ABSTRAKKabupaten Muna memiliki visi pemerintahan yang berfungsi untuk terwujudnya daerah sebagai pusatperekonomian dan kebudayaan suku Muna dengan tagline pariwisata Mai Tewuna. Oleh karena itu dibutuhkan tempatuntuk fasilitas menampung potensi daerah berdasarkan tata nilai budaya, menampung kegiatan pengembangan danpelestarian budaya sebagai bagian dari wujud pusat kebudayaan kabupaten Muna. Keanekaragaman kesenian sukuMuna dapat di jadikan sebagai obyek wisata budaya. Namun, di era globalisasi ini pelaksanaan kegiatan-kegiatankesenian tersebut telah jarang di temukan. Generasi-generasi penerus secara perlahan mulai melupakan keseniandaerahnya sendiri. Hal ini disebabkan karena pementasan tradisi kesenian suku Muna tidak di lakukan secaramenyeluruh dan kurang terdata dengan baik. Selain itu infrastruktur maupun wadah yang dapat memfasilitasimasyarakat terutama generasi muda untuk mempelajari, Memahami dan mengembangkan kebudayaan Munacenderung belum ada. Sehingga implementasi dari pelestarian kesenian suku Muna terhadap generasi penerus tidakberjalan dengan optimal. Selain itu, Dalam konteks perwujudan arsitektural, bentuk bangunan diupayakan tampilsebagai ekspresi budaya masyarakat setempat. bukan saja yang menyangkut fisik bangunannya, tetapi juga semangatdan jiwa yang terkandung di dalamnya. Bangunan tradisional sebagai ekspresi budaya tidak hanya sekedar menyusunelemen-elemen material bangunan menjadi bangunan secara utuh, akan tetapi arsitektur juga berperan padapembentukan ruang-ruang sosial dan simbolik, sebuah “ruang†menjadi cerminan dari perancang dan masyarakat yangtinggal di dalamnya. Tujuan rancangan ini adalah untuk perencanaan Gedung kesenian dengan pendekatan arsitekturNeo-Vernakular di Kabupaten Muna yang dapat mewadahi seluruh aktivitas yang akan berlangsung di dalamnya.Rancangan dilakukan dengan Metode deskriptif, yaitu menceritakan atau menerangkan data-data mengenai masalahperencanaan dan analisa komparatif yaitu mengumpulkan data-data melalui studi perbandingan dengan sarana-saranasejenis. Rancangan bangunan dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain; kesesuaian dengan fungsibangunan sebagai fasilitas kegiatan perdagangan yang terbuka, bersifat umum, fleksibel dan dinamis, karakter dan citrabangunan modern yang ingin ditampilkan, unsur-unsur arsitektural (skala, proporsi, ritme, kesatuan dankeseimbangan). Hasil dari penelitian ini berupa konsep dan desain bangunan.Kata kunci: Gedung Kesenian, Arsitektur Neo-VernakularABSTRACTMuna Regency has a government vision that functions to realize the region as an economic and cultural center forthe Muna tribe with the tourism tagline Mai Tewuna. Therefore, a place is needed for facilities to accommodateregional potential based on cultural values, to accommodate cultural development and preservation activities as partof the form of the cultural center of Muna Regency. The diversity of art of the Muna tribe can be used as a culturaltourism object. However, in this era of globalization, the implementation of these artistic activities has rarely beenfound. The next generations slowly began to forget their own local arts. This is because the performance of the Munatribal art tradition is not carried out thoroughly and is not properly recorded. In addition, the infrastructure andfacilities that can facilitate the community, especially the younger generation, to learn, understand and develop Munaculture tend to not exist. So that the implementation of the preservation of the Muna tribal art for the next generationdoes not run optimally. In addition, in the context of architectural embodiment, the form of the building is sought toappear as an expression of the culture of the local community. not only regarding the physical building, but also thespirit and soul contained in it. Traditional buildings as cultural expressions are not only composed of buildingmaterial elements into a complete building, but architecture also plays a role in the formation of social and symbolicspaces, a "space" being a reflection of the designer and the people who live in it. The purpose of this design is to planan art building with a Neo-Vernacular architectural approach in Muna Regency which can accommodate all theactivities that will take place in it. The design is carried out using a descriptive method, which is to tell or explain dataon planning problems and comparative analysis, namely to collect data through comparative studies with similarmeans. The building design is carried out by considering the following things; conformity with the function of thebuilding as a facility for open, general, flexible and dynamic trade activities, the character and image of the modernbuilding to be displayed, architectural elements (scale, proportion, rhythm, unity and balance). The results of thisstudy are in the form of building concepts and designs.Keywords: Art Building, Neo-Vernacular Architecture