakukan secara daring menggunakan aplikasi Trello. Hasil yang dicapai adalah masyarakat mendapatkan edukasi bahwa disinfektan dapat dibuat dengan bahan alami kulit jeruk nipis, konten yang diunggah pada Instagram mendapatkan total like sejumlah 394 likes. Praktek pembuatan produk disinfektan kulit jeruk nipis Citre juga telah dilakukan di lokasi masing-masing. Selain itu 36 buah botol desinfektan juga sudah disebarkan ke masyarakat sebagai bentuk aksi nyata dalam dalam meningkatkan kepedulian masyarakat tentang higienitas demi pencegahan virus COVID-19.
OPTIMASI PROSES PENGERINGAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) MENGGUNAKAN METODE RESPON PERMUKAAN Rizal Anwar Fauzi; Asri Widyasanti; Sophia Dwiratna Nur Perwitasari; Siti Nurhasanah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.459 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2022.023.01.2

Abstract

          Bunga telang (C. ternatea) diidentifikasi mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi menjadi sumber antioksidan alami namun mudah terdegradasi oleh suhu tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui model matematis dan kombinasi suhu dan waktu pengeringan yang menghasilkan bunga telang kering dengan kadar air, rendemen dan aktivitas antioksidan paling optimum. Pengering yang digunakan yaitu food dehydrator dengan suhu 45 °C hingga 65 °C serta waktu 4 hingga 6 jam. Metode penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan optimasi menggunakan Response Surface Methodology tipe CCD pada aplikasi Design Expert 11. Parameter yang dianalisis selain respon pada RSM yaitu kelarutan bubuk dan warna seduhan bunga telang kering. Kondisi pengeringan optimum yang diberikan RSM diperoleh pada pengeringan dengan suhu 64,46 °C selama 5,95 jam. Diperoleh nilai hasil dari validasi aktivitas antioksidan 159,75 ppm (kategori sedang), kadar air 4,33%, kelarutan 63,09%, rendemen 8,44%, L* 41,39, a* -24,18, b* -18,39, kromatisitas warna 30,23, dan Hue 216,88 (Blue green). Persamaan matematis aktivitas antioksidan didapatkan Y = 2630,202 – 62,236 A – 140,078 B – 4,171 AB + 0,707 A2 + 28,864 B2, dengan Y adalah aktivitas antioksidan (ppm), A adalah suhu (°C), dan B adalah waktu (jam). Penelitian ini membuktikan bahwa kombinasi suhu dan waktu pengeringan berpengaruh pada aktivitas antioksidan bunga telang kering.                                    Butterfly pea (C.ternatea) was identified to contain bioactive compounds that have the potential as a source of natural antioxidants but are easily degraded by high temperatures. The purpose of this research was to determine the mathematical model and combination temperature and dry time produces C.ternatea dry with the most optimum moisture content, yield and antioxidant activity. The dryer used was a food dehydrator with a temperature of 45 °C to 65 °C and a time of 4 to 6 hours. This research method was experimental research with optimization using Response Surface Methodology type CCD on Design Expert 11. Parameters analyzed in addition to the response in RSM were powder solubility and steeping color of dried C.ternatea. The most optimum dry conditions were given RSM obtained at a temperature of 64,46 °C for 5,95 hours. The results obtained from the validation of antioxidant activity 159.75 ppm (medium category), water content 4.33%, solubility 63,09%, yield 8,44%, L* 41,39, a* -24,18, b* -18,39, chroma 30,23, and Hue 216,88 (Blue-green). The mathematical equations for antioxidant activity was Y = 2630,202 – 62,236 A – 140,078 B – 4,171 AB + 0,707 A2 + 28,864 B2, Y: antioxidant activity (ppm), A: temperature (°C), and B: time (hours). This study proved that the combination of temperature and time affects the antioxidant activity of dried C.ternatea.  
Kajian Stabilitas Losion Berbasis Minyak Kelapa dengan Kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Setil Alkohol Asri Widyasanti; Melly Indriyani; Selly Harnesa Putri; Fitry Fillianty
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 17, No 1 (2023): TEKNOTAN, April 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol17n1.5

Abstract

Losion merupakan kosmetik berupa emulsi minyak dalam air yang digunakan pada kulit bagian tangan dan tubuh. Umumnya losion terdiri dari berbagai minyak nabati atau sintesis. Dalam penelitian ini, minyak nabati yang digunakan yaitu minyak kelapa yang mampu melembutkan kulit. Salah satu bahan penting untuk terjadinya emulsifikasi dan kestabilan emulsi pada losion adalah penambahan surfaktan. Stabilitas emulsi pada losion dapat ditingkatkan dengan mencampur 2 jenis surfaktan. Surfaktan yang digunakan pada penelitian ini adalah Tween 80 serta setil alkohol bertindak sebagai kosurfaktan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi Tween 80 dan setil alkohol terhadap stabilitas losion serta mengetahui rasio kombinasi Tween 80 dan setil alkohol terbaik yang menghasilkan losion minyak kelapa stabil. Parameter kestabilan losion meliputi penampakan, pH, viskositas, bobot jenis, daya sebar, uji freeze-thaw, uji panas-dingin, uji sentrifugasi. Parameter pendukung meliputi rendemen dan uji hedonik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji lanjut Duncan. Penelitian ini memiliki 5 perlakuan penambahan perbandingan variasi rasio Tween 80 dan setil alkohol, yaitu perlakuan A 0:1, perlakuan B 3:1, perlakuan C 1:1, perlakuan D 1:3 dan perlakuan E 1:0. Selama penyimpanan losion perlakuan B, C, D dan E memenuhi standar SNI 16-4399-1996 seperti rendemen, pH, viskositas dan bobot jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan variasi Tween 80 dan setil alkohol mempengaruhi kestabilan fisik losion. Perlakuan C dan D menghasilkan losion yang stabil diantara perlakuan lainnya, keduanya tidak terjadi pemisahan dan tetap homogen pada pengujian kestabilan losion.
PENGARUH SUHU DALAM PROSES TRANSESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODESEL KEMIRI SUNAN (REAUTEALIS TRISPERMA) ASRI WIDYASANTI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 7, No 01 (2017)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.489 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v7i01.12051

Abstract

Biodiesel dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan bahan bakar fosil. Biodiesel bersifat ramah lingkungan karena dibuat dengan bahan baku alami. Bahan baku pembuatan biodiesel pada penelitian ini adalah kemiri sunan (Reautealis trisperma). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu terbaik dan pengaruh suhu yang digunakan dalam proses transesterifikasi biodiesel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan dan lima variasi suhu yang digunakan, yaitu 45°C, 50°C, 55°C, 60°C dan 65°C. Karakteristik biodiesel kemiri sunan tersebut lalu dibandingkan dengan standar SNI 04-7182-2006. Karakteristik yang diamati adalah rendemen parsial, rendemen total, densitas, kadar air, bilangan asam, viskositas dan bilangan iod. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biodiesel kemiri sunan terbaik memiliki karakteristik rendemen total, densitas, kadar air, bilangan asam, viskositas dan bilangan iod secara berturut-turut adalah 6,55%; 1,036 g/ml; 0%; 0,862 mgKOH/g; 6,241 cSt dan 32,11 gI2/100g. Biodiesel kemiri sunan tersebut dihasilkan dari proses transesterifikasi dengan suhu tertinggi 65°C. Kata kunci: Biodiesel, Kemiri Sunan, Suhu dan Transesterifikasi
Pembuatan Sabun Cair dengan Menggunakan Bahan Baku Minyak Jarak (Castor Oil) dengan Variasi Konsentrasi Infused Oil Teh Putih (Camellia sinensis) Asri Widyasanti; Asep Slamet Septianur; Sarinarulita Rosalinda
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 11, No 1 (2019): Vol. (11) No. 1, April 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.086 KB) | DOI: 10.17969/jtipi.v11i1.12970

Abstract

Sabun cair adalah sabun berbentuk cairan, memiliki keunggulan seperti mudah dibawa berpergian dan lebih higienis. Sabun dibuat dengan mereaksikan minyak/lemak bersama alkali. Pada penelitian ini sabun dibuat dari bahan utama yaitu minyak jarak yang sebelumnya ditambahkan teh putih menggunakan metode heat infusions, KOH dan beberapa bahan pendukung lainnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi-regresi yang bertujuan untuk mengetahui mutu sabun cair yang dihasilkan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu perbandingan antara minyak jarak dengan teh putih pada pembuatan infused oil, perlakuan A = 400:0 (b/b), B = 400:12,5 (b/b), C = 400:16,6 (b/b), D = 400:25 (b/b), dan E = 400:50 (b/b). Pengujian sampel sabun dilakukan terhadap bobot jenis, pH, Angka Lempeng Total sesuai dengan SNI sabun cair 06-4085-1996, uji organoleptik dan aktivitas antibakteri. Menurut analisis, sabun cair yang dihasilkan dari semua perlakuan sudah sesuai dengan syarat mutu SNI sabun cair 06-4085-1996. Menurut analisis uji organoleptik, dari total 30 panelis sebanyak 37% panelis menempatkan sabun perlakuan E pada peringkat 1. Sabun terbaik menurut aktivitas antibakteri adalah sabun perlakuan E dengan diamater daya hambat sebesar 16,92 mm yang memiliki nilai bobot jenis sebesar 1,0245; nilai Angka Lempeng Total sebesar 0,525 × 105 dan nilai pH sebesar 9,63.
Co-Authors Abdurrahman Hanif Abdurrahman Hanif Abdurrahman Hanif Ade Moetangad Kramadibrata Ade Moetangad Kramadibrata Ade Moetangad Kramadibrata Adryani Tresna Winaya Afifah Tri Novita Agnes Klarasitadewi Ahmad Thoriq AHMAD THORIQ Ainina, Nurul Akbar Nashrullah, Irsyad Ali Ali Asgar Andhini Rosyana Putri Andita Mega Priantiwi Andita Mega Priantiwi, Andita Mega Anditya Husnul Hasna Anditya Husnul Hasna, Anditya Husnul Angela A. Lasut Angelina Batubara Anisa Yanthy Rahayu Arinda Nur Ariva Arinda Nur Ariva Ariq Helmi Naufal Artta Gracia Malau Asep Slamet Septianur Asep Yusuf Aulia, Shofia Az Zahra Azahra Dewanti Galuh Azara, Widya Nugrahani Bambang Nurhadi Boy Macklin Pareira Prawiranegara Budi Rahardjo Chay Asdak Cindy Almas Ramadha Cursor Fadila Dadan Rohdiana David S. Marpaung Devi M Rahmah Devi Maulida Rahmah Dewi, Sinta Ramanda Dhur Rohma Dinda Nuraini Maulfida Dwi Rahayu Dwi Rustam Kendarto Dwiyan Nugraha Efri Mardawati Eka Desti Ramadhanita Ekatama, Novriana Elazmanawati Lembong Endah Wulandari Endah Wulandari Esti Tri Pusparini Fachry Riezqiaputra Ernawan Fajri, Indra Nabil Julian Fani R. Rahmani Farah Sabilla Febriany Farddani, Chintya Listiarsi Fathiyah, Layyina Fauziyah, Rizka Fawaiz, Husni Syamil Febrianti Febrianti Febrianti Febrianti Febriyanti Utami, Elsa Fenty Nur Aisyah Fikriansyah, Irgi Fina Aryadila Fitry Filianty Fitry Filianty Fitry Fillianty Fridyana Klise Hermiati Gefalro, Khalish Gunawan, Fadia Hafizah Hafidz, Athar Zaidan Hafsah Hamidah Hafyyan, Muhammad Harnesa, Selly Haya, Faiza Nasywa Heri Aryadi Herlina Marta Hilman Syaeful Alam Hilmi Lisan Shidqi Huda Nurul Quddus Isthafa Harits Utami Isti Sulistiani Jayanti Mega Rohani Jayanti Mega Rohani, Jayanti Mega Jeremia Kristian Kaaffah, Hafshah Shihah Kurnia, Ina Laily Rizki Safira Lisa Oktavia Br Napitupulu Lita Fitriyani Khairunisa Lubis, Jessie Diorito M. Ade Moetangad Kramadibrata M. Ridwan Rais Maharani, Shintya Devita Maya Irmayanti Melly Indriyani Mimin Muhaemin Muhammad Luthfi Mukhlisin Muhammad Rizky Ramanda Muhammad Ziauddin Arsyad Muharram, Alifiansyah N.P., Sophia Dwiratna Nabila Putri, Sintia Nada Fauziyah Nadiya Sulistiyani Nadya Shita Kemala Najwa Alifah Namira, Tiara Nanda, Muhammad Achirul Naura Lathifah Jayadi Nedia Cahyati Muchtarina Nedia Cahyati Muchtarina Novira Nurlaily Nugroho, Chrismaria Putri Nunung Nurhaijah Hudairiah Nur Oktavia Benedicta Nuranjani, Farah Nurhanifah Puspitadewi Nurul Ainina Permana, Galih Prisilia Ratna Setyaningrum Pusponegoro, Annisa Putri, Farinissa Deliana Qurratu’ain, Yona Rachma, Danisa Fathiya Rachma, Dannisa Fathiya Rahmah, Devi M Rangga Novandra Renata Marintan Olivia Rifki Amrullah Rini Azharini Rini Nurul Fauziyah Rini Nurul Fauziyah Rizal Anwar Fauzi Rizika Wulandari Rizka Fauziyah Rizky Arini Rizqita Thifal Shalsabilla Rosalinda, s Ruth Anggia Assyera S Rosalinda S Rosalinda S. Rosalinda S. Rosalinda, S. Safira Nurjanah Saniyya Rhomadina Purwanto Sarifah Nurjanah Sarifah Nurjanah Sarinarulita Rosalinda Selaraswati Fajrin Selly Harnesa Putri Septianti, Nur Alifa Shayana Junita Sheila Rizky Nur Hermawan Shintya Devita Maharani Silvianur Silvianur Sita Halimatus Sa’diyah Siti Hajar Siti Hajar Siti Nurhasanah Sophia Dwiratna Sophia Dwiratna N.P. Sophia Dwiratna Nur Perwitasari Sophia Dwiratna, Sophia Souvia Rahimah Sudaryanto Sudaryanto Sudaryanto Zain Sudaryanto Zain Sudaryanto Zein Syifa Henri Azzahra Syifa Unawahi Tati Sukarti Thahira, Aliya Zahra Tita Rialita Totok Herwanto Tri Halimah Unawahi, Syifa Uswah, Umaya Nur Vibi Ledianti Vika Nurafni Handayani Wahyu Kristian Sugandi Wiwik Handayani Yona Qurratu’ain Yudha, Welly Kusuma Yudi Sutresna Zahra Dwiandra Arbuana Zahrah Eza Arpima Zulkarnain, Ellysa Madina Putri Zumi Saidah ‪Irna Dwi Destiana