Articles
Analisis Berpikir Kritis Ditinjau Dari Kemanrian Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bilangan Bulat
Maranatha, Maranatha;
Prasetyowati, Dina;
Purwati, Heni
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2024): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v6i1.18270
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan berpikir kritis siswa ditinjau dari kemandirian belajar ketika menyelesaikan soal matematika bilangan bulat. Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Masehi 1 PSAK VII A yang berjumlah 32 orang. Metode purposive sampling digunakan untuk memilih 1 orang siswa yang mempunyai kemandirian belajar tinggi, 1 orang siswa yang mempunyai kemandirian belajar sedang, dan 1 orang siswa yang mempunyai kemandirian belajar rendah. Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes tertulis, wawancara dengan dokumen pelengkap. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/validasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) siswa dengan kemandirian belajar tinggi menghasilkan enam indikator berpikir kritis yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, overview. (2) siswa dengan kemandirian belajar sedang menunjukkan empat indikator berpikir kritis yaitu focus, reason, inference, situation. (3) siswa dengan kemandirian belajar rendah hanya menunjukkan satu indikator berpikir kritis yaitu focus.
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Word Problem Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa
Wijayanto, Mahmud Tri;
Purwosetiyono, FX Didik;
Prasetyowati, Dina
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v3i1.7026
Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII dalam menyelesaikan word problem ditinjau dari gaya belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 25 siswa SMP selanjutnya dipilih berdasarkan tes gaya belajar yaitu 1 siswa gaya belajar visual, 1 siswa gaya belajar auditori, dan 1 siswa gaya belajar kinestetik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu kuisioner gaya belajar, tes word problem dan pedoman wawancara untuk memunculkan berpikir kreatif. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) siswa dengan gaya belajar visual mampu memunculkan berpikir lancar (Fluency), berpikir luwes (Flekxibility), dan berpikir merinci (Elaboration). 2) Siswa dengan gaya belajar auditori mampu memunculkan berpikir lancar (Fluency), berpikir luwes (Flekxibility), dan berpikir merinci (Elaboration). 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memunculkan berpikir lancar (Fluency), berpikir luwes (Flekxibility), berpikir merinci (Elaboration) dan berpikir orisinil (Originality).
Analisis Kemampuan Penalaran Dalam Menyelesaikan Masalah Materi Aritmetika Sosial Berbasis Literasi Ditinjau Dari Keaktifan Siswa
Akbar, Moch. Arif Maulana;
Prasetyowati, Dina;
Nursyahidah, Farida
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2023): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v5i2.14021
Kemampuan pemecahan masalah dapat terlatih dengan seringnya diberikan soal secara rutin. Selain kemampuan penalaran, pembelajaran matematika harus mengembangkan kemampuan literasi dalam menyelesaikan persoalan terutama pada materi aritmatika sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran dalam menyelesaikan masalah materi aritmatika sosial berbasis literasi ditinjau dari keaktifan belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan berlangsung di lapangan (field research). Subyek penelitian adalah peserta didik kelas kesembilan SMP Negeri 7 Pemalang tahun pelajaran 2021/2022. Pengambilan data menggunakan angket dan tes. Hasil penelitan menunjukkan kemampuan penalaran siswa dengan kategori keaktifan belajar sangat baik dapat menguasai 100% indikator penalaran dan menunjukan semua indikator penalaran. Sedangkan kemampuan penalaran siswa dengan kategori keaktifan belajar baik hanya menguasai 28,57% indikator penalaran dan menunjukan semua indikator penalaran. Pada indikator IP2, IP3, IP5,IP6 dan IP7 semua siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
Efektivitas Model Problem Based Learning dan Think Talk Write terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP
Afifah, Isna Nur;
Sudargo, Sudargo;
Prasetyowati, Dina
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4462
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas model Problem Based Learningdan Think Talk Writeterhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Samplingdiperoleh tiga kelas yaitu kelas VII D, VII E, dan VII F.Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan pemberian tes. Instrumen berupa lembar observasi keaktifan siswa dan Post-testkemampuan pemecahan masalah matematika. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji anava satu jalur, uji t, uji regresi linier sederhana, dan uji proporsi. Hasil penelitian adalah (1) terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika yang menggunakan model Problem Based Learning,modelThink Talk Writedan model pembelajaran konvensional (2) kemampuan pemecahan masalah matematika yang mendapatkan model Problem Based Learninglebih baik dari model pembelajaran konvensional (3) kemampuan pemecahan masalah matematika yang mendapatkan model Think Talk Writelebih baik dari model pembelajaran konvensional (4) tidak ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika yang mendapatkan model Problem Based Learning dan Think Talk Write(5) terdapat pengaruh antara keaktifan siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika yang mendapatkan model Problem Based Learningdan Think Talk Write (6) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mendapatkan model Problem Based LearningdanThink Talk Write mencapai KKM.
Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Operasi Hitung Bilangan Bulat Berdasarkan Kriteria Watson
Nur, Alfin Febrian;
Prasetyowati, Dina;
Ariyanto, Lilik
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2023): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v5i1.12702
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai siswa kelas VII pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi operasi hitung bilangan bulat. Rendahnya nilai siswa menjadikan alasan peneliti untuk meneliti jenis kesalahan apa saja yang dilakukan dalam menyelesaikan soal. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal memiliki jenis kesalahan yang beragam disetiap proses penyelesaianya. Oleh karena itu, untuk mengelompokkan kesalahan-kesalahan yang ada peneliti menggunakan kriteria kesalahan menurut Watson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasikan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika berdasarkan kriteria Watson di SMP Negeri 34 Semarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 34 siswa kelas VII H selanjutnya dipilih 6 siswa untuk dijadikan subjek berdasarkan klasifikasi nilai tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu memberikan soal cerita matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat dan wawancara. Teknis analisis data dilakukan dengan 4 tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik yaitu membandingkan hasil tes kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis data subjek nilai tinggi melakukan 2 kesalahan yaitu data tidak tepat (inappropriate data/id) dan prosedur data tidak tepat (inappropriate procedure/ip), subjek nilai sedang dan rendah melakukan 4 kesalahan yaitu tidak tepat (inappropriate data/ id), prosedur tidak tepat (inappropriate procedure/ ip), konflik level respon (response level conflict/rlc), kesimpulan hilang (ommited conclusion/oc).
Efektifitas Pembelajaran Matematika dengan Model TAPPS dan NHT Berbantuan Tournament-Question Cards Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP
Qodriyah, Vivit Lailatul;
Prasetyowati, Dina;
Sugiyanti, Sugiyanti
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v4i1.8588
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran TAPPS dan NHT berbatuan Tournament-Questin Cards terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VII SMP N 3 Demak. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Pengambilan sampel dipilih secara acak dimana dua kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, pemberian tes, dan dokumentasi. Instrumen berupa lembar observasi keaktifan siswa dan Post-test kemampuan pemecahan masalah matematika. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah Post test Only Control Design. Berdasarkan hasil perhitungan uji anava, uji scheffe’ dan uji regresi linier sederhana, data menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pembelajaran TAPPS berbatuan Tournament-Question Cards, model pembelajaran NHT berbatuan Tournament-Question Cards. 2) kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pemebelajaran TAPPS berbatuan Tournament-Question Cards lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pemebelajaran konvensional. 3) kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pemebelajaran NHT berbatuan Tournament-Question Cards lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pemebelajaran konvensional. 4) tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pemebelajaran TAPPS berbatuan Tournament-Question Cards dengan model pembelajaran NHT berbatuan Tournament-Question Cards. 5) Ada pengaruh keaktifan terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan model pemebelajaran TAPPS berbatuan Tournament-Question Cards dengan model pembelajaran NHT berbatuan Tournament-Question Cards.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Gaya Belajar
Hidayah, Farisha Nur;
Kusumaningsih, Widya;
Prasetyowati, Dina
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 5 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i5.6477
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier yang ditinjau dari gaya belajar siswa. Berpikir kritis merupakan salah satu hal penting yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Pati yang terdiri dari enam siswa, dua siswa dengan gaya belajar visual, dua siswa dengan gaya belajar auditori, dan dua siswa dengan gaya belajar kinestetik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan berpikir kritis lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar visual dan auditori.
Efektivitas Model Contextual Teaching and Learning dan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP
Trisnawati, Yulia Ika;
Sudargo, Sudargo;
Prasetyowati, Dina
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4468
Penelitian ini merupakan Penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Contextual Teaching and Learningdan model Problem Based Learninguntuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMP Negeri 28 Semarang pada materi penyajian data. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 28 Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Sampel Penelitian ini yaitu kelas VII A sebagai kelompok kelas kontrol (Konvensional), VII B sebagai kelompok kelas eksperimen 2 (PBL) dan VII D sebagai kelompok kelas eksperimen 1 (CTL). Teknik pengumpulan data meliputi tes kemampuan pemahaman konsep, observasi lembar keaktifan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model Contextual Teaching and Learning, model Problem Based Learningdan model pembelajaran konvensional; (2) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model Contextual Teaching and Learningsama dengan model Problem Based Learning; (3) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model Contextual Teaching and Learninglebih baik dari model pembelajaran konvensional; (4) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model Problem Based Learning lebih baik dari model pembelajaran konvensional; (5) Ada pengaruh keaktifan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model Contextual Teaching and Learningdan model Problem Based Learning; (6) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sesudah menggunakan model Contextual Teaching and Learningdan model Problem Based Learningdapat mencapai KKM
Analisis Pemahaman Konsep Berdasarkan Teori Apos pada Materi Barisan Geometri di Kelas XI SMA Negeri 1 Godong
Windasari, Ike Yuliana;
Prasetyowati, Dina;
Shodiqin, Ali
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 5 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i5.6664
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemahaman konsep pada materi barisan geometri kelas XI bagi siswa yang berkemampuan tinggi berdasarkan teori APOS, (2) pemahaman konsep pada materi barisan geometri kelas XI bagi siswa yang berkemampuan sedang berdasarkan teori APOS, (3) pemahaman konsep pada materi barisan geometri kelas XI bagi siswa yang berkemampuan rendah berdasarkan teori APOS. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dibantu dengan tiga intstrumen bantu yaitu tes tertulis, pedoman wawancara, dan lembar validasi. Subjek penelitian dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan metode tes untuk menentukan subjek, selanjutnya metode wawancara yang telah dipilih sesuai dengan tingkat pemahaman siswa berdasarkan teori APOS. Teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan triagulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada materi barisan geometri bervariasi yakni pada tahap aksi, proses, objek, dan skema. Subjek penelitian berkemampuan tinggi (SPBT) memiliki pemahaman konsep pada tahap aksi, proses, dan skema. Subjek penelitian berkemampuan sedang (SPBS) memiliki pemahaman konsep pada tahap aksi dan skema. Sedangkan, subjek penelitian berkemampuan rendah (SPBR) memiliki pemahaman konsep pada tahap aksi. Ketiga subjek pada materi barisan geometri sama-sama memiliki pemahaman pada tahap aksi. Adapun indikator pemahaman konsep matematika siswa berdasarkan teori APOS yang belum dilakukan siswa adalah pada tahap objek, kebanyakan siswa belum mampu menjelaskan sifat atau ciri-ciri karakteristik pada soal yang diberikan.
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berbantu Question Card
Indriyani, Nida Naufi;
Prasetyowati, Dina;
Supandi, Supandi
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v3i2.7476
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa berbantu Question Card. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling diperoleh tiga kelas yaitu VIIC sebagai kelas eksperimen I, VIIB sebagai kelas eksperimen II dan VIIA sebagai kelas kontrol. Teknik mengumpulan data menggunakan metode observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantu Question Card, Think Pair Share (TPS) berbantu Question Card dan kelas konvensional; (2) kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantu Question Card lebih baik dari kelas yang mendapatkan model pembelajaran konvensional; (3) kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantu Question Card lebih baik dari kelas yang mendapatkan model pembelajaran konvensional; (4) kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantu Question Card lebih baik dari pada model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantu Question Card; (5) kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) berbantu Question Card mencapai ketuntasan secara individu maupun klasikal; (6) terdapat pengaruh keaktifan siswa dalam pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) berbantu Question Card terhadap nilai kemampuan berpikir kreatif siswa.