Claim Missing Document
Check
Articles

Fundamentalisme dalam Agama Budha (Suatu Penelusuran Awal) Abdul Syukur
Unisia No 45/XXV/II/2002
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/unisia.vol25.iss45.art5

Abstract

The following article explains that it is very difficult to find the characteristics fundamentalism of Buddhism because the fundamentalism movement denotes the reaction to superficiality of spiritual values because of the modernization process. It invites the followers of religion back to the tenet of Holy Scripture. It is not only the superficiality of spiritual values but also the deconstruction of spiritual values themselves. If the fundamentalism emerges because of the disappointing of the secular modern society, the Buddhism at some countries tends to cooper ate with the regime of the state to support the modernization i.e. Srilangka and Thailand. Whereas at some states i.e. South Korea, Japan, Taiwan and Singapore the doctrine of Buddhism is understood from the modernism perspective, but, the spiritual values of the scripture complete the secular modem society. To save society with Holy Book indicates that the responsibilities of social, politic, and culture were regarded as Buddhism fundamentalism, in accord with social change that carried out by Soka Gakkai to overcome the frustration of society.
Sosialisasi Nilai Ekowisata Mangrove Sebagai Sumber Belajar IPA pada Guru dan Siswa MTs NW Telaga Bagik Desa Ketapang Raya Lombok Timur Abdul Syukur; Agil Al Idrus; Mahrus; Tita Syahru Ramdhani; Yeni Susanti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2581

Abstract

Pengembangan sumber belajar IPA berbasis Ekosistem Mangrove tentunya dapat menjadi sumber belajar yang baik bagi guru dan siswa/i karena dapat turun langsung ke lapangan, dan mengetahui adanya sumber yang dapat dijadikan sumber/sumber pembelajaran di sekitar tempat tinggalnya, sehingga tidak mempelajari nya hanya dalam teks (monoton). Tujuan dari Pengabdian pada masayarakat ini adalah meningkatkan pemanfaatan nilai ekosistem Mangrove sebagai sumber belajar IPA dan menanamkan nilai konservasi dan pelestarian lingkungan melalui pendidikan formal. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat menggunakan metode pelatihan, diskusi dan praktek lapangan. Luaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah publikasi pada jurnal yang memiliki ISSN dan telah terindeks SINTA dan buku ekowisata Mangrove sebagai Sumber Belajar yang memiliki ISBN. Setelah diberikan Sosialisasi, penyuluhan, terlihat dari hasil diskusi pengurus, guru menjadi paham akan pentingnya penambahan nilai ekowisata ekosistem mangrove, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan guru dan pengurus sekolah terkait nilai ekowisata mangrove untuk kemudian dapat mengembangkan pembelajaran berbasis Lingkungan di sekitarnya dengan baik. Pelaksananaan program pengabdian mitra, pengurus sekolah, guru telah berhasil dilakukan dengan baik dan menghasilkan produk yang relevan.
Pemanfaatan Lingkungan Ekosistem Lamun sebagai Inovasi Sumber Belajar IPA pada Guru dan Siswa di SMPN 1 Keruak Lombok Timur Abdul Syukur; Agil Al Idrus; Lalu Zulkifli
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2582

Abstract

Lingkungan merupakan sumber pelajaran yang sangat kaya sesuai dengan tuntutan kurikulum. Ada dua bentuk lingkungan belajar, yakni pertama lingkungan atau tempat yang sengaja didesain untuk belajar siswa seperti laboratorium, perpustakaan, ruang internet dan lain sebagainya. Lingkungan semacam ini dikenal dengan lingkungan by disign. Kedua, lingkungan yang tidak didesain untuk proses pembelajaran akan tetapi keberadaannya dapat dimanfaatkan, misalnya halaman sekolah, taman sekolah, kantin, kamar mandi, dan lain sebagainya. Lingkungan yang demikian dikenal dengan lingkungan yang bersifat by utilization. Kedua bentuk lingkungan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap guru karena memang selain memiliki informasi yang sangat kaya untuk mempelajari materi pelajaran, juga dapat secara langsung dijadikan tempat belajar setiap siswa. objek lembar kerja peserta didik berbasis ekosistem lamun menjadi inovasi terhadap kalangan pendidikan khususnya sebagai kegiatan pengabdian pada masyarakat bagi Dosen-dosen di lingkungan Universitas Mataram, sehingga kerja sama bidang pengabdian dilakukan bersama dalam pemanfaatan inovasi lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis ramah lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah menindak lanjuti pengembangan objek belajar lembar kerja peserta didik berbasis ekosistem lamun sebagai bentuk inovasi sumber belajar IPA dan sebagai obyek riset berbagai pengembangan ilmu pengetahuan dan multi disiplin ilmu sehingga terjadi perubahan mindset bahwa lingkungan ekosistem lamun di daerah pesisir Lombok timur tidak hanya sebagai penujang perekonomian akan tetapi dapat menjadi penunjang Pendidikan yang memberikan pengetahuan bagi siswa dan memanfaatkan lingkungan lamun secara arif dan bijaksana. Selain itu dari program ini dapat dihasilkan publikasi pada jurnal yang memiliki ISSN.
APLIKASI SISTEM BAGANG APUNG SEDERHANA DENGAN TEKNOLOGI KRAMBA JARING APUNG UNTUK BUDIDAYA NELAYAN KECIL DI DESA KETAPANG RAYA LOMBOK TIMUR Abdul Syukur; Lalu Zulkifli; Didik Santoso
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.241 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i2.842

Abstract

Masalah utama nelayan kecil di lokasi pengabdian adalah hasil tangkapan ikan yang terus menurun. Implikasinya, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar dari hasil melaut. Oleh karena itu dibutuhkan program pemberdayaan yang dapat menjadi solusi matapencaharian yang berkelanjutan. Program pemberdayaan yang relevan untuk nelayan kecil di lokasi pengabdian  adalah budidaya laut. Sistem budidaya yang dikembangkan adalah sistem integrasi bagang apung sederhana dengan teknologi keramba jaring apung (KJA). Tujuan dari program  ini adalah kelompok nelayan kecil dapat melakukan budidaya sebagai suplemen matapencaharian berkelanjutan melalui penerapan teknologi KJA yang terintegrasi dengan bagang apung sederhana. Target khusus dari program ini adalah transfer teknologi budidaya pada nelayan kecil untuk keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kooperatif melalui pelatihan model pembelajaran orang dewasa (andragogi) dan pembuatan contoh model penerapan integrasi bagang apung sederhana dengan teknologi KJA. Hasil dari program pengabdian pada masyarakat, bahwa sistem produksi dengan teknologi bagang apung dalam satu unit produksi cukup efektif dan efisien untuk keberlanjutan budidaya ramah lingkungan nelayan kecil pada lokasi pengabdian. Selain itu, nelayan kecil memiliki optimisme terhadap matapencaharian tambahan dari usaha budidaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, pengembangan teknologi budidaya dapat dipertimbangakan dalam kebijakan pemberdayaan masyarakat pesisir.
PENYULUHAN TENTANG DAMPAK LOGAM BERAT PADA MANUSIA DI SMAN 1 WOHA BIMA TAHUN 2017 Khairuddin Khairuddin; Muhammad Yamin; Abdul Syukur; Mahrus Mahrus
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.032 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i2.843

Abstract

Logam berat berada di alam dan dapat masuk dalam tubuh manusia baik melalui kulit, pernapasan maupun makanan. Berbagai bahan-bahan seperti makanan, minuman, air, udara dan tanah dapat terkontaminasi oleh logam berat seperti Timbal (Pb), Cadmium (Cd), dan Air raksa (Hg). Kontaminasi logam berat sudah terjadi di berbagai tempat kehidupan manusia. Pencemaran logam berat terhadap lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada siswa SMAN 1 Woha Bima. Tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang dampak logam berat bagi manusia, memberikan pengetahuan yang harus dimiliki siswa dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari kontaminan logam berat, dan memberikan contoh-contoh upaya yang harus dilakukan agar dapat menghindari paparan terhadap logam berat sehingga siswa terhindar dari dampak negatif logam berat dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan tentang dampak logam berat pada manusia di SMAN 1 Woha Bima tahun 2017 adalah: Siswa dapat memahami tentang dampak logam berat bagi manusia seperti dapat menimbulkan penyakit dan kerusakan pada orgran tubuh, dan contoh-contoh sumber bahan yang mengandung logam berat baik dari makanan maupun dari obat-obatan pertanian. Upaya yang harus dimiliki oleh siswa SMAN 1 Woha Bima dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari kontaminan logam berat adalah menghindari makanan dan sayuran yang terkontaminasi logam berat seperti kerang dari teluk Bima, dan menghindari tempat yng telah terkontaminasi logam berat. Untuk menghindari paparan logam berat dalam kehidupan sehari-hari adalah menghindari kontak langsung dengan insektisida, fungisida dan herbisida dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan masker.
PENYULUHAN TENTANG SUMBER-SUMBER KONTAMINAN LOGAM BERAT PADA SISWA SMAN 1 BELO KABUPATEN BIMA Khairuddin Khairuddin; Muhammad Yamin; Abdul Syukur
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.13 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1015

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari saat ini merupakan hal yang sulit dihindari adanya kontak dengan berbagai sumber logam berat. Logam berat sudah masuk dalam ekosistem alami dan ekosistem buatan. Logam berat masuk dalm tubuh manusia melalui jalur makanan, minuman, pernapasan dan kulit. Pencemaran dan paparan logam berat pada manusia sudah terjadi di berbagai tempat. kehidupan manusia. Karena kebutuhan akan produk dan materi yang mengandung logam berat, maka manusia sulit untuk menghindari adanya paparan dengan logam berat seperti Kadmium (Cd), timbal (Pb), air raksa (Hg),dan  tembaga (Cu).  Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah untuk: Memberikan pemahaman tentang sumber-sumber kontaminan logam berat bagi siswa,  memberikan contoh-contoh pengetahuan yang harus dimiliki agar dapat terhindar dari  paparan kontaminan logam berat, dan memberikan pengetahuan tentang upaya-upaya untuk menghindari diri dari kontaminan logam berat pada siswa SMAN 1  Belo kabupaten Bima dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah : Siswa dapat memahami tentang Sumber-sumber logam berat  yaitu; dari sumber alami utama hadirnya logam Pb, Cu, Cr, Cd, Hg, Ni dan Zn adalah dari aktivitas vulkanik dan kegiatan pertanian bagi manusia. Logam berat dapat berasal dari berbagai sumber seperti pada industri pengolahan bijih logam, industri pestisida, industri pertambangan, industri pelapisan logam dan proses penghilangan cat (paint stripping). Atau juga dapat berasal pencemar logam yang berasal dari makanan yang terkontaminasi oleh logam berat, misalnya makanan hasil laut. Siswa mendapatkan contoh-contoh sumber bahan yang mengandung logam berat baik dari makanan maupun dari obat-obatan pertanian. Upaya yang harus dimiliki oleh siswa SMAN 1 Belo kabupaten Bima dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari kontaminan logam berat adalah menghindari makanan dan sayuran yang terkontaminasi logam berat seperti kerang dari teluk Bima, dan menghindari tempat yang telah terkontaminasi logam berat. Cara terbaik untuk menghindari terjadinya kontak langsung dengan logam logam berat adalah dengan menggunakan pelindung hidung (masker) dalam kehidupan sehari-hari jika terjadi kontak langsung, terutama dengan insektisida, fungisida dan herbisida atau pupuk.
PENYULUHAN TENTANG UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PADA SISWA SMPN 3 PALIBELO KABUPATEN BIMA Khairuddin Khairuddin; Muhammad Yamin; Abdul Syukur; Kusmiyati Kusmiyati
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.326 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1138

Abstract

Kerusakan lingkungan hidup terjadi sebagai akibat dari ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya. Jika proses perusakan lingkungan hidup terus menerus terjadi, maka dapat dipastikan bahwa kualitas lingkungan hidup akan semakin rusak. Untuk memperbaiki lingkungan hidup maka perlu diadakan penyuluhan tentang upaya pelestarian lingkungan hidup pada siswa SMPN 3 Palibelo Kabupaten Bima. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk: 1) Memberikan motivasi dan pengetahuan tentang pelestarian lingkungan hidup bagi siswa-siswi SMPN 3 Palibelo Kabupaten Bima. 2) Memberikan contoh tentang upaya menanamkan kepekaan, rasa cinta, dan rasa memiliki pada pada upaya pelestarian lingkungan hidup pada siswa SMPN 3 Palibelo Kabupaten Bima. 3) Memberikan pemahaman pada siswa SMPN 3 Palibelo Kabupaten Bima tentang pelestarian lingkungan hidup agar memiliki rasa cinta terhadap lingkungan yang lestari dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan ini adalah kegiatan penyuluhan tentang upaya pelestarian lingkungan hidup pada siswa SMPN 3 Palibelo Kabupaten Bima dinilai sangat bermanfaat bagi siswa, karena siswa dapat memahami tentang upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup yang sangat diharapkan menjadi pengetahuan bagi para siswa. Siswa dapat mencoba melestarikan lingkungan hidup walau dengan hanya menanam tanaman di rumah atau di pekarangan sekolah. Siswa dapat memiliki rasa cinta terhadap pelestarian lingkungan hidup. Selain itu, siswa mendapat tambahan pengetahuan tentang upaya pelestarian flora dan fauna dan manfaatnnya bagi kehidupan manusia sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.
Implementasi Adaptasi Teknologi Dalam Program Kampus Mengajar Bagi Sekolah Terdampak Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri Latang Kabupaten Alor Abdul Syukur; Dwi Alya R.R Kurnia; Mariana Ikun RD Pareira
Jurnal Kelimutu Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/kjcs.v2i2.8209

Abstract

The objectives of the Teaching Campus Program include increasing empathy or social sensitivity to existing problems, honing thinking and collaboration skills, developing insight, character, and soft skills, increasing the role and contribution and service of students as academia to national education. The Teaching Campus Program (KM) is an activity carried out for approximately 5 months, where in its implementation students go directly to schools affected by the COVID-19 pandemic. Activities carried out by students include assisting teachers in teaching, assisting teachers in adapting technology, and assisting school administration. The focus in this paper is only on adapting technology which is considered the most important in the implementation of online learning for both teachers and students. The results of implementing the technology adaptation of the Teaching Campus Program include students getting good preparation in facing ANBK (Computer-Based National Assessment), teachers can operate computers, especially office applications (word, powerpoint and ecxel) and can operate infocus as a tool in the learning process. While what students get is experience in program making starting from identification, program design preparation, implementation to program evaluation. In the end, the conclusion from the implementation of this program is that students and teachers are assisted in the implementation of the teaching and learning process during the covid-19 pandemic. The same is felt by students, where students can implement the knowledge that has been obtained on campus for the benefit of the community. Keywords: Teaching Campus, Technology Adaptation. Abstrak Tujuan Program Kampus Mengajar diantaranya adalah menambah empati atau kepekaan sosial terhadap permasalahan yang ada, mengasah keterampilan berpikir dan bekerjasama, mengembangkan wawasan, karakter, dan soft skill, meningkatkan peran dan kontribusi serta pengabdian mahasiswa sebagai civitas akademisi terhadap pendidikan nasional. Program Kampus Mengajar (KM) adalah suatu kegiatan yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan, dimana dalam pelaksanaannya mahasiswa turun langsung ke sekolah terdampak pandemi covid-19. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya membantu guru dalam mengajar, membantu guru dalam adaptasi teknologi, serta membantu administrasi sekolah. Fokus pada tulisan ini hanya pada adaptasi teknologi yang dianggap paling penting dalam pelaksanaan belajar secara daring baik bagi guru maupun peserta didik. Hasil penerapan adaptasi teknologi Program Kampus Mengajar diantaranya adalah siswa mendapatkan persiapan yang baik dalam menghadapi ANBK (Assesmen Nasional Berbasis Komputer), guru dapat mengoperasikan komputer khususnya aplikasi office (word, powerpoint dan ecxel) serta dapat pengoperasian infocus sebagai alat dalam proses pembelajaran. Sedangkan yang didapatkan oleh mahasiswa adalah pengalaman dalam pembuatan program mulai dari identifikasi, penyusunan rancangan program, pelaksanaan sampai dengan evaluasi program. Pada akhirnya, kesimpulan dari dilaksanakannya program ini adalah para peserta didik dan guru terbantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selama pandemi covid-19. Hal yang sama juga dirasakan oleh mahasiswa, dimana mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang selama ini didapatkan di kampus untuk kemaslahatan masyarakat. Kata kunci: Kampus Mengajar, Adaptasi Teknologi.
Inter-Religious Relations and Methodologi Issues Abdul Syukur
Jounal Nyanadassana Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : STAB Kertarajasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59291/jnd.v1i1.9

Abstract

Every religion teaches its followers to live peacefully and harmoniously with others, both the same and different religion followers. However, the fact shows that relations among religious people are often to be problematical. This is not only because of differences between religions in doctrines and practices but also because of different interpretations (sects) and organizations. This religious conflict obviously will harm the religious people themselves. As humanity, religious people want to live together harmoniously with others, both fellow religion, and different religions, because they live on the same earth. This article will discuss how are the inter-religious relationships related to methodological problems in the field of religious studies. Methodologically, Comparative Religion that developed in the early time it studied religions from a theological perspective that is looking at the other religions from their own. So, what happened was the pokrol bambu attitude, raising his religion and demeaning on another. This method is not good for students who study religions, particularly for Indonesians who are multi-religious, because it will only look at his/her religion as superior whereas another as inferior. Wilfred Cantwell Smith, on the other hand, offers a method that is personalizing religion as a way of studying religions. Religion should not be seen only as a set of fixed doctrines and ready-made. The problem of religion is essentially a human problem in which the adherents of each religion always understand, experience and realize their religious beliefs and practices in daily life. Therefore, religion is always new every day. This method or approach requires students to study other religions through the perspective of the people who embraced it, so that, biased interpretation can be avoided. This method requires students to come and have a dialogue with the religious followers concerned.
The Effect of Nutrition combination Ab-Mix and fermented cow urine To Growth and Results Mustard of Hydroponic Culture abdul syukur; setia budi; nurjani .
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i2.39339

Abstract

This research was conducted to determine the combination of ab-mix nutrients and fermented cow urine for growth and results mustard of hydroponic culture. This research was conducted in the district Ngabang in district Landak West Kalimantan  which lasted 13 January until 23 February 2019. The method used is the complete randomized design (CRD) consisted of 6 treatments, 4 replitions, and 6 sampling unit plants. The combination of ab-mix nutrients and fermented cow urine where P1 = 5 ml Ab-Mix/L solution, P2 = 2.5 ml Ab-Mix + 50 ml fermented cow urine/L solution, P3 = 2.5 ml Ab-Mix + 60 ml fermented cow urine/L solution, P4 = 2.5 ml Ab-Mix + 70 ml fermented cow urine/l solution, P5 = 2.5 ml Ab-Mix + 80 ml fermented cow urine/L solution and P6 = 90 ml of fermented cow urine/L solution. Variable observations in this research  were plant height, number of leaves, area of leaf, plants fresh weight, plants dried weight, and the volume of roots. The results showed that combination of nutrients ab-mix and fermented cow urine had a significant effect on all observation variables, the best treatments of control 5 ml ab-mix/L solution, lowest treatment of control 90 ml of fermented cow urine/L solution and the best combination treatment 2.5 ml Ab-Mix + 80 ml fermented cow urine/L solution.   Keywords : Ab-mix goodplant, cow urine is fermented, hydroponics, Mustard.
Co-Authors , I Wayan Merta A Zainul Fanani Aan Setiawan Adam Restu Ade Yusupa Adityo Putro Wicaksono Agil Al Idrus Agung Prabowo Agus Ramdani Ahmad Raksun Ahmad Raksun, Ahmad Akhmad Khanif Zyen Alawiyah, Desi Altanova Reza Anak Agung Gede Sugianthara Annisa Zikri Robbia Arina Rahma Tika Aris Tri Jaka Harjanta, Aris Tri Asmadi Ayu Safitri Melita Ayudya Lestari Baiq Fitri Rahmayanti Baiq Indriana Sukawati Baiq Serena Diva sabatani Baiq Serena Diva Sabatini Baiq Tuluk Parawansa Rahayu Bambang Hendro sunarminto Bambang Hendro Sunarminto Candra Putra Pamungkas Catur Supriyanto Daeng Mas'ud Ibrahim Desy Ika Puspitasari Dianam Didan Arya Ramadhan DIDIK SANTOSO Diwahana Mutiara Candrasari Hermanto DjaÂ’far Shiddieq Djafar Shiddieq Dwi Alya R.R Kurnia Erlita Praha Ardila Putri Fajriyanto Fajriyanto Fathmawati Febriyan Yusaputra Ferniawan, Ferniawan Firman Santoso Fisha Shalsabila Gemma Maya Gustin Ghinayatul Amjad Hadiyatun Najjichah Hafizul Khatomy Hamidatul Aeni Hendro Subagyo Humaira Agustini I Gede Darma Winata Inggrid Tania Rinaryanto Jamaluddin JAMALUDIN Jami’atul Aulia Junia Efriana Karnan Karnan Khairuddin - Khairudin Khairudin Lalu Japa Lalu Raftha Patech Lalu Zulkifli Lina Kurniatun Lukita Yuniati M. Fahmi Khairul Umam M. Tufaila M. Yamin Mahrus Mahrus Mahrus Mariana Ikun RD Pareira Mario Rere Garcia Djaro Masita Mattalatta Mattalatta Miftahul Khairat Mila Mentari Moch Arief Soeleman Mohamad Ilyas Abas Muh Arafatir Al Jarwi Muhammad Danial Ali Yafi Muhammad Khalid Rozani Muhammad Yamin Muhlis Nanang Riadi Nina Nurraudatul Jannah Nisrina Nisrina Noffiyanti Nugrohotomo Nugrohotomo Nuraeni S Nurhudayati Nurjani Nurlaili Agustin Nurul Hatika Oktaviana Wirnis Agrian Fani parman parman Paulina Prapto Yudono Rabbiyatul Diah Yananda Raudatul Jannah Rian Aprianto Ricardus Anggi Pramunendar Rifqi Aulia Erlangga Rizky Jasahuldia Romi Satria Wahono Sajili, Lalu Alvin Maulana Salbiah Kastari Salsa Dela Asmarini Samtika , Nuning Setia Budi Sigit Wibowo Sitti Munifah Soemitro Padmowijoto Sofyan Hidayat Sri Tejowulan Suharno Sulakhudin Sulakhudin Suprapedi Suprapedi Susilawati Suwardji Syachruddin Tiara Karantina Tita Syahru Ramdhani Umasih Umasih Yadi Sumyadi Yeni Susanti Yohannes Panca Mukti Yudira Adhani Yuli Murdianingsih Yuni Kurniasi Zaenal Bachruddin Zelisa Nudia Fitri Zoul Fakar Zulhalifah Zulhalifah